PEMERIKSAAN THT
BLOK SPECIAL SENSE SYSTEM
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN
Disusun oleh :
dr. Mangain Hasibuan, SpTHT-KL
dr. Ita L. Roderthani, SpTHT-KL
I. PENDAHULUAN
Hidung, rongga mulut dan telinga adalah bagian dari sistem indera tubuh manusia
yang fungsinya secara berurutan untuk penciuman, pengecapan, pendengaran dan
keseimbangan. Berbagai penyakit yang sering menyerang sistem organ ini dan memiliki
angka kejadian yang cukup tinggi di dalam masyarakat, antara lain sinusitis, rhinitis,
rhinosinusitis, tonsillitis, faringitis, laryngitis, otitis eksterna, otitis media. Sebagian besar
dari penyakit-penyakit tersebut termasuk dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh
seorang dokter umum sampai penyakit tersebut tuntas pada seorang pasien. Oleh karena
itu, selain perlunya menguasai teori dari sistem special sense dan penyakit-penyakitnya,
seorang mahasiswa kedokteran juga diharapkan menguasai ketrampilan klinis pada
masing-masing organ indera manusia.
II. TUJUAN
Melalui kegiatan skills lab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melakukan
pemeriksaan fisik sistem special sense (sistem penciuman, pendengaran dan rongga
mulut) sesuai dengan langkah-langkah yang baik dan benar
Tanya Jawab
1
3. Kaca laring dan tangkainya
4. Spekulum hidung
5. Kaca nasofaring dan tangkainya
6. Corong telinga
7. Otoskop
8. Kain kassa
9. Baskom berisi chlorine
10. Lampu spiritus
11. Korek api
12. Kain lap
B. PEMERIKSAAN HIDUNG
1. Menjelaskan kepada pasien prosedur pemeriksaan
dan melakukan inform consent
2 Melakukan prosedur cuci tangan
3. Pemeriksaan hidung luar
- Memperhatikan bentuk luar hidung
- Palpasi daerah tulang hidung dan sinus
paranasal
2
- Pasang lampu kepala dan diarahkan ke rongga
hidung
4. Pemeriksaan Rhinoskopi anterior
- Spekulum hidung di pegang dengan tangan kiri
dalam keadaan tertutup
- Masukkan spekulum berada di dalam rongga
hidung
- Nilai vestibulum, septum, konka, meatus, dan
mukosa
- Keluarkan spekulum dalam keadaan terbuka
untuk menghindar terjepitnya bulu hidung
pasien
5. Pemeriksaan Rhinoskopi posterior
- Kaca nasofaring dipegang dengan tangan
kanan
- Hangatkan kaca nasofaring dengan api lampu
spiritus
- Sebelum kaca dimasukkan ke dalam rongga
mulut, suhu kaca di tes dulu dengan
menempelkan pada kulit belakang tangan kiri
pemeriksa
- Tekan 2/3 anterior lidah dengan spatula lalu
pasien disuruh bernafas seperti biasa dan
jangan menahan nafas
- Masukkan kaca nasofaring yang menghadap ke
atas melalui mulut, melewati bagian bawah
uvula hingga ke orofaring
- Lihat keadaan koana dan septum nasi posterior
- Kaca tersebut diputar sedikit ke lateral untuk
melihat keadaan konka media superior, serta
meatus nasi inferior dan media
- Kaca diputar lebih ke lateral lagi untuk
memeriksa torus tubarius dan fossa
rosenmuller
- Lakukan hal yang sama untuk melihat sisi yang
berlawanan
- Keluarkan kaca nasofaring dan spatula lidah
secara bersamaan dari rongga mulut
3
3. Pemeriksaan hipofaring dan laring (Laringoskopi
indirek)
- Pasang lampu kepala dan arahkan ke rongga
mulut
- Pasien duduk lurus agak condong ke depan
dengan leher agak fleksi
- Pegang kaca laring dengan tangan kanan lalu
hangatkan dengan api lampu spiritus
- Sebelum kaca dimasukkan, suhu kaca ditest
dulu dengan menempel kan pada kulit
belakang tangan kiri pemeriksa
- Pasien diminta membuka mulut dan
menjulurkan lidahnya sejauh mungkin
- Lidah dipegang dengan tangan kiri dengan
memakai kain kasa dan ditarik keluar dengan
hati-hati
- Kaca laring dimasukkan ke dalam mulut
menggunakan tangan kanan pada uvula dan
palatum molle
- Pasien disuruh menyuarakan ii..
- Nilai gerakan pita suara abduksi dan daerah
sublogik dengan menyuruh pasien untuk
inspirasi dalam
4. Pemeriksaan kelenjar limfe leher
- Pemeriksa berdiri di belakang pasien
- Pemeriksa meraba dengan kedua belah tangan
seluruh daerah leher dari atas ke bawah
- Nilai ukuran, bentuk, konsistensi dan
perlekatan dengan jaringan sekitarnya, bila
terdapat pembesaran kelenjar limfe.
(.....................................)