Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA


DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS KUPRIK
KABUPATEN MERAUKE
PERIODE NOVEMBER 2020 – FEBRUARI 2021

PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA PESERTA POSYANDU BALITA


PUSKESMAS KUPRIK KECAMATAN SEMANGGA

1. LATAR BELAKANG

Imunisasi merupakan upaya pemerintah untuk mencapai Milennium Development


Goals (MDGs) yang salah satu tujuannya adalah untuk menurunkan angka kematian anak
(Kemenkes, 2010). Angka kematian bayi merupakan indikator utama yang digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat baik ditingkat provinsi maupun nasional.
Berdasarkan kondisi tersebut, program – program di Indonesia menitikberatkan pada
upaya penurunan angka kematian bayi melalui imunisasi, sebab anak merupakan investasi
masa depan (Depkes, 2009). Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan /
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit rigan.
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat anti untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin
BCG, DPT dan campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio).

Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang
sering berjangkit.
Secara umun tujuan imunisasi antara lain:

a. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular


b. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular
c. Imunisasi menurunkan angka mordibitas (angka kesakitan) dan mortalitas
(angka kematian) pada balita
Manfaat imunisasi

a. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan


kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat
dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.

Sekurang-kurangnya 70% dari penduduk suatu daerah harus mendapat


imunisasi dasar yang meliputi: BCG, Polio, Hepatitis B, Campak dan DPT. Namun di
Indonesia masih banyak ditemukan kasus penyakit yang seharusnya dapat dicegah
dengan imunisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan imunisasi untuk meningkatkan
pemahaman keluarga tentang pentingnya imuisasi dasar pada balita agar keluarga mau
mengimunisasikan anaknya.

2. PERMASALAHAN

WHO (1991) melaporkan bahwa diperkirakan 1.7 juta bayi dan anak-anak
meninggal karena penyakit infeksi seperti, campak, difteri, pertusis, tetanus, dan TBC.
Disamping itu Indonesia dikelompokkan sebagai daerah endemik sedang sampai
tinggi Hepatitis B di dunia. Penyakit tersebut dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap. Selain itu WHO mengatakan banyak keraguan terhadap
vaksin (imunisasi) diantaranya sejarah, hubungan dengan petugas kesehatan dan
faktor emosional. Faktor lain yang dapat menjadi permasalahan adalah ibu khawatir
jika anaknya diberi imunisasi makan akan timbul demam dan efek samping lainnya.
Selain itu bisa disebabkan karena pada saat jadwal pemberian imunisasi, anak dalam
kondisi tidak sehat sehingga pemberian imunisasi ditunda dan bisa berakibat ibu lupa
untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi. Adapun faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar yaitu faktor usia, tingkat pendidikan,
sikap, tingkat pengetahuan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, jumlah anak,
dukungan keluarga, kepercayaan, ketersediaan sarana dan prasana, peralatan
imunisasi, keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi, petugas imunisasi, dan kader
kesehatan.
3. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya kesehatan anak dalam hal ini
pemberian imunisasi adalah dengan mengadakan pemberian imunisasi dasar lengkap.
Oleh sebab itu, Puskesmas Kuprik mengadakan pemberian imunisasi yang rutin setiap
bulan dan dilaksanakan satu kali untuk setiap kampung pada wilayah kerja Puskesmas
Kuprik. Sasaran dari kegiatan ini adalah semua bayi yang berada diwilayah kerja
Puskesmas Kuprik. Intervensi yang dilakukan adalah pendaftaran balita, penimbangan
dan pengukuran balita, pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran, penuluhan dan
pelayanan gizi bagi ibu balita dan pelayanan imunisasi.

4. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Kegiatan :Pemberian Imunisasi dasar
b. Tujuan :Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya
kesehatan Ibu dan Anak
c. Peserta :Anggota posyandu balita
d. Waktu : Selasa, 5 Februari 2021
e. Tempat : Posyandu di Kampung Kuprik
f. Penanggung jawab : Petugas puskesmas kuprik, kader, dokter pembimbing
interensip dan dokter interensip.
g. Pelaksanaan : Melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
pada balita, penentuan status pertumbuhan yang di lakukan oleh kader,
penyuluhan gizi dan konseling oleh ahli gizi, dan pemeriksaan kesehatan serta di
lakukan imunisasi oleh petugas Kesehatan dan Dokter Internsip.

h. MONITORING DAN EVALUASI


Secara keseluruhan, upaya pemberian imunisasi balita di Kuprik berjalan dengan
lancar dan baik. Semua balita yang datang untuk imunisasi diberikan imunisasi kecuali
bagi balita yang tidak sesuai jadwal (usianya belum sesuai dengan jadwal pemberian)
atau terdapat kontraindikasi lainnya. Peserta imunisasi beserta orang tua mengikuti
arahan dengan baik dimulai dari pendaftaran balita, penimbangan dan pengukuran balita,
pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran, penyuluhan dan pelayanan gizi balita dan
imunisasi.
Untuk perkembangan ke depan diharapkan para balita di wilayah Puskesmas
Kuprik menjalani imunisasi lengkap sesuai jadwal, sehingga terbebas dari penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan dibutuhkan peran serta aktif dari para
kader supaya kegiatan imunisasi berjalan lancar.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai