PELAKSANAAN
JUDUL LAPORAN Deteksi Dini Stunting
IDENTITAS By. HZ / 9 bulan
LATAR Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
BELAKANG antara kebutuhan dan masukan nutrisi atau zat gizi. Namun keadaan gizi
kurang (undernutrition/malnutrition) atau gizi lebih (overnutrition), keduanya
tidak selalu disebabkan oleh oleh masukan makanan yang tidak cukup atau
berlebihan. Keadaan demikian dapat juga terjadi karena kelainan dalam tubuh
sendiri seperti gangguan pencernaaan, absorpsi, utilisasi, ekskresi, dan
sebagainya.
Permasalahan gizi pada balita merupakan masalah gizi ganda yaitu
masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang sering luput
dari penglihatan ataupun pengamatan biasa serta seringkali tidak cepat dalam
penanggulangannya, hal ini dapat memunculkan masalah besar. Hasil
Riskesdas 2010 menunjukan 40,6% penduduk mengkonsumsi makanan di
bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70% dari Angka Kecukupan
Gizi/AKG) yang dianjurkan. Berdasarkan kelompok umur dijumpai 24,4%
pada balita, dan 41,2% pada anak usia sekolah.
Penyebab masalah pada status gizi balita juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ketersediaan bahan makanan, pola konsumsi dan
pola asuh. Perilaku dan kebiasaan orang tua dalam menyediakan makanan
keluarga di pengaruhi oleh faktor budaya, sehingga akan memengaruhi sikap
suka tidak suka seorang anak terhadap makanan. Pola makan anak juga
dipengaruhi oleh media masa dan lingkungan.
Status gizi pada balita saat ini kurang menjadi perhatian, padahal gizi
merupakan elemen penting dalam masa tumbuh kembang anak. Di samping
dampak langsung terhadap kesakitan dan kematian, gizi juga berdampak
terhadap pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas.