Anda di halaman 1dari 5

4.

Distosia karena kelainan alat kandungan dan jalan lahir


a. Distosia karena kelainan vulva
1) Definisi
Distosia vulva adalah persalinan yang sulit disebabkan karena atresia vulvae (tertutupnya
vulva), ada yang bawaan ada juga yang diperoleh misalnya karena radang atau trauma
(Sulaeman,184)
2) Etiologi
Edema vulva dijumpai pada preeklamsia dan gangguan gizi atau malnutrisi atau pada
persalinan yang lama atau persalinan terlantar. Wanita hamil sering mengeluh melebarnya
pembuluh darah di tungkai, vagina, vulva dan wasir serta menghilang setelah anak lahir.
Stenosis vulva dijumpai sebagai akibat perlukaan atau infeksi dengan parut-parut atau
dapat mengecilkan vulva (stenois).
Tumor vulva dapat berupa abses Bhartolini atau kista atau suatu kandilomata, karena
tidak terlalu besar tidak akan menghalangi persalinan.
b. Distocia karena kelainan vagina
1) Definisi
Distocia vagina adalah kelambatan atau kesulitan dalam jalannya persalinan yang
dikarenankan adanya kelainan pada vagina yang menghalangi lancarnya peralinan.
2) Etiologi
Atresia vulva dalam bentuk atresia himenalis yang menyebabkan hematokolpos,
hematometra dan atresia vagina dapat menghalangi konsepsi.
Septum yang lengkap sangat jarang menyebabkan distosia karena separoh vagina yang
harus dilewati oleh janin biasanya cukup melebar waktu kepala lahir. Struktur vagina yang
kongetinal biasanya tidak menghalangi turunnya kepala, akan tetapi yang disebabkan oleh perut
akibat perlukaan dan menyebankan distosia.
Kelainan-kelainan itu umumnya terjadi secara bawaan akibat gangguan saat
pembentukan dan pertumbuhan vagina. Bisa juga didapat akibat infeksi, semisal keputihan
menahun yang tidak ditangani secara tuntas.
3) Etiologi
Septum vagina tidak jarang hal ini ditemukan dengan kelainan pada uterus, oleh karena
ada gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus mulleri.
4) Penatalaksanaan
Cara yang efektif untuk tindakan persalinan septum tersebut adalah dengan robekan
spontan atau disayat dan diikat. Tindakan ini dilakukan pula bila dispareuni.
c. Distosia karena adanya kista vagina
1) Definisi
Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jarigan. Selain pada ovarium kista
juga dapat tumbuh di daerah vagina vulva (bagian luar alat kelamin perempuan)
2) Faktor yang menyebabkan gejala kista meliputi
Gaya hidup yang tidak sehat diantaranyakonsumsi makanan yang tinggi lemak dan
kurang sehat, zat tambahan pada makanan, kurang raga, merokok dan konsumsi alkohol.
d. distosia karena kelainan uterus/serviks
1) Definisi
Ditosia serviks uteri adalah terhalangnya kemajuan persalinan disebakan kelainan serviks
uteri.
2) Etiologi
Penyebab distosia serviks uteri adalah adanya kelainan pada letak rahim diantaranya:
perut gantung, prolapus uteri, mioma uterus, kanker rahim.
3) Klasifikasi
Ada 4 jenis kelainan pada serviks uter:
 Serviks kaku
 Kejang atau kaku serviks
 Serviks gantung
 Serviks konglumer
5. Distocia karena kelainan janin
a. Bayi besar
1) Definisi
Bayi besar atau istilah latin dikenal makrosomia, atau glant baby (bayi raksasa) adalah
bayi dengan berat badan diatas 4kg kejadia sangat bervariasi antara 8 sampai 10 persen total
kelahiran.
2) Etiologi
Penyebab bayi mengalami makrosomia adalah:
a. Diabetes melitus(DM) mengakibatkan ibu melahirkan yang mungkin janin meninggal di
dalam kandungan karena mengalami keracunan
b. Keturunan (orang tuanya besar) seorang ibu hamil gemuk beresiko 4 sampai 12 kali
untuk melahirkan bayi besar.
c. Mulparitas dengan riwayat makrosomia sebelumnya, bila ibu hamil punya riwayat
melahirkan bayi macrosomia sebelumnya, maka ia beresiko 5-10 kali lebih tinggi untuk
kembali melahirkan bayi macrosomia dibandingkan dengan wanita yang belum pernah
melahirkan bayi macrosomia karena umumnya berat seorang bayi yang akan lahir
berikutnya bertambah sekitar 80 sampai 120 gram.
3) Penanganan
a. Periksa kehamilan di pos bidan desa atay puskesmas
b. Dengan periksa hamil teratur dapat ditekan risiko komplikasi bagi ibu yang sering terjadi
akibat bayi besar
c. Segera rujuk kerumah sakit untuk konfirmasi pemeriksan sonografi/ sesar pada saat
menjelang persalinan
d. Pemeriksaan kadar gula darah.
4) Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara teratur,
pengukuran tinggi fundus uteri dan pola makan ibu secara teratur.
5) Persalinan dengan microsomia
Menentukan besarnya janin secara klinis memang sulit. Kadang-kadang baru diketahui
adannya janin besar setelah tidak adanya kemajuan persalinan pada panggul normal dan his yang
kuat.
Buku gramedia
Daftar pustaka : Walyani Siwi Elizabeth, dan Endang Th Purwoastuti. 2016. Asuhan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta. Pustakabarupress

ASUHAN IBU BERSALIN KALA II

A.Pengertian
Yang dimaksud dengan kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan
sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai
ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II juga
disebut sebagai pengeluaran bayi.

B. perubahan fisiologis pada kala II persalinan


1. Kontaksi uterus
Dimana kontraksi ini bersifat nyeri yang disebabkan oleh anoxia dari sel-sel ptot
tekanan pada ganglia dalam serviks dan segmen bawah rahim (SBR), regangan
serviks, regangan dan tarikan pada periotoneum, itu semua terjadi pada saat
kontaraksi
2. Perubahan-perubahan uterus
Keadaan segmen atas rahim (SAR) dan segmen bawah rahim (SBR). Dalam
persalinan perbedaan SAR dan SBR akan tampak lebih jelas, dimana SAR
dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memgang peranan aktif (berkontaksi) dan
dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan, dengan kata SAR
mengadakan suatu kontraksi menjadin tebal dan mendorong anak keluar.
Sedangkan SBR dibentuk oleh isthimus uteri yang sifatnya memegang peranan
pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan dengan kata lain SBR dan
serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi

3. Perubahan pada serviks


Perubahan pada serviks pada kala II ditandai dengan pembukaan lengkap, pada
pemeriksaan dalam tidak teraba lagi bibir portio, segmen bawah rahim (SBR) dan
serviks

4. Perubahan pada vagina dan dasar panggul


Setelah pembukaan lengkap dan ketuban telah pecah terjadi perubahan, terutama
pada dasar panggul yang diregangkan oleh bagian depan janin sehingga menjadi
saluran yang dinding-dindingnya tipis karena suatu regangan dan kepala sampai
di vulva, lubang vulva menghadap kedepan atas dan anus, menjadi terbuka,
perineum menonjol dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva.

5. Perubahan fisik lain yang mengalami perubahan


a. Perubahan sistem reproduksi
b. Perubahan tekanana darah
c. Perubahan metabolisme
d. Perubahan suhu
e. Perubahan denyut nadi
f. Perubahan pernafasan
g. Perubahan gagal ginjal
h. Perubahan saluran cerna

6. Perubahan psikologis pada ibu bersalin


Perubahan psikologis keseluruhan seorang wanita yang sedang mengalami
persalinan sangat bervariasi, tergantung pada persiapan menghadapi persalinan,
dukungan yang di terima wanita dari pasangannya, orang terdekat lain, keluarga
dan pemberiperawatan, lingkungan tempat wanita tersebut berada dan apakah
bayi yang di kandungnya merupakan bayi yang diingimkan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai