PENANGANANNYA
D R . S A R A H N A O M I I R I A N T Y B AT U B A R A
2
TUMBUH KEMBANG ANAK
Bijlani RL dan Manjunatha S. Physiology of Growth and Development. In Understanding Medical Physiology: A Textbook for Medical
Students (3rd ed). New York: McGraw-Hill, 2011: 35-36
Niers L, et al. Nutritional Support for the Infant’s Immune System. Nutrition Review 2007: 347-360
STUNTING
ADALAH
Kondisi gagal tumbuh akibat
kekurangan gizi kronik dan paparan
infeksi berulang terutama dalam
1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) biasa disebut perawakan
pendek
1
2
ANC,
IMD, ASI eksklusif, MPASI, imunisasi,
Asam folat, tablet
besi, Calsium pemberian vitamin A,
Stunting adalah keadaan dimana balita memiliki
panjang / tinggi badan yang kurang jika
dibandingkan dengan umur sebayanya.
Weight Faltering
Bila tidak
ditatalaksana
• Gizi kurang / gizi buruk
• Stunting
• Perkembangan anak terlambat 10
DAMPAK STUNTING
Jangka Pendek :
• Daya tahan tubuh berkurang dan rentan terkena infeksi /
penyakit.
• Risiko kematian anak stunting lebih tinggi karena massa otot dan
massa lemak anak stunting lebih sedikit, dan meningkat bila
menderita infeksi.
• Stunting berhubungan dengan kekurangan gizi kronik, sementara
nutrisi sangat memengaruhi perkembangan otak. Maka
perkembangan otak pada anak stunting akan tidak optimal.
11
DAMPAK STUNTING
Jangka Panjang :
• Memengaruhi perkembangan kognitif anak. Anak yang stunting
pada masa remaja dan dewasanya lebih banyak mengalami
masalah psikologis dan IQ yang lebih rendah, sehingga
menyebabkan tingkat pendidikan rendah dan status ekonomi
yang rendah pula.
• Pada anak stunting, terjadi penurunan enzim dan hormom yang
menyebabkan oksidasi lemak berkurang sehingga lemak mudah
disimpan dalam tubuh risiko tinggi terjadinya obesitas,
penyakit DM, penyakit jantung, stroke. 12
Dampak STUNTING sulit diperbaiki !!!
13
STRATEGI UNTUK MENCEGAH STUNTING
BB menurut umur
(BB/U)
GARIS
PERTUMBUHAN
SEJAJAR GRAFIK
PERTUMBUHAN
BAIK
PB menurut umur
Normal
Pendek
Sangat Pendek
Rekomendasi WHO:
INFANT FEEDING
20
Periode MPASI
TEPAT
AMAN
WAKTU
DIBERIKAN
ADEKUAT SECARA BENAR
MPASI diberikan saat kebutuhan energi dan zat nutrisi lain tidak
dapat lagi dipenuhi oleh ASI.
ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi, protein, zat
besi, vitamin D, seng, vitamin A sehingga diperlukan MPASI yang
dapat melengkapi kekurangan zat gizi makro dan mikro tersebut
23
sejak umur 6 bulan.
2. ADEKUAT
Lemak
Sumber makanan hewani, seperti telur, daging, ikan, dan susu padat energi dan
mengandung banyak mikronutrien (terutama zat besi, seng, vitamin A, vitamin B12, dan
kolin)
26
• Anak usia 6-12 bulan yang mengonsumsi protein ikan mengalami
peningkatan 0,3 SD pada kurva HAZ per bulan dibandingkan dengan
anak-anak yang tidak mengkonsumsi ikan apapun.
28
4. TEPAT CARA PEMBERIAN
32
Ringkasan
• Stunting adalah perawakan pendek akibat kekurangan
nutrisi yang kronik dengan adanya riwayat infeksi.
34
Gizi buruk (severe wasting) atau Malnutrisi Energi
Protein (MEP) dapat meningkatkan angka
kesakitan dan kematian serta meningkatkan
risiko terjadinya stunting.
Overweight
STATUS GIZI ANAK Risiko
Overweight
Gizi baik
Gizi kurang
(Kurus)
Gizi buruk
(Sangat kurus)
Bentuk klinis anak dengan gizi buruk :
1. Kwashiorkor
2. Marasmus
3. Marasmik-Kwashiorkor
TATALAKSANA SAMA
38
Kwashiorkor
Hepar >>
Edema
Atrofi otot
Lemak SC <<
Iga gambang
MARASMUS
MARASMIC-KWASHIORKOR
Jar.lemak SC << Atrofi otot
Iga gambang
Baggy pants
Edema
Kriteria lain untuk perawatan di RS
43
10 (SEPULUH) LANGKAH TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
No Tindakan Stabilisasi Transisi Rehabilitasi Tindak lanjut
H 1-2 H 3- 7 mgg 2-6 mgg 7-26
1. Mencegah dan
mengatasi hipoglikemia
2. Mencegah dan
mengatasi hipotermia
3. Mencegah dan
mengatasi dehidrasi
4. Memperbaiki gang-
guan keseimbangan
elektrolit
5. Mengobati infeksi
7. Memberikan makanan
utk stab & trans
8. Memberikan makanan
utk Tumb.kejar
9. Memberikan stimulasi
utk Tumb.kembang
1.Defisiensi Vitamin A
2.Dermatosis
3.Infeksi Parasit/Cacing
4.Diare Persisten
5.Tuberkulosis
45
PROGNOSIS
46
Anak Gizi Buruk setelah perawatan
ANAK GIZI BURUK
SETELAH PERAWATAN