disusun oleh :
TIARA SANDI ZAHRA SANI
P1337431217041
Menyetujui,
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Dr. Kun Aristiati Susiloretni, SKM, M.Kes Wiwik Wijaningsih, STP, M.Si
NIP. 19610511 198303 2 002 NIP. 19641202 198603 2 002
ii
FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN
NIM : P1337431217041
Telah melakukan perbaikan usulan penelitian sesuai dengan saran dan masukkan
dari penguji. Mahasiswa tersebut diijinkan untuk melakukan penelitian.
Purwokerto,
Pembimbing I
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Penulisan
Proposal Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Terapan Gizi pada Program Studi Sarjana Terapan Gizi &
Dietetika Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang. Prposal Skripsi ini
terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Semarang.
2. Ibu Susi Tursilowati selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Semarang.
3. Bapak Mohammad Jaelani, DCN, M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana
Terapan Gizi dan Dietetik Poltekkes Kemenkes Semarang.
4. Ibu Dr. Kun Aristiati Susiloretni, SKM, M.Kes selaku pembimbing utama
dan Ibu Wiwik Wijaningsih, STP, M.Si selaku pembimbing pendamping.
5. Bapak J. Supadi, SKM, M.Kes dan Bapak Astidio Noviardhi, SP, M.Kes
(Epid) selaku dosen penguji.
6. Orang tua, keluarga dan teman saya yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral; dan
7. Pihak-pihak lain yang telah memberi bantuan baik riil maupun materil.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN.......................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
E. Keaslian Penelitian........................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................11
A. Telaah Pustaka............................................................................................11
1. Ibu Hamil.................................................................................................11
2. Pengetahuan.............................................................................................16
3. Sikap........................................................................................................19
4. Edukasi Gizi............................................................................................21
5. Media.......................................................................................................25
6. Pedoman Isi Piringku..............................................................................28
7. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil......................................................................32
B. Kerangka Teori...........................................................................................37
C. Kerangka Konsep........................................................................................38
D. Hipotesis......................................................................................................38
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................39
A. Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................39
B. Jenis Dan Rancangan Penelitian.................................................................39
v
C. Partisipan Penelitian....................................................................................41
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data..............................................................43
E. Validitas dan Reliabilitas............................................................................50
F. Pengolahan Data.........................................................................................52
G. Analisa Data................................................................................................55
H. Definisi Operasional...................................................................................56
I. Etika Peneltian............................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................61
LAMPIRAN...........................................................................................................66
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
pengindraan, yang salah satunya didapat dari pendidikan maupun proses belajar
(Trisnawati, dkk., 2016).
Perubahan status gizi ibu dapat dilakukan melalui pemantauan nilai
antropometri ibu hamil seperti kenaikan berat badan, LILA maupun pemantauan
kecukupan makan ibu hamil. Salah satu yang dapat merubah pola makan ibu
hamil adalah dengan pengetahuan ibu hamil mengenai pola makan dan kebutuhan
makannya. Kebutuhan ibu hamil disetiap trimester mempunyai kebutuhan gizi
yang cukup berbeda. Ibu hamil secara keseluruhan memerlukan pemahaman
mengenai gizi yang lebih baik untuk proses dan tahapan pada masa kehamilannya
(Muliawati, 2013).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan
adalah dengan menyampaikan pengetahuan terkait gizi dan keanekaragaman
pangan pada ibu hamil melalui edukasi gizi. (Zerfu, 2018). Berdasarkan hal
tersebut, topik edukasi yang dapat dipilih adalah isi piringku. Keanekaragaman
pangan dan gizi seimbang baik dari zat gizi makro maupun zat mikro dapat
divisualisasikan dengan “Isi Piringku” yang terdiri dari berbagai jenis makanan
seperti makanan pokok, lauk hewani dan nabati, buah serta sayur yang seimbang.
Kenanekaragaman pangan merupakan salah satu dari 4 pilar gizi seimbang
dengan konsumsi makan sehari-hari mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
(porsi) yang sesuai dengan kebutuhan (Kemenkes RI, 2014). Menurut penelitian
yang dilakukan di Puksesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin dengan sampel
sebanyak 30 ibu hamil, dengan memberikan edukasi mengenai isi piringku
membuktikan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dari 67% menjadi 100%
(Netty, dkk., 2019).
Media memiliki peran yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan dan
sikap seseorang. Penggunaan media digunakan agar lebih efektif dalam
penyampaian informasi terkait gizi dan kesehatan. Melalui pesan yang sesuai dan
penyampaian melalui media yang baik, ibu hamil akan lebih mudah untuk
mendapatkan pengetahuan (Al-Rahmad, dkk., 2016). Media yang dapat dipilih
adalah booklet. Booklet dipilih karena bentuknya seperti buku, memuat informasi
yang lengkap dan mudah dibawa. Selain itu bentuknya juga ekonomis, jelas,
4
padat dan singkat untuk digunakan dalam media penyampaian informasi. Booklet
dapat menyebarkan informasi serta dapat mengubah dan meningkatkan
pengetahuan dan sikap seseorang dalam waktu yang singkat (Rosalinna, 2019).
Tingkat efektivitas setiap media cukup berbeda satu sama lain. Media yang
yang akan digunakan adalah media yang dapat meningkatkan tingkat
pengetahuan dan sikap seseorang khususnya pada media booklet. Media booklet
yang dibuat dengan baik dan jelas dapat efektif untuk meningkatkan pengetahuan
dan sikap seseorang (Sukraniti dkk., 2012). Media booklet yang akan digunakan
adalah media booklet berupa cetakan. Tujuan dari pemberian media cetak adalah
agar lebih mudah untuk dibaca berkali-kali dan mudah disimpan dengan
karakteristik isi bacaan yang jelas, lengkap dan terperinci sehingga pembaca
dengan dapat mudah mengulang kembali isi bacaan yang belum dipahaminya
(Pudyastuti, 2016; Suyasa dan Sedana, 2020).
Dengan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melihat efektivitas
penggunaan media booklet pada ibu hamil dengan bahasan mengenai
keanekaragaman pangan gizi seimbang yang divisualisasikan dengan isi piringku
untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil sehingga diharapkan ibu
hamil dapat lebih paham untuk menjaga pola konsumsi dan asupan makan yang
bergizi seimbang serta beragam. Berdasarkan hal tersebut wilayah yang akan
dijadikan penelitian adalah Puskesmas Banyumas dengan prevalensi Ibu Hamil
KEK yang masih tinggi yaitu 23,79% melibihi rata-rata presentase Kabupaten
Banyumas dan cukup tinggi diantara puskesmas lain yang ada di Banyumas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas edukasi gizi melalui booklet terhadap tingkat
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang keanekaragaman pangan dan gizi
seimbang (isi piringku).
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan edukasi gizi tentang isi piringku dengan media booklet
untuk ibu hamil di Puskesmas Banyumas.
b. Mengetahui karakteristik ibu hamil yang meliputi usia ibu, tingkat
pendidikan, pendapatan, usia kehamilan, dan pekerjaan.
c. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang isi
piringku sebelum dan sesudah dilakukan edukasi gizi di Puksesmas
Banyumas.
d. Mengetahui efektivitas edukasi gizi dengan media booklet dalam
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang isi piringku.
e. Mengetahui efektivitas edukasi gizi dengan media booklet dalam
meningkatkan sikap ibu hamil tentang isi piringku.
f. Mengetahui karakteristik ibu hamil yang berpengaruh terhadap
pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai isi piringku
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk intisusi dan dapat
digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian berikutnya yang
berhubungan dengan edukasi mengenai keanekaragaman pangan dan gizi
seimbang melalui beberapa media yang digunakan seperti booklet dalam
penelitian ini.
2. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman secara jelas dan nyata dalam masyarakat dalam
upaya pencegahan masalah kehamilan yang dialami ibu dan upaya untuk
6
E. Keaslian Penelitian
Untuk membedakan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya dapat dibedakan dengan menggunakan
keaslian penelitian.
1 (Fadhilah Penggunaan Leaflet, Penelitian ini menggunakan penelitian Dari hasil penelitian ini ada perbedaan sebelum
dkk., 2020) Booklet dan Video kuantitatif dengan metode eksperimen dan sesudah perlakuan pada pengetahuan ibu
untuk Tingkatan semu (quasy experimental). remaja tentang ASI eksklusif (p=0,000) dengan
Pengetahuan, Sikap, ratio peningkatan pengetahuan sebesar 2,4261
Keyakinan dan Niat Teknik pengambilan sampel kali pada kelompok yang menggunakan media.
