Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayahnya-Nya kami dapat menyelesaikan LP dan asuhan keperawatan dengan kasus pada
pasien penderita infeksi saluran kencing, dengan baik dan benar meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih kepada ibu Septiana Fatonah..... selaku dosen mata kuliah
KMB 1 yang telah membimbing dan memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang penyakit ISK dan juga penata laksanaan dalam penanganan kasus ISK
tersebut. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalamkami membuat makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Bandar lampung, 19maret  2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B.  Rumusan Masalah..............................................................................................
C.  Tujuan.................................................................................................................

BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian ISK....................................................................................................
B. Penyebab ISK.....................................................................................................
C. Tanda dan gejala ISK..........................................................................................
D. Patofisiologi ISK................................................................................................
E. Klasifikasi ISK....................................................................................................
F. Pemeriksaan Diagnostik Penyakit ISK................................................................
G. Penatalaksanaan Penyakit ISK.........................................................................
H. Hubungan ISK dengan kehamilan

KASUS ISK..........................................................................................................
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN...................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Infeksi saluran kencing atau ISK merupakan masalah kesehatan yang cukup serius bagi
jutaan orang di setiap tahun.Infeksi Saluran Kemih merupakan penyakit infeksi nomor 2 yang
paling banyak menyerang manusia di muka bumi.Umumnya penyakit ini menyerang kaum
wanita tapi sering juga ditemukan laki-laki yang menderita Infeksi Saluran Kemih (Milagros.
2012).
Sakit sewaktu buang air kecil merupakan keluhan yang sesekali terjadi dalam hidup
kita.Sebagian besar tidak berbahaya karena hanya disebabkan menahan kencing atau minum air
terlalu sedikit, sehingga kencing berwarna pekat dan merangsang.Namun, bila sakit terjadi
karena infeksi oleh kuman, maka harus diobati karena dapat menimbulkan komplikasi seperti
pendarahan.Selain itu, infeksi juga dapat menjalar ke ginjal atau organ lainnya (Valentina L.
2008).
Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan masalah kesehatan yang cukup serius bagi
jutaan orang di setiap tahun.Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi nomor 2
yang paling banyak menyerang manusia di muka bumi.Umumnya penyakit ini menyerang kaum
wanita tapi sering juga ditemukan laki-laki yang menderita Infeksi Saluran Kemih (ISK)
(Valentina L. 2008).
Infeksi kandung kemih terjadi ketika ada bakteri atau Mikroorganisme lainnya, melekat
pada pembukaan uretra dan berkembang biak. Uretra adalah saluran yang menghubungkan
kandung kemih ke saluran luar pembuangan air seni.Dan karena pria memiliki uretra lebih
panjang daripada wanita, bakteri dan mikroorganisme lainnya lebih sulit menjangkau kandung
kemih dan menyebabkan Infeksi Kandung Kemih (Valentina L. 2008).
Infeksi ini umumnya memang terjadi pada wanita.Namun bukan berarti pria tidak pernah
terjadi gejala penyakit ini.Hal ini dikarenakan, berdasarkan fakta infeksi saluran kemih terjadi
pada pria.Gejala awal Infeksi Saluran Kemih adalah urin yang dikeluarkan tampak lebih keruh
dan berbau, ingin selalu buang air kecil namun hanya sedikit urin yang keluar dan menyebabkan
rasa terbakar atau sakit pada saluran urin saat buang air kecil (Valentina L. 2008).
Gejala infeksi saluran kemih akut dan gejala infeksi saluran kemih kronis memiliki
persamaan pada proses timbul yang lambat dan radang yang ringan. Pada umumnya gejala
infeksi saluran kemih kronis akan terjadi dalam kurun waktu jangka panjang dan juga akan
terjadi penanahan berulang kali pada urine atau eritrosit. Pada pasien-pasien ini umumnya
memiliki catatan riwayat infeksi saluran kemih akut, batu ginjal serta pertumbuhan yang
abnormal atau faktor lainnya. Oleh karena itu,harus dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut
(Depkes RI, 2014).
Infeksi saluran kemih juga merupakan salah satu penyakit akut terbesar dari anak-anak
atau remaja dan kira-kira berpengaruh pada 6,5% perempuan dan 3,3% laki-laki pada satu tahun
pertama kehidupannya. Serta biasanya terjadi refluks vesika urinari yang mana memperlihatkan
30% sampai 40% dari anak - anak dengan infeksi saluran kemih yang dapat menjelaskan resiko
untuk infeksi berulang dan pembentukan jaringan parut pada ginjal (Depkes RI, 2014).
Prevalensi bakteriuria asimptomatik lebih sering ditemukan pada penderita infeksi
saluran kemih.Prevalensi selama periode sekolah (school girls) 1% meningkat menjadi 5%
selama periode aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimptomatik meningkat mencapai 30%
baik laki-laki ataupun perempuan bila disertai faktor predisposisi seperti litiasis, obstruksi
saluran kemih, penyakit ginjal polikistik, nekrosis papiler, Diabetes mellitus paska transplantasi
ginjal, nefropati analgesik, sickle cell desease, hubungan seksual, kateterisasi, dan lain (Depkes
RI, 2014).
Kondisi penyakit infeksi, salah satunya Infeksi Saluran Kemih, menyebabkan seseorang
bergantung kepada keluarganya.Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk merawat sesorang
dengan penyakit infeksi tidak lah sedikit sehingga menimbulkan masalah ekonomi pada
keluarga.Keluarga menjadi merasa bersalah, frustasi, cemas dan depresi terhadap penyakit yang
diderita oleh anggota keluarganya. Bagi anggota keluarga yang lain, waktu kebersamaan dengan
anggota keluarga akan berkurang sehingga mengakibatkan masalah defisit interaksi pada setiap
anggota keluarga (Depkes RI, 2014).
Infeksi saluran kemih di masyarakat makin meningkat seiring meningkatnya usia.
Berdasarkan survey dirumah sakit Amerika Serikat kematian yang timbul dari Infeksi Saluran
Kemih diperkirakan lebih dari 13000 ( 2,3 % angka kematian). Pada usia muda kurang dari 40
tahun mempunyai prevalensi 3,2% sedangkan diatas 65 tahun angka infeksi saluran kemih
sebesar 20%. (Depkes RI, 2014).
Menurut WHO dalam Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit infeksi yang kedua
tersering pada tubuh sesudah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan
per tahun. Infeksi ini juga lebih sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki.Indonesia
merupakan negara berpenduduk ke empat terbesar dunia setelah Cina, India dan Amerika
Serikat.Sementara itu Penduduk Indonesia yang menderita Infeksi Saluran Kemih diperkirakan
sebanyak 222 juta jiwa.(Depkes RI, 2014).
Infeksi saluran kemih di Indonesia dan prevalensinya masih cukup tinggi, Menurut
perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah
90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun nya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun
(Depkes RI, 2014).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi ISK?
2.      Apa etiologi atau penyebab ISK?
3.      Apa saja manifestasi klinis ISK?
4.      Bagaimana jalannya penyakit atau patofisiologi ISK
5.      Apa saja klasifikasi ISK?
6.      Bagaimana cara pemeriksaan atau tes diagnostik pada pasien ISK?
7.      Bagaimana cara penatalaksanaan pada pasien ISK?
8.      Bagaimana cara pendokumentasian pada pasien ISK?

C.     Tujuan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui definisi ISK
2.      Mahasiswa dapat mengetahui etiologi ISK
3.      Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi ISK
4.      Mahasiswa dapat mengetahui jalannya penyakit atau etiologi ISK
5.      Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi ISK
6.      Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan atau tes diagnostik pada pasien ISK
7.      Mahasiswa dapat mengetahui cara penatalaksanaan pada pasien ISK
8.      Mahasiswa dapat mengetahui cara pendokumentasian pada pasien ISK

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengetian ISK
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya
infasi mikroorganisme pada saluran kemih (Marlene. 2016).
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran
kemih (Depkes RI, 2014).
Infeksi saluran kemih dapat mengenai laki-laki maupun perempuan dari semua umur.Akan tetapi
secara jenis kelamin ternyata wanita lebih sering terinfeksi dari pada pria dengan angka populasi
umur, kurang lebih 5-15 %.
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu di saluran perkemihan yang disebabkan oleh bakteri
terutama Echerichia coli; risiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks
vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen uretral
baru, septikemia (Mary. 2014).
Infeksi traktus urianarius pada pria merupakan akibat menyebarnya infeksi yang berasal
dari uretra seperti juga wanita.Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra
dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi
traktus urinarius.Akibatnya, ISK pada pria jaraang terjadi. Namun, ketika gangguan ini terjadi,
kali ini menunjukan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urianrius (Rudi. 2012)

B.     Penyebab ISK


Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika suatu organisme penginfeksi, biasanya suatu
bakteri gram negatif seperti E.coli, masuk ke saluran kencing.Radang area lokal terjadi, diikuti
dengan infeksi ketika organisme bereproduksi.Bakteri radang muncul di kulit area genital dan
memasuki saluran perkemihan melalui pembukaan uretra.Organisme dapat juga masuk selama
kontak seksual.
Dalam hal ini infeksi terjadi sebagai infeksi yang diperoleh dari komunitas yang tidak
kompleks.Pasien dengan kateter perkemihan bisa juga mengalami infeksi karena adanya kateter
yang memberikan suatu jalan kecil bagi bakteri untuk masuk ke kandung kemih.Beberapa
peralatan saluran kencing, misal cystoscopy, juga memberikan suatu jalan kecil bagi bakteri
untuk masuk kandung kemih. Sebagian dari peralatan tidak disterilkan sepenuhnya antara pasien
satu dengan yang lainnya; peralatan diberi desinfektan dosis tinggi karena serat optik dan lensa
di dalam tidak akan tahan dengan temperatur tinggi yang diperlukan untuk mensterilkan. Infeksi
ini akan dipandang sebagai nosocomial. (Mary. 2014)

C.     Tanda Gejala ISK


Menurut Mary. 2014.
1.    Frekuensi terkait dengan iritasi otot kandung kemih
2.    Urgensi terkait dengan iritasi otot kandung kemih
3.    Susah buang air kecil karena iritasi lapisan mukosal
4.    Rasa sesak/ penuh di dalam area suprapublik
5.    Pungung bawah sakit

D.    Patofisiologi ISK


Menurut Rudi. 2012infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik
dalam traktus urinarius.Mikroorganisme ini masuk melalui kontak langsung dari tempat infeksi
terdekat, hematogen, limfogen.Ada dua jalur utama terjadi isk, yaitu ansending dan hematogen.

1. Secara asending:
a.    masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain faktor anatomi dimana wanita
memiliki uretra yang lebih pendek dari pada laki-laki sehingga insiden terjadinya isk lebih tinggi,
faktor tekanan urin saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius
(pemeriksaan sitoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.
b.   Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
2. Secara hematogen:
Sering terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran
infeksi secara hematogen. Ada beberapa hal yang memengaruhi struktur dan fungsi ginjal
sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu adanya bendungan total urin yang
mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dll.
E.     Klasifikasi ISK
1.    Infeksi Saluran Kemih Bawah menurut Valentina L. 2008
a.    Sistisis
Infeksi kadung kemihyang juga di kenal degan infeksi saluran kemih bawah.Penyebabnya adalah
bacteria kolifrom (umumnya E.coli dan enterococus).Anak-anak dapat mengalami sistisis virus
yang di sebabkan oleh adenovirus, tetapi ini jarang terjadi pada orang dewasa. Pada pria sistisis
biasanya di sebabkan oleh invasi bakteri ke uretra  yang menyebar keatas dan ke prostat.
b.   Uretritis
Infeksi uretra yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Penyababnya adalah Inveksi virus,
Infeksi bakteri, organisme yang menyebabkan penyakit/ infeksi menular seksual (gonorea,
Klamidia, dan lain-lain), keluarga besar basilus gram negative (enterobacteriaceace, terutama
E.coli) serta organisme gram positif yang terlibat dalam infeksi saluran kemih, “hama pintar”
telah mengembangkan cara untuk mengatasi pertahanan intrinsic saluran kemih dengan cirri
khasnya seperti pili/fimbriae adesin dan hemosilin untuk mendapatkan akses mengolonisasi,
selain itu kondisi tertentu meningkatkan perkembangan infeksi saluran kemih bawah. Tada
gejalanya gejala beragam berdasarkan sifat kondisi apakah akut atau kronik.
c.    Sistisis/ Uretritis
Manifetasi klinis nyeri panggul dan tekan dengan lokalisasi suprapubis, disuria (sering berkemih,
urgensi berkemih dan rasa terbakar ketika berkemih), nuktoria yang tidak biasa (terbangun di
malam hari untuk berkemih),  inkontinensia ringan, urine keruh dan bau tajam, hematuria (darah
dalam urine).
d.   Prostatitis
Kelompok kondisi inflamasi dan non inflamasi yang menyerang prostat. Tanda gejala : nyeri
panggul dan peritoneum; nyeri pada testis, area selakangan , penis, dan skrotum yang menyebar
ke punggung bawah ; keengganan berkemih dengan aliran urine lemah saat berkemih; disfungsi
seksual dengan ejakulasi yang terasa nyeri dan nyeri pasca ejakulasi di rectum dan anus; gejala
sistemik (menggigil, demem, hipotensi). Saat prostatitis kronis maka terdapat tabda gejala
perkemihan dan non perkemihan: urine menetes, nyeri inguinal dan perineal, rasa seperti
terbakar uretral, dan tanda-tanda umum lainya (diaphoresis, keletihan dan kaki dingin)

2.      Infeksi Saluran Kemih Atas menurut Valentina L. 2008


a.   Glumerulonefrmenitis
Inflamasi pada glumerulus, yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring urine dan
dapat terjadi diman asaja seperti glumerulus, tubulis danjaringan intertisial sekitarnya.Penyebab
paling sering adalah infeksi streptococus yang biasanya di mulai dengan nyeri tenggorokan,
berkembang menjadi nefritis dalam 7 hingga 12 hari.Glumerulonefritis di sebebkan oleh infeksi
streptokokus yang biasanya dapat di senbuhkan dengan terapi.Tanda  gejala glumerulonefritis .
b.   Sindrom nefrotik
Kerusakan glomerulus memicu kehilangan protein yang parah memicu
hipoalbumia .Penyebabnnya adalah Diabetes adalah penyebab yang sering muncul menimbulkan
sindrom nefrotik.penyakit autonium seperti lupus eritomatus menyebabkan tubuh menyerang diri
sendiri. Medikasi seperti OAINS,aminoglikosida, antibiotok anfereteritis b , kemoterapi litium,
perawatan kontras IV. Beberapa penyekit yang merusak membrane glomerulus.
c.   Pielonefrotis
Dicirikan dengan bercak infeksi interstisial dengan inflamasi di tubulus san int ertisium dengan
pembentukan abses .Inflamsi merusak tubulus oleh sebab itu ginjal menjadi tidak mampu
memekatkan urine mengatur krseimbangan elektrolit dan mengeluarkan produk sampah.Penebab
yang palimg lazim adalah refluks vesikoreteral.yang menyeababkan bacteria naik ke pelvis ginjal
organism peyebab nya dalah E.coli dan strapilococus aureus.
d.      Gagal ginjal
Sebagian besar nefron di ginjal sudah tidak berfungsi.Penyebabnya adalah cidera renal akut
dapat memicu gagal ginjal akut.
e.       Nefrolitasi
Pemadatan garam mineral di sekitar materi organic yang dapat terjadi pada duktus pengumpulan
sistem perkemihan untuk di simpan di suatu bagian ginjal : pelvis gin jal atau batu ginjal.
Sebagian besar batu ginjal terbwntuk dari kalsium , namun
F.      Pemeriksaan atau Tes Diagnostik
Menurut Mary. 2014
mineral terlarut lain dapat mencetuskan terbentunya batu.
1.      Tes kultur dan sensitivitas
Tes kultur melihat kemungkinan adanya bakteri didalam urin. Tes sensitivitas menentukan
antibiotik apa yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Laboratorium membagi spesimen
urin menjadi dua; satu bagian dikultur untuk menentukan bakteri mana yang
berkembang.Laporan persiapan harus tersedia dalam 24 jam.Bagian kedua digunakan untuk
menentukan pada antibiotik mana organisme tersebut peka.
2.      Cystoscopy
Tes ini menguji dinding kandung kemih untuk  melihat kemungkinan pertumbuhan dan tumor.
Ini juga digunakana sebagai alat untuk memindahkan tumor kecil, batu dan benda asing dan
untuk mendilatasi saluran kencing (uretra) dan saluran ginjal(ureter). Suatu cystoscope
dimasukan kedalam uretra ke kandung kemih, yang membuat struktur benar-benar
divisualisasikan; misalnya uretra, kandung kemih, ureter dan prostat.
3.      Studi sinar x ginjal, ureter, kandung kemih (KUB)
Studi KUB adalah sinar x abdominal yang digunakan untuk mendeteksi batu ginjal, bisul
abdominal, paralytic ileus atau obstruksi.
4.      Prostate spesific antigen (PSA) test
Tes ini mengukur tingkat PSA didalam darah. Tingkat PSA akan naik pada psien dengan BPH
(Begign Prostatic Hypertropy) atau kanker prostat. Kenaikan tingkat PSA tidak memberi dokter
cukup informasi untuk membedakan antara kanker dan kondisi-kondisi protat jinak;namun,
dokter akan mempertimbangkan hasil tes ketika memutuskan apakah akan mengorder
penyaringan tambahan untuk kanker prostat. Tes ini juga digunakan untuk memonitor perawatan
dan untuk menguji kekambuhan kanker prostat.
5.      Pengumpulan urin 24 jam
Ini adalah tes diagnostik yang melibatkan pengumpulan urin pasien selama 24 jam.Tes ini
biasanya digunakan untuk mengukur volume dan berbagai faktor fungsi ginjal dan juga untuk
menentukan pengeluaran sehari-hari unsur tertentu seperti protein, elektrolit dan lain-lain.
6.      Urinalysis
Urinalysis (analisa urin) adalah pengujian urin secara fisik, kimia, dan mikroskopis.Pengujian
inimeliputi sejumlah tes untuk mengevaluasi spesimen urin mengenai penampilan, warna,
kejelasan, pH, berat jenis, dan kehadiran bakteri, darah kepingan-kepingan, glukosa, keton
leukosit, protein, RBC, dan WBC. Tes digunakan untuk mengkonfirmasikan gejala ISP, untuk
memeriksa diabetes karena kelebihan kadar glukosa, dan untuk memonitor fungsi ginjal pada
pasien gagsl ginjal.
7.      Urine flow studies
Urine flow studies, juga dikenal sebagai uroflowmetry, mengukur kekuatan dan volume per detik
aliran urin dari kandung kemih ketika pasien buang air kecil ke dalam mesin tes. Tes ini
membantu mengidentifikasi sumbatan atau kelainan Saluran kencing dan membantu
mengevaluasi seberapa baik atau seberapa buruk pasien buang air kecil.
8.     
Voiding cystogram
Tes ini melibatkan pengambilan gambar sinar x kandung kemih dan uretra selama
perkemihan.Suatu material kontras radiopaque ditanamkan ke dalam kandung kemih via kateter
Foley ke dalam sluran tubuh. Setelah sinar x diambil, kateter dipindahkan. Pasien buang air kecil
sementara sinar x diperoleh. Tes ini dilakukan untuk mencari kelainan sistem perkemihan, tumor
kandung kemih, ureter, dan uretra, atau untuk mengeluarkan ( refluks) urin dari kandung kemih
ke ureter.

G.    Pentalaksanaan
Menurut Marlene. 2016
1.      Pencegahan
a.       Hindari dehidrasi : ajurkan asupan harian (recommended daily allowance,RDA) cairan pada
dewasa aktif sekitar 30 ml/kg/hari.
b.      Hindari konstipasi (perbanyak asupan cairan,serat diet, dan olah raga rekreasional)
c.       Tangani retensi urien, inkontinensia urien atau obstruksi pada saluran keluar kandung kemih.
d.      Pertimbangan perbaikan sistokel pada wanita pascamenopause penderita pengosongan kandung
kemih tanpa sempurna dan ISK kambuhan.
e.       Ajari wanita mengenai higienis yang baik setelah ke toilet  dan berkemih setelah senggama.
f.       Tangani infeksi sejak dini, terutama pada pasien dengan penurunan fungsi imun atau pasien
dengan retensi urien, atau disfungsi berkemih.
g.      Lepas kateter yang yang terpasang dan tangani pasien yang mengalami disfungsi berkemih
dengan program penatalaksanaan alternatif seperti pelatihan kandung kemih, farmakoterapi
untuk inkontinensia urien, kateterisasi intermiten dan/ atau berkemih terjadwal.
2.      Infeksi saluran kemih akut
a.       Penatalaksanaan empiris cukup memadai untuk infeksi yang pertama pada wanita muda yang
tidak sehat ; mulai penatalaksanaan empiris sebelum diperoleh hasil kultur dan sensitivitas untuk
infeksi saluran kemih febris atau komplikata
b.      Antipiretika dan rawat inap dengan cairan intravena diperlukan bila pielonefritis disertai dengan
mual dan muntah yang bermakna atau urosepsis.
c.       Pilih antibiotika sesuai laporan kultur dan sensitivitas ( bila anda indikasi), frekuensi
pemberian , risiko vaginitis, biaya yang ditanggung pasien, dan risiko peningkatan resistensi
bakteri ( tabel 14-1).
d.      Tekankan kepatuhan pada pemberian antibiotik ; tangani infeksi non komplikata selama 3 hari,
infeksi komplikasi selama 7 hari, dan ISK febris selama 14 hari.
e.       Penanganan suplemen antibiotika dengan analgesik sistem Perkemihan (pyridium tersedia
sebagai obat yang dijual bebas) atau obat kombinasi, seperti Urised.
f.       Mulai penanganan profilaksis menggunakan krem antijamur pada wanita dengan riwayat
vaginitis saat mendapatkan terapi antibiotika, kecuali bila diberikan nitrofurantoin.
g.      Dorong asupan cairan yang memadai; hindari iritan kandung kemi

H. hubungan ISK dengan kehamilan

Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak
mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak
dalam urin, terjadilah ISK.

Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai
sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK adalah rasa sakit pada saat ingin buang air kecil.

Selain juga munculnya perasaan ingin buang air kecil, tetapi yang jumlah yang keluar hanya
sedikit (anyang-anyangan). Penderita juga merasa nyeri di pinggang atau perut bagian bawah
posisi tepatnya di atas tulang kemaluan, dan terkadang disertai rasa mual.

Yang jelas tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut
sebagai ISK asimtomatis. ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum,
menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain.

Lebih berbahaya
Infeksi saluran kemih yang tak bergejala terhitung lebih berbahaya. Karena tanpa disadari,
penyakit tersebut akan menggerogoti organ kelaminnya terus-menerus. Jadi, orang yang
bersangkutan terinfeksi tetapi dia tidak tahu dan biasanya malah menjadi kronis.

ISK terbagi dalam dua jenis yaitu, ISK bagian atas dan bawah. ISK bagian bawah dinamakan
sistitis. Jika menyerang bagian atas, kuman menyebar lewat saluran kencing, ginjal, dan bahkan
seluruh tubuh.

Perempuan memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena infeksi saluran air kemih karena
memiliki uretra (bagian bawah dari saluran kemih) yang lebih pendek dibandingkan laki-laki.

Banyak cara bagi perempuan untuk terhindar dari infeksi saluran kemih. Salah satunya, cebok
atau membasuh kelamin setelah berkemih dengan cara yang benar. Karena ketidaktahuan,
banyak perempuan yang cebok dari belakang ke depan.

Padahal, cara itu sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing. Bagi
perempuan yang sudah berkeluarga, jangan biasakan menahan kecil saat berhubungan seksual.

Pada uretra yang penuh, jika uretranya pendek, terkena gesekan saat berhubungan seks
menyebabkan kuman-kuman gampang terdorong masuk ke salurang kencing dan mengakibatkan
infeksi.

Selain itu, hindari hubungan seksual dengan orang yang punya penyakit kelamin seperti penyakit
kencing nanah. Hal itu bisa menyebabkan infeksi pada uretra dan menghasilkan nanah. Karena
itu disebut kencing nanah.
Dapat memicu keguguran
Infeksi saluran kemih saat hamil, bisa menyebabkan infeksi ginjal, yang pada akhirnya dapat
berakibat pada keguguran atau kelahiran prematur. Tidak hanya itu saja, infeksi saluran kemih
yang berat dapat menyebabkan infeksi yang meluas (sitemik) tentunya keadaan ini dapat
menyebabkan kelahiran prematur.

Baca Juga:  Obat Alternatif Tekanan Darah Rendah Alami

Infeksi saluran kemih akut juga sering mempengaruhi infeksi pada dinding rongga amnion
(ketuban), sehingga menyebabkan ketuban pecah dini, dan berakibat meningkatkan risiko infeksi
pada janin.

Namun untungnya, asimptomatik bakteriuria pada kandung kemih atau saluran kemih ini,
biasanya dapat ditemukan segera sebelum ginjal orang yang bersangkutan terinfeksi. Jika dokter
segera menangani infeksi saluran kemih ini sejak dini dan ditangani sampai tuntas, hal ini tidak
akan mengganggu kehamilan maupun janin.

Pengobatan dan pencegahan


Bagi orang yang telah menderita batu di ginjal atau saluran kemihnya harus diperiksa mengenai
ukuran, jenis kekerasan, dan lokasi dari batu tersebut. Bila ukuran batunya di bawah lima
milimeter, maka sang pasien umumnya cukup diberi obat dan dianjurkan untuk banyak minum
air putih.

Namun bila ukurannya lebih besar, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan
terapi shock wave (gelombang kejut) yang dapat memecahkan batu ginjal.

Setelah itu, pasien dianjurkan banyak air putih untuk mengeluarkan batu tersebut dari saluran
kemih. Selain itu hendaknya tidak boleh menahan keinginan untuk buang air kecil serta banyak
menyantap buah dan sayur-sayuran.

Untuk pencegahannya banyak minum air putih merupakan perilaku sehat untuk terhindar dari
infeksi saluran kemih. Jumlah ideal air putih yang harus dikonsumsi sebanyak 2-3 liter setiap
harinya, terutama para pekerja yang berada dalam ruang ber-AC (air conditioning) yang
biasanya jarang merasa haus.

Air putih sangat penting untuk membilas kuman dan zat. Bila berlebihan kuman atau zat itu bisa
menyebabkan pengendapan di saluran kemih. Pengendapan tersebut dapat mengkristal sehingga
menimbulkan semacam batu yang bisa membuat luka di saluran kemih.

Berikut ini cara efektif cegah ISK:

 Minumlah banyak cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari).
 Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.
 Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar kotoran dari
dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.
 Periksakan air seni secara rutin selama kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut akan
dapat segera diketahui apakah Anda terinfeksi atau tidak.
 Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil.

Catatan khusus, apabila Anda sedang mengandung dan kandung kemih Anda bermasalah, segera
periksakan ke dokter agar bisa segera ditangani. Anda juga dapat mempercepat penyembuhan
dengan banyak minum banyak air putih untuk membantu mendorong bakteri keluar melalui air
seni.

Daftar Pustaka
1. Brashers, Valentina L. 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Jakarta : ECG
2. Digiulio, Mary ., dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah . Yogyakarta: KDT
3. Hurst, Marlene. 2016. Belajar Mudah  Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
4. Herdman, T Heather,. Shigemi Kamitsuru. 2015. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: ECG
5. http://doktersehat.com/efek-infeksi-saluran-kemih-terhadap-ibu-hamil/
#ixzz5AAEaoUHW

Anda mungkin juga menyukai