Anda di halaman 1dari 19

PENCEGAHAN

STUNTING
DI 1000 HPK
dr. FIRMAN FAZAR HIDAYAH
UPTD PUSKESMAS CIKALAPA
 Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 
Angka Stunting Indonesia tahun 2022
LATAR adalah 21 %
BELAKANG  Menurut WHO, suatu negara dikatakan
memiliki masalah stunting bila kasusnya
mencapai angka di atas 20%.
PRAVELENSI
ANGKA
STUNTING
KELURAHAN STUNTING

PARUNG 29
ANGKA
STUNTING PASIR KAREUMBI 30

DI WILAYAH 43
KERJA SOKLAT

UPTD WANAREJA
8

PUSKESMAS
CIKALAPA
MENURUT WHO (2020)
Pendek atau sangat pendek berdasarkan
panjang / tinggi badan menurut usia yang
kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada
kurva pertumbuhan WHO yang terjadi
PENGERTIAN dikarenakan kondisi irreversibel akibat
STUNTING asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau
infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam
1000 HPK.
Stunting adalah kondisi yang
ditandai dengan kurangnya tinggi
badan anak apabila dibandingkan
PENGERTIA dengan anak-anak seusianya.
SEDERHANA
 Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil,
pendek, kurus), hambatan perkembangan
kognitif dan motoric.
DAMPAK  Gangguan metabolik pada saat dewasa →
KESEHATAN risiko penyakit tidak menular (diabetes,
obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain
sebagainya).
Berpotensi menimbulkan
DAMPAK kerugian setiap tahunnya : 2-3 %
EKONOMI GDP/ aktivitas perekonomian
suatu negara
 ASUPAN KALORI YANG TIDAK ADEKUAT
 20 % kasus stunting terjadi sejak anak berada dalam kandungan
(kurangnya asupan gizi pada ibu selama hamil)
 Kebutuhan nutrisi anak tidak tercukupi, tepatnya di saat anak
dibawah usia dua tahun asupan gizinya tidak terpenuhu. Meliputi ASI
dan MPASI, selain itu kurangnya asupan akan protein, mineral, zinc,
serta zat besi.
 Hal di atas di latar belakangi oleh
PENYEBAB  Faktor sosio-ekonomi.
 Pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik
pemberian makan untuk bayi dan batita (kecukupan ASI).
 Peranan protein hewani dalam MPASI.
 Penelantaran
 Pengaruh budaya
 Ketersediaan bahan makanan setempat.
• Kurangnya pengetahuan ibu terhadap
pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat
hamil, dan setelah melahirkan.
• Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.
PENYEBAB • Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau
LAIN kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.
• Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.
• Anak menderita penyakit yang menghalangi
penyerapan nutrisi.
 Anak berperawakan pendek
• Tumbuh kembangnya lambat
• Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
• Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun
CIRI – CIRI
• Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik
ANAK
• Anak cenderung lebih pendiam
MENGALAMI
• Fase pertumbuhan gigi pada pada anak melambat
STUNTING
• Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi
telat menstruasi pertama
• Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit
TANDA
GEJALA
APAKAH STUNTING BISA DICEGAH
Saat Remaja Putri
Skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah.

PENCEGAHAN
Saat Masa Kehamilan
STUNTING
Disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan
ke dokter. Perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik
selama kehamilan. Dengan makanan sehat dan juga
asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium
harus tercukupi.
Balita
Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Imunisasi
ASI Eksklusif
PENCEGAHAN Pemantauan tumbuh kembang à weight faltering.
STUNTING
Gaya Hidup Bersih dan Sehat
Terapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci
tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum
merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi
sehat, dan lain sebagainya.
 Selama 1000 hari pertama kehidupan, dimulai
dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir
sangat penting memenuhi kebutuhan dasar agar
tumbuh kembang OPTIMAL
PENCEGAHA
N 1000 HPK  Kebutuhan dasar dikelompkan menjadi 3
golongan
 Fisis-biomedis (asuh)
 Kebutuhan kasih sayang/ emosi (asih)
 Stimulasi (asuh)
 Kontrol kehamilan secara teratur agar janin tumbuh
kembang optimal.
 Setelah bayi lahir dipantau tumbuh kembangnya
 Mengukur setidaknya berat badan dan panjang badan
setiap bulan sampai usia 12 bulan.
PENCEGAHA  Selanjutnya pada usia 1-5 tahun berat badan dan panjang
badan diukur tiap 3 bulan sekali.
N 1000 HPK  Sedangkan pada usia sekolah/remaja diukur setiap 6-12
bulan diukur tiap 3 bulan sekali.
 Apabila diketahui berat badan anak tidak naik untuk
periode waktu tertentu, maka sebaiknya bayi/anak dibawa
ke fasilitas kesehatan/dokter
 ANAK USIA SAMPAI 2 TAHUN
 ASI sampai usia 6 bulan
 ASI dan MP-ASI untuk anak usia 6-12 bulan
 ASI ditambah makanan keluarga untuk anak usia12-24 bulan
 Bisa memberikan ikan laut dan daging, untuk memenuhi
KEBUTUHAN asupan asam lemak esensial (DHA & ARA) yang mencukupi.
ASUH  Anak usia di bawah 1 tahun, lebih dianjurkan agar diberikan
makanan yang dibuat sendiri di rumah.
 Hindari memberikan MP-ASI yang tidak jelas proses
pembuatannya.
 Snek sebaiknya diberikan hanya 2 kali sehari, di antara waktu
makan, snek lebih baik berikan buah, pudding, dan biskuit
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai