BAB I
PENDAHULUAN
Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan merupakan
salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit
keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker
merusak sel lain. sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi perubahan
genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses
pembentukan kanker karsinogenesis & merupakan kejadian somatik dan sejak lama
diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang
menyebabkan perubahan pengaturan norrmal kontrol molekuler perkembang biakan
sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan inaktivasi
gen penekan tumor yang dapat memicu tumorigenesis dan memperbesar
progresinya.1
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan
tindakan yang tepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan
ketrampilan dan sarana yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multi
disiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan kerja sama yang erat dan terpadu
antara ahli paru dengan ahli radiologi diagnostik, ahli patologi anatomi. Ahli
radiologi terapi dan ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi medik dan ahli-ahli lainnya.1
2
BAB II
LAPORAN KASUS
NRCM : 06 28 80
Nama :Tn. Sudiran
Tanggal lahir : 02 juli 1952
Umur :64 thn
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sri Kayu
Kec. : Singkohor
Kab./Kota : Aceh Singkil
Agama : Islam
Status : kawin
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal Masuk : 22 Desember 2016
Tanggal Keluar : 27 Desember 2016
Telp/HP :0853-6333-5490
3
2.2 Anamnesis
Seorang laki-laki, Tn.Sudiran, umur 64 tahun, datang ke IGD RSUD Meraxa
pada tanggal 22 Desember 2016, Rujukan dari RSUD Singkil dengan keluhan batuk
berdahak tanpa darah sejak 2 bulan dan demam sejak 2 bulan SMRS.
Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluh mengalami sesak nafas, sesak nafas
pasien tidak berhubungan dengan posisi tubuh dan membaik jika dipijat-pijat, batuk-
batuk (+), demam (+) hilang timbul, nyeri ulu hati (+), nafsu makan pasien menurun
dan penurunan berat badan (+). Pasien juga merasakan nyeri pada dada, dada terasa
panas seperti disayat pisau, nyeri yang dirasakan pasien hampir pada seluruh bagian
dada menjalar hingga ke punggung, leher dan lengan. Riwayat merokok 3-4
bungkus/hari tetapi sudah berhenti 3 tahun yang lalu.
Riwayat penyakit dahulu : DM type II + Hipertensi dan stroke 4 tahun yang lalu.
Riwayat pengobatan obat : -valsatran 2x80 mg PCT 3x500 gr.
Vital sign
Tekanan darah : 170/90 mmHg
Nadi : 100 kali/menit
Pernapasan : 18 kali/menit
Suhu tubuh : 38,5o C
4
Kepala :
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikhterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O, pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorax :
Paru
Inspeksi : Pergerakan napas simetris
Palpasi : fremitus kanan melemah
Perkusi : Lapangan paru dextra bagian superior pekak sedangkan
lapangan paru sinistra sonor.
Auskultasi : vesikuler dextra melemah, ronki (-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : batas jantung kanan pada linea parasternalis dektra, batas
jantung kiri pada dua jari medial linea midclavikula sinistra
Auskultasi : bunyi jantung normal, bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar.
Palpasi : teraba supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
shiffting dullness (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
MCV :72.7 fl
MCH :23.5 pg
MCHC :32.3 g/dL
LED :90 mm/jam
Glu : 224
Ureum : 6 mg/dL
Kalium : 2.8 mmol/L
2.8 Planning
CT Scan thorax
Pemeriksaan histopatologi
2.9 Penatalaksanaan
Non Farmakologi
Istirahat (bed rest)
02 3 L/menit
Farmakologi
Aminofluid 1 fls/hari
Inj. Ranitidin 1amp/8 jam
Inj. Cefriakson 1gr 2x1
7
2.10 Prognosis
Qou ad vitam : Dubia Ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia Ad Bonam
Quo ad sanactionam : Dubia Ad Bonam
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Etiologi
Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari tumor paru masih
belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan-
bahan karsinogenik merupakan factor utamanya, tanpa menyampingkan
kemungkinan predisposisi hubungan keluarga (genetik) ataupun suku bangsa/ras serta
imunologis. Bahan karsinogenik yang paling banyak diduga sebagai penyebab kanker
paru adalah rokok.Bahan karsinogenik, sepertiasap rokok, zat kimia (asbes, arsen,
uranium, nikel, besi, dan chromium).2
lain-lain
o Tumor karsinoid (adenoma bronkus)
o Tumor kelenjar bronchial
11
Keluhan lainnya:
Berat badan menurun
Nafsu makan menurun
Demam hilang timbul
Lekas mengalami kelelahan
Batuk darah
Nyeri dada
Mengi (wheezing, stridor) karena obstruksi saluran napas
Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
Atelektasis
Foto rontgen
Dapat ditemukan: 4
Massa radiopaque di paru
Obstruksi jalan napas, dengan akibat atelektasis
Pembesaran kelenjar hilar
Kavitasi
Tumor pancoas
Efusi pleura
Kelainan tulang, biasanya bersifat osteolitik
Secara umum kanker paru lebih banyak ditemukan pada paru kanan
dibandingkan paru kiri , serta melibatkan lobus superior daripada lobus inferior
dengan perbandingan (3:2). Berdasarkan jenis histopatologik, karsinoma epidermoid
dan karsinoma oat sel, bisa terletak di sentral atau di perifer, namun adeno karsinoma
hampir selalu di perifer. 2
Bronkoskopi
Pemeriksaan bronkoskofi sangat bermanfaat untuk menegakkan diagnosis
kanker paru. Adapun gambaran bronkografi yang dianggap patognomonik adalah
obstruksi stenosis irregular, stenosis ekor tikus, dan indentasi cap jempol. Hasil
14
positif dengan bronkoskofi ini dapat mencapai 95% untuk tumor yang letaknya
sentral dan 70-80% untuk tumor yang letaknya perifer. 2
Pemeriksaan Sitologi
Pemeriksaan sitologi sputum rutin dikerjakan terutama bila pasien ada
keluhan batuk. Pemeriksaan sitologi tidak selalu memberikan hasil positif karena
tergantung dari: 3
Letak tumor terhadap bronkus
Jenis tumor
Tekhnik pengeluaran sputum
Jumlah sputum yang diperiksa. Dianjurkan 3-5 hari berturut-turut
Waktu pemeriksaan sputum (sputum harus segar)
Pada kanker paru yang letaknya sentral, pemeriksaan sputum yang baik dapat
memberikan hasil positif sampai 67-85% pada karsinoma sel skuamosa. Pemeriksaan
sitologi sputum dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin dan skrining untuk diagnosis
dini kanker paru. 3
Pemeriksaan sitologi lain untuk diagnosis lain untuk diagnostic kanker paru
dapat dilakukan pada cairan pleura, aspirasi kelenjar getah bening servikal,
supraklavikula, bilasan dan sikatan bronkus pada bronkoskopi. 3
15
Keterangan:
Berdasarkan T N M:
T = Tumor : N= Nodul (kelenjer limfe) ; M=Metastasis
T-2 : Diameter tumor > 3 cm, dapat disertai atelektasis atau pneumonitis,
namun berjarak > 2 cm dari karina, serta belum ada efusi pleura
T-3 : tumor ukuran besar dengan tanda invasike sekitar (dinding thoraks,
diafragma, atau mediastinum) atau sudah berada dekat karina dan
atau disertai efusi pleura.
b N: N-0 : Tidak didapatkan penjalaran ke kelenjar limfe
N-1 : Terdapat penjalaran ke kelenjar limfe hilus ipsilateral
N-2 : Terdapat penjalaran ke kelenjar limfe mediastinum atau kontralateral
N-3 : Terdapat penjalaranke kelenjar limfe ekstratorakal
c M : M-0 : Tidak terdapat metastase jauh
M-1 : Sudah terdapat metastase jauh ke organ-organ lain
Kemoterapi
o Terapi baku mulai dari stadium III aA dan untuk pengobatan
paliatif
o Kemoterapi adjuvant mulai stadium II
o Digunakan bila tumor luas, metastase (+)
Imunoterapi
o Meningkatkan data tahan tubuh
o Meningkatkan hasil terapi lain (post operatif)
o Obatnya:
Vaksin BCG
Corynebacterium pavuum
Levamisol, 3x50 mg 2 x/minggu selama 3-6 bulan
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien laki-laki, umur 64 tahun, datang ke IGD RSUD Meraxa pada tanggal
22 Desember 2016, Rujukan dari RSUD Singkil dengan keluhan batuk berdahak
tanpa darah sejak 2 bulan dan demam sejak 2 bulan SMRS.
Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluh mengalami sesak nafas, sesak nafas
pasien tidak berhubungan dengan posisi tubuh dan membaik jika dipijat-pijat, batuk-
batuk (+), demam (+) hilang timbul, nyeri ulu hati (+), nafsu makan pasien menurun
dan penurunan berat badan (+). Pasien juga merasakan nyeri pada dada, dada terasa
panas seperti disayat pisau, nyeri yang dirasakan pasien hampir pada seluruh bagian
dada menjalar hingga ke punggung, leher dan lengan. Riwayat merokok 3-4
bungkus/hari tetapi sudah berhenti 3 tahun yang lalu.
Berdasarkan anamnesis tersebut diketaui pasien mengeluh batuk berdahak
sejak 1bulan tanpa darah, demam 1 bulan mempunyai sesak nafas sejak 3 hari SMRS,
Berat badan semakin menurun, juga dirasakan nyeri ulu hati. Pasien juga mempunyai
riwayat DM Hipertensi dan stroke 4 tahun yang lalu.
BAB V
KESIMPULAN
Kanker paru yang diderita seseorang bisa bersifat benigna atau maligna.
Tumor paru terjadi sering kali karena aliran darah yang membawa sel-sel kanker yang
bebas dari kanker primer dimana saja didalam tubuh ke paru. Pada hampir 70%
pasien kanker paru mengalami penyebaran ketempat limfatik regional dan tempat lain
pada saat di diagnosis. Beragam faktor telah dikaitkan dengan terjadinya kanker paru-
paru : Asap tembakau perokok pasif polusi udara, radon, masukan vitamin A, PPOM,
dan tuberkolosis.
Gejala kanker paru yang paling sering adalah batuk, nyeri dada, sesak,
kelemahan, anoreksia, penueunan berat badan dan anemia. Kebanyakan kasus kanker
paru dapat dicegah jika merokok dihilangkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
2. Wilson LM. Tumor ganas paru. price S, Wilson LM., editors. Dalam;
Patofisiologi.EGC; 2006; 843-49.