PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat factor utama yaitu ; factor lingkungan, perilaku
manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat factor tersebut
saling terkait dengan beberapa factor lain, yaitu sumber daya alam,
keseimbangan ekologi, kesehatan mental, system budaya, dan populasi
sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar
terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi
lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan sosio kultural.
John Gordon menggambarkan interaksi antara 3 faktor yaitu factor
Lingkungan (environment), pejamu (host) dan penyebab penyakit (agent).
Timbulnya penyakit terjadi bila terjadi ketidak seimbangan di antara ke tiga
factor tersebut, misalnya penyakit terjadi karena factor lingkungan yang jelek,
atau berkembangnya kuman penyakit atau daya tahan tubuh yang rendah
untuk melawan infeksi kuman penyakit.
Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak
yang terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan.
Disamping itu dirasakan bahwa upaya pengobatan penyakit dan upaya
peningkatan / perbaikan kualitas lingkungan dikerjakan secara terpisah dan
tidak terintegrasi dengan upaya terkait lainnya. Petugas paramedic
melaksanakan upaya penyembuhan / pengobatan tanpa memperdulikan dan
atau tanpa megetahui bagaimana sebenarnya kondisi lingkungan perumahan/
pemukiman si pasien. Di sisi lain petugas kesehatan lingkungan melakukan
upaya kesehatan lingkungan (pengawasan kualitas lingkungan, penyuluhan
dan perbaikan mutu lingkungan) tanpa memperhatikan permasalahan
penyakit /kesehatan masyarakat di lokasi / kawasan tersebut.
Integrasi upaya kesehatan lingkungan dan upaya pemberantasan
penyakit berbasis lingkungan semakin relevan dengan diterapkannya
paradigm sehat untuk upaya-upaya kesehatan di masa mendatang. Dengan
paradigma sehat ini maka pembangunan kesehatan lebih ditekankan pada
1
upaya promotif –preventif dibanding upaya kuratif –rehabilitative. Melalui
Yankesling ke tiga unsur pelayanan kesehatan yaitu promotif-rehabilitatif dan
kuratif dilaksanakan secara integrative melalui pelayanan kesehatan program
pemberantasan penyakit berbasis lingkungan di luar maupun di dalam
gedung.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut di atas maka lahirlah konsep
Yankesling yang merupakan salah satu upaya terobosan untuk memadukan
ketiga jenis upaya kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat secara terpadu, terarah dan berkesinambungan. Oleh karena itu
perlu disusun pedoman penyelenggaraan Yankesling bagi petugas sanitasi
dalam menjalankan tugas sanitarian di dalam gedung.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman, kemauan, dan ketrampilan petugas
Yankesling untuk membantu memecahkan masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit yang berbasis lingkungan bagi pasien / klien melalui
konseling
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan ketrampilan petugas
Yankesling memecahkan masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan dan perilaku
b. Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan ketrampilan petugas
Yankesling untuk melaksanakan konseling, sebagai upaya merubah
perilaku pasien / klien serta memecahkan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan.
C. SASARAN
1. Pasien yang mempunyai permasalahan penyakit berbasis lingkungan
2. Klien yang mempunyai permasalahan kesehatan lingkungan
3. Lingkungan perumahan
D. RUANG LINGKUP
1. Pelayanan Yankesling dalam gedung
2
2. Pelayanan Yankesling luar gedung
3. Pencatatan dan pelaporan
4. Monitoring dan evaluasi
E. BATASAN OPERASIONAL
3
F. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan kegiatan pelayanan klinik saniatasi di Puskesmas Wates
berdasarkan pada :
1. Undang – undang kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan
masyarakat
3. Permenkes No. 13 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan di puskesmas
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Sumber daya manusia yang tersedia minimal 1 orang tenaga kesehatan
lingkungan yang memiliki ijin sesuai ketentuan perundang-undangan.
C. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan Yankesling di Puskesmas Wates dilaksanakan pada hari Senin
s.d.KamisPukul : 07.30 – 10.00 WIB
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Ruang
penyimpanan ALat
dan Bahan
Ruang Konseling
B. STANDAR FASILITAS
1. Gedung dan Prasarana
Gedung / ruangan yang diperlukan untuk :
a. Ruang Yankesling sebagai tempat dalam gedung puskesmas yang
digunakan penyuluhan dan konsultasi oleh petugas Yankesling
terhadap pasien atau klien yang terintegrasi dengan layanan
konseling lain
b. Laboratorium kesehatan lingungan yang terintegrasi dengan
laboratorium yang ada di puskesmas wates
c. Transportasi
Untuk mendukung kegiatan Yankesling di luar gedung puskesmas
berupa sepeda motor merk vario nopol S3630SP
2. Peralatan
Peralatan Yankesling antara lain :
a. Rapit test kit makanan ( 1 set)
b. Digital chlorin tes (1 set)
c. Cool box ( 1 buah)
d. Cakram ( 1 buah)
6
e. Digital termohygrometer (1 buah)
f. Digital PH meter (1 set)
g. Lux meter (1 buah)
h. Botol sampel air (30 buah)
i. Cultura mini inkubator (1 buah)
j. TDS meter (1 buah)
k. Microbiologi UV lamp (1 buah)
l. Refractometry Fe (1 set)
m. Botol sampel pemberat (1 buah)
n. Alat peraga dan media penyuluhan
Untuk kegiatan penyuluhan dan konseling diperlukan alat peraga
maupun media penyuluhan antara lain :
1) Buku lembar balik klinik sanitasi
2) Buku lembar balik keamanan pangan
3) Buku lembar balik PSN – DBD
4) Buku lembar balik kecacingan
5) Leaflet air minum, diare, DBD, bahan tambahan pangan
berbahaya, inovasi kelurahan wates, majalah anak-anak
dongeng demam berdarah
6) Laptop
7) Eksbenner 6 langkah cuci tangan pakai sabun, diagram F,
bahaya boraks, formalin, Rodhamin B dan methanyl yellow
8) Monopoli keamanan pangan
9) Ular tangga keamanan pangan
10)Poster cuci tangan pakai sabun, memilih jajanan sehat, baca
label sebelum membeli, pesan keamanan pangan
3. Perlengkapan Keselamatan dan Keamanan
Perlengkapan Kesehatan dan Keamanan Petugas Sanitasi
a. Sarung Tangan
b. Masker
c. Desinfektan
7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan Yankesling mencakup berbagai upaya meliputi :
1. Penyediaan / penyehatan air bersih dan sanitasi dalam rangka pencegahan /
penanggulangan penyakit diare / cacingan/ penyakit kulit
2. Penyehatan perumahan dalam rangka pencegahan penyakit ISPA/TBC
3. Penyehatan lingkungan pemukiman dalam rangka pencegahan penyakit
DBD
4. Penyehatan makanan minuman dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan penyakit saluran pencernaan / keracunan makanan
5. Penyakit atau gangguan kesehatan lainnya yang berhubungan dengan
lingkungan.
B. METODE
1. Wawancara / Konseling
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Kunjungan lapangan
C. LANGKAH KEGIATAN
1. ALUR PELAYANAN DALAM GEDUNG
a. Pelayanan Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan
1) Pasien mendaftar di ruang pendaftaran.
2) Petugas pendaftaran mencatat/mengisi kartu status.
3) Petugas pendaftaran mengantarkan kartu status tersebut ke petugas
ruang pemeriksaan umum.
4) Petugas di ruang pemeriksaan umum Puskesmas (Dokter, Bidan,
Perawat) melakukan pemeriksaan terhadap Pasien.
5) Pasien selanjutnya menuju Ruang Yankesling untuk mendapatkan
pelayanan Konseling.
8
6) Untuk melaksanakan Konseling tersebut, Tenaga
KesehatanLingkungan mengacu pada Contoh Bagan dan Daftar
Pertanyaan Konseling (terlampir).
7) Hasil Konseling dicatat dalam formulir pencatatan status kesehatan
lingkungan dan selanjutnya Tenaga Kesehatan Lingkungan
memberikan lembar saran/tindak lanjut dan formulir tindak lanjut
Konseling kepada Pasien.
8) Pasien diminta untuk menandatangani buku register yankesling yang
berisi tindaklanjut Konseling.
9) Dalam hal diperlukan berdasarkan hasil Konseling dan/atau hasil
surveilans kesehatan menunjukkan kecenderungan berkembangatau
meluasnya penyakit atau kejadian kesakit an akibat Faktor Risiko
Lingkungan, Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji Inspeksi
Kesehatan Lingkungan.
10)Setelah Konseling di Ruang Yankesling, Pasien dapat mengambil obat
di Ruang Farmasi dan selanjutnya Pasien pulang.
b. Pelayanan Pasien yang datang untuk berkonsultasi masalah kesehatan
lingkungan (dapat disebut Klien)
1) Pasien mendaftar di Ruang Pendaftaran.
2) Petugas pendaftaran memberikan kartu pengantar dan meminta
Pasien menuju ke Ruang Yankesling.
3) Pasien melakukan konsultasi terkait masalah kesehatan lingkungan
atau penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan.
4) Tenaga Kesehatan Lingkungan mencatat hasil Konseling dalam
formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, dan selanjutnya
memberikan lembar saran atau rekomendasi dan formulir tindak lanjut
Konseling untuk ditindak lanjuti oleh Pasien.
5) Pasien diminta untuk menandatangani register yankesling tindak lanjut
Konseling.
6) Dalam hal diperlukan berdasarkan hasil Konseling dan/atau
kecenderungan berkembang atau meluasnya penyakit atau kejadian
kesakitan akibat Faktor Risiko Lingkungan, Tenaga Kesehatan
9
Lingkungan membuat janji dengan Pasien untuk dilakukan Inspeksi
Kesehatan Lingkungan dan selanjutnya Pasien dapat pulang.
PASIEN /
KLIEN
DATANG
PENDAFTARAN
UMUM/KIA/GIGI/ /KLIEN
GIZI SAKIT
YA YANKESLING
INDIKASI
RUJUK
YANKESLIN
G
TIDAK
FARMASI
PASIEN /
KLIEN
PULANG
10
Pelaksanaan Konseling dilakukan dengan fokus pada permasalahan
kesehatan yang dihadapi Pasien.
Langkah-langkah kegiatan Konseling sebagai berikut:
a. Persiapan (P1)
1) Menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan tenang;
2) Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
3) Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti
poster, lembar balik, leaflet, maket (rumah sehat, jamban sehat, dan
lain-lain) serta alat peraga lainnya.
b. Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan Lingkungan menggali
data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
1) Umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan;
2) Khusus, meliputi:
a)Identifikasi perilaku/kebiasaan;
b) Identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c) Dugaan penyebab; dan
d) Saran dan rencana tindak lanjut.
T - tanyakan :
11
a.Tanyakan bagaimana keadaan atau minta Pasien untuk menyampaikan
masalahnya pada Anda.
b. Dengarkan penuh perhatian dan rasa empati.
c. Tanyakan apa peluang yang dimilikinya.
d. Tanyakan apa hambatan yang dihadapinya.
e. Beritahukan bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk menolong
mencari cara pemecahan masalah yang terbaik bagi Pasien.
U-Uraikan :
Uraikan tentang hal-hal yang ingin diketahuinya atau anda menganggap perlu
diketahuinya agar lebih memahami dirinya, keadaan dan kebutuhannya untuk
memecahkan masalah. Dalam menguraikan anda bisa menggunakan media
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) supaya lebih mudah dipahami.
TU – Bantu :
BantuPasien mencocokkan keadaannya dengan berbagai kemungkinan yang
bisa dipilihnya untuk memperbaiki keadaannya atau mengatasi masalahnya.
J - Jelaskan :
Berikanpenjelasan yang lebih lengkap mengenai cara mengatasi
permasalahan yang dihadapi Pasien dari segi positif dan negatif serta
diskusikan upaya untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi. Jelaskan
berbagai pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah
tersebut.
U - Ulangi:
Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui dan diingatnya. Yakinkan bahwa
anda selalu bersedia membantunya. Kalau Pasien memerlukan percakapan
lebih lanjut yakinkan dia bahwa anda siap menerimanya.
12
1. Melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir tindak lanjut
konseling) yang telah diisi dan ditandatangani untuk mengambil keputusan
yang disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi;
2. Menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai
hasil Konseling; dan
3. Menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.
3. KUNJUNGAN LAPANGAN
Kunjungan lapangan dilakukan setelah pasien atau klien datang dan
konseling di yankesling
Langkah – langkah kunjungan lapangan :
a. Petugas sanitasi mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam
gedung (puskesmas)
b. Petugas sanitasi menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan
kelengkapan lapangan yang diperlukan seperti formulir kunjungan
lapangan, media penyuluhan, dan alat sesuai denga jenis penyakitnya
c. Petugas sanitasi memberitahukan atau menginformasikan kedatangannya
ke RT , RW atau kader motivator setempat
d. Petugas sanitasi memeriksa dan mengamati lingkungan dan perilaku
penderita / klien
e. Petugas sanitasi menyimpulkan hasil kunjungan lapangan
f. Petugas sanitasi memberikan saran tindak lanjut kepada pasien atau klien
g. Petugas sanitasi melakukan pengambilan sampel air atau makanan untuk
diperiksa ke laboratorium lingkungan puskesmas jika diperlukan
4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
13
Pemeriksaan Laboratorium yang bisa dikerjakan di laboratorium lingkungan
puskesmas Wates
a. Pemeriksaan Pangan
1) Pemeriksaan borax
2) Pemeriksaan Formalin
3) Pemeriksaan Rodamin
4) Pemeriksaan Metanil Yellow
b. Pemeriksaan air bersih dan air minum
1) Pemeriksaan Fe
2) Pemeriksaan kualitatif mikrobiologi air e. coli dan coliform
BAB V
LOGISTIK
Untuk keperluan logistic kilinik sanitasi diatur sesuai dengan peraturan dan proses
yang ditetapkan oleh Puskesmas antara lain :
A. PENGADAAN BAHAN DAN ALAT YANKESLING
Perencanaan bahan dan alat Yankesling yang ada di Puskesmas Wates
dilakukan setahun sekali
Perencaan berdasarkan :
a. Tingkat kebutuhan bahan dan alat di Yankesling
b. Perkiraan jumlah kebutuhan untuk satu tahun mendatang
Perencanaan dibuat oleh petugas Yankesling kemudian diserhkan kepada
bagian pengadaan Puskesmas Wates
Untuk bahan berupa reagen dan bahan habis pakai diberikan ke Gudang
Farmasi Puskesmas Wates
Untuk alat laboratorium diberikan ke pengadaan asset Puskesmas Wates
Untuk bahan cetak seperti leaflet, poster diberikan ke bagian pengadaan ATK
Puskesmas Wates
D. MONITORING ALAT
Monitoring kerusakan alat dengan dilakukan pengecekan alat oleh bagian asset
puskesmas wates setiap 3 bulan sekali. Atau sebelum 3 bulan sudah terjadi
kerusakan maka petugas sanitasi bisa melapor langsung ke petugas asset
puskesmas
E. PERBAIKAN
Perbaikan akan ditangani oleh petugas asset selama masih bisa diatasi dan
apabila tidak bisa maka, akan dilakukan service sesuai dengan kartu garansi
apabila masih berlaku dan atau dilakukan service melalui distributor alat tersebut.
16
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN YANKESLING
17
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
INDIKATOR MUTU
Standar 100%
20
B. Ketersediaan pelayanan Yankesling
Standar 100%
21
Periode Analisa 3 bulan
4. Kepuasan Pelanggan
Standar 80%
22
BAB IX
PENUTUP
23
1. Rekaman historis perubahan
24