Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

M DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER


DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATANG

Disusun Oleh:

Restu Murniati (2003001)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AN. M DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH BATANG

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
1. Nama : An. M
2. Umur : 6 Tahun
3. Alamat : Ds. Brayo, Batang
4. Agama : Islam
5. Suku bangsa : Jawa
6. Pendidikan : SD
7. Diagnosa Medis : DHF

Penanggung Jawab

1. Nama : Tn. S
2. Hubungan klien : Ayah kandung
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan : SMP
5. Alamat : Ds. Brayo, Batang
B. Keluhan Utama
Demam
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Orang tua pasien mengatakan anaknya demam sudah dialami ± 4 hari yang
lalu di sertai pusing, mual, muntah dengan konsistensi cairan dan sisa-sisa
makanan , klien juga tidak mau makan.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tidak ada riwayat penyait dahulu.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada.
4. Riwayat Imunisasi
Orang tua pasien mengatakan imunisasi yang di berikan pada anaknya
lengkap.
5. Riwayat Psikososial
 Tempat tinggal : Ibu pasien mengatakan, pasien tinggal Bersama ayah
dan ibu.
 Hubungan antar keluarga : ibu psien mengatakan hubungan antar
keluarga baik.
6. Riwayat Spiritual
Pasien beragama Islam dan ibu pasien mengatakan, pasien menjalankan
ibadah secara teratur.
D. Reaksi Hospitalisasi
Ibu pasien mengatakan pasien takut merasa cemas saat hendak ditinggal orang
tua, pasien juga merengek minta pulang.
E. Pengkajian Aktifitas Sehari – hari :
1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan

Ibu pasien mengatakan tidak ada ada keluhan tidur.

b. Istirahat dan tidur


Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidur secara teratur pada
saat siang dan malam selama kurang lebih 8 jam.
2. Personal Hygiene
a. Pasien sebelum sakit mandi secara teratur 2 kali sehari pagi dan sore,
selalu gosok gigi, kuku bersih dan cuci tangan sebelum makan. Namun
semenjak sakit ibu pasien hanya membasuh badan pasien dengan air
hangat.
b. Tidak ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan pasien dalam
perawatan diri.
c. Ibu pasien menggunakan air bersih untuk membersihkan daerah perineal
pasien setelah BAB.
3. Keselamatan
a. Pergerakan
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam rentang pergerakan.
b. Penglihatan
Pasien tidak ada gangguan penglihatan.
c. Pendengaran
Pasien tidak ada gangguan pendengaran.
4. Cairan
a. Pasien tidak mau minum pada sakit sehingga terdapat perbedaan jumlah
cairan yang diminum.
b. Pasien tidak mempunyai kebiasaan minum kopi / soda.
c. Pada saat tanggal 6 desember 2022 pasien mengalami mimisan.
5. Nutrisi
Status nutrisi seseorang dapat dikaji dengan menggunakan pedoman A-B-C-D
A. Pengukuran Antropometrik ( antropometric measurerements )
I. Berat Badan : 16 Kg
II. Tinggi Badan : 100 Cm
B. Data Biomedis ( biomedical data )
Data diambil dari sampel darah dan diuji dilaboratorium.
I. Hb : L 10.1
II. Ht : L 28.6
III. Eritrosit : 4.54
IV. Lekosit : 10.41
V. Trombosit : L 16
C. Tanda – Tanda Klinis Status Nutrisi ( Clinical Sign )

No Bagian Tubuh Tanda Klinis

1. Tanda Umum Baik, koperatif, lemah, lesu, tidak


nafsu makan.

2. Rambut tidak ada kerontokan, tidak ada lesi


atau pembekakan, rambut kering.
3. Kulit warna kulit sawo matang, badan
panas, kulit kering, tidak ada lesi,
pembengkakan.

4. Mata Simetris, pupil isokor, sklera normal


(putih), konjungtiva anemis, lapang
pandang normal tidak ada peradangan.

5. Mulut Mulut simetris. Gerakan lidah normal,


tidak terdapat sariawan, sklera icterus,
bibir kering

6. Gigi Putih

7. Sistem Neuromukular Lemah

8. Sistem Gastrointestinal Nafsu makan menurun, mual dan


muntah

D. Diet ( dietary )
1. Pasien mengeluh mual dan muntah.
2. Pada saat sakit menimbulkan perubahan pola makan pada pasien
karena pasien tidak nafsu makan.
3. Pasien menyukai ayam goreng
6. Eliminasi
a. BAB
a. Tidak ada keluhan BAB.
b. Sebelum sakit : Pasien BAB secara teratur sehari 1 kali.
Saat sakit : Pasien belum BAB selama 2 hari di RS.
c. Pasien tidak memiliki kebiasaan menggunakan pencahar.
b. BAK
a. Tidak ada keluhan BAK.
b. Sebelum sakit : BAK 5 kali sehari.
Saat sakit : BAK 3 kali sehari.
7. Oksigenasi
Tidak ada keluhan sesak nafas.
8. Aktifitas dan Latihan
Pasien mengatakan dapat makan dan minum sendiri.

F. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Anak

Kelahira Ggn Cara Masalah Penolong Masala Keadaa


n ke kehamila persalina persalina persalina h bayi n anak
n n n n

2 Tidak ada normal Tidak ada Rumah Tidak Sehat


sakit ada

G. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan anak


1. Keadaan umum : lemah
2. Tanda – tanda vital
 Suhu : 37,2oC
 Nadi : 100x/menit
3. Antropometri
 TB : 100 cm
 BB sebelum sakit : 17 kg
 BB saat ini : 16 kg
4. Kepala : Mesochepal, kulit kepala bersih tidak ada ketombe, berbau dan
tidak ada lesi, warna rambut sesuai dengan ras
5. Leher : Tidak terdapat kelenjar tiroid.
6. Thorax
Pulmonal : gerakan vaskuler tampak meningkat tampak bercak pada perihilar
dan paracardial.
Kardio : bentuk dan letak jantung normal
7. Abdomen : Abdomen supel, bising usus normal, tidak ada wheezing, tidak
ada ronkhi
8. Ekstremitas : akral dingin
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Natrium L 120.0 mmol/L 135.0-148

Kalium 3.8 mmol/L 3.5-5.3

Chlorida L 83.0 mmol/L 98.0-107.0

Calcium L 7.2 Mg/dl 8.80-10

Anti dengue lg G Positif

Anti dengue lg M Negatif

H. Obat – obatan ( program terapi )


1. Infus RL 200 cc 20 tpm
2. Inj.Paracetamol 170 mg/8 jam
3. Inj.ondansentron 1 mg
I. Analisa Data

No Hari/tanggal Data Fokus Etiologi Problem TTD

1. Senin, 5 DS : Psikologis Defisit


Desember a. Ibu paasien (keengganan Nutrisi
(D.0019)
2022 mengatakan untuk
pasien demam ± makan/penuruna
4 hari yang lalu. n nafsu makan)
b. Ibu pasien
mengatakan
pasien pusing,
mual dan
muntah.
c. Ibu pasien
mengatakan
selera makan
pasien menurun.
DO :
Keadaan umum :
lemah
Nampak pucat
Nampak malas
makan
Diagnosis medis
: DHF

2. Senin, 5 DS: proses penyakit Hipertermia


Desember (D.D.030)
1.Ibu pasien
2022 mengatakan
pasien demam

DO :

S : 37,5OC

3. Senin, 5 DS: Gangguan Resiko


Desember 1.Ibu pasien koagulasi perdarahan
2022 mengatakan (penurunan (D.0012)
trombosit pasien trombosit)
menurun.
2.Pasien
mengatakan
lemas.
DO:
1.Trombosit
pasien 16
2. Pasien tampak
lemas

J. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan
asupan kurang dari kebutuhan.
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh
diatas normal.
3. Resiko Perdarahan berhubungan dengan gangguaan koagulasi (penurunan
trombosit) ditandai dengan trombositopenia.
K. Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan ( SDKI) (SLKI) Keperawatan (SIKI)

1 Defisit Nutrisi Setelah dilakuan tindakan Manajemen nutrisi


berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam (I.03119)
penurunan nafsu makan diharapkan status nutrisi Observasi :
ditandai dengan asupan (L.03030) membaik. 1.Identifikasi status
kurang dari kebutuhan Dengan kriteria Hasil : nutrisi

2.Identifikasi alergi dan


Status nutrisi
intoleransi makanan
1.Porsi makanan yang
dihabiskan sedang 3.Identifikasi makanan
2. Frekuensi makan sedang yang disukai
3.Nafsu makan cukup 4.Monitor asupan
membaik makanan
4.Membran mukosa sedang
5.Monitor berat badan

Terapeutik :

1.Sajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai.

2.Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi

3.Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein.

Edukasi :

1.Anjurkan posisi duduk


jika mampu.

Kolaborasi :

1.Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
jika perlu.

Pemantauan nutrisi
(I.03123)

Observasi :

1. Identifikasi kelainan
pada kulit

2. Identintifikasi
kelainan eliminasi

3. Monitor mual dan


muntah
Terapeutik :

1.Timbang berat badan

Edukasi :

1. Jelaskan tujuan
prosedur pemantauan

Kolaborasi :

1. Kolaborasi dengan
ahli gizi.

2. Hipertermia Setelah dilakuan tindakan Manajemen


berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam Hipertermia (I.5506)
proses penyakit diharapkan termoregulasi Observasi :
ditandai dengan suhu (L.14134) membaik. 1.Identifikasi penyebab
tubuh diatas normal. Dengan kriteria Hasil : hipertermia.
2.Monitor suhu tubuh
Termoregulasi : Terapeutik:
1.Suhu tubuh normal 1.Sediakan lingkungan
2. Tidak ada kulit merah yang dingin
3.RR normal 2.Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3.Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4.Berikan cairan oral
5.Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi :
1.Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pmberian
cairan dan elektrolit
intravena jika perlu.
3. Resiko Perdarahan Setelah dilakuan tindakan Pencegahan
berhubungan dengan keperawatan 1 x 24 jam Perdarahan (I.02067)
gangguaan koagulasi diharapkan tingkat Observasi :
(penurunan trombosit) perdarahan (L.02017) 1.Monitor tanda dan
ditandai dengan menurun. gejala perdarahan
trombositopenia Dengan kriteria Hasil : 2. Monitor nilai
Tingkat perdarahan : hematokrit / hemoglobin
1. Kelembapan membran sebelum dan sesudah
mukosa meningkat kehilangan darah
2.Suhu tubuh membaik Terapeutik :
3.Hematokrit membaik 1.Pertahankan bedrest
selama perdarahan
Edukasi :
1.Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
2.Anjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu.

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari,Tanggal No Implementasi Respon Pasien Ttd


& Pukul D
P

Senin, 5 1  Manajemen nutrisi DS :


Desember Observasi : 1. Ibu pasien
2022 1.Mengidentifikasi mengatakan nafsu
11:00 WIB alergi, klien tidak ada makan pasien menurun
alergi terhadap obat 2. pasien mengatakan
maupun makanan. pusing saat berdiri dan
2.Mengidentifikasi duduk
makanan yang disukai. 3. Ibu pasien
Pasien mengatakan mengatakan pasien
menyukai ayam dan ikan sudah 2 hari tidak
goreng tepung dengan BAB.
sayur bayam atau sop. DO :
Teraupetik : 1.pasien tampak tidak
1.Memberikan makanan nafsu makan
tinggi serat untuk 2. pasien hanya
mencegah konstipasi. menghabiskan 3
2. Menyuapi pasien agar sendok dari porsi yang
pasien mau makan. diberikan
Edukasi : 3. Mukosa bibir pasien
1. Menganjurkan posisi tampak pucat.
duduk jika mampu, agar
klien tidak merasa letih N : 100x/menit
dan lemah. S : 37,2oC
Kolaborasi : BB : 16 Kg
1.Melakukan kolaborasi TB : 100 Cm
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah IMT : BB / TB²

kalori dan jenis nutrien 16 / (1,00)² = 16


yang dibutuhkan.
 Memantau nutrisi
Observasi :
1.Mengidentifikasi
kelainan pada kulit,
(pada kulit klien terdapat
bintik-bintik merah di
tangan klien)
2.Mengidentintifikasi
kelainan eliminasi, BAK
klien lancar, sedangkan
BAB klien susah
3. Memonitor mual dan
muntah (klien merasakan
mual dan muntah )
Terapeutik :
1.Menimbang berat
badan, berat badan klien
16 kg.
Edukasi ;
1.Menjelaskan tujuan
prosedur pemantauan
(tujuan pemantauan
nutrisi agar nutrisi klien
terpenuhi).

Senin, 5 2 Manajemen DS:


Desember Hipertermia (I.5506) 1.Ibu Pasien
2022 Observasi : mengatakan pasien
11:00 WIB 1.Mengidentifikasi masih demam dan
penyebab hipertermia. mengatakan bahwa
2.Memonitor suhu tubuh pasien lemas
Terapeutik: DO:
1.menyediakan
1.Pasien tampak lemas
lingkungan yang dingin
2.Melonggarkan atau 2.Suhu tubuh panas.
lepaskan pakaian S : 38,1oC
3.membasahi dan kipasi
permukaan tubuh
4.Memberikan cairan
oral
5.Memberikan oksigen
jika perlu
Edukasi :
1.Menganjurkan tirah
baring
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pmberian
cairan dan elektrolit
intravena jika perlu.

Senin, 5 3 Mencegah Perdarahan S:


Desember Observasi : 1. Ibu klien
2022 1. Memonitor tanda dan mengatakan trombosit
11:00 WIB gejala perdarahan anaknya menurun.
(perdarahan pada hidung
2. Ibu pasien
/ mimisan, muntah terus
mengatakan lemah
menerus).
2. Memonitor nilai O:
hematokrit 2.86 1. Trombosit klien 16*
[10^3/uL] [10^3/uL]
Terapeutik :
2. Pasien tampak
1. Mempertahankan lemah.
bedrest selama A : Resiko Perdarahan
perdarahan.
P : Intervensi
Edukasi :
dilanjutkan
1. Menjelaskan tanda
dan gejala perdarahan
( tanda gejala perdarahan
yaitu mimisan, mual
muntah, feses berwarna
hitam, kesemutan
ditangan atau kaki ).
2. Menganjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi ( banyak
mengkonsumsi pepaya 
Trombosit klien 16*
[10^3/uL]
Kolaborasi :
1. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol perdarahan,
jika perlu (tidak ada
diberikan obat)
Selasa, 6 1  Manajemen nutrisi S:
Desember Observasi ; 1.Ibu pasien
2022 1 dan 2 sudah dilakukan mengtakan nafsu
09:00 WIB pada hari pertama. makan pasien sudah
Terapeutik : mulai membaik.
1.Memberikan makanan 2.pasien mengatakan
tinggi serat untuk pusing saat berdiri dan
mencegah konstipasi. duduk sudah
2. Menyuapi pasien. berkurang
Edukasi : 3.Ibu pasien
1. Menganjurkan posisi mengatakan pasien
duduk jika mampu, agar sudah tidak muntah
klien tidak merasa letih 4.Ibu pasien
dan lemah. mengatakan pasien
Kolaborasi : sudah BAB 1 kali.
1.Melakukan kolaborasi O:
dengan ahli gizi untuk 1.Klien tampak nafsu
menentukan jumlah makan mulai membaik
kalori dan jenis nutrien 2.Klien hanya
yang dibutuhkan. menghabiskan
 Memantau nutrisi setengah dari porsi
Observasi : yang diberikan.
1. Mengidentifikasi 3.Mukosa bibir klien
kelainan pada kulit, tampak pucat.
( pada kulit klien tbintik- N:84x/m
bintik merah di tangan P:20x/m
klien sudah berkurang ). S:36,0oC
2.Mengidentintifikasi A : Defisit
kelainan eliminasi, BAK nutrisi.teratasi
klien lancar, sedangkan sebagian
BAB klien sudah ada 1 P : Intervensi
kali. dilanjutkan.
3. Memonitor mual dan
muntah ( klien sudah
tidak merasakan mual
dan muntah )
Terapeutik :
1. Menimbang berat
badan, berat badan 16
kg.
Selasa, 6 2 Manajemen DS:
Desember Hipertermia (I.5506) 1.Ibu Pasien
2022 Observasi : mengatakan pasien
09:00 WIB 1.Mengidentifikasi sudah mendingan dan
penyebab hipertermia. suhu tubuh mendekati
2.Memonitor suhu tubuh normal dan
Terapeutik: mengatakan bahwa
1.menyediakan pasien sudah tidak
lingkungan yang dingin erlalu lemas
2.Melonggarkan atau
DO:
lepaskan pakaian
3.membasahi dan kipasi 1..Suhu tubuh menrun
permukaan tubuh S : 36,5oC
4.Memberikan cairan
N : 100x/menit
oral
5.Memberikan oksigen A : Hipertermi teratasi
jika perlu sebagian

Edukasi : P: Intervensi
1.Menganjurkan tirah dilanjutkan.
baring
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pmberian
cairan dan elektrolit
intravena jika perlu.
Selasa, 6 3 Mencegahan S:
Desember Perdarahan 1. Ibu klien
2022 Observasi : mengatakan trombosit
09:00 WIB 1. Memonitor tanda dan anaknya menurun.
gejala perdarahan 2. Ibu pasien
(perdarahan pada hidung mengatakan lemah
/ mimisan, muntah terus O:
menerus).
1. Trombosit klien 16*
2. Memonitor nilai
[10^3/uL]
hematokrit 2.86
[10^3/uL]. 2. Pasien tampak
Terapeutik : lemah.
1. Mempertahankan A : Resiko Perdarahan
bedrest selama
P : Intervensi
perdarahan.
dilanjutkan
Edukasi :
1.Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan ( tanda
gejala perdarahan yaitu
mimisan, mual muntah,
feses berwarna hitam,)
2. Menganjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi ( banyak
mengkonsumsi pepeaya
agar tidak terjadi
konstipasi )
Kolaborasi :
1. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol perdarahan,
jika perlu ( tidak ada
diberikan obat).
Rabu, 7 1  Manajemen nutrisi S:
Desember Terapeutik : 1.Ibu pasien
2022 1.Memberikan makanan mengatakan nafsu
21:30 WIB tinggi serat untuk makan pasien
mencegah konstipasi. membaik
Kolaborasi : 2.pasien mengatakan
1.Melakukan kolaborasi tidak ada merasa
dengan ahli gizi untuk pusing saat berdiri dan
menentukan jumlah duduk
kalori dan jenis nutrien 3.Ibu pasien
yang dibutuhkan. mengatakan klien
sudah ada BAB.
 Memantau nutrisi O:
Observasi : 1.Pasien tampak
1. Mengidentifikasi menghabiskan
kelainan pada kulit, makannya.
( pada kulit pasien 2.Mukosa bibir pasien
bintik-bintik merah di tampak lembab.
tangan pasien sudah 3. TTV
tidak ada lagi ). N :116x/m
2.Mengidentintifikasi P :22x/m
kelainan eliminasi, BAK S :360C
pasien lancar, dan BAB A : deficit nutrisi
pasien juga lancar. teratasi
3. Memonitor mual dan P : Intervensi
muntah ( pasien sudah dihentikan.
tidak merasakan mual
dan muntah )
Terapeutik :
1.Menimbang berat
badan, berat badan 17
kg.
Rabu, 7 2 Manajemen DS:
Desember Hipertermia (I.5506)
2022 Observasi : 1.Ibu Pasien
21:30 WIB 1.Mengidentifikasi mengatakan pasien
penyebab hipertermia. sudah tidak demam
2.Memonitor suhu tubuh dan mengatakan
Terapeutik: bahwa pasien sudah
1.menyediakan tidak lemas
lingkungan yang dingin
DO:
2.Melonggarkan atau
lepaskan pakaian 1..Suhu tubuh normal
3.membasahi dan kipasi S : 36,0oC
permukaan tubuh
N : 100x/menit
4.Memberikan cairan
oral A : Hipertermi teratasi

5.Memberikan oksigen P: Intervensi


jika perlu dihentikan.
Edukasi :
1.Menganjurkan tirah
baring
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pmberian
cairan dan elektrolit
intravena jika perlu.
Rabu, 7 3 Mencegahan S:
Desember Perdarahan 1. Ibu klien
2022 Observasi : mengatakan trombosit
21:30 WIB 1. Memonitor tanda dan anaknya meningkat
gejala perdarahan
2. Ibu pasien pasien
(perdarahan pada hidung
tamoak sega
/ mimisan, muntah terus
menerus). O:
2. Memonitor nilai 1. Trombosit klien 23*
hematokrit 2.86 [10^3/uL]
[10^3/uL]. 2. Pasien tampak segar
Terapeutik :
A : Resiko Perdarahan
1. Mempertahankan
teratasi
bedrest selama
perdarahan. P : Intervensi
Edukasi : dilanjutkan
1.Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan ( tanda
gejala perdarahan yaitu
mimisan, mual muntah,
feses berwarna hitam,)
2. Menganjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi ( banyak
mengkonsumsi pepeaya
agar tidak terjadi
konstipasi )
Kolaborasi :
1. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol perdarahan,
jika perlu ( tidak ada
diberikan obat).

M. Evaluasi Keperawatan

Hari, Tanggal Diagnosa Respon Perkembangan Ttd


dan Pukul Keperawatan

Senin, 5 Defisit Nutrisi S : Ibu pasien mengatakan masih


Desember berhubungan demam, lemas, mual, tidak
2022 dengan penurunan muntah, pusing.
12:00 WIB nafsu makan O : Keadaan umum interaksi
ditandai dengan biasa, kesadaran umum
asupan kurang composmentis, tidak ada retraksi
dari kebutuhan dinding dada, pulsasi kuat, akral
dingin, turgor kulit elastis,
abdomen supel, bising usus
normal, tidak ada wheezing, tidak
ada ronkhi, febris hari ke 4,BB 16
kg, terpasang IVL inf Nacl 12
tpm,
A : nausea belum teratasi
P : Monitor KU dan TTV monitor
mual,muntah, anjurkan perbanyak
asupan per oral, anjurkan kompres
hangat bila demam.
Senin, 5 Hipertermia S : ibu pasien mengatakan pasien
Desember berhubungan masih demam,lemas
2022 dengan proses O : Pasien masih demam dan
12:00 WIB penyakit ditandai tampak lemas,suhu 38,1oC
dengan suhu A : Resiko perdarahan
tubuh diatas P : Intervensi dilanjutkan.
normal.

Senin, 5 Resiko S :Ibu klien mengatakan trombosit


Desember Perdarahan anaknya menurun. Ibu pasien
2022 berhubungan mengatakan lemah
12:00 WIB dengan
O : Trombosit klien 16*
gangguaan [10^3/uL], Pasien tampak lemah.
koagulasi
A : Resiko Perdarahan
(penurunan
P : Intervensi dilanjutkan
trombosit)
ditandai dengan
trombositopenia.

