Anda di halaman 1dari 52

TEKNIK FLEBOTOMI

Oleh:
Dr. dr. JENNY RIA SIHOMBING SpPK
Flebotomi
– Pengumpulan/ penyadapan darah untuk
pemeriksaan laboratorium / donor

– Setiap orang yang melakukan flebotomi


harus mengerti teknik yang tepat, benar
dan aman
PERSIAPAN PERALATAN
Gambar 1a dan b. Perlengkapan flebotomi
Gambar 2a dan b. Kursi pasien untuk tindakan flebotomi,
a. dewasa, b. bayi
Gambar 3a & b. Evacuated tube system

Gambar 4. Venipuncture needle pro, A. activating shield on a


hard surface, B. shield fully engaged
Gambar 5. Blunting needle principle, winged blood collection, dan
multisample needle dengan holder

Gambar 6. Berbagai tipe


holder tabung
Gambar 7. Needle holder

Gambar 8. winged blood collection


Gambar 9. Tempat pembuangan jarum
Gambar 10. Berbagai tipe
tabung vacutainer
Tabel 1. Jarum yang direkomendasikan untuk
flebotomi rutin berbagai usia
Tabel 2. Ringkasan tabung vacutainer
Tabel 3. Urutan tabung untuk flebotomi
untuk vacutainer
PERSIAPAN PASIEN
Identifikasi dan persiapan pasien
• Identifikasi pasien dengan jelas
• Pada pasien rawat jalan (tergantung masing-
masing laboratorium):
– Nama
– Informasi identitas lain (untuk memvalidasi apa yang
dikatakan pasien):
• Social security number
• Alamat
• Foto
• Gelang identitas pasien (RS)
– Harus ada permintaan dokter

– Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

– Cek urutan permintaan dokter untuk menentukan

tes mana yang dibutuhkan


– Pilih tabung yang sesuai & pastikan urutannya

– Tempat untuk pembuangan jarum

– Sebaiknya disediakan alat-alat cadangan


Sampling Darah Vena
Langkah 1 - Pilih vena
• Pilih vena yang besar, terutama di fossa
antecubital, dari area bebas dari lesi kulit
atau luka.
• Pasang torniket atau manset tekanan darah
pada 40-60 mm Hg
• Minta pasien untuk membuka dan menutup
tangan beberapa kali.
• Setelah vena dipilih, lepaskan torniket lebih
dulu
• Langkah 2 – Desinfeksi kulit
• Jika area penusukan kotor, cuci dengan sabun dan
air, kemudian mengusapnya sampai kering
dengan handuk.
• Prosedur 1 - langkah (rekomendasi – satu menit):
• Usapkan isopropil alkohol 70%, biarkan kering
sendiri
• Biarkan selama minimal 30 detik
• Langkah 2 - menggunakan tingtur iodine (lebih
efektif daripada povidine iodine) atau
klorheksidin (2%);

• Mencakup seluruh area dan pastikan kontak


dengan cairan antiseptik setidaknya 30 detik;

• Area benar-benar kering (sekitar 30 detik)

Apapun prosedur yang digunakan, JANGAN sentuh


area venapungsi setelah kulit telah didesinfeksi.
• Langkah 3 – venapungsi

• Minta pasien untuk membuka kepalan


tangan perlahan-lahan setiap 10-12 detik
selama pengumpulan.

• Lepaskan torniket ketika aliran darah selesai


atau setelah 2 menit
Sampling Darah Arteri
• Sampel darah arteri terutama untuk
menentukan gas darah arteri

• Pengambilan sampel darah arteri hanya boleh


dilakukan oleh petugas kesehatan yang
merupakan area kompetensinya dan yang
telah menunjukkan kemampuan setelah
pelatihan formal.
• Sampel dapat diperoleh baik melalui kateter
dalam arteri, atau dengan menggunakan
jarum dan syringe untuk tusukan arteri.
• Syringe pra-heparinized dan harus
diminimalkan terhadap paparan udara yang
akan mengubah nilai-nilai gas darah.
Lokasi penusukan

•A. radialis merupakan pilihan pertama:


superfisial, mempunyai collateral dan mudah
ditekan
•Pilihan berikutnya: arteri femoralis, brachialis
atau dorsalis pedis
Gambar 11. a radialis
Prosedur pengambilan sampel darah arteri
• Sebelum pengambilan darah dari a. radialis,
harus dilakukan modified Allen test untuk
menentukan apakah a. ulnaris dapat memberikan
sirkulasi kolateral ke tangan
• Siapkan arterial blood gas (ABG) syringe. Jumlah
antikoagulan 0,05 mL liquid heparin (1000 IU/mL)
• Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk
dengan kapas-alkohol 70% dan biarkan kering
• Posisi tangan hyperextended pd pergelangan,
diganjal handuk gulung atau bantal
• Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan
sudut 45–60◦ (90◦ untuk a. femoralis)
• Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta
sempritnya dan segera tutup ujung jarum dengan karet
(bila untuk analisa gas darah), dan semprit dibolak-balik
beberapa kali agar darah bercampur heparin
• Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas
alkohol 70% minimum 2 menit untuk mencegah
perdarahan.
• Letakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah
pendingin lain dengan suhu 1–5°C) untuk meminimalkan
konsumsi oksigen oleh leukosit.
Modified Allen’s test
• Pasien diminta untuk menggenggam, tekan a
ulnaris dan radialis dengan 2 jari pada masing-
masing arteri
• Pasien diminta membuka genggamannya,
amati telapak tangan pasien (pucat)
• Lepas tekanan pada a ulnaris, bila telapak
tangan pasien menjadi kemerahan, maka tes
positif, darah bisa diambil
Gambar 12. Modified Allen test
Pangambilan darah pada anak dan bayi

• Pilihan prosedur dan lokasi


– Daerah vena, ujung jari dan tumit – juga dikenal sebagai
“capillary sampling” atau “skin puncture”

• Venapungsi merupakan metode pilihan untuk


neonatus yang aterm

• Memerlukan flebotomis yang pengalaman dan


terlatih. Jika tidak ada, maka dilakukan oleh dokter.
Prosedur

1. Gunakan winged steel needle, 23-25 g


2. Siapkan peralatan
3. Cuci tangan
4. Orang tua/keluarga diminta memegang
pasien dengan cara seperti pada gambar
5. Pasang torniket 2 jari di atas fossa mediana
cubiti
6. Memakai sarung tangan
7. Pasang pangkal winged infusion set pada
holder, masukkan tabung
8. Lepas plastik pembungkus wing
9. Desinfeksi area penusukan, biarkan kering
10. Gunakan ibu jari untuk menegangkan kulit
sekitar 2 jari di bawah lokasi penusukan
11. Dorong tabung vakum sampai jarum masuk
12. Ambil darah sesuai kebutuhan
13. Lepas torniket
14. Letakkan kapas / kassa kering di tempat
tusukan, lepaskan jarum pelan-pelan
15. Minta tolong orang tuanya untuk menekan
bekas tusukan
16. Lepas butterfly dari tube holder
17. Buang butterfly ke tempat pembuangan jarum
18. Buang juga peralatan lain yang habis pakai
19. Label tabung dengan ID pasien
20. Pasang adhesive bandage
21. Lepas sarung tangan, buang, dan cuci tangan
Pemilihan Panjang Lancet
• Pasien dewasa
• Panjang bervariasi tergantung produsen (dari
0,85 mm untuk neonatus sampai dengan 2,2 mm).
• Untuk jari, kedalaman tidak melampaui 2,4 mm,
jadi digunakan lanset 2,2 mm
• Pasien anak dan bayi
– Tumit: kedalaman tidak melampaui 2,4 mm.
– Neonatus prematur: lanset 0,85 mm
• Untuk bayi dengan BB 3 kg, jarak dari permukaan kulit
luar ke tulang:
• Medial dan lateral tumit: 3,32 mm
• Posterior tumit: 2,33 mm (tempat ini harus
dihindari untuk mengurangi risiko menusuk tulang)
• Ibu jari kaki: 2,19 mm.
• Kedalaman yang direkomendasikan untuk menusuk jari:
– Anak > 6 bulan dan < 8 tahun: 1,5 mm
– Anak > 8 tahun: 2,4 mm.
Urutan Pengambilan Darah:

•Dengan tusukan kulit, yang pertama adalah


spesimen hematologi, diikuti kimia dan bank darah.

•Urutan untuk tusukan kulit kebalikan dari yang


pada venapungsi.

•Jika lebih dari dua spesimen yang dibutuhkan,


venapungsi lebih akurat
Prosedur
Setelah selesai prosedur
• Setelah menyelesaikan prosedur, anda harus
menanyakan apakah pasien merasa baik
• Jika tidak, kompres dengan ice pack dan
biarkan dia tetap di kursi sampai merasa lebih
baik
• Sarankan agar tidak melakukan sesuatu yang
terlalu berat dengan menggunakan lengan
yang ditusuk untuk beberapa jam
– Selalu mengucapkan terima kasih kepada pasien
sebelum dia meninggalkan tempat.
– Tak seorangpun suka darahnya diambil. Ini adalah
tugas flebotomis untuk membuat proses yang
sederhana dan mudah
– Perlakukan setiap pasien seolah-olah ia adalah
anggota keluarga dan pastikan untuk selalu bersikap
sopan dan baik, tidak peduli bagaimana tindakan
pasien.
Fakta Penting
• Jangan katakan pada pasien untuk menekuk
lengannya di siku, dapat mengakibatkan
memar
• Jangan melanjutkan pengambilan darah bila
pasien mengatakan sakit
• Flebotomi seharusnya tidak menyakitkan dan
jika pasien mengatakan itu, ada kemungkinan
bahwa anda mengenai saraf
• Jangan pernah katakan pada pasien untuk apa
melakukan tes darah.

• Jangan katakan pada pasien ‘tidak sakit’ diambil


darahnya

• Anjurkan pasien untuk menghubungi dokter


kalau ada pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai