H DENGAN
KDS (KEJANG DEMAM SEDERHANA)
Disusun Oleh :
NAMA :
NIM :
1
FORMAT PENGKAJIAN RUANG PERAWATAN ANAK
I. IDENTITAS PASIEN DAN ORANG TUA
No. RM: 14-65-12
Tanggal : 25-5-2021
Tempat : Ruangan ASOKA
RSUD SELE BE SOLU
Nama anak : An. M. H
Tempat/ tgl lahir : Sorong 18-08-2020
Usia : 9 Bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke : Anak ketiga
Tanggal Masuk/jam : 24-5-2021 / 11:00:00
Diagnosa Medis : Kejang Demam Sederhana
2
Keterangan : : Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit sama seperti pasien
2. Riwayat Imunisasi
3. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh anak : Ayah dan Ibu
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Orang tua kandung
4. Riwayat Aktivitas Sehari-hari/ Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme (Makanan)
3
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi ± 600 cc /hari ± 400 cc /hari
Jenis Air putih, dan ASI Air putih dan ASI
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada
Pantangan Tidak ada Tidak ada
d. Eliminasi Alvi
4
a. Status Kesehatan Umum
Keadaan umum : lemah
Tingkat Kesadaran: Compos Mentis ( E : 4, M : 6, V : 5 )
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : -
Suhu badan : 38,8 0c
Nadi : 123 X/M
Respirasi : 24 X/M
Berat badan : 10 Kg
Tinggi badan : 70 cm
c. Kepala dan rambut inspeksi : Mesochepal, pergerakan bebas, kebersihan rambut baik,
ekpresi wajah tampak lemas. Palpasi : tidak ada masa tumor,dan nyeri tekan, tekstur
rambut lembut warna hitam.
d. Mata inspeksi : Bentuk dan letak mata simetris, skelera putih, konjuntiva berwarna
tidak pucat, reflek corneal positif (terbukti pasien bisa mengedip saat diberi cahaya
tiba-tiba), replek pupil positif (terbukti ada reaksi saat diberi cahaya pada area pupil),
reflek glabellar negatif (terbukti saat diketuk dahinya mata berkedip), pergerakan bola
mata baik bisa melirik ke kanan dan kekiri ke atas dan ke bawah.
e. Hidung inspeksi : tidak ada secret, tidak tampak polip pada hidung
f. Telinga : Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, terbukti puncak pina sejajar dengan
alis, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik (pasien menoleh saat dipanggil).
g. Bibir dan Mulut : Bentuk bibir simetris, bibir tampak lembab, tidak terdapat lesi, lidah
keputihan.
h. Leher : Bentuk simetris dan dapat di gerakkan.
i. Dada : Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak tampak penggunaan otot bantu
pernapasan.
j. Abdomen : Gemuk , tidak ada luka, bentuk simetris, bising usus 12 x/menit, tidak
terdapat nyeri tekan, hipertimpani.
k. Genetalia dan anus : Genetalia eksterna tidak ada kelainan, terdapat lubang anus, BAB
dan BAK lancar dan bersih.
l. Punggung : Bentuk punggung simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat kelainan pada
punggung.
m. Pemeriksaan ekstermitas
Ekstermitas atas : Bentuk ke dua tangan dan kiri simetris, reflek grasp positif karena
(terbukti saat diberikan tangan telapak tangan langsung menggenggam), lesi tidak ada
dan oedema tidak ada
Ekstermitas bawah : Bentuk kedua kaki kanan dan kiri tidak simetris keduanya tampak
seperti menjinjit, reflek withdrawl positif (terbukti pada saat telapak kaki diberi
rangsangan tungkai kaki tertarik ), tidak ada lesi dan tidak terjadi oedema.
n. Kulit : Keadaan lembab dengan keringat, warna kulit putih, turgor kulit baik karena
terbukti kulit saat di cubit ( kembali < 3 detik ), akral teraba hangat.
5
i. Pemeriksaan diagnostik Tanggal 25 - 05 - 2021
………………………………
NIM :
6
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
7
Kesadaran kompos mentis
Pasien tampak lemas
Suhu badan : 38,8 0c
DS : Hipertermi Ketidakseimbangan
Ibu pasien mengatakan ↓ nutrisi kurang dari
anaknya mengalami penurunan Metabolisme basal meningkat kebutuhan tubuh
napsu makan ↓
Ibu pasien mengatakan Intake tidak adekuat
anaknya lemas ↓
DO : Ketidakseimbangan nutrisi
BB pasien sebelum sakit : 12 kurang dari kebutuhan
Kg tubuh
BB pasien saat ini : 10 Kg
TB pasien : 70 cm
Tampak bubur pasien tidak
dihabiskan
Tampak susu pasien tidak
dihabiskan
No Diagnosa keperawatan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat
8
RECANA KEPERAWATAN
NO Waktu Diagnosa Keperawatan Tujuan
(Hari/Tanggal & & Intervensi Rasional
/Jam) DS, DO Kriteria
1. Selasa, 25 Mei Hipertermi b/d proses Setelah dilakukan NIC Label : Fever management NIC Label : Fever management
2021 inflamasi d/d : perawatan selama 3 x 24 1. Pantau suhu pasien 1. Suhu 38,9-41,1oC
14.00 WIB DS : jam diharapkan menandakan proses penyakit
Ibu pasien mengatakan hipertermi tidak terjadi infeksius akut
panas anaknya naik dengan kriteria hasil : 2. Pantau suhu lingkungan, 2. Suhu ruangan, jumlah
turun Ibu pasien batasi dan tambahkan linen selimut harus diubah untuk
DO : melaporkan sesuai indikasi mempertahankan suhu
Pasien teraba hangat penurunan suhu tubu mendekati normal
TTV : Suhu dalam batas 3. Berikan kompres hangat 3. Dapat membantu
Suhu badan : 38,8 0c normal menurunkan demam
Nadi : 123 X/M (36,5oC – 37,2oC) 4. Kolaborasi : berikan 4. Digunakan untuk demam
Respirasi : 24 X/M antipiretik sesuai indikasi yang umumhya lebih besar
SPO2 : 98% 38,9-41,1oC
Jumlah leukosit : 15,06 5. Kolaborasi : berikan 5. Mengurangi agen infeksi
103/µL antibiotic sesuai indikasi sehingga demam tidak terjadi
2. Selasa, 25 Mei Resiko kejang berulang b/d Setelah dilakukan 1. Kaji faktor pencetus kejang 1. Faktor pencetus dapat
2021 peningkatan suhu tubuh perawatan selama 3 x 24 mengakibatkan kejang
07.00 WIB d/d : jam diharapkan kejang berulang
DS : tidak terjadi dengan 2. Libatkan keluarga dalam 2. Keluarga dapat berperan
Ibu pasien mengatakan kriteria hasil : pemberian tindakan pada dalam pemberian asuhan
anaknya kejang dirumah Tidak ada kejang pasien yang maksimal
selama 5 menit selama perwatan 3. Observasi tanda-tanda vital 3. Tanda-tanda vital seperti
Ibu pasien mengatakan suhu dapat menandakan
anaknya sudah tidak resiko kejang jika meningkat
kejang saat di RS sakit 4. Lindungi anak dari trauma 4. Kejang akan beresiko
Ibu pasien mengatakan mengakibatkan trauma pada
9
panas anaknya naik anak
turun 5. Berikan kompres hangat pada 5. Kompres hangat dapat
DO : daerah dahi dan ketiak menurunkan suhu tubuh
Pasien teraba hangat 6. Kolaborasi : dalam 6. Obat anti kejang
Kesadaran kompos pemberian obat anti kejang dimaksudkan untuk
mentis merununkan resiko terjadinya
Pasien tampak lemas kejang
Suhu badan : 38,8 0c
3. Selasa, 25 Mei Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan NIC Label : Nutrition NIC Label : Nutrition
2021 kurang dari kebutuhan perawatan selama 3 x 24 management management
07.00 WIB tubuh b/d intake tidak jam diharapkan 1. Kaji status nutrisi pasien 1. Pengkajian penting dilakukan
adekuat Ketidakseimbangan untuk mengetahui status
d/d : nutrisi kurang dari nutrisi pasien sehingga dapat
DS : kebutuhan tubuh tidak menentukan intervensi yang
Ibu pasien mengatakan terjadi dengan kriteria diberikan.
anaknya mengalami hasil : 2. Delegatif pemberian nutrisi 2. Untuk membantu memenuhi
penurunan napsu makan NOC Label : Nutritionl yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang
Ibu pasien mengatakan status kebutuhan pasien dibutuhkan pasien.
anaknya lemas Intake nutrisi
DO : tercukupi. NIC Label : Weight NIC Label : Weight
BB pasien sebelum sakit Asupan makanan dan management management
: 12 Kg cairan tercukupi 5. Diskusikan dengan keluarga 5. Membantu memilih alternatif
BB pasien saat ini : 10 NOC Label : Weight : dan pasien pentingnya intake pemenuhan nutrisi yang
Kg Body mass nutrisi dan hal-hal yang adekuat.
TB pasien : 70 cm Pasien mengalami menyebabkan penurunan
Tampak bubur pasien peningkatan berat berat badan.
tidak dihabiskan badan 6. Timbang berat badan pasien 6. Dengan menimbang berat
Tampak susu pasien jika memungkinan dengan badan dapat memantau
tidak dihabiskan teratur. peningkatan dan penrunan
status gizi.
7. Kolaborasi dengan ahli gizi 7. Memenuhi kebutuhan gizi
dalam pemberian gizi yang anak sesuai dengan
10
sesuai kondisinya saat ini
8. Kolaborasi dalam pemberian 8. Antiemetic bekerja untuk
anti emetik menghilangkan rasa mual
IMPLEMENTASI
No
Tanggal Jam Tindakan keperawatan Jam Evaluasi
Dx
1 25-05-21 Manajemen suhu 14.00 S : ibu pasien mengatakan panas anaknya naik turun
08.20 1. Memantau suhu pasien O:
09.15 2. Memantau suhu lingkungan, batasi dan tambahkan - Pasien masih teraba hangat sesekali
linen sesuai indikasi - SB : 37,3oC
10.25 3. Memberikan kompres hangat - Pasien tampak diberikan paracetamol 5 cc /oral
11.20 4. Memantau pemberikan antipiretik sesuai indikasi - Pasien tampak diberikan paracetamol 100 mg / IV
12.40 5. Memantau pemberian antibiotic sesuai indikasi - Pasien tampak diberikan cefotakxime 500 mg / IV
A : hipertermi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1, 3
Memantau suhu pasien
Memberikan kompres hangat
2 25-05-21 Manajemen resiko kejang 14.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudha tidak
08.10 1. Mengkaji faktor pencetus kejang kejang
09.25 2. Melibatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada O:
pasien - Pasien masih lemas
10.24 3. Mengobservasi tanda-tanda vital - TTV :
11.45 4. Melindungi anak dari trauma Suhu badan : 37,3 0c
13.20 5. Memberikan kompres hangat pada daerah dahi dan Nadi : 120 X/M
ketiak Respirasi : 24 X/M
11.30 6. Memantau dalam pemberian obat anti kejang SPO2 : 98%
- Pasien tampak diberikan sibital 20 mg / IV
A : Resiko kejang berulang belum teratasi
11
P : Lanjutkan intervensi 3, dan 6
Mengobservasi tanda-tanda vital
Memantau dalam pemberian obat anti kejang
3 25-05-21 Manajemen nutrisi 14.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau
08.10 1. Mengkaji status nutrisi pasien makan ¾ porsi dan menghabiskan susu.
09.12 2. Mendelegatif pemberian nutrisi yang sesuai dengan O:
kebutuhan pasien - Tampak pasien masih lemas
11.35 3. Mendiskusikan dengan keluarga dan pasien - BB saat ini 10 Kg
pentingnya intake nutrisi dan hal-hal yang Belum ada peningkatan BB
menyebabkan penurunan berat badan. A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
12.10 4. Menimbang berat badan pasien jika memungkinan tubuh belum teratasi
dengan teratur. P : Lanjutkan intervensi 6, dan 7
13.19 5. Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat Timbang berat badan pasien jika
antiemetik memungkinan dengan teratur.
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian
gizi yang sesuai
1 26-05-21 Manajemen suhu 14.00 S : ibu pasien mengatakan panas sudah turun
08.20 1. Memantau suhu pasien O:
09.15 2. Memantau suhu lingkungan, batasi dan tambahkan - Pasien tidak teraba hangat
linen sesuai indikasi - SB : 36,5oC
10.25 3. Memberikan kompres hangat - Pasien tampak diberikan paracetamol 5 cc /oral
11.20 4. Memantau pemberikan antipiretik sesuai indikasi - Pasien tampak diberikan paracetamol 100 mg / IV
12.40 5. Memantau pemberian antibiotic sesuai indikasi - Pasien tampak diberikan cefotakxime 500 mg / IV
A : hipertermi teratasi
P : hentikan intervensi
2 26-05-21 Manajemen resiko kejang 14.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudha tidak
08.10 1. Mengobservasi tanda-tanda vital kejang
09.25 2. Melindungi anak dari trauma O:
10.24 3. Memantau dalam pemberian obat anti kejang - Pasien masih lemas
- TTV :
Suhu badan : 36,5 0c
12
Nadi : 122 X/M
Respirasi : 24 X/M
SPO2 : 99%
- Pasien tampak diberikan sibital 20 mg / IV
A : Resiko kejang berulang teratasi
P : Hentikan intervensi
3 26-05-21 Manajemen nutrisi 14.00 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau
08.10 1. Mengkaji status nutrisi pasien makan ¾ porsi dan menghabiskan susu.
09.12 2. Mendelegatif pemberian nutrisi yang sesuai dengan O:
kebutuhan pasien - Tampak pasien masih lemas
11.35 3. Mendiskusikan dengan keluarga dan pasien - BB saat ini 10,5 Kg
pentingnya intake nutrisi dan hal-hal yang Belum ada peningkatan BB
menyebabkan penurunan berat badan. A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
12.10 4. Menimbang berat badan pasien jika memungkinan tubuh teratasi sebagian
dengan teratur. P : Lanjutkan intervensi 6, dan 7
13.19 5. Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat Timbang berat badan pasien jika
antiemetic memungkinan dengan teratur.
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian
gizi yang sesuai
13
14