Selasa, 6 Defisit Nutrisi S : Ibu pasien mengatakan pasien


Desember berhubungan sudah tidak demam, lemas, mual,
2022 dengan penurunan tidak muntah, susah makan dan
12:00 WIB nafsu makan minum.
ditandai dengan O : Keadaan umum interaksi
asupan kurang biasa, kesadaran umum
dari kebutuhan composmentis, tidak ada retraksi
dinding dada, pulsasi kuat, akral
hangat, turgor kulit elastis,
abdomen supel, bising usus
normal, tidak ada wheezing, tidak
ada ronkhi, febris hari ke 4,BB 12
kg, terpasang IVL inf Nacl 12
tpm.
A : Nausea belum teratasi
P : Monitor KU dan TTV,
monitor mual, muntah, anjurkan
perbanyak asupan per oral,
anjurkan kompres hangat bila
demam, besok cek DR ulang.
Selasa, 6 Hipertermia S:Ibu Pasien mengatakan pasien
Desember berhubungan sudah mendingan dan suhu tubuh
2022 dengan proses mendekati normal dan
12:00 WIB penyakit ditandai mengatakan bahwa pasien sudah
dengan suhu
tubuh diatas tidak erlalu lemas
normal. O:Suhu tubuh menurun
S : 36,5oC
N : 100x/menit
A : Hipertermi teratasi sebagian

Selasa, 6 Resiko S :Ibu klien mengatakan


Desember Perdarahan trombosit anaknya menurun, Ibu
2022 berhubungan pasien mengatakan lemah
12:00 WIB dengan
O :Trombosit klien 16*
gangguaan
[10^3/uL], Pasien tampak lemah.
koagulasi
A : Resiko Perdarahan
(penurunan
trombosit) P : Intervensi dilanjutkan.
ditandai dengan
trombositopenia.

Rabu, 7 Defisit Nutrisi S : Ibu pasien mengatakan pasien


Desember berhubungan sudah tidak demam, lemas, mual,
2022 dengan penurunan tidak muntah, sudah mau mau
21:30 WIB nafsu makan makan.
ditandai dengan O : Keadaan umum interaksi
asupan kurang biasa, kesadaran umum
dari kebutuhan composmentis, tidak ada retraksi
dinding dada, pulsasi kuat, akral
hangat, turgor kulit elastis,
abdomen supel, bising usus
normal, tidak ada wheezing, tidak
ada ronkhi, febris hari ke 4,BB 12
kg, terpasang IVL inf Nacl 12
tpm.
A : deficit nutrisi teratasi
P : Intervensi dihentikan
Rabu, 7 Hipertermia S:Ibu Pasien mengatakan pasien
Desember berhubungan sudah tidak demam dan
2022 dengan proses mengatakan bahwa pasien sudah
21:30 WIB penyakit ditandai tidak lemas
dengan suhu O:Suhu tubuh normal
tubuh diatas
S : 36,0oC
normal.
N : 100x/menit

A : Hipertermi teratasi

P: Intervensi dihentikan.

Rabu, 7 Resiko S :Ibu klien mengatakan


Desember Perdarahan trombosit anaknya meningkat Ibu
2022 berhubungan pasien mengatakan pasien tamak
21:30 WIB dengan segar
gangguaan
O:
koagulasi
1. Trombosit klien 23* [10^3/uL],
(penurunan
Pasien tampak segar
trombosit)
ditandai dengan A : Resiko Perdarahan teratasi
trombositopenia. P : Intervensi dilanjutka
DAFTAR PUSTAKA

http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/
Hikmatul_Fauziah_KTI_DIII_Keperawatan_2017.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/639/1/GAMBARAN%20ASUHAN
%20KEPERAWATAN%20ANAK%20DENGAN%20DEMAM%20BERDARAH
%20DENGUE%20DALAM%20PEMENUHAN%20KEBUTUHAN.compressed.pdf
Adriani, N.W.E., Tjitrosantoso, H., Yamlean, P.V.Y. 2013. Kajian Penatalaksanaan Terapi
Pengobatan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Pada Penderita Anak Yang Menjalani
Perawatan Di Rsup Prof. Dr. R.D Kandou Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 3 No. 2.
https://ejournal.unsrat.ac.id (Diakses Pada Tanggal 26 Mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai