Anda di halaman 1dari 28

Gizi Bayi dan Anak

Oleh: NURHUDA
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh
individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi
5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup
(karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral) tidak
berlebihan dan tidak kekurangan

Pengertian
Upaya peningkatan status gizi masyarakat termasuk
penurunan prevalensi balita pendek menjadi
salah satu prioritas pembangunan nasional yang
tercantum di dalam sasaran pokok Rencana
Pembangunan jangka Menengah Tahun 2015 –
2019. (InfoDatin Situasi Balita Pendek, 2016)
Ibu hamil
270 hari
Disebut sebagai
"periode emas",
"periode kritis", dan
1000 Bank Dunia (2006)
HPK menyebutnya sebagai
"window of
opportunity".
Bayi 730
hari

Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada


periode tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya
perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan
fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Penilaian Status Gizi Bayi dan Balita

Riwayat
Antropometri
Makan

Biokimia
(1) Antropometri
antropometri adalah ukuran tubuh manusia.
Sedangkan antropometri gizi adalah
berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dan tingkat umur dan tingkat gizi.
WHO merekomendasikan pengukuran antropometri pada bayi
dan balita menggunakan grafik yang dikembangkan oleh WHO
dan Center for Disease Control and Prevention (CDC). Grafik
yang digunakan adalah z-score sebagai standar deviasi rata-rata
dan persentil median
Kategori dan ambang batas status gizi anak
berdasarkan indeks
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score)
Berat badan menurut Gizi Buruk <-3 SD
umur (BB/U) Anak Gizi Kurang -3 SD sampai dengan <-2 SD
umur 0-60 bulan
Gizi Baik -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Lebih >2 SD
Panjang badan Sangat pendek <-3 SD
menurut umur (PB/U) Pendek -3 SD sampai dengan <-2 SD
atau tinggi badan
menurut umur(TB/U) Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Anak umur 0-60 bulan Tinggi >2 SD
Berat badan menurut Sangat kurus <-3 SD
panjang badan Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD
(BB/PB) atau berat
badan menurut tinggi Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
badan (BB/TB) Anak Gemuk >2 SD
umur 0-60 bulan
Definisi menurut WHO
• BB/U < -2 standard deviations (SD) of
Underweight the WHO Child Growth Standards
median

• TB/U < -2 SD of the WHO Child


Stunting Growth Standards median

• BB/TB < -2 SD of the WHO Child


Wasting Growth Standards median

• BB/TB > +2 SD of the WHO Child


Overweight Growth Standards median

Sumber: WHO 1994


Stunting
• Yaitu: Persentase anak-anak dengan tinggi
badan yang rendah dari rata-rata balita
seusianya (stunting) mencerminkan tentang
efek kumulatif kekurangan gizi dan infeksi
yang terjadi bahkan sebelum kelahiran.
• Keadaan ini dapat diartikan sebagai indikasi
kondisi lingkungan yang buruk dan menjadi
penghambat jangka panjang potensi dari
pertumbuhan anak.
Underweight
• Persentase anak-anak yang memiliki berat
badan rendah dari usianya (underweight)
dapat mencerminkan ‘wasting' (berat badan
yang lebih rendah dari tingginya)
• Keadaan ini menunjukkan penurunan berat
badan akut, 'stunting', atau keduanya. Dengan
demikian, 'underweight' adalah indikator
komposit dan karena itu mungkin sulit untuk
diinterpretasikan.
Wasting
• Wasting pada anak merupakan gejala
kekurangan gizi akut, biasanya sebagai akibat
dari asupan makanan tidak cukup atau tingginya
insiden penyakit menular, terutama diare.
• Wasting suatu waktu dapat merusak fungsi
sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan
peningkatan keparahan dan durasi dan
kerentanan terhadap penyakit menular dan
peningkatan risiko kematian.
Perbandingan Balita Normal, Wasting,
Stunting, dan Underweight
(2) Riwayat Makan
Riwayat pemberian makan
• Kebiasaan makan, teknik pemberian makan, gangguan
makan, dan lingkungan

Nafsu makan dan asupan


• Nafsu makan harian, faktor yang mempengaruhi asupan
seperti: alergi, intoleransi trhadap bahan makanan trtentu,
gg. Mengunyah/menelan, keterampilan makan

Riwayat pola makan


• Pemberian ASI, frekuensi dan durasi pemberian ASI,
frekuensi dan jumlah MP-ASI
KEBUTUHAN GIZI PADA BAYI
DAN BALITA
Semakin banyak kegiatan bayi, beragam pula
ancaman penyakit yang mungkin menimpa bayi.
Namun selama kebutuhan gizi bayi terpenuhi
dengan baik hal tersebut tidak perlu dicemaskan.
Kebutuhan gizi bayi meliputi beberapa unsur
berikut:
1. Lemak
2. Protein
3. Karbohidrat
4. Serat
5. Vitamin dan mineral

Macam-macam Makanan bagi Bayi


Umur.
Berat badan.
Diagnosis dari penyakit dan stadium
(keadaan).
Keadaan mulut sebagai alat penerimaan
makanan.
Kebiasaan makan, kesukaan, dan
ketidaksukaan, terhadap jenis makanan.
Jenis dan jumlah makan yang diberikan.
Kapan saat yang tepat peberian makanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan


PEMBERIAN MAKAN
Susu
ASI MP-ASI
Formula
Makan pagi Makan malam/ sore
Bubur beras atau roti diolesi Nasi atau roti di olesi
dengan mentega atau dengan mentega atau
margarin, telur, daging, atau margarin
ikan dan satu gelas susu. Daging, ayam, ikan, tahu
atau tempe
Makan siang Sayur-mayur
Nasi
Buah atau puding
Daging, ayam, ikan, telur,
Satu gelas susu
tahu, atau tempe
Sayur seperti tomat, wortel Kebutuhan gizi balita
atau bayam berbeda ari orang dewasa.
Buah seperti pisang, jeruk, Pada masa tumbuh
pepaya, apel kembagnya, gizi seimbang
Satu gelas susu sangat besar pengaruhnya.

Menu seimbang untuk balita


Pedoman pemberian makan bayi usia 6-23 bulan
yang mendapat ASI
MP-ASI
• Diberikan setelah bayi berusia 6 bulan karena ASI
tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.
• Tujuan pemberian MP-ASI:
– Memenuhi kebutuhan gizi bayi
– Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima
berbagai macam makanan dgn berbagai rasa dan
tekstur
– Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan
Hal yang harus diperhatikan dlm pemberian
MP-ASI:
• Memilih bahan makanan utama dengan
sumber tinggi zat besi
• Memilih beras sebagai salah satu sumber
karbohidrat karena bersifat hipoalergenik
• Telur dpt diberikan saat usia 1 tahun
• Makanan selingan dapat diberikan 2x sehari
seperti bubur kacang hijau dan biskuit
MASALAH GIZI PADA BAYI
DAN BALITA
Gizi lebih (obesitas)
• Anak yang mengalami obesitas mempunyai
kemungkinan obesitas yang lebih besar pd
masa pubertas dan dewasa kelak.
• Obesitas bersifat multifaktor: genetik, gaya
hidup tidak baik, dan pola makan kurang baik
Karies gigi
• Gigi susu berisiko mengalami gangguan karies
dini yang diakibatkan oleh konsumsi ASI, susu
formula, jus, atau minuman lain yang di
minum melalui botol.
• Pemberian makanan/minuman manis dgn
botol pd bayi lebih dari 3x/hari atau lebih dari
1 jam pada waktu makan dapat menyebabkan
karies dini
Gejala yang ditimbulkan:
Rewel, nafsu makan buruk, BB tidak
bertambah

Jika digerakkan, nyeri akibat perdarahan di


bawah lapisan tipis pd jaringan pembungkus
tulang.

Di usia balita perdarahan terdapat dibawah


kulit, gusi disekeliling gigi yg sedang tumbuh
berdarah

Vitamin C penting untuk pembentukan jaringan ikat, skurvi


bisa menyebabkan kelainan pada tulang rusuk dan pada
tulang panjang tungkai. Skurvi juga menyebabkan
terganggunya proses penyembuham luka
• Bila manifestasi neonatus
ringan atau tidak ada,
dapat terjadi kegagalan
pertumbuhan
• Pengaruh akut utama
pada fungsi hati dan
ginjal
• Katarak berkembang
sampai tahun pertama
• Jika anak tumbuh,
cenderung mengalami
gangguan belajar.
THANKYU

Anda mungkin juga menyukai