OLEH :
FREDY ANTORO
2022206209562
GENOGRAM KELUARGA
61 60 65
41 38 36 34 32 30 29 27 25 23 38 32 22
40
7
9 bln
Keterangan Genogram :
atau = Pria, wanita sehat
atau = Klien
atau = Meninggal
B. Keluhan Utama
Mual dan muntah
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. Y selaku ibu An. R mengatakan proses perjalanan penyakit An. R. An. R mengeluh sakit dan
nyeri pada sendi dengan intensitas sedang serta demam naik turun dalam kisaran 39℃ s.d 40℃
selama ± 3 bulan. Demam turun setelah diberi obat paracetamol namun akan demam lagi jika reaksi
obat hilang. Ny. Y selaku ibu kandung An. R mengatakan terjadi pembengkakan pada sendi lutut,
sendi kaki, dan sendi pergelangan tangan pada An. R. An. R kembali dibawa ke RSUD Provinsi
Lampung dengan keluhan yang sama, kemudian saat di RS An. R pernah mimisan dan muntah darah
(hanya 1 hari dari jam 7 pagi – jam 8 malam). Dua minggu setelahnya An. R kembali dibawa ke RS
dengan keluhan yang sama, tidak ada perubahan An. R mengatakan nyeri dan bengkak diarea
ekstermitas atas dan bawah dengan diagnosa Juvenile Idiophatic Artritis (JIA), setelah rekasi obat
habis An. R merasakan keluhan yang sama kembali, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium
pada sampel darah An. R ditemukan adanya sel asing (peningkatan sel darah putih) kemudian
dikonsulkan dengan dokter spesialis anak dan An. R kemudian didiagnosa Acute Myeloid Leukimia
pada 24 September 2019. saat pengkajian tanggal 01 April 2023 Ny. Y mengeluhkan anaknya sulit
makan, minum tidak terlalu banyak, saat dikaji An. R aktif sekali.
1. Awitan
a. Tanggal Awitan : April 2023
b. Sifat Awitan : Bertahap
2. Karakteristik
a. Lokasi : Tubuh (sel darah)
b. Faktor yang memperberat : Saat kelelahan
c. Faktor yang mengurangi : Saat istirahat
2. Tanda Vital
a. Suhu : 36,8 oC
b. Frekuensi Jantung : 84 x/menit
c. Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
d. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
3. Kepala
a. Bentuk kepala : Simetris
b. Fontanel anterior : Tertutup
c. Fontanel posterior : Tertutup
d. Kontrol Kepala : Ya
e. Warna Rambut : Hitam
f. Tekstur Rambut : Halus
g. Bentuk wajah : Bulat
4. Kebutuhan Oksigenisasi
Hidung
a. Patensi nasal : Kanan: paten Kiri: paten
b. Rabas nasal : Kanan: tidak Kiri: tidak
c. Bentuk : Simetris
d. Tes penciuman : Kanan: baik Kiri: baik
Dada
a. Bentuk : Simetris
b. Retraksi interkostal : Tidak
c. Suara perkusi dinding dada : Sonor
d. Fremitus Vokal : Vibrasi simetrsis
e. Perkembangan payudara : Simetris
Paru-paru
a. Pola pernapasan : Reguler
b. Suara nafas tambahan : Tidak
5. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Mulut
a. Membran Mukosa : Lembab
b. Gusi : Pink
c. Jumlah Gigi : 20 (gigi depan sudah berganti, dan 4 gigi geraham berlobang)
d. Warna Gigi : Putih kekuningan
e. Warna Lidah : Pink
f. Gerakan lidah : Terkontrol
g. Tonsil : Ada pembesaran tonsil
h. Tes pengecapan : Baik
Abdomen
a. Bentuk : Simteris
b. Umbilikus : Bersih
c. Bising usus : Ada
d. Pembesaran hepar : Ny. Y mengatakan An. R pernah ada pembesaran hepar namun
setelah di periksa perawat An. R sudah tidaka da pembesaran hepar
e. Pembesaran Limpa : Tidak ada
f. Perkusi dinding perut : Timpani
6. Kebutuhan Eliminasi
Pola Buang Air Besar (BAB) Sehat Sakit
Frekuensi 1-2xsehari 1-2xsehari
Konsistensi Sedang Sedang
Warna Kuning biasa Kuning biasa, pernah hitam
saat terjadi pendarahan dulu
Keluhan saat BAB Tidak ada Tidak ada
Istilah yang digunakan anak untuk Eek Eek
BAB
Keterangan :
Jika indikator ditemukan pada anak, maka diberikan skor 1. Jika indikator tidak ditemukan saat
pengamatan, maka diberikan skor 0. Skor terendah adalah 0, sedangkan skor tertinggi adalah 19. Total
skor yang tertinggi kemungkinan terbesar mengalami mual yang aktual (Keller & Keck, 2006).
Resume Status Lokalis
(Beri tanda dan keterangan pada gambar terkait injuri/cedera/trauma, kelainan atau keluhan)
Keterangan :
An. R dengan nyeri kepala
Skor An. R untuk resiko jatuh adalah 11 : resiko rendah
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KET
NORMAL
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 11.3 g/dL 10.8-15.6
Henatokrit 35.6 % 32-62
Eritrosit 3.94 10¿6/uL 3-5.4
MCH 28.7 pg 23-31
MCV 90.4 fL 77-101
MCHC 31.7 g/dL 29-36
Trombosit 517 10^3/uL 150-400
Leukosit 4.6 10^3/uL 5-13.5 L
RDW 15.6 % 11.6-14.8 H
MPV 10.1 fL 4.00-11.00
G. Terapi
Tulis terapi yang diberikan kepada klien
1
1. Infuse D5 NS (IV)
2
2. 6-Mp 41.55 gr/24 jam (PO)
1
3. Cotrimoxsazole 1 cxh/24 jam (PO)
2
4. Ondansentron 3 mg
5. Methotrexate intratekal 12 mg
6. Methotrexate HD 831 mg
7. Lecovorin 8,31 mg (IV)
H. Diit
Diit yang diberikan kepada klien
An. R diberi diit nasi dan susu ditambah jus jeruk dengan kebutuhan kalori 1026,84
I. Pengelompokan Data
No Data (Ds Dan Do) Ttd & Nama
1 DS :
Ny. Y selaku ibu An. R mengatakan anaknya tidak nafsu
makan, sulit makan, dan ke RSDK hanya untuk kemo karena
sudah jadwal kemo, tidak mengeluh nyeri, Ny. Y juga
mengatakan An. R makan hanya habis 2-3 sendok itupun
dipaksa, minum air putih hanya botol kecil (500ml) dalam
24jam, minum susu 1 gelas (200ml) dan jus jeruk 1 gelas
(200ml).
DO :
An. R tampak menggelengkan kepala saat hendak disuapi
makanan
Ttv : Suhu : 36,8 oC, N : 84 x/menit, RR : 20 x/menit, TD:
120/80 mmHg, BB : 21 kg (Ny. F mengatakan ada
penurunan BB dari 22kg menjadi 21kg), TB : 114 cm (Ny. F
mengatakan ada penurunan TB dari 115cm menjadi 114cm),
Lingkar Kepala : 48 cm, Lingkar dada : 60 cm, Lingkar
Lengan Atas : 17 cm, IMT : 21/1,14 = 18,42 (sedikit
menurun) < 18,5
A : TB : 114, BB : 21, IMT = 18,42 (Mild Underweight)
B : Hb : 11.3, GDS : 67 mg/dL
C : Ada penurunan BB sebanyak 1kg dari 22kg menjadi 21kg
D : anak mual, makan ¼ porsi, hanya minum air putih
sebanyak 500ml/24 jam
2
Pasien Kemo
Setelah pasien kemoterapi kemudian dikaji dan didapatkan
hasil
DS :
Ny. Y selaku ibu kandung An. R mengatakan bahwa An. R
mengalami penurunan nafsu makan, mual daan sering muntah
(4-5x), An. R hanya menghabiskan 2-3 sendok makan dari
porsi yang disediakan. Minum sebotol kecil (600ml),
mengeluh pusing
P : post kemo
Q : nyeri seperti berputar
R : nyeri kepala
S:3
T : hilang timbul
DO :.
TTV : Suhu : 36,5 oC, Nadi : 86 x/menit, RR : 20 x/me3nit,
TD : 110/80. Berat badan An. R mengalami penurunan dari
22 kg menjadi 21 kg, tinggi badan 114 cm dengan IMT 18,42
(Mild Underweight), status nausea KIN : skor 8 (skor KIN
sebelum diberikan tindakan akupresur)
3
DS :
Ny. Y mengatakan An. R masih mengalami penurunan nafsu
makan, mual dan muntah (3x), An. R hanya menghabiskan 2-
3 sendok makanan dari yang disediakan, namun masih mual,
BAB 2x hari ini serta susah untuk makan. An. R mengeluhkan
pusing (nyeri kepela),nyeri hilang timbul dan gusinya
bengkak.
DO :
Saat dikaji, An. R kooperatif namun kadang tidak ingin
ditanya dan langsung berbaring ditempat tidur karena pusing
dan mual.Ttv : Td : 110/80, N : 108, RR : 22, S : 36,4, skala
nyeri : 2 dengan FLACC. Skor KIN : 5 (skor KIN sebelum
4 diberikan tindakan akupresur)
DS :
Ny. Y mengatakan anaknya masih sulit makan namun tetap
dipaksa makan, masiha ada mual namun sudah berkurang,
sudah tidak ada muntah, BAB 1x sehari, gusi bengkak.
DO :
Pasien kooperatif, Ttv : Td : 120/80 , N : 110, RR : 24, S :
36,7, Hasil lab leukosit 4.6 (L). Skor KIN : 2 (skor KIN
setelah diberikan tindakan akupresur)
J. ANALISA DATA
Data (Ds Dan Do) Masalah (P) Etiologi (E)
DS : Defisit Nutrisi b.d anoreksia, Peningkatan
Ny. Y selaku ibu An. R mengatakan mual, muntah metabolisme akibat
anaknya tidak nafsu makan, sulit makan, penyakit kronis
Ny. Y juga mengatakan An. R makan
hanya habis 2-3 sendok itupun dipaksa,
minum air putih hanya botol kecil (500ml)
dalam 24jam, minum susu 1 gelas (200ml)
dan jus jeruk 1 gelas (200ml).
Setelah kemoterapi Ny. Y mengatakan An.
R mengalami penurunan nafsu makan,
mual dan sering muntah (4-5x), An. R
hanya menghabiskan 2-3 sendok makan
dari porsi yang disediakan. Minum sebotol
kecil (600ml).
DO :
An. R tampak menggelengkan kepala saat
hendak disuapi makanan
Ttv : Suhu : 36,8 oC, N : 84 x/menit, RR :
20 x/menit, TD: 120/80 mmHg, BB : 21
kg (Ny. F mengatakan ada penurunan BB),
TB : 114 cm (Ny. F mengatakan ada
penurunan TB), Lingkar Kepala : 48 cm,
Lingkar dada : 60 cm, Lingkar Lengan
Atas : 17 cm, IMT : 21/1,14 = 18,42
(Mild Underweight). Skor KIN : 8
A : TB : 114, BB : 21, IMT = 18,42
B : Hb : 11.3, GDS : 67 gr/dL
C : Ada penurunan BB sebanyak 1kg dari
22kg menjadi 21kg
D : anak mual, makan ¼ porsi, hanya
minum air putih sebanyak 600ml/24 jam
DS : Nyeri akut b.d agen fisiologis Proses patofisiologi
An. R mengeluhkan pusing (nyeri leukimia leukimia
kepela),nyeri hilang timbul dan gusinya
bengkak
P : post kemo
Q : nyeri seperti berputar
R : nyeri kepala
S:3
T : hilang timbul
DO :
Saat dikaji, An. R kooperatif namun
kadang tidak ingin ditanya dan langsung
berbaring ditempat tidur karena pusing dan
mual.Ttv : Td : 110/80, N : 108, RR : 22, S
: 36,4, skala nyeri : 3 dengan FLACC.
DS : Resiko infesi b.d penurunan Penurunan daya tahan
Ny. Y mengatakan gusi bengkak daya tahan tubuh tubuh dan proses
DO : penyakit
Pasien kooperatif, Ttv : Td : 120/80 , N :
110, RR : 24, S : 36,7, Hasil lab leukosit
4.6 (L)
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi b.d anoreksia, mual, muntah
2. Nyeri akut b.d agen fisiologis leukimia
3. Resiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh
L. PERENCANAAN
No. Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x7 Intervensi utama :
jam deficit nutrisi pasien membaik dengan Manajemen gangguan makan :
luaran : O : Monitor asupan dan keluarnya makanan
Luaran utama : dan cairan
Status nutrisi : N : timbang BB secara rutin
Porsi makan yang dihabiskan meningkat E : anjurkan membuat catatan harian jika ada
dengan target capaian setengah porsi makan muntah
IMT membaik C : kolaborasi ahli gizi tentang target BB
Nafsu makan membaik dengan capaian tidak
ada penurunan nafsu makan, tidak ada mual Manajemen nutrisi :
dan muntah O : identifikasi status nutrisi, identifikasi
Luaran tambahan : makanan kesukaan dan adanya alergi, monitor
Berat badan : asupan makan dan BB
Berat badan membaik dengan capaian sesuai N : lkukan oral hygine sebelum makan (bila
dengan IMT perlu), tindakan akupresur
IMT membaik E : anjurkan posisi duduk
Nafsu makan : C : kolaborasi pemeberian medikasi sebelum
Keinginan makan meningkat dengan capaian makan (jika perlu)
pasien mempunyai keinginan untuk makan
Asupan makan dan cairan meningkat dengan Intervensi pendukung :
capaian tidak ada penurunan asupan makan Edukasi nutrisi anak :
dan cairan O : identifikasi kesipaan dan kemampuan
Asupan nutrisi meningkat dengan capaian menerima informasi
tidak terjadi defisit nutrisi N : sediakan media penkes, beri kesempatan
untuk bertanya
E : jelaskan kebutuhan gizi seimbang,
anjurkan menghindari makanan jajanan yang
tidak sehat, ajarkan PHBS (cuci tangan
sebelum dan sesudah makan)
Pemantauan nutrisi :
O : identifikasi perubahan BB, identifikasi
pola makan, monitor mual dan muntah
N : ukur BB, IMT
E : jelaskan prosedur dan tujuan dilakukan
pemantauan
Pemantauan TTV :
O : monitor TD, N, S, RR
N : dokumentasikan hasil pemantauan
E : informasikan hasil pemantauan
Intervensi pendukung :
Pengaturan posisi :
O : monitor status oksigen sebelum dan
sesudah pengaturan posisi
N : atur posisi yang disukai
Terapi relaksasi :
O : identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan
N : ciptakan lingkungan yang tenang,
gunakann terapi relaksasi sebagai penunjang
dengan analgetik
E : anjurkan rileks, jelaskan tujuan, manfaat
dari relaksasi yang digunakan (nafas dalam)
Timbang BB DS : -
DO : 21 kg
DS : -
Pemantauan TTV : DO : Suhu : 36,5 oC, Nadi : 86 x/menit,
RR : 20 x/me3nit, TD : 110/80
Pemantauan TTV : DS :-
DO : Td : 110/80, N : 108, RR : 22, S :
36,4
Pengaturan posisi
DS : An. R mengatakan nyaman saat
diatur posisinya
DO : saat ingin dilakukan pengaturan
posisi An.F menurut.
DS :-
Pemantauan TTV : DO : Ttv : Td : 120/80 , N : 110, RR :
24, S : 36,7
DS : -
Identifikasi respon nyeri DO : An. R tampak tenang
nonverbal