Anda di halaman 1dari 14

Pencegahan Stunting wilayah

Puskesmas Kelurahan Semper Barat II


Latar Belakang
Stunting merupakan salah satu indikator kondisi gagal
tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun akibat
kekurangan gizi secara kronis dan infeksi berulang
terutama pada 1000 hari kehidupan pertama. Jumlah
balita stunted di wilayah kerja Puskesmas Semper
Barat 2 mencapai 135 balita. salah satu kegiatan
pencegahan dan intervensi yang dilakukan oleh
Puskesmas Kelurahan Semper Barat 2 bersama FOI
(Foodbank Of Indonesia) adalah "Sebar Cinta" dimana
dalam kegiatan ini program yang dijalankan dari FOI
yaitu Sadari dan Kepak
berdasarkan tren tabel diatas menunjukan adanya
kenaikan jumlah balita dengan status gizi stunted (pendek),
hal tersebut dikarenakan:
1.Pada tahun 2022 baru dimulai buka Posyandu balita
2.Adanya giat skrining balita oleh petugas gizi untuk mengukur serta
mengkonfirmasi status gizi balita
3.terdapat 2 balita dengan status Stunting setelah di rujuk ke spesialis
anak dengan masalah penyerta gangguan perkembangan dan
gangguan pencernaan
faktor determinan balita stunted wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Semper Barat I I

ANEMIA :
23% KEK :
11,6 %
TIDAK PMBA:
2,3% MPASI :
13,9 %
MAKANAN BELI : 4,6
% MEROKOK : 27,9%
KECACINGAN : 2,3%
ISPA : 41,8%
DIARE : 34%
PENDAPATAN <UMP : 32,5%
BBLR : 2,3%
PBL <46 CM : 2,3%

faktor terbesar yg mempengaruhi : (ispa, diare) penyakit


infeksi, pendapatan ortu (ekonomi), anggota keluarga
merokok
SEBAR CINTA
(Semper Barat Cegah Stunting Balita)

Sebar merupakan kegiatan


Cinta
terhadap balitapencegahan
dengan status gizi Stunted
(pendek)
yang meliputi edukasi kesehata
kegiatan
pemantauan status gizi, n,
pemberianserta pembinaan keluarga balita stunted.
tambahan makana
n CSR
Dalam kegiatan ini kami bekerja sama bersama
yaitu FOI (Foodbank Of Indonesia) yang memiliki
program Sadari (Sayap dari ibu) dan Kepak (Kebun
Pangan Komunitas)
Kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam upaya pencegahan
Stunting
1.Skrining pertumbuhan balita meliputi BB dan TB balita
di Posyandu (Grebek Stunting)

2.Pemantauan secara berkala pada balita Stunted


(Pendek)

3.Pemberian edukasi oleh tenaga kesehatan maupun


sektor terkait

4.pemberian makanan tambahan berupa menu gizi


seimbang setiap minggu

5.pembinaan kader relawan tentang kesehatan,


pembibitan, ternak lele dan STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)

5. pembinaan orang tua balita stunted oleh


Kasudinkes, Camat, Kapuskesmas Kec Cilincing, Lurah,
lintas sektor, Puskesmas dan FOI
Kegiatan yang telah
dilaksanakan

pembentukan kader relawan oleh FOI pembinaan kader tentang PMBA


dan gizi seimbang
distribusi makanan dari SDIDTK (Stimulasi Deteksi
FOI untuk PMT balita dan Intervensi Dini
stunted dalam kegiatan Tumbuh Kembang)
Sebar Cinta
edukasi kesehatan kepada ibu pemantauan berat badan dan tinggi
balita badan

demo masak makanan makan


balita bersama
Pembinaan ternak Pembinaan dan wisuda
lele dan pembibitan balita stunted
berubah status
menjadi normal
pembinaan STBM
pembinaan dan kunjungan balita
(sanitasi total
stunted oleh Kepala Sudin
berbasis masyarakat)
Kesehatan Jakarta Utara
Evaluasi Status Gizi Balita di
Sebar Cinta

Pada awal kegiatan Sebar Cinta terdapat 50 balita stunted yang


diintervensi, saat ini sudah ada 21 balita yang lulus atau status gizi TB/U
Normal
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai