Anda di halaman 1dari 30

Colombo Plan Drug Advisory Programme (DAP)

The Universal Treatment Curriculum for Substance Use Disorders (UTC)

MODUL 1
PENGANTAR PELATIHAN
Modul 1 Sasaran Pembelajaran

 Menjelaskan tujuan umum dari pelatihan UTC


dan setidaknya 4 tujuan khusus dari 2 hari
pelatihan UTC 7 ini.
 Menyebutkan setidaknya 1 tujuan pembelajaran
personal
 Menjelaskan 2 elemen krisis dan siklus alami
terjadinya krisis

1.2
Latihan Berpasangan : Introduksi

 Siapa nama Anda (rekan Anda)?


 Apa pekerjaan Anda? Apa ruang lingkupnya?
 Ceritakan tentang pengalaman yang
menyenangkan ATAU salah satu fakta tentang
diri Anda yang menyenangkan (tentang
keterampilan khusus, minat, hobi, dll.)?
 Apa yang Anda bayangkan tentang asesmen
dan rencana rawatan?

1.3
Materi Pelatihan

1.4
Masalah Global

 Sebanyak 271 juta orang pernah


menggunakan zat illegal, setidaknya sekali,
pada tahun 2019

Sumber: UNODC. (2020). World drug report 2019. New York: United Nations. 1.5
Masalah Global

 Sebanyak 35 juta orang diperkirakan


mengalami gangguan penggunaan zat (GPZ)
 Orang dengan GPZ
 Merupakan bagian dari orang yang menggunakan
narkoba (zat)
 Membutuhkan penanganan, rawatan medis dan
sosial, dan rehabilitasi

Sumber: UNODC. (2020). World drug report 2019. New York: United Nations. 1.6
DSM – 5

 Diagnostic
and Statistical
Manual (DSM) of
Mental Disorders – (versi) 5

 DSM-5
 Terdapat definisi GPZ

1.7
Diagnostic and Statistical Manual- 5
(DSM-5)

 Dipublikasikan oleh the American Psychiatric


Association
 Menyediakan kriteria standar untuk klasifikasi
gangguan mental
 GPZ didefinisikan sebagai sebuah pola bermasalah
dari penggunaan zat yang mengarah kepada
perbaikan klinis secara signifikan di dalam
keseharian atau dari kondisi tekanan
 Tingkat keparahannya diukur berdasarkan sebuah
rentang, dari ringan ke parah
Sumber: American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.).
Washington, DC: Author
1.8
International Classification of of Diseases
(ICD-10)

 Dipublikasikan oleh WHO


 Mencakup masalah kesehatan secara
menyeluruh
 Juga istilah pola penggunaan zat psikoaktif:
 Penggunaan Berbahaya – jika polanya menyebabkan
kerusakan pada kesehatan (fisik maupun mental)
 Sindroma Ketergantungan – jika menggunakan
narkoba menjadi sebuah keharusan (kompulsi) dan
adanya gejala-gejala fisik putus zat setelah tidak lagi
menggunakan
Sumber: World Health Organization (2007) International Statistical Classification of Diseases and Related Health
Problems (10th revision). Geneva. Author
1.9
Masalah Global

 11 juta orang diperkirakan menyuntik zat


selama tahun 2018
 Sekitar 1,4 juta diantara mereka positif HIV
 Sekitar 5,5 juta diantara mereka juga terinfeksi
virus hepatitis-C

Sumber: UNODC. (2020). World drug report 2019. New York: United Nations.
1.10
Masalah Global

 Konsekuensi global dari GPZ


(Gangguan Penggunaan Zat) sangatlah luas,
mencakup:
 Meningkatnya angka hepatitis dan tuberkulosis
 Kehilangan produktivitas
 Cidera dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas
 Tingkat perawatan dan kematian karena overdosis
 Kejadian bunuh diri
 Tindak kekerasan

Sumber: UNODC. (2020). World drug report 2019. New York: United Nations.
1.11
Masalah Global

 “Terus terjadi kebutuhan besar yang tidak


terpenuhi untuk bidang pencegahan, terapi,
perawatan dan dukungan, khususnya di
negara-negara berkembang“
— Yuri Fedotov, (mantan) Direktur Eksekutif, UNODC

Sumber: UNODC. (2011). World drug report 2011 (p.9). New York: United Nations. 1.12
Masalah di Indonesia

 Diperkirakan pada tahun 2019 terdapat 3,6 juta 


pengguna narkoba, dimana 1 juta orang
diantaranya merupakan prioritas untuk
mendapatkan penanganan.
 Hingga  Juni 2019, secara kumulatif jumlah kasus
AIDS yang dilaporkan sebanyak 349,883 kasus,
dimana penasun (pengguna napza suntik)
menyumbangkan angka penularan sebanyak
47%. 

Sumber: Badan Narkotika Nasional & LIPI. (2019) dan Kemenkes RI. (2019) 1.13
Tujuan Pelatihan Berseri ini

Membangun kapasitas terapi berstandar


internasional:
 Melatih
 Profesionalisme
 Menyebarluaskan
tenaga kerja

1.14
Seri Kurikulum

 Kurikulum 1 : “Fisiologi dan Farmakologi Adiksi


untuk para Profesional Adiksi (3 hari)”.
 Pengetahuan dasar, bukan tentang
'bagaimana caranya' atau berbasis
keterampilan.
 Tinjauan mengenai fisiologi adiksi sebagai
penyakit otak dan farmakologi zat psikoaktif.

1.15
Serial Kurikulum

 Kurikulum 2 : “Terapi Gangguan Penggunaan


Zat – Perawatan  Berkelanjutan untuk para
Profesional Adiksi” (5 hari).
 Pengetahuan dasar, bukan tentang ‘bagaimana
caranya’ atau berbasis keterampilan.
 Tinjauan mengenai pemulihan dan manajemen
pemulihan, tahap perubahan perilaku, faktor
yang mempengaruhi luaran terapi, prinsip terapi
efektif, komponen terapi, praktik berbasis bukti,
termasuk konseling pasangan dan keluarga.
1.16
Serial Kurikulum

 Kurikulum 3 : “Komorbiditas Gangguan Jiwa dan


Gangguan Medis – Ikhtisar untuk para
Profesional Adiksi” (2 hari).
 Pengetahuan dasar, bukan berbasis
keterampilan.
 Tinjauan mengenai hubungan antar
gangguan komorbiditas dan kaitannya dengan
terapi, penjelasan tentang gangguan yang
sering menyertai gangguan jiwa dan gangguan
medis.
1.17
Serial Kurikulum

 Kurikulum 4 : “Keterampilan Konseling Dasar


untuk para Profesional Adiksi” (5 hari).
 Pelatihan berbasis keterampilan
 Tinjauan mengenai hubungan yang membantu:
intensionalitas atau fokus dalam konseling;
keterampilan konseling lintas-sektor;
wawancara motivasional dasar; edukasi
keterampilan pemulihan; konseling kelompok
dan psikoedukasi.

1.18
Serial Kurikulum

 Kurikulum 5 : “Asesmen dan Wawancara,


Perencanaan Terapi dan Pendokumentasian,
bagi para Profesional Bidang Adiksi” (5 hari)
 Pelatihan berbasis keterampilan.
 Asesmen yang efektif dan terintegrasi,
perencanaan terapi dan pendokumentasian
sebagai perangkat dalam terapi.

1.19
Serial Kurikulum

 Kurikulum 6 : “Manajemen Kasus untuk para


Profesional Adiksi”  (2 hari).
 Pelatihan dasar dan keterampilan.
 Tinjauan mengenai manajemen kasus dalam
terapi GPZ dan praktik keterempilan dalam
fungsi manajemen kasus (perencanaan,
jejaring, monitoring, advokasi, konsultasi, dan
kolaborasi).

1.20
Serial Kurikulum

 Kurikulum 7 : “Intervensi Krisis untuk ara


Profesional Adiksi”  (Kurikulum ini, 2 hari).
 Pelatihan dasar dan keterampilan.
 Krisis merupakan bagian dari kehidupan,
pedoman manajemen krisis, manajemen risiko
bunuh diri dan menghindarkan diri dari krisis
personal (perawatan diri untuk konselor).

1.21
Serial Kurikulum

 Kurikulum 8 : “Etika untuk para Profesional


Adiksi” (2 hari).
 Pelatihan dasar.
 Panduan profesional dan etika perilaku,
kerahasiaan, prinsip-prinsip etika dan kode etik
profesional, etika pengambilan keputusan,
supervisi dan praktik etika.

1.22
Kurikulum 7 Sasaran Pembelajaran

 Mendefinisikan krisis dan intervensi krisis


 Menjelaskan langkah-langkah untuk mengelola
krisis
 Memperagakan pencegahan dan intervensi
bunuh diri
 Memperagakan bagaimana menangani klien
yang sulit atau agresif dengan memastikan
keamanan klien dan konselor

1.23
Istirahat
15 menit

1.24
Latihan Kelompok-Besar: Harapan Pelatihan

 Tuliskan2 harapan Anda terhadap pelatihan


ini pada kartu yang disediakan

1.25
Apakah Krisis Itu?

 “Krisis adalah persepsi atau pengalaman dari


suatu peristiwa ataupun situasi, yang menjadi
kesulitan yang tidak dapat diatasi (oleh orang
yang mengalami), karena melampaui
kapasitas (sumber daya) atau cara-cara
penanganan yang dimiliki seseorang tersebut
pada saat terjadinya”

Sumber: James, R. (2008). Crisis intervention strategies, 6th ed. (p.3). Belmont, CA: Thomson.

1.26
Apakah Krisis Itu?

 Keadaan tidak terkendali dan penuh kebingungan


di mana klien mengalami frustrasi dan guncangan
(tekanan) yang berat dalam kehidupannya.
 Situasi mendesak yang terjadi cepat dimana
beragam emosi dialami, seperti rasa
ketidakpastian, ketakutan, kehilangan, kesedihan –
yang ekstrim.
 Keadaan emosi dalam merespon tekanan dalam
kehidupan seseorang, namun bukan pada tekanan
itu sendiri.
1.27
Apa yang BUKAN Krisis?

 Masalah yang dapat diatasi oleh seseorang atau


keluarga bukan merupakan krisis, meskipun
masalah tersebut besar dan sangat
mengkhawatirkan.

1.28
Apakah Krisis Itu?

 Krisis ; bahaya
 Krisis ; kesempatan
 Krisis adalah bahaya — dapat membebani
klien secara berlebihan; untuk klien yang
sedang dalam masa pemulihan dapat
menyebabkan relapse.
 Krisis adalah peluang dimana klien menjadi
lebih terbuka terhadap intervensi terapeutik
yang dapat menumbuhkan perubahan positif
dan perkembangan diri.
1.29
Latihan Kelompok-Kecil:
Bahaya dan Peluang dalam Krisis

 Tentukan pencatat dan Bahaya Peluang


pembicara
 Diskusikan bagaimana krisis
dapat menjadi sebuah bahaya,
dan tuliskan beberapa contohnya
 Diskusikan bagaimana krisis
dapat menjadi sebuah peluang
dan tuliskan beberapa contohnya

1.30

Anda mungkin juga menyukai