Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM GIZI MASYARAKAT “STUNTING


Muhammad Ikhsan Witiya Yuswita
Fitri Ana Sari Yeni Safitri
Turianta M. Reza Pamungkas
Siska Dwi Mentari Siti Munawaroh
Angga Prayoga Suyatno
Ermayani Siti Rukminasari
Grezzy Nia Astika Ayu Pradasari
Setiawati Suhendrawati
BAB I
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat
konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni
masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Hasil Riskesdas 2018
menunjukkan bahwa 30.8% balita Indonesia mengalami stunting dan
sekitar 10.2% balita mengalami gizi kurang (wasting). Anak-anak yang
mengalami masalah gizi tersebut memiliki risiko 11.6 kali lebih tinggi
untuk mengalami kematian dibanding anak-anak yang memiliki status
gizi baik. Pun jika anak-anak dengan masalah gizi tersbut mampu
bertahan tetapi akan berisiko untuk mengalami masalah pertumbuhan,
perkembangan dan masalah kesehatan lainnya di sepanjang tahap
kehidupannya.
Sumber: Pemantauan Status Gizi, 2017
Tujuan
• Mengetahui apa saja masalah gizi pada
masyarakat
• Mengetahui salah satu masalah gizi pada
masyarakat yaitu “stunting” dan
pencegahannya.
BAB II
SITUASI GIZI MASYARAKAT

1 ●
Asupan/konsumsi makanan yang tidak adekuat

Terkait dengan pola penyakit, akses ke fasilitas


2

pelayanan kesehatan, akses air bersih dan sanitasi

Tidak adekuatnya praktik Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA), kurangnya

3

asupan makanan bergizi pada ibu hamil dan menyusui, serta pola asuh yang kurang
baik
STUNTING

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan
panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median
standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting termasuk masalah gizi
kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi
ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Seseorang

Lingkungan yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan jenis
Faktor Lingkungan tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan dengan produksi
tanaman

Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar penduduknya

Faktor Ekonomi berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak mencukupi dan pada umunya masyarakat
yang berpenghasilan rendah mempunyai ukuran badan yang lebih kecil.

Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya antara lain stabilitas keluarga

Faktor Sosial Budaya dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang dilahirkan di lingkungan
keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang
UPAYA YANG DILAKUKAN
STUNTIN
Pemberian G
Makanan
Tambahan

Pemberian Tablet
Pemantauan Tambah Darah
Pertumbuhan untuk Remaja Putri

Pemberian Pemberian Tablet


Vitamin A untuk Tambah Darah
bayi dan Balita untuk Ibu Hamil
Promosi/Konseli Pemberian
ng Pemberian Makanan Tambahan
Makan untuk Ibu Hamil KEK
Sumber: Modifikasi dari Direktorat Gizi Kementerian
BAB III
Asupan gizi yang optimal untuk pencegahan stunting
dapat dilakukan dengan gerakan nasional percepatan
perbaikan gizi yang didasari oleh komitmen negara
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
agar sehat, cerdas dan produktif, yang merupakan
aset sangat berharga bagi bangsa dan negara
Indonesia. Untuk mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas diperlukan status gizi yang optimal
dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus
menerus.

Anda mungkin juga menyukai