Anda di halaman 1dari 22

Permasalahan Gizi Terkait

Kesehatan Anak Dan Kaitannya


Dengan Gizi
Kelompok 2
Savira Angelia
Nelly Nur Cahya
Dewi Warnita
Chairunnisa
Rino
Lowisa Kristanty
Husnul Fatimah
Latar Belakang
Permasalahan gizi anak merupakan fundamental yang
sangat penting bagi anak-anak untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Ketiadaan gizi
yang memadai dan berkelanjutan dapat menyebabkan Click icon to add picture
komplikasi kesehatan serius pada anak-anak.
Berdasarkan PREVALENSI STATUS GIZI BALITA
NASIONAL TAHUN 2019-2021, disebutkan terdapat 3
masalah gizi yaitu Stunting (bertubuh pendek),
Wasted (kurus), Overweight (kelebihan berat
badan)

20XX presentation title 2


Stunting adalah kondisi tinggi
badan anak jauh lebih pendek Wasting adalah Kurusnya tubuh
dibanding tinggi badan anak anak, umumnya disebabkan oleh
sesuainya dan bersifat kronis. kurangnya asupan zat gizi
Stunting berdampak pada gangguan Malnutrisi atau kurang gizi
kognitif dan risiko menderita merupakan masalah gizi pada balita
penyakit degeneratif pada usia dengan kondisi tubuh terlalu kurus.
dewasa.

Obesitas merupakan kondisi tidak


normal karena tubuh memiliki
kelebihan lemak di dalam jaringan
adiposa yang bisa mengganggu
kesehatan.
Diagnosis Stunting

7
STUNTING
• Diagnosis stunting didapat dari hasil tinggi badan (TB) menurut usia di bawah -2 standard
deviation (SD) kurva pertumbuhan WHO. Pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk
mengonfirmasi adanya infeksi atau kondisi sakit lain yang dapat menyebabkan stunting.
• Anamnesis
• Keluhan
• anak lebih pendek daripada anak seumurannya
• Adanya demam dapat menjadi tanda infeksi pada anak.
• Riwayat kelahiran dan pertumbuhan
• Riwayat berat lahir rendah dan prematur dapat berhubungan dengan kondisi malnutrisi sejak dalam kandungan. Kondisi kehamilan,
riwayat sakit maternal, dan pertambahan berat badan ibu selama hamil juga perlu ditanyakan untuk melihat faktor risiko stunting.
• Riwayat nutrisi
• Asupan nutrisi baik kualitas maupun kuantitas harus ditanyakan.
• Riwayat keluarga
• Riwayat keluarga dengan perawakan pendek bisa mengarahkan pada perawakan pendek karena familial. Adanya riwayat pubertas
terlambat di keluarga pun dapat berhubungan dengan constitutional delay of growth and puberty (CDGP).

• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan tanda vital
• Pemeriksaan Fisik terkait Keluhan anak
• Pengukuran antropometri
• Kecepatan pertumbuhan
• Proporsi tubuh
Wasting
• Menurut WHO, indikator untuk menilai kemungkinan kondisi ini pada anak yakni berat badan
menurun dengan cepat sedangkan tinggi badan (BB/TB) tetap bertambah.

• Anak dikatakan mengalami kondisi ini ketika hasil pengukuran indikator BB/TB berada di -3
sampai dengan di bawah -2 standar deviasi (SD).

• Lebih dari itu, anak juga bisa mengalami wasting akut (severe acute malnutrition) ketika
indikator BB/TB menunjukkan angka di bawah -3 SD.

• Bisa dikatakan, wasting akut adalah kondisi penurunan berat badan yang sudah lebih parah
ketimbang kondisi yang biasa.