Ibu Remaja menggunakan simple random Begitu pula dengan sikap ibu bahwa terdapat
Mengenai sampling dengan jumlah sampel perbedaan (p=0,000) sikap ibu kelompok
Pemberian ASI sebanyak 60 ibu hamil remaja untuk eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan
Ekslusif di 2 menjadi kelompok eksperimen dan diberikan. Ieaflet, bookIet dan video edukasi
Kecamatan di kontrol masing-masing 30. mengenai ASl ekskIusif efektif untuk
Kabupaten meningkatkan sikap ibu remaja dengan ratio
Magelang Kelompok eksperimen yaitu diberikan peningkatan sikap ibu sebesar 2,1865.
leaflet, booklet dan video mengenai
ASI eksklusif sedangkan kontrol
hanya diberi leaflet mengenai stunting
8
2 (Sukraniti Efektivitas Metode penelitian adalah quasi Hasil penelitian ini dengan uji statistik t-test
dkk, 2012) Penyuluhan dengan eksperimen dengan rancangan pre-test menunjukkan adanya perbedaan antara
Media Booklet dan dan post-test with control group pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
Leaflet terhadap (p=0,004), penyuluhan dengan leaflet
Peningkatan Teknik pengambilan sampel (p=0,000), penyuluhan dengan booklet
Pengetahuan Fast menggunakan purposive sampling (p=0,000). Penyuluhan dengan booklet lebih
Food Anak Sekolah dengan jumlah sampel 42 anak SD efektif dimana dengan uji ANOVA multiple
Dasar di Kota dengan 3 kelompok yaitu comparission ada perbedaan bermakna selisih
Denpasar menggunakan ceramah dan leaflet, nilai sebelum dan setelah penyuluhan antara
kemudia ceramah media booklet, dan kelompok kontrol dengan kelompok booklet
ceramah tanpa menggunakan media dengan nilai p=0,009 (p<0,05).
3 (Pramesti, Effectiveness Penelitian ini menggunakan metode Dari penelitian ini didapatkan dari uji paired t-
dkk, 2019) Menstrual Hygiene quasy experiment dengan pre-test dan tes adanya perubahan pengetahuan dari skor
Knowledge Using post-test design with control group pretest-posttetst untuk kelompok booklet (mean
Booklet and Leaflet design. dif.=14,09;p=0,000) dan juga leaflet (mean
Media for diff.=7,83;p=0,000). Dari uji independent t-test
Adolescent Girl Teknik pengambilan sampel menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan
(Studied in An-Nur menggunakan simple random pengetahuan yang signifikan dengan
Islamic Boarding sampling dengan jumlah sampel 70 peningkatan skor remaja dalam pretest dan
School, Bantul) murid perempuan (dibagi menjadi 2 posttest antara kelompok booklet (mean=14,09)
grup leaflet dan booklet) dengan usia dengan leaflet (mean=7,83) yaitu mean
12-13 tahun. dif.=6,26;p=0,000<a=0,05). Peningkatan skor
booklet lebih besar dari kelompok leaflet yaitu
skor sebelum intervensi 84,91 menjadi 99,00.
Pendidikan kesehatan dengan booklet lebih
efektif dari leaflet.
4 (Pratiwi dan Efektivitas Penelitian ini menggunakan metode Hasil uji wilcoxon signed rank test pengetahuan
9
Puspitasari, Penggunaan Media quasy experiment dengan pre-test dan gizi awal dan akhir terdapat perbedaan pada
2017) Booklet Terhadap post-test design with control group kedua kelompok (p=0,000). Pada hasil uji
Pengetahuan Gizi design. Kelompok eksperimen independent t-test tidak terdapat peningkatan
Seimbang Pada Ibu menggunakan ceramah dan booklet. yang bermakna pada selisih pada nilai
Balita Gizi Kurang Kelompok kontrol hanya ceramah. pengetahuan ibu pada kelompok kontrol
Di Kelurahan maupun eksperimen (p=0,114) dikarenakan
Semanggi Perlakuan masing-masing kelompok beberapa faktor karakteristik dari ibu. Secara
Kecamatan Pasar diberikan edukasi dengan 2 kali statistik, tidak terdapat efektivitas dalam
Kliwon Kota pertemuan intervensi dengan pretest penggunaan pendidikan dengan media booklet
Surakarta dan juga intervensi dengan posttest. terhadap pengetahuan gizi seimbang pada ibu
balita gizi kurang namun pendidikan dengan
Sampel yang digunakan adalah ibu booklet menunjukkan nilai peningkatan rata-rata
balita yang memiliki balita gizi kurang sebesar 4,8 lebih tinggi dibandingkan kelompok
sebanyak 60 sampel. kontrol.
10
A. Telaah Pustaka
1. Ibu Hamil
a. Pengertian Ibu Hamil
Kehamilan diartikan sebagai suatu proses yang berlangsung selama
sembilan bulan atau lebih dimana terjadi fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum kemudian menjadi embrio dan janin yang
berkembang di rahim ibu. Kehamilan normal jika dihitung dari saat fertilisasi
hingga waktu lahir bayi akan berlangsung dalam waktu 40 minggu.
Kehamilan terbagi kedalam 3 trimester, trimester satu atau pertama
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua berlangsung selama 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono, 2014).
b. Perkembangan Ibu Hamil
Menurut Sarwono, (2014), berat badan ibu hamil akan terus bertambah
sesuai dengan umur kehamilan ibu. Dengan berat badan yang bertambah
dengan normal, anak dalam kandungan akan dilhahirkan dengan normal.
Kondisi fisik dan kenaikan berat badan normal bagi wanita hamil pada setiap
trimester, sebagai berikut:
1. Trimester I (0-12 minggu)
Umumnya nafsu makan ibu berkurang sering timbul rasa mual dan ingin
muntah. Pada kondisi ini ibu harus tetap berusaha untuk makan agar
janin dapat tumbuh dengan baik.
2. Trimester II (13-28 minggu)
Nafsu makan sudah pulih kembali kebutuhan makan harus diperbanyak.
3. Trimester III (29-40 minggu)
Nafsu makan sangat baik, tapi jangan berlebihan.
c. Status Kesehatan Ibu Hamil
11
12
badan bayi yang akan dilahirkan kelak menjadi rendah (BBLR), sehingga
bayi akan tampak lebih kurus dan kecil dari biasanya. Di samping itu akan
mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan otak pada janin, kegururan,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), bayi baru lahir mudah terinfeksi.
Dengan kondisi kesehatan yang optimal baik pada saat sebelum hamil
maupun saat hamil akan melahirkan bayi yang sehat dibandingkan ibu dengan
kondisi yang sebaliknya (Aminin, dkk, 2014).
Status gizi ibu hamil meliputi kurang energi kronis (KEK) dan anemia.
Ibu dengan KEK berisiko melahirkan bayi dengan panjang lahir yang pendek
6,2 kali dibanding ibu yangg memiliki status gizi yang lebih baik. Sedangkan
ibu hamil dengan anemia beresiko melahirkan bayi dengan panjang badan
lahir bayi pendek 3 kali dibandingkan ibu hamil yang tidak anemi. Pada
penenlitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar subjek 126
bayibaru lahir, penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di RSUD Patut Patuh
Patju Kabupaten Lombok barat, data yang digunakan menggunakan data KIA
ibu. Analaisis data menggunakan analisis univariat, bivariat (chi-square) serta
analisis multivariat (regresi logistik). Prevalensi panjang lahir pendek 38,1%.
Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang kekurangan energi kronis dan Hb
rendah mengalami masalah gizi dalam waktu yang lama diikuti juga oleh
masalah kekurangan gizi. Maka kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang janin
menjadi terhambat. Sehingga bayi yang dikandung ibu akan mengalami
panjang lahir bayi yang pendek. Kecukupan gizi ibu hamil sangat
mempengaruhi status gizi anak dalam kandungan yang selanjutnya akan
menentukan perkembangan anak, khususnya pada masa pertumbuhan (golden
age) (Najahah, 2014).
Status gizi ibu hamil dapat dinilai melalui beberapa pemeriksaan
antropometri, misalnya dengan cara mengukur (Harjatmo, dkk, 2017):
1. Tinggi Badan
Pada ibu hamil pengukuran status gizi dengan tinggi badan tidak dapat
dilakukan karena biasanya tinggi badan pada wanita hamil sudah tidak
14
Obesitas
0,5-2 0,17-0,27 5-9
(≥ 30,0 kg/m2)
2. Pengetahuan
a. Pengertian
Salah satu penyebab gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan
gizi dan kemampuan seseorang menerapkan informasi tentang gizi dalam
kehidupan sehari-hari. Tingkat pengetahuan gizi ibu memengaruhi sikap
dan perilaku dalam memilih bahan makanan, yang lebih lanjut akan
memengaruhi keadaan gizi. Pengetahuan atau kognitif ini sendiri merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt
behavior). Selama masa kehamilan, ibu merupakan sumber gizi bagi bayi
yang dikandungnya. Apabila wanita hamil memiliki status gizi kurang selama
kehamilannya maka ia akan beresiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan
yang buruk. Wanita dengan status gizi baik akan melahirkan bayi yang sehat
juga (Darmining, 2018; Puspitaningrum, 2018).
Pemenuhan gizi ibu hamil sangat dipengaruhi oleh banyak faktor salah
satunya adalah tingkat pengetahuan ibu hamil itu sendiri dimana tingkat
pendidikan sangat menentukan tingkat pengetahuan seseorang, sehingga
semakin tinggi tingkat pendidikan formal seseorang, maka tingkat
pengetahuannya pun akan semakin tinggi (Rohani, 2013). Pemenuhan
17
kebutuhan gizi pada ibu hamil berkaitan dengan tingkat tinggi rendahnya
pengetahuan ibu tentang gizi. Tingkat pengetahuan yang rendah
menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan gizi yang dibutuhkan ibu
hamil selama kehamilannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
hasil uji statistik Spearman’s rho diperoleh nilai p=0,000 kurang dari 0,05
menunjukkan adanya hubungan antara adanya hubungan pengetahuan dengan
status gizi selama kehamilan di Puskesmas Bahu Kota Manado (Goni, dkk,
2013).
b. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Beberapa studi menunjukkan bahwa jika semakin tinggi tingkat
pendidikan ibu hamil maka akan semakin rendah kejadian KEK pada ibu
hamil dengan asumsi bahwa pendidikan dari ibu meningkat maka
pengetahuan gizi juga akan bertambah baik.
Penelitian ini memberikan gambaran faktor penyebab ibu hamil kurang
energi kronis, di wilayah Puskesmas Sambi, Kecamatan Sambi, Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah. Rancangan penelitian adalah deskriptif dengan
pendekatan case control, dan analisa data univariat. Jumlah populasi
penelitian sebanyak 30 responden. Hasil penelitian berdasarkan gambaran
faktor penyebab ibu hamil KEK yaitu: Pendapatan sebagian besar adalah
berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor pendidikan
ibu hamil kurang energi kronis pada ibu hamil yang berpendidikan SMP yaitu
sebesar 12 orang (40%). Faktor umur ibu hamil kurang energi kronis sebagian
besar berumur antara 21-35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%). Faktor
paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar paritas
1 sampai dengan 2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor pola makan
dan asupan ibu hamil yang mengalami KEK sebagian besar dengan pola
konsumsi baik yaitu sebanyak 18 ibu hamil (60%). Faktor penyakit infeksi
ibu hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil
(86,7%) (Muliawati, 2013).
c. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau
18
Jawaban benar
skor presentase( %)= x 100 %
Total soal
3. Sikap
a. Pengertian Sikap
Sikap merupakan penilaian terhadap pendapat seseorang sesuai
stimulus atau objek yang mempengaruhinya termasuk masalah kesehatan dan
penyakit). Sikap yang terdapat pada individu dapat menggambarkan tingkah
laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Sikap gizi merupakan
tahapan yang akan diukur selanjutnya dari pengetahuan gizi yang dimilikinya
serta tanggapan seseorang mengenai apa yang akan diyakininya sesuai tingkat
pengetahuan. Seseorang yang berpengetahuan gizi baik akan
mengembangkan sikap gizi yang baik. Sikap ibu terhadap pentingnya
antenatal care di Puskesmas Namtabung cenderung bersikap negatif 11 kali
(p=0,036 OR=11,394) terhadap pemeriksaan kehamilan. Hal tersebut karena
ibu hamil menyatakan bahwa pemeriksaan kehamilan itu tidak penting. Sikap
20
4. Edukasi Gizi
a. Pengertian Edukasi Gizi
22
jenis, yaitu :
1) Metode Penyuluhan Individu
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guaidance and conceling)
Bimbingan dan penyuluhan dengan cara kontak langsung antara
individu secara intensif, dilakukan dengan sukarela, berdasarkan
kesadaran dan penuh pengertian akan merubah perilaku.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara berfungsi untuk menggali informasi mengapa
individu tertarik atau tidak menerima perubahan biasanya merupakan
bagian dari penyuluhan.
2) Metode Penyuluhan Kelompok
a. Kelompok Besar
i. Ceramah
Ceramah merupakan metode yang baik untuk sasaran yang
berpendidikan tinggi maupun rendah.
ii. Seminar
Seminar adalah suatu metode yang digunakan untuk dengan
pendidikan sasaran menengah ke atas. Seminar merupakan
penyajian dari satu atau beberapa ahli tentang suatu topik yang
diangggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
i. Diskusi Kelompok
Metode yang dilakukan dengan pimpinan diskusi
memberikan pengarahan dan peraturan untuk mengatur jalannya
diskusi.
ii. Curah Pendapat (Brain stroming)
Metode ini modifikasi dari metode diskusi kelompok,
perbedaannya pemimpin kelompok memancing dengan satu
masalah dan kemudian tiap peserta memberikan tanggapannya.
iii. Bola Salju (Snow balling)
Kelompok akan dibagi bepasang-pasangan kemudian akan diberi
25
5. Media
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah komponen dalam pembelajaran yang menjadi alat
bantu untuk digunakan dalam penyuluhan untuk menyampaikan materi.
Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti “tengah”, “perantara”
atau “pengantar”. Menurut AECT media adalah segala bentuk dan saluran
yang dipakai dalam proses penyaluran informasi atau pesan. Media
merupakan alat peraga yang berfungsi untuk membantu dan
memperagakan sesuatu saat proses pembelajaran. Dari uraian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan kepada sesorang atau kelompok
untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ke arah yang lebih baik (Azhari,
2015; Marfuah dan Kurniawati, 2017).
b. Jenis-jenis Media
Pesan yang disampaikan kepada seseorang akan lebih mudah
untuk diterima jika menggunakan media yang tepat. Berikut media yang
akan membantu menyampaikan pesan (Fauzi, 2018):
1) Benda Asli
Benda asli merupakan benda yang sesungguhnya baik hidup ataupun mati.
Benda asli merupakan alat peraga yang baik karena memiliki proporsi
yang tepat, namun tidak semuanya dapat dibawa kemana-mana sebagai
alat bantu mengajar. Beberapa alat peraga ini yaitu:
a) Benda sesungguhnya, seperti air dan sabun
b) Spesimen, yaitu benda sebenarnya yang telah diawetkan, seperti
epidermis tumbuhan
c) Sampel, yaitu contoh benda sebenarnya untuk diperdagangkan seperti
oralit dan air minum
d) Benda tiruan yang memiliki ukuran berbeda dengan benda
sesungguhnya. Benda tiruan dapat digunakan untuk menggantikan
26
benda sesungguhnya karena ukuran benda asli terlalu besar atau terlalu
berat.
2) Gambar Alat Optik
a) Foto
i. Album, berupa kumpulan foto yang menggambarkan sebuah cerita.
ii. Dokumentasi, berupa kumpulan foto yang menggambarkan sebuah
cerita atau kegiatan.
iii. Slide, pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok yang berisi
topik tertentu sehingga peserta dapat mencermati materi dengan
seksama karena dapat diulang-ulang.
b) Film
Film digunakan pada suatu sasaran kelompok massal, bersifat
menghibur dan edukatif.
3) Media Grafis
Media grafis disebut juga media dua dimensi yaitu media yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar seperti gambar, foto, grafik, bagan atau
diagram, poster, leaflet, booklet, kartun, dan komik (Notoatmodjo, 2007).
a) Booklet
Booklet adalah media buku yang berukuran kecil untuk
memberikan informasi kepada pembaca dengan tips dan strategi untuk
menyelesaikan masalah. Booklet adalah buku kecil yang dicetak dengan
memuat informasi dengan jumlah 32-96 halaman berukuran 14,8 x 21,0
cm (ukuran A5). Booklet memiliki bahasan yang lebih terbatas, struktur
sederhana, dan fokus pada satu tujuan. Berbeda dengan buku saku,
booklet memiliki ukuran yang lebih besar dan halaman yang lebih
banyak dari buku saku (French, 2011).
Media booklet memiliki beberapa keunggulan yaitu: dapat
digunakan untuk belajar mandiri, pembaca dapat mempelajari isinya
dengan santai, informasi dapat dibagikan dengan keluarga teman,
mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta mudah disesuaikan,
dapat dibuat secara sederhana dengan biaya yang tidak terlalu mahal
27
vitamin A,D,E,dan K. Lemak ada dua jenis yaitu lemak jenuh yang
umumnya berasal dari pangan hewani dan lemak tak jenuh yang
umumnya berasal dari pangan nabati. Konsumsi lemak yang
berlebih dapat mengakibatkan obesitas hingga serangan jantung.
2) Perilaku Hidup Sehat dan Bersih
Perilaku hidup bersih dan sehat perlu diterapkan agar mengonsumsi
makanan yang bergizi seimbang tidak sia-sia. Hal yang dapat diterapkan
antara lain mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan
sabun dan air mengalir minimal 20 detik, menyajikan makanan
dengan kondisi tertutup, memasak dengan suhu yang tepat, dan
mencuci sayur dan buah dengan air bersih. Hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi bahaya kontaminasi yang masuk kedalam tubuh.
3) Melakukan Aktivitas Fisik dan Berolahraga
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan
asupan energi dan pengeluaran energi adalah dengan beraktivitas.
Melakukan aktivitas fisik dan berolahraga juga dapat meningkatkan
keseimbangan, kerja otot jantung dan paru, meningkatkan metabolisme
tubuh, mengendalikan stress, mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan
diabetes, mengendalikan berat badan ideal dan meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan tubuh.
4) Memantau Berat Badan Secara Teratur
Keseimbangan asupan dan pengeluaran energi dari makanan
serta aktivitas fisik dapat menentukan bertambah atau berkurangnya
berat badan seseorang. Maka perlu memantau berat badan secara teratur
agar berat badan ideal.
lainnya yang sedang tidak hamil. Kekurangan gizi selama kehamilan bisa
menyebabkan anemia gizi, bayi terlahir dengan berat badan rendah bahkan
bisa menyebabkan bayi lahir cacat. Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang
adekuat baik jumlah maupun susunan menu serta mendapat akses pendidikan
kesehatan tentang gizi. Terjadinya defisiensi zat-zat makanan yang penting
selama awal kehamilan juga dapat mengganggu pembentukan organ yang
dapat berakibat cacat janin atau abortus (keguguran) (Chahyanto, 2018;
Ekayanthi, 2019).
Otak merupakan organ pada bagian tubuh yang sangat berperan dalam
menentukan tingkat kecerdasan anak dari usia ketika masih dalam kandungan
yaitu pada usia kehamilan 8-14. Ibu hamil sangat dianjurkan menjaga
kesehatan kehamilannya. Misalnya saja dengan mengonsumsi makanan
bergizi seimbang dan memberikan stimulasi kepada janin. Tahap
perkembangan janin sendiri antara lain:
a. Masa embrional yaitu ketika sel-sel dari rahim mulai terbentuk menjadi
organ sampai terbentuk struktur yang akan berkembang menjadi bentuk
manusia. Pertumbuhan masa embrional dari awal kehamilan sampai
dengan minggu ke-12 (trimester pertama kehamilan).
b. Masa fetal yaitu ketika embrio yang telah memiliki struktur lengkap
tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat, masa
pertumbuhan ini antara usia kehamilan minggu ke 8-12 sampai dengan
sekitar minggu ke-40 (Sari, 2013).
Ibu Hamil perlu mengonsumsi lebih banyak makanan yang beraneka
ragam dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan
zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan,
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dan sebagai
cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro penting yang diperlukan
selama hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink
(Kemenkes RI, 2014). Seiring dengan pertambahan usia kehamilan seorang
ibu, maka terjadi peningkatan kebutuhan energi, protein, dan zat gizi lainnya.
Energi yang ditambahkan dapat berasal dari zat makro yaitu karbohidrat,
34
sangat tajam dan menyebabkan obesitas. Oleh karena itu ibu hamil
dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak dengan rentang
15%-25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari. Bahan makanan
yang mengandung lemak yang baik untuk tubuh yaitu yang mengandung
omega 3 dan omega 6 seperti kacangkacangan dan hasil olahannya, ikan
laut, dan biji-biji (Pritasari, Damayanti dan Lestari, 2017).
4. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber zat gizi makro utama untuk menambah
kalori ibu disaat kehamilan. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat juga meningkatkan asupan serat serta mencegah terjadinya
konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir. Bahan makanan yang
merupakan sumber karbohidrat adalah serelia (padi-padian) dan produk
olahannya, juga kentang, umbi, dan jagung. Namun karena tidak semua
sumber karbohidrat baik, misalnya sumber karbohidrat yang perlu di
batasi adalah gula dan makanan yang banyak mengandung gula seperti
cake dan permen. Sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi
adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti, gandum, kentang,
serelia atau padi-padian yang tidak digiling. Jenis ini mengandung serat
cukup kalori. Karbohidrat mempunyai peran untuk menjaga kandungan
protein tubuh agar terhindar dari pembakaran menjadi energi.
5. Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral
dibanding sebelum hamil untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Jika ibu hamil tidak
memasukkan makanan yang mengandung vitamin dan mineral dalam
dietnya, maka tubuh tidak bisa menyerap dengan baik gizi yang
dibutuhkannya. Misalnya tubuh tidak akan dapat menggunakan lemak,
protein, karbohidrat dengan benar jika kekurangan vitamin B, demikian
pula jika kekurangan vitamin C maka akan terjadi kekurangan daya serap
akan zat besi. Fungsi vitamin dan mineral antara lain:
1. Vitamin A: Membantu pertumbuhan kulit, tulang dan gigi. Penting
36
37
C. Kerangka Konsep
Pengetahuan Gizi
Edukasi Gizi dengan Media
Booklet tentang Isi Piringku
Sikap Gizi
D. Hipotesis
1. Edukasi gizi dengan media booklet efektif untuk meningkatkan pengetahuan
ibu hamil tentang isi piringku di Puskesmas Banyumas.
2. Edukasi gizi dengan media booklet efektif untuk meningkatkan sikap ibu
hamil tentang isi piringku di Puskesmas Banyumas.
38
BAB III METODE PENELITIAN
39
40
Eksperimen 01 x1 02
Ibu hamil
Kontrol 03 x2 04
Keterangan:
01 = Pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum diberi edukasi dengan
ceramah dan media booklet
x1 = Pemberian edukasi gizi isi piringku dengan ceramah dan media
booklet pada kelompok eksperimen
02 = Pengetahuan dan sikap ibu hamil setelah diberi edukasi dengan
ceramah dan media booklet
03 = Pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum diberi edukasi dengan
ceramah
x2 = Pemberian edukasi gizi isi piringku dengan ceramah pada kelompok
kontrol
04 = Pengetahuan dan sikap ibu hamil setelah diberi edukasi dengan
ceramah
penelitian dengan pemberian pretest dan intervensi tidak terlalu lama, hal ini
bertujuan untuk meminimalkan adanya pengaruh dari luar sebelum dilakukan
intervensi. Namun, jarak antara pre test dan intervensi dalam waktu singkat akan
mempengaruhi ingatan kelompok perlakuan terhadap intervensi yang
diberikan, sedangkan jarak antara pemberian intervensi dan posttest tergantung
pada tujuan peneliti apakah ingin melihat short- term atau long-term memory
(Rohmawati, 2017). Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil long-term
memory yaitu post-test setelah 2 minggu dilakukan intervensi pertama.
C. Partisipan Penelitian
1. Populasi
Populasi merupaan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil di
Puskesmas Banyumas wilayah Kabupaten Banyumas. Jumlah seluruh
populasi ibu hamil di Puskesmas Banyumas awal Juli 2021 adalah 590 ibu
hamil.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel yang akan diambil pada penelitian ini dibagi menjadi
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
a. Kriteria inklusi
1) Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di petugas kesehatan
dan berada di wilayah Puskesmas Banyumas.
2) Ibu hamil dengan usia kehamilan 0-32 minggu
3) Sehat jasmani, tidak ada riwayat demam dan riwayat perjalanan jauh
selama 2 minggu terakhir.
4) Ibu hamil yang bersedia mengikuti kelas ibu hamil.
5) Bersedia menjadi responden.
6) Bisa membaca dan menulis.
b. Kriteria eksklusi
42
1) Ibu hamil yang pada saat pengambilan data tidak berada di lokasi
penelitian.
2) Ibu hamil yang pindah tempat tinggal dan tidak memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas Banyumas.
3) Ibu hamil yang melahirkan pada rentang waktu pelaksanaan
intervensi.
4) Ibu hamil yang tiba-tiba mengalami kondisi suatu penyakit yang
dapat mengganggu intervensi seperti kondidi lemah atau sulit
beraktivitas selama periode penelitian.
3. Teknik dan Besar Sampel
Sampel merupakan bagian dengan karakteristik dan jumlah yang
dimiliki oleh populasi tersebut, dengan sampel yang harus benar-benar
mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Langkah pertama yang
dilakukan adalah melihat jumlah data ibu hamil yang telah ada di Puskesmas
Banyumas. Setelah itu membagi ke dalam dua kelompok hingga terpenuhi
jumlah sampel pada masing-masing kelompok. Besar sampel dalam
penelitian ini dicari dengan menggunakan rumus besar sampel untuk
mengetahui perbedaan rata-rata dari dua populasi (rumus Lemeshow 1998)
yaitu:
2 2
2 σ (Z a +Z 1− β)
1−
2
n= 2
(μ1−μ 2)
Keterangan:
n = Besar sampel minimal (per kelompok)
σ = Simpangan baku dari skor pengetahuan adalah sebesar 7,9
(Blondin dan LoGiudice, 2018)
α = Nilai Z pada derajat kepercayaan 95% (α = 5% adalah 1,96)
Z1-
2
Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji 90% (β = 10% adalah 1,28)
(µ1- µ2) = Beda rata-rata pengetahuan diantara kedua intervensi yang
43
Sample size:
2 2
2 σ (Z a +Z 1− β)
1−
2
n= 2
(μ1−μ 2)
2
2 x 62,41(1,96 +1,28)
n=
(39,0−30,0)2
¿ 16,17 17
n1 = n2 = 17 ibu hamil untuk tiap kelompok. Total sampel minimal untuk
kedua kelompok adalah 2n = 34. Untuk mengantisipasi adanya dropout atau
lost to follow , makan jumlah sampel ditambah 15% menjadi jumlah sampel
akhir adalah 40 ibu hamil untuk kedua kelompok dengan setiap kelompok
berjumlah 20 sampel.
Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil besar
sampel adalah probability sampling dengan dengan berdasarkan grup yang
sifatnya geografis yaitu grup kelas ibu hamil di masing-masing kelurahan
yaitu teknik cluster randomized sampling (Dewi, 2016; Etikan, 2017).
Pemilihan sampel berdasarkan kelas ibu hamil dengan jumlah kelas ibu
hamil di Puskesmas Banyumas adalah 12 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan melalui grup kelas tersebut untuk mengambil 2 kelas ibu hamil
yang digunakan sebagai kelompok treatment maupun kontrol dilakukan
secara acak menggunakan undian untuk kelas. Kelas yang terpilih
dijadwalkan sesuai dengan jadwal penelitian pada awal bulan.
sikap pada ibu hamil yang diambil melalui tahapan pretest dan post-test.
Data sekunder merupakan data yang dibutuhkan dalam penelitian yang tidak
dapat diambil langsung oleh peneliti. Data sekunder meliputi gambaran
umum lokasi di wilayah kerja Puskesmas Banyumas dan data lainnya yang
dibutuhkan selama penelitian berlangsung.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada
subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam
penelitian. Proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Pemberian intervensi
Intervensi diberikan kepada kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol. Intervensi yang dilakukan adalah edukasi gizi dengan ceramah
baik menggunakan maupun tanpa media dengan frekuensi 2-3 kali
kunjungan untuk masing-masing kelompok, baik untuk intervensi
pertama (penyuluhan), intervensi kedua yaitu tanya jawab dengan pesan
reminder (dilakukan dengan mengirimkan materi berupa pesan) dan
pasca intervensi.
Peneliti meminta bantuan bidan, kader dan ahli gizi untuk
mendapatkan data. Kemudian peneliti memberikan kuesioner form
persetujuan responden. Saat intervensi berlangsung, peneliti akan
memberikan form pretest terlebih dahulu kepada ibu hamil untuk
dikerjakan dalam waktu kurang lebih 30 menit. Setelah diberikan
kuesioner pretest, ibu hamil pada kelompok eksperimen akan diberikan
booklet dan diberi pemaparan materi mengenai gizi isi piringku di kelas
ibu hamil. Sedangkan ibu hamil pada perlakuan kontrol akan diberikan
pemaparan materi berupa ceramah. Kemudian, dilakukan intervensi
lanjutan berupa pesan reminder dan kegiatan pasca intervensi yaitu
kuesioner posttest diberikan kepada ibu hamil. Rentang waktu masing-
masing intervensi adalah 1 minggu. Kuesioner pretest dan posttest
merupakan kuesioner yang sama dan dikerjakan dengan alokasi waktu
kurang lebih 30 menit.
45
b. Data karakteristik
Pengumpulan data karakteristik responden yang dilakukan pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan form
kuesioner responden yang sama. Kuesioner ini dapat dibagikan kepada
responden sebelum dilakukan maupun setelah dilakukan intervensi.
c. Data pengtahuan dan sikap
Pengetahuan dan sikap diperoleh dengan wawancara
menggunakan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan
maupun pernyataan-pernyataan tentang suatu materi edukasi yang telah
diberikan. Pemberian Kuisioner diberikan saat pretest dan posttest pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
3. Prosedur Penelitian
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan dilakukan dari pembuatan proposal. Dalam
pembuatan proposal hal-hal yang dilakuan adalah mengumpulkan data
terkait masalah penelitian, mencari sumber informasi dan pustaka
penelitian yang berasal dari jurnal, melakukan pengumpulan artikel,
pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP), pembuatan kuesioner berupa
kuesioner data responden, kuesioner pengetahuan, sikap serta merancang
dan menyusun pembuatan booklet isi piringku pada ibu hamil dengan
bantuan ahli desain grafis kemudian dilanjutkan dengan konsultasi
pembimbing.
Tahap persiapan selanjutnya adalah melakukan persiapan
perizinan untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner dengan cara
memberikan kuesioner pada responden. Selain itu, peneliti juga
melakukan penilaian terhadap materi dan media booklet pada ahli.
Kemudian mengurus izin penelitian dan kode etik di Komisi Etik
Penelitian Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Semarang.
b. Tahap pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Banyumas
dengan mekanisme penelitian sebagai berikut:
46
1) Tahap awal
• Pada tahap ini peneliti akan melakukan penggarapan sampel dan
mencari jumlah populasi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Banyumas. Sampel ibu hamil yang akan digunakan dalam penelitian
adalah sesuai dengan kriteria inklusi. Sampel dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
• Peneliti melakukan pencarian responden bantuan kader ataupun
menghubungi via Whatsapp dengan dibantu oleh bidan. Selain itu
form kesediaan dan penjelasan menjadi responden juga disampaikan
dengan bantuan bidan. Peneliti menjelaskan tujuan dan prosedur
penelitian dengan menggunakan lembar Persetujuan Sebelum
Penelitian (PSP). Jika ibu hamil bersedia, maka akan diberikan
lembar Informed Consent untuk mendandatangani persertujuan
menjadi responden. Kemudian peneliti mengajak ibu hamil untuk
mengikuti kelas ibu hamil dengan memberikan undangan dibantu
oleh kader dan bidan di wilayah kerja Puskesmas Banyumas.
2) Perlakuan
• Peneliti melakukan edukasi gizi di kelas ibu hamil pada kelompok
perlakuan dengan diberikan booklet, sedangkan pada kelompok
kontrol diberikan edukasi gizi dengan ceramah saja.
• Lembar pretest untuk kedua kelompok sama yang diberikan
sebelum intervensi dilakukan dengan alokasi waktu 30 menit.
• Edukasi gizi dilaksanakan bersamaan dengan kelas ibu hamil yang
terjadwal di Puskesmas Banyumas yaitu akan dilaksanakan satu kali
edukasi mengikuti jadwal dari Puskesmas untuk masing-masing
kelompok. Kelompok pertama kelas ibu hamil dilaksanakan untuk
kelompok kontrol. Kemudian kelas ibu hamil kedua akan
dilaksanakan untuk kelompok intervensi.
• Pemberian intervensi dilakukan sebanyak 2 kali perlakuan pada
masing-masing kelompok.
• Pemberian intervensi pertama yaitu edukasi gizi pada kedua
47
Populasi (n=133)
Cluster randomized
Sampel (n=40) sampling
Pre-test Pre-test
Post-test Post-test
Uji beda
4. Instrumen penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Formulir Penjelasan Penelitian
Formulir ini dibuat untuk memberikan penjelasan kepada calon
responden mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti.
b. Formulir Pernyataan Menjadi Responden (Informed Consent)
Formulir ini digunakan sebagai bukti bahwa responden bersedia
menjadi sampel dalam penelitian dan telah dijelaskan informasi
terkait penelitian ini.
c. Kuesioner Penilaian Materi dan Media
Kuesioner ini digunakan untuk menilai materi dan media pada saat uji
coba sehingga media dapat diperbaiki.
d. Kuesioner Pengetahuan Terkait Isi Piringku
49
Aspek Kriteria
Desain 1. Kejelasan gambar
2. Kesesuaian gambar
3. Kejelasan tulisan
4. Media booklet disusun dengan sistematis
Isi 5. Kesesuain dengan indikator/kisi-kisi
6. Kesesuaian dengan manfaat
7. Kelengkapan isi
8. Kejelasan dalam menyajikan informasi
Bahasa 9. Kejelasan susunan kalimat
10. Penyajian kata dapat ditelaah kelompok sasaran
11. Penggunaan bahasa sesuai kaidah EYD
12. Penggunaan kalimat tidak menimbulkan penafsiran
F. Pengolahan Data
Data yang telah tekumpul melalui alat kuesioner diteliti kelengkapannya,
jika telah lengkap maka akan dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahap.
Setelah data terkumpul, diperiksa dan dilakukan pengecekkan data terhadap
adanya kesalahan atau tidak baik kebenaran data maupun penulisannya seperti
kelengkapan ketentuan identitas serta hanya menyantumkan kode saja (anonym),
mengisi kelengkapan data yaitu memeriksa instrumen pengumpulan data dan
kelengkapan isian data dalam instrumen.
1. Data pengetahuan ibu hamil
Skor pengetahuan gizi isi piringku ibu dapat diperoleh dari jawaban ibu
terhadap pertanyaan dari kuesioner pengetahuan yang sudah melalui syarat
validitas dan reliabilitas, jika responden menjawab pernyataan dengan benar
diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Selanjutnya untuk perhitungan
persentase digunakan rumus sebagai berikut:
53
Skala pengukuran sikap menggunakan empat poin skala likert dari 1 = tidak
relevan atau sangat tidak setuju sampai dengan 4 = sangat relevan atau sangat
setuju yaitu dengan pengukuran skor sikap menggunakan rerata skor yang
dihitung dengan cara menjumlah skor sikap dibandingkan dengan jumlah soal
(Albanesi dkk, 2020; Susiloretni dkk, 2015).
54
Tabel 7. Coding
Variabel Coding
Pemberian intervensi:
1. Pemberian edukasi gizi dengan ceramah 0
2. Pemberian edukasi dengan ceramah dan
media booklet 1
Usia kehamilan:
1. Trimester I (0-12 minggu) 0
2. Trimester II (13-28 minggu) 1
3. Trimester III (29-40 minggu) 2
G. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Data univariat yang dianalisis pada penelitian ini mencakup data
responden yaitu pengetahuan serta sikap ibu hamil dalam memahami materi
gizi isi piringku yang dihasilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
presentase dari setiap variabelnya digunakan untuk mendeskrispikan variabel
skala nominal dan ordinal. Analisis univariat yang digunakan adalah chi-
square.
Analisis univariat pada penelitian dilakukan dengan rumus:
x
P= x 100 %
y
Keterangan:
P = Presentase subyek pada kategori tertentu
x = Ʃ sampel dengan karakteristik tertentu
y = Ʃ sampel total
b. Analisis Bivariat
Data yang digunakan adalah data numerik sehingga perlu diuji
normalitasnya terlebih dahulu menggunakan uji Saphiro Wilk karena jumlah
responden < 50. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi
normal, dan jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dikatakan tidak
normal.
Untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi menggunakan media booklet
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai isi piringku
dengan menggunakan uji independent t-test. Jika nilai p>0,05 pada uji
independent t test, maka ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil.
c. Analisis Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk menganalisis hubungan
karakteristik ibu hamil dengan pengetahuan, dan sikap terhadap gizi isi
56
H. Definisi Operasional
Tabel 8. Definisi Operasional Penelitian
Sikap ibu hamil Reaksi perasaan ibu hamil Kuesioner a. Sikap sangat tidak setuju (Kode = 1) Interval
tentang isi berupa perasaan mendukung b. Sikap tidak setuju (Kode = 2)
pirngku atau kurang mendukung c. Sikap setuju (Kode = 3)
terhadap pernyataan tertulis d. Sikap sangat setuju (Kode = 4)
tentang isi piringku
Total skor nilai skalakuesioner sikap
Skor=
jumlah soal
Karakteristik:
Usia Ibu hamil Usia ibu hamil yang dihitung Kuesioner a. Usia ibu < 20 tahun Nominal
dari tanggal lahir sampai waktu b. Usia ibu 20-35 tahun
pelaksanaan penelitian yang c. Usia ibu > 35 tahun
dinyatakan dalam tahun.
Pendidikan ibu Pendidikan formal yang terakhir Kuesioner a. Tidak tamat SD/MI Ordinal
hamil ditempuh oleh responden b. Tamat SD/MI
c. Tamat SMP/MTs
d. Tamat SMA/MA
e. Tamat Diploma/Sarjana
Pendapatan Upah atau pendapatan dalam Kuesioner a. < UMK (< Rp 1.970.000,-) Nominal
keluarga yang diterima atas b. ≥ UMK (≥ Rp 1.970.000,-)
pekerjaan yang dilakukan oleh
anggota keluarga ibu hamil.
Umur kehamilan Usia kehamilan ibu yang dilihat Kuesioner dan a. Trimester I (0-12 minggu) Nominal
dari catatan rekam medis catatan RM b. Trimester II (13-28 minggu)
c. Trimester III (29-40 minggu)
59
Pekerjaan ibu Aktivitas atau kegiatas sehari- Kuesioner a. Tidak bekerja Nominal
hamil hari yang menghasilkan b. Bekerja
pendapatan
60
I. Etika Peneltian
Dalam melakukan penelitian ini etika pnelitian yang digunakan
dan sebagai dasar penyusunan proposal adalah sebagai beriku:
1. Informed consent (Lembar Persetujuan menjadi Responden)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden sebelum dilaksanakan
penelitian dengan memberikan lemar persetujuan dan kesediaan menjadi
responden. Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud
dan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan memahami manfaat maupun
dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data.
Apabila responden bersedia untuk menjadi sampel penelitian maka responden
harus mendatangani lembar persetujuan tersebut, tetapi jika menolak maka
peneliti tidak akan memaksa responden dan menghormati hak-hak serta
segala keputusan yang responden ambil. Selain itu responden juga berhak
mengundurkan diri sebagai penelitian kapan saja
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Penelitian yang dilakukan mengambil data dari responden. Upaya yang
akan dilakukan oleh peneliti untuk menjaga kerahasiaan responden dalam
penelitian adalah dengan tidak mencantumkan namanya pada lembar
observasi, dan hanya memberikan kode atau inisial pada responden yang
dilakukan dalam penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden akan dirahasiakan dan dijamin oleh
peneliti, hamya kelompok data tertentu yang akan disajikan dan dilaporkan
sebagai hasil penelitian.
4. Justicean Inclusiveness (Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan)
Prinsip keterbukaan dan adil dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu lingkungan penelitian dibuat dalam
kondisi yang dapat memenuhi prinsip keterbukaan, yakitu dengan
menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua
subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa
61
10.26630/jk.v10i3.1389.
Etikan, I. (2017) ‘Sampling and Sampling Methods’, Biometrics & Biostatistics
International Journal, 5(6), pp. 215–217. doi: 10.15406/bbij.2017.05.00149.
Fadhilah, N., Prabamurti, P. N. and Indraswari, R. (2020) ‘Penggunaan Leaflet, Booklet
dan Video untuk Tingkatkan Pengetahuan, Sikap, Keyakinan dan Niat Ibu Remaja
Mengenai Pemberian ASI Ekslusif di 2 Kecamatan di Kabupaten Magelang’,
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 8(September), pp. 700–707.
Fasiha (2017) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Pentingnya
Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Namtabung Kec. Selaru Kabupaten
Maluku Tenggara Barat’, Global Health Science, 2(2), pp. 149–154.
Fatmawati, S., Rosidi, A. and Handarsari, E. (2013) ‘Perilaku Higiene Pengolah
Makanan Berdasarkan Olahraga Pelajar Jawa Tengah’, Pangan dan Gizi, 04(08),
pp. 45–52.
Fauzi, A. K. (2018) Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan Metode Sorogan dan
PEER Education Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan
Pendekatan Health Promotion Model (HPM) pada Santri Pondok Pesantren,
Perpustakaan Universitas Airlangga. Universitas Airlangga.
French, C. (2011) How to Write Successful How to Booklet. England UK: The Endless
Bookcase.
Goni, A. P. G., Laoh, J. M. and Pangemanan, D. H. C. (2013) ‘Hubungan pengetahuan
ibu hamil dengan status gizi’, E-jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume1. Nomor 1.
Agustus 2013, 1, p. 7.
Hamida, K., Zulaekah, S. and Mutalazimah (2012) ‘Penyuluhan Gizi Dengan Media
Komik Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Keamanan Makanan Jajanan’,
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), pp. 67–73. doi: 10.15294/kemas.v8i1.2261.
Hapsari, C. M. (2013) ‘Efektivitas Komunikasi Media Booklet “Anak Alami” Sebagai
Media Penyampai Pesan Gentle Birthing Service. Jurnal E-Komunikasi Program
Studi Ilmu Komunikasi’, Komunikasi, P. I., & Petra, U. K., (Universitas Kristen
Petra Surabaya).
Harjatmo, T. P., Pari’i, H. M. and Wiyono, S. (2017) Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Kemenkes RI.
Hendarwan, H. (2018) ‘Kualitas Pelayanan Pemeriksaan Antenatal oleh Bidan di
Puskesmas’, Buletin Penelitian Kesehatan, 46(2), pp. 97–108. doi:
10.22435/bpk.v46i2.307.
Kemenkes (2018) ‘Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)’, Journal of
Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), pp. 1–200. doi: 10.1088/1751-
8113/44/8/085201.
Kemenkes, R. (2014) Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Gizi
dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Kemenkes RI (2020) Pedoman pelayanan gizi covid19. Jakarta: Direktorat Jendral
Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan Repubik Indonesia.
64
Pritasari, Damayanti, D. and Lestari, N. T. (2017) Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edited
by B. A. Darmanto and Sapriyadi. Jakarta: Kemenkes RI.
Pudyastuti, R. R. (2016) ‘The Influence of Booklet Print and Leaflet Print Media to
Improve Reproductive Health Knowledge in Adolescent’, International Journal of
Advanced Engineering, Management and Science (IJAEMS), 2(1), pp. 373–379.
Purbadewi, L. and Ulvie, Y. N. S. (2013) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang
Anemia dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil’, Jurnal Gizi Universitas
Muhammadiyah Semarang, 2(1), pp. 31–39. doi: 10.31227/osf.io/pd53t.
Puspitaningrum, E. M. (2018) ‘Hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR
di RSIA ANNISA kota Jambi tahun 2018’, 7(2), pp. 77–95.
Rasmussen, K M. Yaktine, A L, E. I. of medicine and national research council of the
national academies (2009) Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the
Guidelines Food and Nutrition Board on Children, Youth and Families.
Washington, DC: The National Academies Press.
Retnawati, H. (2015) ‘Perbandingan Akurasi Penggunaan Skala Likert Dan Pilihan
Ganda Untuk Mengukur Self-Regulated Learning’, Jurnal Kependidikan:
Penelitian Inovasi Pembelajaran, 45(2), p. 118670. doi: 10.21831/jk.v45i2.7493.
Retni, Margawati, A. and Widjanarko, B. (2016) ‘Pengaruh status gizi & asupan gizi ibu
terhadap berat bayi lahir rendah pada kehamilan usia remaja’, Jurnal Gizi Indonesia
(The Indonesian Journal of Nutrition), 5(1), pp. 14–19. doi: 10.14710/jgi.5.1.14-19.
Rohani, S. (2013) ‘Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan dan Keterampilan
Ibu dalam Perawatan Bayi Di Ruang Nifas Rsud Lanto Dg Pasewang Kab .
Jeneponto’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 3(5), pp. 40–49.
Rohmawati, R. I. (2017) Perbedaan Skor Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Sebelum
dan Sesudah Edukasi Gizi Melalui Media Booklet dan Website tentang Pemberian
MP-ASI yang Tepat di Kota Malang. Universitas Brawijaya Malang.
Rosalinna and Sulsitianingsih, A. (2019) ‘Pengaruh Penerapan Booklet Menu Seimbang
terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6-12 Bulan’, Jurnal Kebidanan Dan
Kesehatan Tradisional, 4, pp. 1–56.
Dos Santos Alvarenga, M., Scagliusi, F. B. and Philippi, S. T. (2010) ‘Development and
validity of the disordered eating attitude scale (DEAS)’, Perceptual and Motor
Skills, 110(2), pp. 379–395. doi: 10.2466/PMS.110.2.379-395.
Sari, D. N. &Wijayanti (2013) ‘Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Perkembangan Janin Dengan Stimulasi Kecerdasan Janin Dalam
Kandungan Di BPM Sri Lumintu Surakarta’, Kebidanan, 02(02), pp. 21–32.
Sarwono, P. (2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2014.
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, W. (2012) Statistika Untuk Penelitian. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sukmawati et al. (2018) ‘Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi dengan
66
LAMPIRAN
pretest, Ibu akan diberikan ceramah. Setelah 1 minggu kemudian, ibu hamil
akan mendapatkan reminder untuk mengulang kembali materi yaitu dengan
metode diskusi dan tanya jawab melalui daring maupun tatap muka dengan
peneliti. Kemudia 1 minggu berikutnya kuesioner posttest diberikan kepada
Ibu kembali yaitu dengan peneliti mendatangi rumah responden ataupun
secara online menggunakan form. Kuesioner pretest dan posttest merupakan
kuesioner yang sama dan dikerjakan dengan alokasi waktu 30 menit.
2. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah mendapatkan pengetahuan dan mendapatkan cinderamata.
3. Resiko yang ditimbulkan dari keikutsertaan anda dalam penelitian ini adalah
mengganggu waktu istirahat atau ketidaknyamanan.
4. Seandainya anda tidak menyetujui cara ini maka anda dapat memilih cara lain
yaitu peneliti bertanya kepada Ibu berdasarkan isi kuesioner. Partisipasi anda
bersifat sukarela, tidak ada paksaan, dan anda bisa sewaktuwaktu
mengundurkan diri dari penelitian ini.
5. Nama dan jati diri anda akan tetap dirahasiakan. Bila ada hal-hal yang belum
jelas, anda dapat menghubungi Tiara Sandi Zahra Sani dengan nomor telepon
081229555244 (WhatsApp), 089508949519 (Telepon dan SMS) atau alamat
email: tiaraszs99@gmail.com.
Setelah Ibu memahami berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini,
diharapkan Ibu yang terpilih pada penelitian ini dapat mengisi dan
menandatangani lembar persetujuan penelitian.
Dengan Hormat,
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Alamat :
No. Telepon/HP :
( ) ( )
Mengetahui,
Petunjuk : Isilah data dibawah ini pada kolom jawaban yang tersedia dan lingkari
jawaban yang diberi tanda (*) pada salah satu jawaban yang sesuai
1. Data Umum
Nama Puskesmas
Alamat Puskesmas
No. Telepon Puskesmas
2. Data Puskesmas
Provinsi
Kota/Kabupaten
Kecamatan
Luas Wilayah Kerja
Batas Wilayah:
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Luas tanah
Jumlah cakupan kelurahan/desa
wilayah kerja Puksesmas
Jumlah penduduk
Jumlah kepala keluarga
Jumlah posyandu
Jumlah Posbindu
Jumlah Puskesmas Pembantu
(Pustu)
Jenis Kegiatan untuk Ibu Hamil (Ada/Tidak Ada)*
Jika ada sebutkan .....
72
Fasilitas Jumlah..
1. Ambulans (Ada/Tidak ada)* ...
2. Sepeda Motor (Ada/Tidak ada)* ...
3. Kendaraan Roda Tiga (Ada/Tidak ada)* ...
4. Lainnya.... (Ada/Tidak ada)* ....
5. ... ....
Jadwal Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil
Tempat Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil
Jumlah Tenaga Kesehatan
sesuai Jenis Tenaga
1. Kepala Puskesmas
2. Ka. Sub. Bag Tata Usaha
3. Dokter Umum/Fungsional
4. Dokter Gigi
5. Bidan
6. Perawat
7. Perawat Gigi
8. Sanitarian
9. Apoteker
10. As. Apoteker
11. Analis Kesehatan/Laborat
12. Perekam Medis
13. Nutrisionis
14. Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
15. Epidemiolog
16. Entomolog
17. Pengadministrasi Umum
18. Pengelola Kepegawaian
19. Petugas Loket
20. Pengemudi
21. Penjaga Kantor
22. Petugas Kebersihan
73
Pilih salah satu jawaban yang dianggap benar, berikan tanda checklist (√) pada
salah satu kolom yang menurut Anda tepat.
No Jawaban
Pernyataan
. Benar Salah
1. Ibu yang tidak menjaga kebersihan, pola makan dan
1 0
aktivitasnya saat kehamilan akan rentan sakit.
2. Berat, panjang dan pertumbuhan anak yang akan
dilahirkannya kelak akan baik. Oleh karena itu ibu
0 1
hamil tidak perlu memperhatikan asupan dan pola
makannya.
3. Ibu hamil yang kurang asupan makan akan
1 0
mengalami KEK.
4. Untuk menentukan ibu hamil berisiko KEK atau
tidak, dapat menggunakan ukuran lingkar lengan atas 1 0
(LILA).
5. Ibu yang mengalami anemia tidak pucat dan tidak
0 1
mudah lelah.
6. Dalam sehari ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 3-4
1 0
porsi makan.
7. Prinsip Isi Piringku terdiri dari sajian porsi dalam 1
piring yaitu 1/6 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 1/6
1 0
sayuran, 1/6 buah-buahan, aktivitas fisik, minum air
8 gelas serta cuci tangan pakai sabun.
8. Makanan sehat dan beragam adalah makanan yang
0 1
membuat ibu hamil kenyang.
9. Porsi makan dengan prinsip Isi Piringku untuk ibu
hamil membuat ibu hamil menjadi kurus dan mudah 0 1
lapar.
10. Dalam sehari ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 3-4
1 0
porsi makan.
11. Porsi nasi atau penukarnya harus sama dengan
1 0
dengan porsi sayuran dalam satu piring sekali makan.
12. Yang termasuk makanan pokok adalah nasi, mie,
1 0
singkong dan ubi.
75
Petunjuk Pengisian:
Pilih salah satu jawaban dengan jujur yang sesuai dengan apa yang Anda
rasakan. Berikan tanda checklist (√) pada salah satu kolom yang disediakan.
Berikut 4 pilihan jawaban yaitu:
No Jawaban
Pernyataan
. SS S TS STS
1. Saya merasa berat badan kurus dimasa
kehamilan akan bermasalah baik sekarang
4 3 2 1
maupun di masa yang akan datang pada anak
saya.
2. Saya merasa tidak harus konsultasi kepada
petugas kesehatan hanya untuk masalah 1 2 3 4
makan saya saat hamil.
3. Jika ibu diare merupakan hal yang wajar
karena pertanda bahwa kekebalan ibu 1 2 3 4
semakin meningkat.
4. Sangat penting untuk mengukur LILA dan
mengecek kehamilan di pusat pelayanan 4 3 2 1
kesehatan.
5. Menurut saya anemia dan KEK bukan
1 2 3 4
masalah yang besar disaat kehamilan
6. Saya akan tetap makan sayur, lauk hewani
maupun nabati walaupun saya sedikit mual di 4 3 2 1
masa kehamilan saya.
77
dengan salam
d. Dokumentasi
D. Materi
Terlampir
E. Peserta
Ibu hamil sebanyak 20 orang yang telah bersedia menjadi responden penelitian
pada masing-masing kelas (2 kelas ibu hamil)
Kriteria :
1. Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di petugas kesehatan dan berada
di wilayah Puskesmas Banyumas
2. Ibu hamil dengan usia kehamilan 0-32 minggu
3. Sehat jasmani, tidak ada riwayat demam dan riwayat perjalanan jauh selama 2
minggu terakhir.
4. Ibu hamil yang bersedia mengikuti kelas ibu hamil.
5. Bersedia menjadi responden
6. Bisa membaca dan menulis.
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
G. Media dan Bahan
1. LCD
2. Microphone
3. Meja daftar hadir
4. Lembar daftar hadir
5. Alat tulis
6. Snack
7. Sabun cuci tangan
8. Hand sanitizer/hand wrap
9. Termometer
10. Masker dan sarung tangan
11. Face shield
H. Protokol Kesehatan
Terlampir
I. Evaluasi
Lembar post test dilakukan 2 minggu setelah penyuluhan
82
Booklet
83
84
85
86
87
88
89
90
91
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari terjangkitnya virus covid-
19 dimana akan dilakukan dan diadakan penyuluhan pada ibu hamil yaitu dengan
cara menerapkan penvegahan dan beberapa protokol kesehatan diantaranya:
a. Pesan Kesehatan/Health Advice
• Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta bilas setidaknya 40
sampai 60 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk bersih
atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat
menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (handsanitizer)
minimal 20 sampai 30 detik. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
dengan tangan yang tidak bersih.
• Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu,
atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat
sampah tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
setelahnya atau menggunakan handsanitizer.
• Gunakan masker kain bila harus keluar rumah. Tetap jaga jarak dan
lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Ganti masker kain
setelah 4 jam dipakai, dan cuci hingga bersih setelah dipakai.
• Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari
terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak
memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai
rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
• Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian
sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih
dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal
30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan
tradisional.
• Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke
fasyankes. (Kementerian Kesehatan RI, 2020b).
b. Prosedur/Langkah-langkah yang Harus Dilakukan oleh Kader/Petugas
Kesehatan
• Waktu kelas ibu hamil dan penyuluhan dapat terlebih dahulu
diinformasikan dahulu kepada masyarakat, melalui telefon, undangan,
pengumuman, dll.
• Mendata ibu hamil yang akan bersedia hadir dalam acara secara
92
perseorangan.
• Menginformasikan agar peserta yang datang ke lokasi dalam kondisi
sehat (tidak ada riwayat demam, riwayat bepergian ke daerah lain/
riwayat kontak dengan orang positif selama 14 hari terakhir).
• Pengumuman disertai instruksi mengenakan masker dan mematuhi
protokol kesehatan.
• Lokasi diatur sedemikian rupa mengikuti protokol kesehatan dengan
pemberian tanda tempat berdiri/ duduk bagi orang klien paling sedikit 1-
2 meter per orang.
• Ruangan diusahakan mempunya ventilasi yang banyak atau
menggunakan tempat yang terbuka. Memastikan area tempat pelayanan
dibersihkan sebelum dan sesudah pelayanan sesuai dengan prinsip
pencegahan penularan infeksi minimal akan dilakukan 2 hari sebelum
dilaksanakan kegiatan.
• Menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun, masker,
handwrap/handsanitizer dan termometer untuk mengukur suhu klien
(faceshield sebagai tambahan).
• Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari
sarung tangan, masker dan face shield.
• Pelaksanaan deteksi dini sesuai standar dengan penerapan protokol
kesehatan meliputi jarak duduk, alur klien, penggunaan masker dan cuci
tangan serta memberikan beberapa intruksi dalam kegiatan untuk klien.
• Setelah proses pelaksanaan skrining dan edukasi, peserta diminta untuk
segera meninggalkan lokasi agar tidak terjadi kerumunan massa.
c. Prosedur/Langkah-langkah yang Harus Dilakukan oleh Klien
• Memastikan dalam kondisi sehat untuk datang ke tempat lokasi (tidak
ada riwayat demam, riwayat bepergian ke daerah lain/ riwayat kontak
dengan positif selama 14 hari terakhir
• Selalu gunakan masker
• Datang ke lokasi sesuai dengan jam yang sudah ditentukan dan
diusahakan hanya datang seorang saja. Jika tidak memungkinkan
memintalah izin pada petugas kesehatan.
• Patuhi dan ikuti protokol kesehatan yang ditetapkan petugas.
• Duduk/berdiri ditempat yang telah ditentukan.
• Segera meninggalkan lokasi pemeriksaan, hindari berbincang-bincang
dengan pengunjung lain tanpa menjaga jarak.
• Segera membersihkan diri setibanya di rumah
(Kemenkes RI, 2020; Kementerian Kesehatan RI, 2020a; Tim
Kementerian Dalam Negeri, 2020).
93
94
JADWAL PENELITIAN
Bulan
Rencana Penelitian
Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus