PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik lahir maupun batin secara berkelanjutan. Status gizi masyarakat yang baik
merupakan salah sat faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Hal ini tercermin pada
indeks pembangunan manusia yang terdiri dari umur harapan hidup. Indeks ini yang
rendah antara lain dipengaruhi oleh status gizi dan kesehatan yang berdampak pada
Keadaaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya manusia
masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada usia dini akan
Gizi kurang pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan
kenaikan berat badan anak yang tidak cukup. Perubahan berat badan anak dari waktu ke
waktu merupakan petunjuk awal perubahan status gizi anak. Dalam periode 6 bulan, bayi
yang berat badannya tidak naik 2 kali berisiko mengalami gizi kurang 12,6 kali
dibandingkan pada anak yang berat badannya naik terus. Bila frekuensi berat badan tidak
perbaikan gizi, yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keaadan
gizi anak.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, untuk dan bersama
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pencapaian hasil kegiatan posyandu dapat dilihat melalui balok SKDN, yaitu:
jumlah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu (S), jumlah balita
yang memiliki Kartu Menuju Sehat atau buku KIA (K), jumlah balita yang datang pada
hari buka Posyandu (D) dan jumlah balita yang timbangan berat badannya naik (N).
1
Cakupan penimbangan balita di posyandu adalah merupakan cerminan peran serta
masyarakat yang dalam hal ini tidak lepas dari peran kader sebagai penggerak serta
masyarakat dengan bimbingan teknis dari puskesmas, tenaga pelaksana gizi, dan sektor
terkait lainnya.
masyarakat, sehingga keberhasilan upaya perbaikan gizi masyarakat tidak terlepas dari
peran TPG.
1. Maksud
- Maksud penyusunan laporan kerja tahunan ini adalah sebagai gambaran dari hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tenaga Pelaksana Gizi UPTD Puskesmas
2. Tujuan
- Sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup laporan kerja tahunan ini adalah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium
(GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
Salah atau fungsi utama program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas adalah
gizi baik, dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat terwujud kalau setiap petugas
dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan cara yang baik dan benar sesuai
Puskesmas.
Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai komponen
koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada cabang
kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda
dan populasi.
legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh rentang hidup.
Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajat kebugaran dan
olahragawan. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko
Status gizi yang baik pada seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya
dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan kesehatan. Status gizi juga
dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknya malnutrisi pada individu maupun
3
masyarakat. Dengan demikian, status gizi dapat dibedakan menjadi gizi kurang, gizi baik,
1. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya
saluran penampung air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga kepadatan
yang mempunyai iklim tertentu berhubungan dengan jenis tumbuhan yang dapat
2. Faktor Ekonomi
penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak mencukupi dan pada
lebih kecil.
kebutuhan tubuh akan zat gizi khusus yang diperlukan untuk petumbuhan, perbaikan
Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai
oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk mencapai
4
4. Faktor Biologis Atau Keturunan
Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai
oleh anak. Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk mencapai
1. Stunting
gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan
dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di antaranya:
Proporsi tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak lebih muda atau kecil
untuk usianya
menular di usia lanjut. Stunting juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko
Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan
hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil
ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita perlu menjadi perhatian khusus agar
5
2. Asi Eksklusif
pengetahuan tentang manfaat ASI dan gencarnya promosi susu formula membuat
perilaku pemberian ASI eksklusif. Selain itu, dukungan keluarga baik orang tua,
mertua, dan suami, serta dukungan tenaga kesehatan masih menjadi faktor eksternal
ASI ekslusif dan mendukung ibu menyusui untuk memberikan ASI secara ekslusif.
Ibu sebagai tokoh penting dalam mencukupi kebutuhan gizi bayi tidak
seharusnya berjalan sendirian. Peran ibu yang sangat penting dalam kesehatan bayi
dan kesehatannya sendiri seharusnya mendapat dukungan dari berbagai pihak. Baik
3. Gizi Kurang
Tubuh kurus akibat gizi kurang sering kali dinilai lebih baik daripada tubuh
gemuk akibat gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas, anak
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan
mengalami kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi
berikut:
Osteoporosis
Masalah kesuburan yang disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur
6
D. Cara Perbaikan Status Gizi
Pengaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi, antara lain
menambah berat badan dan meningkatkan kadar Hb. Berikut adalah pengaturan makanan
Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jenis kelamin,
dan aktivitas.
Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan, vitamin,
Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanan sumber zat besi yang
berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap oleh tubuh daripada
Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu menambah
makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya, jeruk, nanas, pisang
Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di negara kita.
Indonesia. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi gizi salah,
tangga;
Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat
Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan Pangan
7
Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi
masyarakat;
distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak
beriodium;
Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan Zat Besi;
8
BAB III
HASIL KINERJA PROGRAM GIZI
UPTD PUSKESMAS SIMPANG TIGA TAHUN 2019
a. Tugas Pokok :
b. Tugas Integrasi :
2. Tanggung Jawab
Memberikan PMT bagi Bumil KEK dan Balita Gizi Kurang/Gizi Buruk
perkembangan data fisik, perkembangan asupan makan, serta perubahan perilaku dan
sikap.
B. Pemberian Vitamin A
Februa Agustu
ri s
Vit A Biru 143 158
Vit A
Merah 593 664
tidakhadirkeposyandutiapbulan.
9
C. Asi Eksklusif
Penyelesaian Masalah
Pelaksanaan ( Who ) Penanggungjawab program gizi Puskesmas
10
URAIAN KEGIATAN KERJA PROGRAM GIZI
UPTD PUSKESMAS SIMPANG TIGA
JANUARI s/d JUNI
TAHUN 2019
jum’at
dan balita
di posyandu
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
11
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
dan balita
di posyandu
posyandu
sekolah
balita resti
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
12
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
balita di posyandu
putri
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
13
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
balita di posyandu
putri
resti
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
14
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
balita di posyandu
putri
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
15
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
balita di posyandu
putri
resti
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
16
URAIAN KEGIATAN KERJA PROGRAM GIZI
UPTD PUSKESMAS SIMPANG TIGA
JULI s/d DESEMBER
TAHUN 2019
jum’at
dan balita
balita di posyandu
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
17
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
dan balita
balita di posyandu
posyandu
sekolah
balita resti
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
18
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
dan balita
balita di posyandu
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
19
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
dan balita
balita di posyandu
putri
resti
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
20
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
dan balita
balita di posyandu
putri
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
21
No Bulan Uraian Kegiatan Paraf Ket
jum’at
dan balita
balita di posyandu
putri
resti
SamsulBahri, SKM.MKM
Nip. 19760428 199803 1 001
22
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari evaluasi kinerja program gizi di UPTD Puskesmas Simpang Tiga tahun 2019,
masih terdapat beberapa masalah gizi yang belum terselesaikan. Masalah tersebut
meliputi ;
Balita stunting.
akibat yang ditimbulkan, sumber daya, dan keuntungan sosial, maka ditetapkan satu
masalah yang menjadi prioritas utama yaitu cakupan pemberian Asi Eksklusif selama 6
masyarakat tentang pentingnya pemberian Asi Eksklusif masih kurang, tidak adanya
perhatian dan dukungan dari keluarga ibu menyusui, tidak tersedianya leaflet dan sarana
tentang Pemberian Asi Eksklusif yang dapat dibagikan kepada Ibu Hamil dan Ibu
menyusui, serta partisipasi kader dan masyarakat yang masih kurang terhadap program
B. Saran
bulan yang tidak mencapai target di wilayah kerja UPTD Puskesmas Simpang Tiga ,
Eksklusif maka diperlukan media promosi berupa poster dan leaflet khusus tentang
pentingnya Asi Eksklusif dan cara Memotivasi ibu untuk memberikan Asi Eksklusif
23
Dari beberapa alternatif penyelesaian masalah yang telah dikemukakan di atas,
diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kinerja program gizi di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Simpang Tiga, sehingga dapat menuurunkan angka kesakitan
akibat gizi burk dan mencegah terjadinya kematian akibat gizi buruk serta meningkatkan
Tiga, semoga evaluasi program ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat untuk
kelanjutan program gizi yang sedang berjalan dan di masa yang akan datang di wilayah
24
BAB V
PENUTUP
Laporan kerja tahunan ini merupakan salah satu upaya dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas pelayanan gizi perseorangan dan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Simpang Tiga. Laporan kerja tahunan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan
Demikian laporan kerja tahunan program gizi ini disusun, semoga laporan kerja tahunan
program gizi ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat untuk kelanjutan program gizi
kedepannya. Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dan saran untuk penyempurnaan laporan kerja
Terima kasih..
25