• Wasting umumnya lebih banyak dialami oleh anak di kelompok usia balita. Setelah lewat dari
usia tersebut, risiko kondisi ini pada anak berangsur-angsur akan menurun
Diagnosis Overweight
Sebagai bagian dari perawatan anak yang baik secara teratur, dokter menghitung BMI anak dan
menentukan di mana BMI tersebut pada grafik pertumbuhan berdasarkan usia. Dengan
menggunakan grafik pertumbuhan, dokter menentukan persentil anak, yang berarti bagaimana anak
dibandingkan dengan anak-anak lain dengan jenis kelamin dan usia yang sama. Misalnya, jika anak
Anda berada di persentil ke-80, berarti 80% anak Anda memiliki BMI lebih rendah dibandingkan
anak lain dengan jenis kelamin dan usia yang sama .
Titik batas pada grafik pertumbuhan berikut, yang ditetapkan oleh Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit, membantu mengklasifikasikan tingkat keparahan masalah berat badan anak:
 BMI antara persentil ke-85 dan ke-94 — kelebihan berat badan
 BMI persentil ke-95 atau lebih tinggi — obesitas
 BMI persentil ke-99 atau lebih tinggi – obesitas parah

20XX presentation title 10


FAKTOR RISIKO
STUNTING
• Risiko terjadinya stunting pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau
faktor berikut:
• Intrauterine growth restriction (IUGR)
• Perawakan pendek
• Berat badan ibu tidak naik selama kehamilan
• Tingkat pendidikan rendah
• Kemiskinan
• Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak mendapatkan akses untuk air bersih

• Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang meningkatkan risikonya mengalami stunting adalah:
• Mengalami penelantaran
• Tidak mendapatkan ASI eksklusif
• Mendapatkan gizi MPASI yang berkualitas buruk
• Menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti penyakit TBC, anemia, penyakit jantung
bawaan, infeksi kronis, serta sindrom malabsorbsi
WASTING

• Pemberian ASI
• Berat badan bayi lahir
• Kunjungan ANC
• Status pekerjaan ibu
• Tingkat pendidikan
Overweight/obesitas
• Asupan kalori
• Penurunan aktivitas fisik dan gaya hidup tidak aktif
• Genetik dan epigenetic
• Lingkungan keluarga
• Kebiasaan makan yang tidak sehat

20XX presentation title 13


Program yang sudah berjalan untuk Gizi
Buruk (Wasting)
• Terbentuknya TFC atau Panti Pemulihan Gizi yang bertujuan
untuk menangani kasus gizi buruk (wasting) sesuai tata
laksana gizi buruk.
• Penanganan balita sakit melalui MTBS yang terintegrasi
dengan tata laksana gizi buruk untuk pasien rawat jalan.
• Pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan untuk gizi
buruk yang sudah selesai dirawat di TFC/RS selama 90 hari
Program yang sudah berjalan untuk Balita
Pendek(Stunting)
• Pelaksanaan Operasi Timbang untuk Balita pada bulan
Februari dan Agustus untuk screening masalah gizi pada
balita.
• Adanya pemberian edukasi mengenai isi piringku dan
Pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan berbasis
pangan lokal untuk balita stunting dan wasting.
• Adanya pemberian PMT untuk balita dengan masalah gizi
(Stunting dan wasting)
Program yang sudah berjalan untuk Gizi
lebih (obesitas)
• Pemberian penyuluhan mengenai penyebab obesitas dan
akibat yang ditimbulkan serta mengenai gaya hidup sehat,
aktivitas fisik dan gizi seimbang kepada ibu balita dan anak
sekolah
20XX presentation title 18
20XX presentation title 19
Pengembangan Kedepan /
Modifikasi
Overweight / Obesitas Stunting
1. Modifiasi gaya hidup (Tindakan Pemberian PMT Modifikasi Berbasis Kearifan
pencegahan terhadap terjadinya Lokal Pada Balita Stunting.
dislipidemia pada anak overweight., diet Pemberian maknan tambahan adalah kegiatan
sehat,) pemberian makanan kepada balita dalam
2. Pola hidup aktif (aktivitas fisik) bentuk kudapan yang aman dan bermutu
3. Pola diet sehat (Mengatur porsi berdasarkan beserta kegiatan pendukung lainnya dengan
perkiraan kebutuhan energi untuk usia, memperhatikan aspek mutu dan keamanan
jenis kelamin dan tingkat aktivitas.) pangan.Serta mengandung nilai gizi yang
sesuai dengan kebutuhan sasaran.

20XX presentation title 20


Wasting
1. Modifikasi PMT yang kaya akan
kalori dan protein, contoh:
Pemberian Makanan Tambahan
Fitbar Bingu (Ubi ungu), sesuai
penelitian Hapsari dkk (2021). Click icon to add picture

20XX presentation title 21


thank you

Anda mungkin juga menyukai