Disusun oleh
kelompok 4
1. AdillaSeptiaRidwan 1715401015
2. Latifah Nurrohmah 1715401016
3. Nova Mierlisa A 1715401017
4. Fiki Selvika 1715401018
A. Latar Belakang
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak
dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi
di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia
yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang
paling dasar.Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat,
ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya
kesalahfahaman dalam berkomunikasi.Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan
efektif sangat diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar.Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam
lingkungan kerja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal
karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep
dirinya.Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri deisebut sebagai nubuat
yang dipenuhi sendiri.Sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep
diri yang positif atau negatif.Sebagai peminat komunikasi, sebaiknya kita mampu
mengidentifikasi tanda-tanda konsep diri yang positif atau negatif.
• Membuka diri
Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama
berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka
diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman
kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan
baru, lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan
orang lain.
• Percaya diri
Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul dari
kurangnya kepercayaan kepada kemampuan diri sendiri. Orang yang tidak menyenangi dirinya
merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan. Orang yang kurang percaya diri
akan cenderung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia takut kalau orang lain akan
mengejeknya atau menyalahkannya.
• Selektivitas
Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi
kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsi pesan itu, dan apa
yang kita ingat. (Anita Taylor 1977: 112).Dengan singkat, konsep diri menyebabkan terpaan
selektif, persepsi selektif, dan ingatan selektif.
C. Hubungan Keahlian komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi
Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut akan
berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi interpersonal melalui
konsep diri.Konsep diri seperti yang telah tertuang diatas sangat penting dilakukan agar kita ahli
dalam berkomunikasi.Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang
baik.Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami tetapi hubungan
dengan komunikan menjadi rusak.DeVito (1992) memandang komunikasi interpersonal yang
efektif berdasarkan humanistic model dan pragmatic model. Humanistic model (soft approach)
menunjukkan bahwa kualitas komunikasi interpersonal yang efektif ditentukan oleh 5 faktor,
sebagai berikut: Openness (keterbukaan), Empathy, Supportiveness (mendukung), Positiveness
(sikap positif), Equality (kesetaraan). Pragmatic model (behavioural) atau disebut juga sebagai
pendekatan keras (hard approach) atau (competence model) fokus pada perilaku tertentu yang
harus digunakan oleh pelaku komunikasi interpersonal baik sebagai pembicara maupun sebagai
pendengar apabila ingin efektif. Pendekatan ini pun menyatakan ada 5 skemampuan yang harus
dimiliki, yaitu sebagai berikut:
• Confidence (percaya diri) maksudnya adalah para pelaku komunikasi interpersonal harus
memilki rasa percaya diri secara sosial (social confidence).
• Immediacy merujuk pada situasi adanya perasaan kebersamaan antara
pembicara dan pendengar (oneness). Immediacy ditunjukan dengan sikap memperhatikan,
menyenangi, dan tertarik pada lawan bicara
• Interaction management maksudnya adalah kemampuan untuk mengontrol interaksi demi
memuaskan kedua belah pihak pelaku komunikasi.
• Expressiveness maksudnya adalah kemampuan untuk secara sungguhsungguh terlibat dalam
proses komunikasi.
• Other orientation maksudnya adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan orang lain selama
proses komunikasi interpersonal berlangsung.
Butir-butir tersebut di atas menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki agar suatu
proses komunikasi interpersonal efektif. Idealnya semua kemampuan tersebut harus dimiliki oleh
para pelaku komunikasi interpersonal.Namun DeVito (1992) memberikan peringatan bahwa
dalam menerapkan kemampuan tersebut setiap situasi komunikasi, dan aspek budaya yang
berbeda pada pelaku komunikasi.Jadi aturan-aturan komunikasi interpersonal yang efektif
tersebut harus diterapkan secara fleksibel.
Ada sejumlah model untuk menganalisa hubungan personal, tetapi dengan mengikuti ikhtisar
dari Coleman dan Hammen (1974:224-231). Model-model tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
• Model pertukaran sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang
berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
• Model peranan masyarakat
Model peranan melihatnya sebagai panggung sandiwara.Di sini setiap orang harus memainkan
peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat masyarakat.Hubungan interpersonal
berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan dan tuntutan
peranan, memiliki keterampilan peranan, dan terhindari dari konflik peranan dan kerancunan
peranan.
• Model permainan
Dalam model ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan.Mendasari
permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia.
• Model interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki
sifat-sifat struktural, integratif, dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsisitem yang
saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan.
Pola-pola komunikasi interpersonal mempuanyai efek yang berlainan pada hubungan
interpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang melakukan komunikasi
interpersonal dengan orang lain, makin baik hubungan mereka. Yang menjadi soal bukanlah
berapa kali komunikasi dilakukan.Tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Faktor-faktor
yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal adalah percaya,
kejujuran, sikap suporti
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Komunikasi antar pribadi merupakan proses pemberian dan penerimaan pesan antara
dua atau diantara orang-orang dalam kelompok kecil melalui satu saluran atau lebih, dengan
melibatkan beberapa pengaruh dan umpan balik. Komunikasi antar pribadi melibatkan hubungan
pribadi antara dua individu atau lebih. Dalam proses konseling, komunikasi antar pribadi
memungkinkan terjadinya interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan klien. Oleh karena
itu ketrampilan komunikasi antar pribadi perlu dikuasai oleh konselor untuk menunjang
keefektifan konseling.
(3) membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain,
(6) memberikan bantuan.Untuk melangsungkan komunikasi antar pribadi secara efektif perlu
memperhatikan
3. Komunikasi tergantung pada pertukaran antar partisipan atas dasar kesamaan sistem tanda dan
makna
5. Komunikasi antar pribadi dapat merangsang timbulnya saling meniru atau saling melengkapi
perilaku antara individu yang satu dengan lainnya.
(6) motivasi internal dan eksternal. Dalam konseling harus dikembangkan persepsi yang benar
dan tepat baik dalam diri konselor maupun dalam diri klien.Harus dihindari adanya perbedaan
pesepsi antara konselor dengan klien.
Fungsi menyimak dalam komunikasi dalam komunikasi antar pribadi adalah sebagai bentuk
memperoleh: rasa senang, infortmasi, dan bantuan. Sedangkan maksud menyimak adalah untuk:
(1) membuat pendengar mengecek pemahaman secara tepat,
1. Berhenti bicara
2. Tempatkan pembicara dengan mudah
8. Menyatakan pemahaman
9. Mengajukan pernyataan
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
A. Pengertian
Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang
melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti
suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan
sebagainya.
Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri
komunikasi diadik adalah:
2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara
verbal maupun nonverbal.
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat
untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima lat
indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan
kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi
berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda
dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi
tercanggihpun.
B. Faktor-faktor pengaruh
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi
interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.
1.Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi.
Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari
seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi
interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi
yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi.
2.Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif,
ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b. Merasa stara
dengan orang lain; c. Menerima pujian tanpa rasa malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang
mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh
masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor
yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
a. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai
dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin,
ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari
materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.
b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat
yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita.
Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan
pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan
baru.
d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita
mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu
konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).
3. Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang.
Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:
a. Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-
mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita
menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara
positif.Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
4.Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain.
Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang
untukmengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,
sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller
(1976) dalamExplorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa ”Memahami
proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan
perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional
mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam
komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a.
Percaya; b. sikap suportif; dan c. sikap terbuka.
Faktor fisik.
Sudut pandang.
Faktor sosial.
Bahasa.
3. Faktor Situasional, :
>> Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Contoh, Situasi percakapan kesehatan
antara bidan dan pasien berbeda dengan situasi percakapan antara dosen dan mahasiswa.
4. Kompetensi dalam melakukan percakapan. Agar efektifnya suatu interaksi harus menunjukkan
perilaku kompoten dari kedua belah pihak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan
pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan
atau ide yang dipertukarkan.
DAFTAR PUSTAKA