Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R.

S DENGAN DIAGNOSA
CA SERVIKS STADIUM II

Kelompok II :

Defyani Dipan

NIM : 711490121007

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS LANJUTAN

2021
KEPERAWATAN MATERNITAS PENGKAJIAN FISIK PADA KASUS
GINEKOLOGI

No. Reg. Ibu : 11.10.21 Nama Mahasiswa : Defyani Dipan

Tgl MRS : 30 Agustus 2021 Tgl Pengkajian : 30 Agustus 2021

BIO DATA
A. Identitas Ibu/Suami :
1. Initial : Ny. R.S
2. Umur : 50thn
3. Suku : Minahasa
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : SMK
6. Pekerjaan : IRT
7. Lama menikah : 22 Thn
8. Alamat : Tanawangko Jaga 1
Identitas Penangung Jawab :
1. Inisial : Tn. I.D
2. Umur : 42 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pekerjaan : Pegawai Swasta
6. Hubungan Dengan Klien : Suami Klien

B. Data Biologis/Fisiologis
1. Keluhan Utama
Nyeri perut bagian bawah
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien mengatakan terasa nyeri pada area perut bagian bawah selama lebih dari
3 bulan lalu dengan skala nyeri 6, seperti ditusuk-tusuk, selama 4-8 menit dan
terasa hilang timbul, pasien mengatakan cemas akan kondisinya, pasien
mengatakan keluar darah dari kemaluan takut perdarahan terjadi, pasien
mengatakan takut penyakitnya semakin parah setelah kemoterapi, pasien
mengatakan kepala pusing, pasien terlihat pucat, lemas, pasien sering
menanyakan tentang kondisinya pada perawat.
3. Riwayat Kesehatan Lalu

a. Penyakit yang pernah diderita

Pasien tidak pernah mempunyai riwayat penyakit lain selain kanker serviks

b. Riwayat opname(kapan/alasan)

Pasien dirawat di RS 1 bulan yang lalu dengan penyakit kanker serviks

c. Riwayat trauma (kapan/alasan)

Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami trauma

d. Riwayat operasi (kapan/alasan)

Pasien tidak pernah menjalani operasi

e. Riwayat tranfusi darah (kapan/alasan)

Pasien tidak pernah melakukan tranfusi darah

f. Riwayat alergi (Makanan/obat)

Pasien tidak mempunyai riwayat obat maupun makanan

g. Riwayat indikasi (obat/rokok/alkohol)

Pasien tidak mengonsumsi obat kronis, pasien tidak merokok dan minum
minuman beralkohol .

h. Kebiasaan spesifik (Makanan/minuman)

Pasien sering mengonsumsi gorengan, daging merah dan makanan cepat


saji.

C. Riwayat Keluarga

1. Riwayat penyakit menular :

Pasien dan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular

2. Riwayat penyakit keturunan :

Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit turunan seperti DM, asam urat,
hipertensi dll. Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga pasien yang
menderita penyakit seperti yang dialami Pasien
3. Pengaruh lingkungan psikososial serumah

Saat pasien sakit keluarga pasien selalu mendukung pasien dalam proses
pengobatan dan kesembuhan pasien. Interaksi pasien dan keluarganya baik.

Genogram

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

D. Riwayat Reproduksi

1. Riwayat haid

a. Menarche : 11thn

b. Siklus haid : 28 hari

c. Durasi haid :5 hari

d. Perlangsungan haid

- Dismenore : Pasien mengalami nyeri perut saat haid


- Olimenore : -
- Oligomenore : -
- Menorarghia :-
- Amenore : -
2. Riwayat Obstetric
a. Kehamilan, persalinan dan nifas lalu :
Kehamilan Persalinan Nifas
Ke Tahun Umur Jenis Penolong Perlangsungan BB Keadaan Perlangsungan Lama
Pers Bayi Ibu/Bayi Menyusui
1 2001 19 Normal Bidan Normal 2,9kg Sehat Baik 9bulan

2 2004 22 Normal Bidan Normal 3,0kg Sehat Baik 7bulan

b. Riwayat Genokologi :
Pasien tidak mempunyai riwayat ginekologi selain kanker ovarium
c. Riwayat Keluarga berencana :
Tipe alat kontrasepsi yang pernah dipakai oleh Pasien adalah pil.
E. Riwayat Aktivitas Sehari hari
1. Kebutuhan Nutrisi :
1. Pola makan ibu
Pola makan pasien teratur dan nafsu makan pasien menurun
2. Frekuensi makan
Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1/4 porsi piring
3. Kebutuhan Minum/cairan
Pasien mengkonsumsi minuman air mineral, susu dan the.
Pasien minum 4-5 gelas sehari.
Setelah MRS/Operasi
a. Komsumsi perhari makanan sumber
1) Karbohidrat : Nasi dan bubur
2) Protein : Telur
3) Lemak :-
4) Besi/asam folat : Sayuran & buah
5) Kalsium : Susu & tahu
6) Iodine : Ikan laut
b. Nafsu Makan :
Nafsu makan pasien berkurang saat pasien sakit.
c. Masalah dengan gigi/mengunyah
Tidak ada masalah dalam mengunyah makanan
d. Makanan yang disenangi
Ikan laut
e. Makanan yang dipantang
Daging dan gorengan
f. Kebutuhan minum/cairan
Pasien minum air mineral dan susu 4-5 gelas sehari
g. Perubahan lain
Nafsu makan pasien berubah saat pasien sakit
2. Kebutuhan Eliminasi
Kebiasan BAK
a. Frekuensi BAK
5-6x sehari
b. Warna/Bau khas
Kuning keruh/amoniak
c. Jumlah
±1.500cc
d. Gangguan eliminasi BAK
Tidak ada
Kebiasan BAB
a. Frekuensi BAB
Pasien mengatakan BAB 1x sehari
b. Warna/Konsistensi
Kuning kecoklatan
c. Gangguan Eliminasi
Tidak ada
Setelah Masuk Rumah Sakit/Operasi
a. Poliuri : -
b. Inkontinensia urin : -
c. Dysuri : -
d. Hemoroid : -
e. Keadaan kandung kencing : -
f. Perubahan lain :
BAK pasien berwarna merah kecoklatan keruh bercampur darah disertai
nanah dan berbau.
3. Kebutuhan Kebersihan diri :
Kebiasaan :
a. Kebersihan rambut
Rambut pasien berwarna hitam, berketombe dan rambut pasien mulai
rontok
b. Kebersihan badan
Badan pasien bersih, bau. Pasien mandi 1x sehari dan keramas 2 hari sekali
c. Kebersihan gigi/mulut
Mulut dan gigi bersih, tidak ada gigi yang copot, tidak ada caries dan lidah
tidak berjamur
d. Kebersihan genetalia/anus
Genetalia dan anus pasien bersih dan tidak ada luka
e. Kebersihan kuku tangan,kaki
Kuku tangan dan kaki pasien bersih dan pasien tidak mempunyai kuku
panjang.
f. Kebersihan pakaian
Pakaian pasien tampak bersih
Perubahan setelah MRS/Operasi :
-
4. Kebutuhan Istirahat/Tidur
Kebiasaan :
a. Istirahat/tidur siang
Pasien tidur siang ± 1 jam
b. Istirahat /tidur malam
Pasien tidur malam dari jam 21.30-05.00
c. Pekerjaan RT dilakukan
Pasien sebagai IRT dan mengerjakan pekerjaanya sendiri.
d. Merawat anak dilakukan
Pasien merawat anaknya dibantu oleh suami.
Setelah MRS/Operasi
a. Perubahan
Pasien sebagai IRT dan mengerjakan pekerjaanya sendiri tapi saat pasien
sakit dan merasa capek pasien dibantu oleh suami dan anak pasien
b. Peranan keluarga dalam membantu ibu istirahat
Suami dan anak pasien selalu membantu pekerjaan rumah yang dilakukan
pasien. Saat pasien istirahat keluarga memberikan/ menciptakan
lingkungan yang tenang, dan mengurangi/menghilangkan suara-suara
bising
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Penampilan ibu : Keadaan umum sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tinggi badan/BB : TB : 155 BB: 49kg
4. Tanda vital : TD 90/60 Nadi : 90x/m Suhu: 36,40 Respirasi : 20x/m
5. Kepala dan rambut
- Keadaan rambut
Rambut berwarna hitam, tidak beruban
- Kebersihan rambut
Ada ketombe.
6. Wajah/Muka
- Edema wajah/muka
Wajah pasien tidak tampak edema
- Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah cemas
7. Mata
Mata lengkap, bersih tidak ada kotoran, simetris kanan dan kiri., kornea mata
jernih kanan dan kiri. Konjuntiva anemis dan sklera tidak ikterik. Kelopak
mata/palepebra tidak ada pembengkakan. Adanya reflek cahaya pada pupil dan
bentuk isokor kanan dan kiri, iris kanan kiri berwarna hitam, tidak ada kelainan
8. Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pernafasan cuping hidung, posisi
septum nasal ditengah, lubang hidung bersih, tidak ada secret, tulang hidung
dan septum nasi tidak ada pembengkakan dan tidak ada poli
9. Mulut
Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran normal uvula letak
simetris ditengah, lidah bersih tidak berjamur, tidak ada karies .
10. Inspeksi Telinga
Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri. Lubang telinga bersih, tidak
ada serumen berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik
11. Leher
Kelenjar getah bening tidak teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, posisi trakhea
letak ditengah dan tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran vena jugularis
dan tidak ada pembesaran arteri karotis
12. Dada/Perut
a. Payudara
Payudara dan puting kiri dan kanan simetris, puting susu kecoklatan,
buah dada mulai kendor dan tidak ada nyeri tekan
b. Jantung
Pemeriksaan inspeksi CRT ¿ 2 detik tidak ada sianosis. Pada
pemeriksaan palpasi iktus kordis teraba hangat. Perkusi batas jantung :
Basic jantung berada di ICS II dari lateral ke media linea , para sterna
sinistra, tidak melebar, Pinggang jantung berada di ICS III dari linea para
sterna kiri, tidak melebar, Apeks jantung berada di ICS V dari linea
midclavikula sinistra, tidak melebar. Pemeriksaan auskultasi : bunyi
jantung I saat auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan regular,
bunyi jantung II : saat auskultasi terdengar bunyi jantung normal dan
regular, bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan, dan
tidak ada kelainan
c. Abdomen
Inspeksi Bentuk : Bulat, Tidak ada bayangan vena, Tidak terlihat adanya
benjolan , Tidak ada luka operasi pada abdomen , Tidak terpasang drain
Auskultasi, Peristaltik 15 kali/menit. Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada
perut bagian bawah, Tidak teraba adanya massa, Tidak ada pembesaran
pada hepar dan lien. Perkusi: Shifting Dullness (-), Tidak ada nyeri pada
pemeriksaan perkusi ginjal.
13. Panggul/Vagina/Serviks
1. Dengan inspekulo
Perdarhan pervaginam, terdapat keputihan dan berbau
14. Genetalia
Perdarhan pervaginam, kemampuan berkemih spontan dan pasien selalu
berkemih, tidak ada varises, dan tidak ada nyeri tekan
15. Pemeriksaan rectal
Tidak ada masa dan lesi antara rectum dan vagina
16. Tungkai bawah
Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan ekstermitas, tidak ada kelainan
tulang belakang, tidak fraktur, tidak menggunakan traksi, tidak komparmentet
syndrome, kulit kemerahan, turgor kulit kurang, kekuatan otot 5 5 5 5.

G. DATA PSIKOLOGI/SOSIOLOGIS

1. Reaksi emosional setelah diagnosa penyakit diketahui

a. Respon ibu

Pasien tampak murung dan cemas akan penyakit akan dideritanya.

b. Respon suami

Suami pasien tampak cemas dan mempertanyakan keadaan istrinya dan


penyakit yang diderita istrinya

c. Respon anak

Anak tampak pasien cemas dan mempertanyakan akan penyakit yang


diderita ibunya.

d. Jenis pertolongan yang diinginkan

Pasien butuh support dari keluarga.

Keluarga pasien ingin pasien dioperasi


2. Peranan ibu dalam keluarga
a. Pengambilan keputusan
Suami pengambil keputusan dalam keluarga dibantu oleh pasien.
b. Konsultasi kesehatan
Jika pasien sakit pasien segera berobat ke dokter keluarga atau ke
puskesmas
c. Penentuan diet dan makanan pantang
Pasien dilarang makan daging merah
H. DATA SPIRITUAL
1. Usaha ibu berdoa terhadap penyaktinya
Pasien selalu beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon
untuk kesembuhan penyakitnya.
2. Pantangan keyakinan ibu selama di RS
Tidak ada. Pasien selalu bersaat teduh sebelum tidur dan bangun tidur.
3. Keharusan menurut Keyakinan ibu selama di RS
Pasien selalu beribadah dengan cara membaca alkitab dan berdoa kepada
Tuhan.
I. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Patologi Anatomi
Kesimpulan : Cervix, biopsi : carsinoma cervix invasive
Pemeriksaan Laboratorium

Parameter Nilai Rujukan Hasil


Hemoglobin 12 - 16g/dL 9,1 g/dL
Leukosit 4.80 - 10.80 10^3/μL 11,2 10^3/μL
Eritrosit 4,20-5,40 10^6/ μL 3,4 10^6/ μL
Trombosit 150 – 450 315 10^3/μL
HCT 37-54% 30 %
MCV 76 – 96% 89,9 %
MCH 27.5 - 32.0pg 24,9 pg
MCHC 30.0 - 35.0g/dL 30,8 g/dL
Golongan Darah A RH (+)

TERAPI
Asam Traneksamat (IV) 3 x 500 mg
Antrain (IV) 2 x 1amp
Ceftriaxone (IV) 2x 1 gr
Metoclopramide (IV) 3x 1 amp 5
Tablet Penambah darah 2x1 (PO)
RL (IVFD) 20 tpm

J. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: Penyebaran Ca Nyeri Kronis
Pasien mengatakan nyeri Serviks
perut bagian bawah
P : nyeri kanker serviks Pelvis
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri perut bagian Menekan saraf

bawah Lumbosakrali

S : skala nyeri 6
T : hilang timbul ± 4-8mnt Stimulus

DO : Ditangkap

Pasien terlihat meringis dan reseptor nyeri

memegang perutnya
Nyeri Kronis
perut bagian bawah
TD : 90/60 mmHg
N : 90 x/menit
R : 20x/m
SB : 36,4oc

2. DS : Ca Serviks Kekurangan Volume Cairan


Tubuh
 Pasien mengatakan
keluar darah dari Perubahan epitel
kemaluan
Perdarahan
 Pasien mengatakan
1 hari 4-6x ganti
Resiko
pembalut Kekurangan
Volume Cairan
Tubuh
DO:
 Pasien terlihat pucat
 Konjungtiva anemis
 Darah yang keluar
yang berada di satu
pembalut ± 50-
100cc
 CRT > 2 detik
 Hemoglobin 10,1
g/dL
 Hematokrit 30 %
3. DS : Ca Serviks Ansietas
 Pasien mengatakan
cemas akan kondisi Psikologis
penyakitnya.
 Pasien mengatakan Kurang

takut perdarahan pengetahuan

akan terus terjadi


Ansietas
Pasien mengatakan
takut penyakitnya
semakin memburuk
setelah kemoterapi.

DO :
 Pasien sering
menanyakan tentang
kondisinya pada
perawat.
 Pasien terlihat
murung
 Hasil pemeriksaan
patologi anatomi:
Cervix,
 biopsi : carsinoma
cervix invasive

K. ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1. Nyeri Kronis Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
berhubungan dengan (L.08063) (I.08238)
penekanan syaraf Ekspektasi Meningkat Observasi
simpatik Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi
D.0078 intervensi keperawatan karakteristik, durasi,
selama 3x24 jam maka frekuensi, kualitas,
control nyeri meningkat intensitas nyeri
Kriteria Hasil : 2. Identifikasi skala nyeri
1. Melaporkan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri
terkontrol Meningkat non verbal
2. Kemampuan Terapeutik
menggunakan teknik 4. Berikan teknik non
non farmakologis farmakologis (mis.
Meningkat Teknik nafas dalam)
3. Keluhan nyeri untuk mengurangi rasa
menurun nyeri.
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
6. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
7. Jelaskan Penyebab,
Periode dan Pemicu
Nyeri.
8. Jelaskan strategi
mengurangi nyeri
9. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian
analgetik
2. Ketidakseimbangan Status Cairan Pemantuan Cairan
Cairan berhubungan (L.03020) (I.03121)
dengan perdarahan Ekspektasi : Membaik Observasi
(D.0036) Setelah dilakukan 1. Monitor frekuensi
intervensi keperawatan dan kukuatan nadi
selama 3x24 jam maka 2. Monitor frekuensi
status cairan membaik nafas
Kriteria Hasil : 3. Monitor frekuensi
1. Kelembapan darah
membrane 4. Identifikasi factor
mukosa membaik resiko ketidak
2. Kadar HB seimbangan cairan
membaik Pencegahan Perdarahan
3. Kadar HT (I. 02067)
membaik Observasi
1. Monitor tanda dan
gejala perdarahan
Edukasi
2. Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan
3. Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan
4. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
5. Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
perdarahan
6. Kolaborasi
pemberian produk
darah
3. Ansietas berhubungan Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
dengan Kurang (L.09093) ( I. 09314)
terpapar informasi Setelah dilakukan Observasi :
D.0080 intervensi keperawatan 1. Monitor Tanda-tanda
selama 3x24 jam maka ansietas (verbal dan
tingkat ansietas menurun nonverbal)
Ekspektasi : Menurun Terapeutik
Kriteria Hasil 2. Temani pasien untuk
1. Verbalisasi mengurangi kecemasan,
kebingungan jika memungkinkan
menurun 3. Ciptakan suasana
2. Verbalisasi khawatir terapeutik untuk
akibat kondisi yang menumbuhkan
hadapi kepercayaan
3. Perilaku gelisah 4. Diskusikan perencanaan
menurun realistis tentang
peristiwa yang akan
datang
Edukasi
5. Jelaskan Prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
6. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien,
jika perlu
7. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
8. Latih teknik relaksasi
L.
M. IMPLEMENTASI & EVALUASI
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri Kronis Senin, 30-08-2021 S:
berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi karakteristik, durasi,
09.30  Pasien mengatakan nyeri
dengan penekanan
syaraf simpatik frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan perut bagian bawah
identifikasi skala nyeri P : nyeri kanker serviks
 Nyeri perut bagian bawah Q : seperti ditusuk-tusuk
P : Nyeri kanker serviks R : nyeri perut bagian
Q : Seperti ditusuk-tusuk bawah
R : Nyeri perut bagian bawah sampai ke S : skala nyeri 5
vagina T : hilang timbul ± 4-8mnt
S : Skala nyeri 6  Pasien mengatakan
T : Hilang timbul ± 4-8 menit merasa nyaman dan nyeri
 TD : 90/50 mmHg mulai berkurang setelah
N : 90 x/menit diberikan terapi Slow
R : 20x/m Stroke Back Massage
09.40 SB : 36,6oc dengan aroma lavender
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal  Pasien mengatakan
 Pasien tampak meringis dan memegang istirahat tidak mau
09.45 perut bagian bawah menggunakan selimut
3. Memberikan teknik non farmakologis Slow akibat lingkungan yang
Stroke Back Massage dengan Minyak panas
Aromaterapi Lavender untuk mengurangi rasa
nyeri O:
 Pasien merasa nyaman dan nyeri  Pasien tampak meringis
berkurang dan memegang perut
08.05
4. Mengkontrol lingkungan yang memperberat bagian bawah
rasa nyeri  Setelah merapikan tempat
 Sampiran telah dipasang , pasien istirahat tidur pasien dan pasien
tidak mau menggunakan selimut akibat tampak lebih nyaman

08.15 lingkungan yang panas  Melayani obat injeksi


5. Mengfasilitasi istirahat dan tidur pasien antrain 1 amp via IV
 Setelah membersikan dan merapikan  TD : 90/60 mmHg
tempat tidur pasien, perawat menganjurkan N : 83 x/menit
pasien untuk istirahat. Pasien R : 20x/m
mengucapkan terima kasih dan pasien SB : 36,6oc
08.25
tampak lebih nyaman
A : Masalah Sebagain Belum
6. Menjelaskan Penyebab, Periode dan Pemicu Teratasi
Nyeri
P : Intervensi dilanjutkan
 Pasien dan keluarga belum  Identifikasi lokasi
08.35
memahami/mengerti apa yang dijelaskan. karakteristik, durasi,
7. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri frekuensi, kualitas,
08.45
 Pasien dan keluarga belum intensitas nyeri
memahami/mengerti apa yang dijelaskan  Identifikasi skala nyeri
8. Mengajarkan teknik non farmakologi Slow  Identifikasi respon
Stroke Back Massage dengan Minyak nyeri non verbal
09.00 Aromaterapi Lavender terapeutik
 Pasien merasa nyaman dan nyeri mulai  Kontrol lingkungan
berkurang yang memperberat rasa
9. Berkolaborasi pemberian analgetik antrain 1 nyeri
ampul via (IV)  Jelaskan Penyebab,
 Pasien mulai merasakan reaksi obat dan Periode dan Pemicu
nyeri berkurang Nyeri.
 Jelaskan strategi
mengurangi nyeri
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kolaborasi pemberian
analgetic
Resiko Senin, 30-08-2021 S:
Kekurangan
 Pasien mengatakan
Volume Cairan 09.30 1. Memonitor frekuensi dan kukuatan nadi keluar darah dari vagina
Tubuh
 N : 84x/m  Pasien mengatakan 1
berhubungan
dengan 09.32 2. Memonitor frekuensi nafas hari 4-6x ganti
trauma/perdaraha
 RR : 20x/m pembalut
n
09.34
3. Memonitor frekuensi tekanan darah  Pasien mengatakan
 TD : 100/60mmHg akan meningkatkan
09.40
4. Mengidentifikasi factor resiko ketidak asupan Air mineral dan
seimbangan cairan susu lebih banyak dari
 Factor resiko ketidakseimbangan cairan sebelumya
perdarahan pervaginam ±1.500ml/hari
09.50
5. Memenitor tanda dan gejala perdarahan  Pasien akan
 Keluar darah vagina ± 50-100cc, Pasien meningkatkan asupan
mengganti pembalut 4-6 dalam 1 hari, makan seperti
pasien tampak pucat, CRT ˃ 2 detik, telur,sayuran,umbian
09.55
konjungtiva anemis, HB 10,1 g/dL dan dan buah-buahan yang
Hematokrit 30 % mencegah terjadinya
6. Menganjurkan meningkatkan asupan anemia

10.00 cairan
 Pasien akan meningkatkan asupan Air O:
mineral dan susu lebih banyak dari  Pasien terlihat pucat
sebelumya ±1.500ml/hari  Konjungtiva anemis
7. Menganjurkan meningkatkan asupan  Darah yang keluar yang
makanan berada di satu pembalut
10.05
 Pasien akan meningkatkan asupan makan ± 50-100cc
seperti telur,sayuran,umbian dan buah-  CRT > 2 detik
buahan yang mencegah terjadinya anemia  Hemoglobin 10,1 g/dL
10.10 8. Menganjurkan segera melapor jika terjadi  Hematokrit 30 %
 TD : 100/60mmHg
perdarahan aktiv N: 84x/m
 Pasien mengerti dan akan melakukan apa RR :22x/m
 Melayani injeksi
yang dianjurkan as.tranexamat 1 amp
10.15 9. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol via IV
 Melayani obat
perdarahan As.Tranexamat 1 amp via (IV)
penambah darah 1 tab
 Melayani injeksi as.tranexamat 1 amp via via oral
IV A : Masalah Sebagian Teratasi
10. Berkolaborasi pemberian produk darah
P : Intervensi dilanjutkan
 Melayani obat penambah darah 1 tab via 1. Monitor frekuensi dan
oral kukuatan nadi
2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor frekuensi
darah
4. Identifikasi factor
resiko ketidak
seimbangan cairan
5. Monitor tanda dan
gejala perdarahan
6. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
7. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan
8. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
9. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan
10. Kolaborasi pemberian
produk darah
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri Kronis Selasa, 31-09-2021 09.15
berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi karakteristik, durasi,
07.30 S:
denga penekanan
syaraf frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan  Pasien mengatakan nyeri
identifikasi skala nyeri perut bagian bawah
 Nyeri perut bagian bawah P : nyeri kanker serviks
P : Nyeri kanker serviks Q : seperti ditusuk-tusuk
Q : Seperti ditusuk-tusuk R : nyeri perut bagian
R : Nyeri perut bagian bawah sampai ke bawah
vagina S : skala nyeri 4
S : Skala nyeri 5 T : hilang timbul ± 4-8mnt
T : Hilang timbul ± 4-8 menit  Pasien mengatakan
 TD : 120/80 mmHg merasa nyaman dan nyeri
N : 80 x/menit mulai berkurang setelah
R : 20x/m diberikan terapi Slow
07.40 SB : 36,4oc Stroke Back Massage
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal dengan aroma lavender
 Pasien tampak meringis dan memegang  Pasien mengatakan
07.45 perut bagian bawah istirahat tidak mau
3. Mengkontrol lingkungan yang memperberat menggunakan selimut
rasa nyeri akibat lingkungan yang
 Sampiran telah dipasang , pasien istirahat panas
tidak mau menggunakan selimut akibat
08.05 lingkungan yang panas O:
4. Menjelaskan Penyebab, Periode dan Pemicu  Pasien tampak meringis
Nyeri dan memegang perut
 Pasien dan keluarga sudah mulai bagian bawah
08.15
memahami/mengerti apa yang dijelaskan.  TD : 120/80 mmHg
5. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri N : 80 x/menit
08.25  Pasien dan keluarga sudah mulai R : 20x/m
memahami/mengerti apa yang dijelaskan SB : 36,4oc
6. Mengajarkan teknik non farmakologi Slow  Melayani obat injeksi
Stroke Back Massage dengan Minyak antrain 1 amp via IV
08.45 Aromaterapi Lavender
 Pasien merasa nyaman dan nyeri mulai A : Masalah Sebagian Belum
berkurang Teratasi

7. Berkolaborasi pemberian analgetik antrain 1 P : Intervensi dilanjutkan


ampul via (IV) 1. Identifikasi lokasi
karakteristik, durasi,
 Pasien mulai merasakan reaksi obat dan
frekuensi, kualitas,
nyeri berkurang
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon
nyeri non verbal
terapeutik
4. Jelaskan Penyebab,
Periode dan Pemicu
Nyeri.
5. Jelaskan strategi
mengurangi nyeri
6. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
7. Kolaborasi pemberian
analgetik
Resiko Selasa, 31-09-2021 10.50
Kekurangan 1. Memonitor frekuensi dan kukuatan nadi S:
Volume Cairan 09.20
 N : 80x/m  Pasien mengatakan
Tubuh
2. Memonitor frekuensi nafas keluar darah dari vagina
09.22
 RR : 20x/m  Pasien mengatakan 1
hari 4-6x ganti
09.24 3. Memonitor frekuensi tekanan darah
pembalut
 TD : 100/70mmHg
09.30  Pasien mengatakan
4. Mengidentifikasi factor resiko ketidak
akan meningkatkan
seimbangan cairan
asupan Air mineral dan
 Factor resiko ketidakseimbangan cairan
perdarahan pervaginam susu lebih banyak dari
09.40
5. Memonitor tanda dan gejala perdarahan sebelumya
 Keluar darah vagina ± 50-100cc, Pasien ±1500ml/hari
mengganti pembalut 4-6 dalam 1 hari,  Pasien mengatakan
pasien tampak pucat, CRT ˃ 2 detik, akan meningkatkan
10.00 konjungtiva anemis, HB 10,1 g/dL dan asupan makan seperti
Hematokrit 30 % telur,sayuran,umbian
6. Menganjurkan meningkatkan asupan dan buah-buahan yang
cairan mencegah terjadinya
 Pasien akan meningkatkan asupan Air anemia
10.05 mineral dan susu lebih banyak dari
sebelumya ±1500ml/hari O:
7. Menganjurkan meningkatkan asupan  Pasien terlihat pucat
makanan  Konjungtiva anemis

10.10  Pasien akan meningkatkan asupan makan  Darah yang keluar yang
seperti telur,sayuran,umbian dan buah- berada di satu pembalut
buahan yang mencegah terjadinya anemia ± 50-100cc
8. Menganjurkan segera melapor jika terjadi  CRT > 2 detik
10.15 perdarahan aktiv  Hemoglobin 10,1 g/dL
 Pasien mengerti dan akan melakukan apa  Hematokrit 30 %
 TD : 130/70mmHg
yang dianjurkan N: 84x/m
RR :22x/m
10.20 9. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol
 Melayani injeksi
perdarahan As.Tranexamat 1 amp via (IV) as.tranexamat 1 amp
via IV
 Melayani injeksi as.tranexamat 1 amp via
 Melayani obat
IV penambah darah 1 tab
via oral
10. Berkolaborasi pemberian produk darah
 Melayani obat penambah darah 1 tab via A : Masalah Sebagian Teratasi
oral P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor frekuensi dan
kukuatan nadi
2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor frekuensi
darah
4. Identifikasi factor
resiko ketidak
seimbangan cairan
5. Monitor tanda dan
gejala perdarahan
6. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
7. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan
8. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
9. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan
10. Kolaborasi pemberian
produk darah
Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri Kronis Rabu, 01-09-2021 08.55
berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi karakteristik, durasi,
07.30 S:
dengan penekanan
syaraf frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan  Pasien mengatakan nyeri
identifikasi skala nyeri perut bagian bawah
 Nyeri perut bagian bawah P : nyeri kanker serviks
P : Nyeri kanker serviks Q : seperti ditusuk-tusuk
Q : Seperti ditusuk-tusuk R : nyeri perut bagian
R : Nyeri perut bagian bawah sampai ke bawah
vagina S : skala nyeri 3
S : Skala nyeri 4 T : hilang timbul ± 4-8mnt
T : Hilang timbul ± 4-8 menit  Pasien mengatakan
 TD : 100/80 mmHg merasa nyaman dan nyeri
N : 82 x/menit mulai berkurang setelah
R : 20x/m diberikan terapi Slow
07.40 SB : 36,5oc Stroke Back Massage
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal dengan aroma lavender
 Pasien masih tampak meringis dan  Pasien mengatakan
07.45 memegang perut bagian bawah istirahat tidak mau
3. Menjelaskan Penyebab, Periode dan Pemicu menggunakan selimut
Nyeri akibat lingkungan yang
 Pasien dan keluarga sudah panas
07.55
memahami/mengerti apa yang dijelaskan.
4. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri O:

08.05  Pasien dan keluarga sudah  Pasien tampak meringis


memahami/mengerti apa yang dijelaskan dan memegang perut
5. Mengajarkan teknik non farmakologi Slow bagian bawah
Stroke Back Massage dengan Minyak  TD : 100/70 mmHg
Aromaterapi Lavender N : 80 x/menit
08.25  Pasien merasa nyaman dan nyeri mulai R : 20x/m
berkurang SB : 36,4oc
6. Berkolaborasi pemberian analgetik antrain 1  Melayani obat injeksi
ampul via (IV) antrain 1 amp via IV
 Pasien mulai merasakan reaksi obat dan
nyeri berkurang A : Masalah Sebagian Belum
Teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
 Identifikasi lokasi
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon
nyeri non verbal
terapeutik
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kolaborasi pemberian
analgetik
Resiko Rabu, 01-09-2021 10.05
Kekurangan 1. Memonitor frekuensi dan kukuatan nadi S:
Volume Cairan 08.55
 N : 80x/m  Pasien mengatakan
Tubuh
2. Memonitor frekuensi nafas keluar darah dari vagina
08.57
 RR : 20x/m  Pasien mengatakan 1
3. Memonitor frekuensi tekanan darah hari 4-5x ganti
08.59
 TD : 120/80mmHg pembalut
09.05
4. Mengidentifikasi factor resiko ketidak  Pasien mengatakan
seimbangan cairan akan meningkatkan
 Factor resiko ketidakseimbangan cairan asupan Air mineral dan

09.10 perdarahan pervaginam susu lebih banyak dari


5. Memonitor tanda dan gejala perdarahan sebelumya
 Keluar darah vagina ± 50-100cc, Pasien ±1.500ml/hari
mengganti pembalut 4-5 dalam 1 hari, O:
pasien tampak pucat, CRT ˃ 2 detik,  Pasien terlihat pucat

09.20 konjungtiva anemis, HB 10,1 g/dL dan  Konjungtiva anemis


Hematokrit 30 %  Darah yang keluar yang
6. Menganjurkan meningkatkan asupan berada di satu pembalut
cairan ± 50-100cc
 Pasien akan meningkatkan asupan Air  CRT > 2 detik
09.25
mineral dan susu lebih banyak dari  Hemoglobin 10,1 g/dL
sebelumya ±1.500ml/hari  Hematokrit 30 %
7. Menganjurkan segera melapor jika terjadi  TD : 120/800mmHg
N: 80x/m
perdarahan aktiv RR :20x/m
09.30
 Pasien mengerti dan akan melakukan apa  Melayani injeksi
as.tranexamat 1 amp
yang dianjurkan via IV
8. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol  Melayani obat
penambah darah 1 tab
09.35 perdarahan As.Tranexamat 1 amp via (IV) via oral
 Melayani injeksi as.tranexamat 1 amp via
A : Masalah Sebagian Teratasi
IV
P : Intervensi dilanjutkan
9. Berkolaborasi pemberian produk darah
1. Monitor frekuensi dan
 Melayani obat penambah darah 1 tab via kukuatan nadi
oral 2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor frekuensi
darah
4. Identifikasi factor
resiko ketidak
seimbangan cairan
5. Monitor tanda dan
gejala perdarahan
6. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
7. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
8. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan
9. Kolaborasi pemberian
produk darah
Daftar Pustaka

Siti, J (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kanker Serviks di Ruang Mawar
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/420/1/SELESAI.pdf

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik.Jakarta : Dewan Pengerus PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan.Jakarta : Dewan Pengerus PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil.Jakarta : Dewan Pengerus PPNI.

Anda mungkin juga menyukai