Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

F4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS KUPRIK
KABUPATEN MERAUKE
PERIODE NOVEMBER 2020 – FEBRUARI 2021

PENYULUHAN GIZI PADA PESERTA POSYANDU BALITA KAMPUNG KUPRIK


PUSKESMAS KUPRIK KECAMATAN SEMANGGA

1. LATAR BELAKANG
Kasus gizi buruk masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu dari
tiga anak di dunia meninggal setiap tahun akibat buruknya kualitas gizi. Dari data
Departemen Kesehatan menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun
karena masalah kekurangan gizi dan buruknya kualitas makanan, didukung pula oleh
kekurangan gizi selama masih didalam kandungan. Hal ini dapat berakibat
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada saat anak beranjak dewasa.Dr.Bruce
Cogill, seorang ahli gizi dari badan PBB UNICEF mengatakan bahwa isu global tentang
gizi buruk saat ini merupakan problem yang harus diatasi (Litbang, 2008). Gizi buruk
pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan kenaikan berat badan
balita yang tidak cukup.Perubahan berat badan balita dari waktu ke waktu
merupakan petunjuk awal perubahan status gizi balita. Dalam periode 6 bulan, bayi
yang berat badannya tidak naik, 2 kali berisiko mengalami gizi buruk 12.6 kali
dibandingkan pada balita yang berat badannya naik terus. Bila frekuensi berat badan
tidak naik lebih sering, maka risiko akan semakin besar (Litbang, 2007).
Penyebab gizi buruk sangat kompleks, sementara pengelolaannya
memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak.Bukan hanya dari dokter
maupun tenaga medis saja, tetapi juga dari pihak orang tua, keluarga, pemuka
masyarakat, pemuka agama maupun pemerintah.Pemuka masyarakat maupun pemuka
agama sangat dibutuhkan dalam membantu pemberian edukasi pada masyarakat,
terutama dalam menanggulangi kebiasaan atau mitos yang salah pada pemberian
makanan pada anak. Demikian juga posyandu dan puskesmas sebagai ujung tombak
dalam melakukan skrining atau deteksi dini dan pelayanan pertama dalam
pencegahan kasus gizi buruk (Nency, 2006).
2. PERMASALAHAN
Status gizi pada anak saat ini kurang menjadi perhatian, padahal gizi
merupakan elemen penting dalam masa tumbuh kembang anak. Di samping dampak
langsung terhadap kesakitan dan kematian, gizi juga berdampak terhadap
pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas. Kecerdasan seorang anak
tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan berupa stimulasi,
melainkan juga faktor gizi atau nutrisi. Untuk memperoleh anak yang cerdas dan sehat
dibutuhkan asupan gizi atau nutrisi yang sehat dan seimbang dalam makanan sehari-hari.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya, terdapat hubungan antara malnutrisi dengan
tingkat inteligensi dan prestasi akademik yang rendah. Untuk negara-negara
berkembang dimana kejadian malnutrisi sering dijumpai, hal ini akan berdampak
serius terhadap keberhasilan pembangunan nasional.

3. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan masalah di atas, maka diadakan penyuluhan tentang gizi buruk,
pengenalan makanan yang bersih dan bergizi untuk menunjang masa pertumbuhan, serta
pemberian bubur kacang hijau bagi balita yang hadir dalam kegiatan penyuluhan.

4. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Kegiatan :Penyuluhan Perorangan Tentang Gizi Buruk
b. Tujuan :Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya
pemenuhan gizi pada anak
c. Peserta :Anggota posyandu balita
d. Waktu : Selasa, 5 Februari 2021
e. Tempat : Posyandu di Kampung Kuprik
f. Penanggung jawab : Petugas puskesmas kuprik, kader, dokter pembimbing
interensip dan dokter interensip.
g. Pelaksanaan :

Pelaksanaan kegiatan dengan penyuluhan perorangan pengenalan tentang


gizi, pengenalan makanan yang bersih dan bergizi untuk menunjang masa
pertumbuhan ini dilaksanakan di Posyandu Balita Kampung Kuprik pada hari
Selasa tanggal 5 Februari 2021 dan dihadiri oleh warga sekitar dan kader-kader
posyandu.
Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan gizi buruk berupa definisi,
penyebab, klasifikasi, gejala klinis, pengobatan, komplikasi, dan pencegahan
terjadinya gizi buruk. Selain itu, dilakukan pula pengenalan tentang makanan
dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi oleh anak-anak pada masa
pertumbuhan. Kegiatan ini dirangkaikan pula dengan kegiatan bulanan
posyandu yaitu pengukuran tumbuh kembang balita dan pada akhir kegiatan
dilakukan pemberian bubur kacang hijau kepada balita yang hadir.

5. MONITORING DAN EVALUASI


Kegiatan berjalan kondusif, dimana para warga Kampung Kuprik menyimak
materi dengan baik selama kegiatan berlangsung. Penyuluhan ini diharapkan dapat
memperluas pengetahuan mengenai pentingnya pemberian gizi yang baik, benar, dan
seimbang kepada anggota keluarganya agar terhindar dari gizi buruk. Namun, masih
terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini, diantaranya kendala dalam
sarana dan prasarana.
Selain itu, masih banyaknya ibu-ibu yang tidak membawa anak-anak mereka
untuk mengikuti kegiatan posyandu secara rutin tiap bulannya dikarenakan alasan
kerja atau dengan alasan apabila anak mereka ikut posyandu dan mendapat imunisasi,
maka anak mereka akan menjadi sakit. Diharapkan kedepannya, kader puskesmas yang
tinggal disekitar warga dapat lebih aktif mengajak warga untuk menghadiri kegiatan-
kegiatan puskesmas demi peningkatan pengetahuan dan kualitas hidup serta kesehatan
masyarakat Indonesia.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai