Disampaikan Oleh:
Dr. Wisnu Murti Yani, M.Sc.
KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
Gambaran umum Kabupaten Sleman
Luas Wilayah: 547.82 Km2
Wilayah selatan dataran rendah,utara
tanah kering ladang,pekarangan sampai
batas paling utara Gunung Merapi
17 kecamatan, 86 desa dan 1212 dusun,
RW 2.890 dan 6.961 RT
Tingkat kepadatan penduduk 1.986
jiwa/km2
Jumlah penduduk: 1.055.368 jiwa
Perempuan 528.702 jw, Laki2 514.413 jw
Jml IBU HAMIL 15.092
Jml BALITA 84.641
Jml BAYI LAHIR 2018 = 13.879 kelahiran
PENGERTIAN PENDEK (STUNTING)
Stunting adalah sebuah kondisi dimana
tinggi badan anak lebih pendek dibanding
tinggi badan anak seusia nya dg jenis
kelamin yg sama (Trihono dkk., 2015).
Stunting merupakan gangguan
pertumbuhan linier yg disebabkan adanya
malnutrisi kronis asupan zat gizi atau
penyakit infeksi kronis maupun berulang
yg ditunjukkan dgn nilai z-score tinggi
badan menurut umur (TB/U) <-2 SD
(stunted) atau (TB/U) <-3 SD (severe
stunted) (Prendergast & Humphrey, 2014).
Konsul dg Pakar
Patologi Klinik utk
GETAR THALA
Berakhir beda
Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)
Berawal sama
Abas B. Jahari: Surveilens Gizi – SKD-KLB Gizi Buruk - Pemantauan Pertumbunan Balita
Grafik Panjang Badan Per Umur
Grafik Tinggi Badan per Umur
4 dari 13 murid Sekolah Dasar yang berusia sama
memiliki Tinggi Badan di bawah garis normal (pendek)
Masa Emas dan Kritis
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (1000 HPK)
MASA “EMAS” DAN “KRITIS”
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak
Pertumbuhan otak
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
Membangun Membangun berat
badan optimal
tinggi badan badan potensial
potensial
≥40%
14
LANDASAN KEBIJAKAN
Undang-Undang No. 17 tahun 2007
tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) tahun 2005—2025
AKAR MASALAH
Potitik, sosial dan budaya Kemiskinan Kurangnya pemberdayaan Degradasi Lingkungan
perempuan
KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI
19
II. Intervensi dgn Sasaran Ibu Menyusui &Anak Usia 0-6 Bulan
6.Mendorong inisiasi menyusui dini (Cakupan Sleman 99%)
7.Mendorong pemberian ASI EKSLUSIF (Cak. Sleman 86%)
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
14 INTERVENSI GIZI BERDAMPAK BESAR MENGURANGI STUNTING
SEBESAR 20%, APABILA CAKUPANNYA MENCAPAI 90%
PP DAN PA
BPJS Remaja Perempuan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
AGAMA
Keluarga
Berencana
RENCANA AKSI K/L INTERVENSI GIZI SENSITIF
14 KEMENDIKBUD
KEMENKEU
• PAUD dengan muatan pendidikan
• Dana Insentif Daerah
gizi dan kesehatan
• Pendidikan Kesehatan
Reproduksi dan gizi untuk anak KEMENTAN
sekolah dan Remaja •Ketahanan pangan
•Pemanfaatan Pekarangan Rumah
KEMEN PUPR Tangga
• Sarana air bersih dan sanitasi
14
KEMENDAGRI BPOM
• Nomor Induk Kependudukan • Keamanan pangan
• Akta kelahiran • Monitoring pangan
• Fasilitasi program dan kegiatan terfortifikasi di lapangan secara
gizi dalam APBD berkala
BKKBN
KEMENDESPDTT •Pendidikan Kesehatan Reproduksi
• Pengangaran Dana Desa untuk Remaja termasuk madrasah dan
untuk kegiatan gizi pondok pesantren
•Bina Keluarga Balita untuk
peningkatan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dan anggota
kelurga lain dalam pembinaan tumbuh
kembang anak sejak dalam kandungan
PERLU PROGRAM INOVASI yang Terstruktur,
Melibatkan Semua Sektor
25.00 22.86
20.00
15.74
15.00 12.60
10.00
5.00
0.00
2016 2017 2018
PREVALENSI ANEMIA IBU HAMIL
2016 - 2018
Anemia,22.86
%
Tdk
Anemia,77.14
%
Rerata 11,09
Minimal 1,63
Maksimal 88,82
Gambaran Histogram Hasil Pemeriksaan Feritin
Serum 92 Remaja Putri
Apabila kriteria defisiensi besi adalah kadar ferritin <12 ng/dL,
maka table berikut menunjukkan frekuensi peserta yg menderita
anemia defisiensibesi dan anemia jenislainnya.
DI TINGKAT KABUPATEN :
1.Membuat Regulasi (Perbup) yg mengatur Semua Lintas Sektor
2.Sosialisasi anemia & cara pencegahannya di sekolah-sekolah
3.Mengajak peran masyarakat & Swasta
4.Screening anemia dengan pemeriksaan klinis;
5.Screening anemia dengan pemeriksaan Kadar Haemoglobin;
FOTO PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
REMATRI
lanjutan:
3. Dalam melakukan pemeriksaan ini Puskesmas akan dibantu oleh Guru dan
Karyawan dari sekolah;
Lanjutan: Peran Puskesmas
5. Siswi yg scr laboratoris terbukti Anemia diterapi dg Tablet Fe setiap hari 2- 4 mgg;
7. Siswi yg Hb nya sdh Normal diberi TTD Seminggu Sekali sepanjang Tahun utk
mencegah munculnya ADB;
8. Siswi yg sdh diterapi tp Hb tidak naik, dievaluasi faktor pengganggu lain seperti:
kepatuhan minum TTD, makanan pengganggu absorbsi, penyakit cacingan, dll
9. Hasil evaluasi mjd dasar tindakan berikutnya disertai Terapi TTD 2 mgg lagi;
Yaitu:
1. Ibu hamil KEK, mendapatkan edukasi ttg bahaya dari Bumil KEK & Cara
mengatasinya
2. Ibu Hamil KEK mendapatkan sosialisasi ttg Kerugian BBLR dan Stunting
3. Ibu Hamil diminta mengkonsumsi makan yang cukup dan bergizi, serta
mengkonsumsi PMT berupa: Telor Fungsional 2 butir per hari selama 90 hari
4. Konsumsi diawasi dan didampingi kader
5. Kader memobilisasi Bumil ke posyandu
6. Pemantauan BB dan LILA setiap bulan
RUANG LINGKUP PELAKSANAAN
Prog Pecah Ranting utk Balita
1. Ibu Balita mendapatkan Pendamping Kader dan Pembina (Petugas
Puskesmas, Unsur Kecamatan & Desa)
2. Ibu Balita mendapatkan edukasi ttg bahaya dari Balita kurang gizi yg tdk
segera tertanggulangi
3. Balita dg Status Gizi kurang atau buruk mendapat PMT kearifan local
maupun dari Kemenkes RI
4. Pemantauan Status Gizi Balita secara rutin & mobilisasi oleh Kader
pendamping
5. Pemberian PMT melalui PAUD, TK, TPA
6. Pemantauan Pertumbuhan dan Status Gizi oleh Para Pendamping
PAUD/TK/ TPA
PMT PROGRAM PECAH RANTING
Berupa Telur Fungsional Produksi Peternakan UGM
Telur Diberikan
Kepada
IBU HAMIL KEK
utk Dikonsumsi
2 Butir Sehari
Selama 90 Hari
GAMBANG STUNTING …?
I. DI TINGKAT KABUPATEN
1. Menyusun Regulasi yg melibatkan SKPD-SKPD Terkait
2. Pembentukan Tim Penanggulangan Stunting Tk. Kabupaten
3. Pembuatan Sistem Pencatatan Pelaporan (SIM KIA SEMBADA)
4. Sosialisasi & Koordinasi Ke Lintas Sektor (SKPD) terkait, termasuk
Himpaudi, ttg Prog. GAMBANG STUNTING & Tupoksi msg2 sektor
5. Sosialisasi Ke Puskesmas, Kecamatan, Desa, PAUD, TK, TPA, &
Masyarakat
RUANG LINGKUP
PROGRAM GAMBANG STUNTING
6. Meminta Laporan Hasil Pemantauan Status Gizi di Posyandu & PAUD secara
Rutin setiap Bulan.
Langkah-langkah Pelaksanaan
GAMBANG STUNTING di Tk Kecamatan & Puskesmas:
8. Monitoring, Evaluasi, & Tindak Lanjut (Misal: Balita tetap tdk Naik Status
Gizinya pdhal sdh diberikan PMT dan Diawasi Asupan Gizi nya, Curiga Penyakit
Kronis, Ibu Balita Tetap tdk Aktif membawa balitanya menimbang ;
3. Edukasi & Pemberian PMT kpd Balita dg Status Gizi Kurang, Buruk, atau
Stunting
23.1
23.46
10.5
12.50
11.88 11.99
12.00
11.50
11.00
11.00
10.50
10.00
2014 2015 2016 2017 2018
Sosialisasi & Deklarasi
Gambang Stunting utk PAUD &
650 Balita
Deklarasi Penanganan Stunting dg
Gambang Stunting
Pelatihan utk Kader Posyandu
Gerakan Ajak Menimbang
PROGRAM INOVASI
PANdu TEMan
Adalah:
Suatu Program yang terdiri atas serangkaian kegiatan
pemeriksaan kehamilan yg memenuhi Standar Pelayanan
Minimal dan Pemeriksaan Dini untuk mendeteksi 3 Penyakit
Kronis yang harus dieliminasi (Triple Eliminasi) penularannya,
yg melibatkan semua layanan (Puskesmas, BPS, Klinik, dan
semua RS Pemerintah maupun Swasta)
RUANG LINGKUP
Kegiatan PANdu TEMan
1. Pendataan Ibu Hamil
2. Menyiapkan Sarana Pelayanan Kesehatan yg Kompeten melibatkan semua
layanan:
a) Semua Puskesmas : 25 Puskesmas selesai 2015, dilanjut utk semua dokter &
Paramedis smp 2017
b) Semua RS pemerintah (2 RS): selesai tahun 2016
c) Semua RS Swasta (28 RS) : Selesai 2017
d) Sebagian Besar Bidan Praktek dan Klinik : 2018 smp sekarang
Dengan memberikan pelatihan KT HIV. Bimtek SIM KIA SEMBADA dan SIHA, serta
Workshop ANC TERPADU yg salah satu materinya adalah ttg Cara Pemeriksaan &
Diagnosis HIV, Sipilis, dan Hepatitis pada ibu hamil dan Terapinya
RUANG LINGKUP KEGIATAN PANDU
TEMAN
59
55
2015 memulai
Inovasi melibatkan
semua layanan 30
27 30
25
25
25
11
6
6 10
5 5
2 4
1 1
1
2013 2014 2015 2016 2017 2018
JUMLAH BUMIL YG DITES HIV MENINGKAT
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN
TAJAM (13.360 di th 2018)
13360
3070
237 3 40 308 2 0
84 0
96 207 188 162
BUMIL WPS PPS Waria LSL IDU Pasangan Pelanggan Lain2 IMS TB WPB
Jumlah & prosentase BUMIL
yg tes hiv meningkat signifikan
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 - 2018
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
HIV AIDS
DINAS KESEHATAN
DATA BUMIL TES HIV (KTP SLEMAN) TAHUN 2018
KABUPATEN SLEMAN
18000
16000 15420
Bumil reaktif hiv (+)
14000
78% 11954
12000
10000
8000
6000
4000
2000
O24.0/
2 DM tipe 1 pada kehamilan RS PONEK
O24.9
O24.1/
3 DM tipe 2 pada kehamilan RS PONEK
O24.9
Z35.8/
18 Pielonefritis pada kehamilan RS PONEK
O23.0
Ke RS PONEK yang
37 Kehamilan dengan TB MDR O98.0 mempunyai Fasilitas
Penanganan TB MDR
Kehamilan Risiko Tinggi pada
38 Z35.9 RS PONEK
Trimester III
Website: dinkes.slemankab.go.id/download
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes
Sleman:
a. Kabid Kesmas (dr. Wisnu: 0811 2510 171)
b. Kasi Kesga Gizi (dr. Esti: 0857 4745 5220)
c. Nutrisionis Dinkes (Vista: 0857 4265 6469)
d. Pengelola Kesga (Panti: 0852 1179 3592)
e. 25 Puskesmas di Kabupaten Sleman