Anda di halaman 1dari 22

Manajemen pelayanan Keperawatan jiwa

Profesional klinik dan Komunitas

Ns Previarsi Rahayu M.Kep


PELAYANAN PROFESIONAL
Menurut psychiatric mental health Nursing: Scope and standards of
practice (2007) dalam stuart (2013) American nurses Association
mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai bidang spesialisasi
praktik keperawatan yang komit untuk meningkatkan kesehatan jiwa
Melalui pengkajian diagnosis dan treatment respon manusia terhadap
masalah kesehatan jiwa dan gangguan kesehatan jiwa menggunakan diri
kita sebagai kiatnya dan teori keperawatan psikososial dan neurobiologis
serta bukti reset sebagai ilmunya.
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup keperawatan kesehatan jiwa masyarakat terdiri atas berbagai rentang
masalah kesehatan jiwa antara kondisi sehat dan sakit, pada usia anak Sampai usia
lanjut, perawatan di rumah sakit ataupun masyarakat. Serta kondisi kesehatan jiwa di
rumah ataupun di tempat khusus (industri dan penjara)
Upaya kesehatan jiwa masyarakat meliputi seluruh level dan
tindakan keperawatan kesehatan jiwa. Merupakan pelayanan
Paripurna, mulai dari pelayanan kesehatan jiwa spesialistik,
integratif dan pelayanan yang berfokus masyarakat.. selain itu
memberdayakan seluruh potensi dan sumber daya di masyarakat
sehingga terwujud masyarakat yang mandiri dalam memelihara
kesehatannya.

Pelayanan kesehatan jiwa spesialistik dilaksanakan di rumah sakit


jiwa dengan berbagai penerapan model praktik keperawatan
profesional (MPKP) yang telah dikembangkan.
Pelayanan kesehatan jiwa integratif merupakan pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan di Rumah Sakit Umum. pelayanan ini berbentuk unit perawatan intensif
kejiwaan (psychiatric intensive care unit - PICU) dan konsultan penghubung
keperawatan kesehatan mental (consultan liaison mental health Nursing -CLMHN).
Unit psychiatric di rumah sakit umum merupakan sarana pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa jangka pendek (short term hospitalization), sedangkan CLMHN
merupakan sarana merawat pasien gangguan fisik yang mengalami masalah
psikososial.

Pelayanan kesehatan jiwa berfokus pada masyarakat dimulai dari pelayanan tingkat
kabupaten atau kota, Puskesmas atau kelompok khusus, sampai keluarga.
Pelayanan ini dikenal denganKeperawatan kesehatan jiwa masyarakat (community
mental health Nursing - CMHN) pelayanan kesehatan jiwa di CMHN ini dimulai dari
level lanjut (advance), menengah (intermediate) dan dasar (Basic).
Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa yang
komprehensif mencakup tiga tingkat pencegahan
yaitu:

Pencegahan Primer
Pencegahan sekunder
Pencegahan Tersier
Pencegahan primer

1. Fokus pelayanan keperawatan jiwa pada peningkatan kesehatan dan pencegahan


terjadinya gangguan jiwa
2. Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa serta mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan jiwa.
3. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang belum mengalami gangguan sesuai
dengan kelompok umur yaitu anak remaja dewasa dan usia lanjut.
4. Aktivitas pada pencegahan primer adalah sebagai
berikut
a. program pendidikan kesehatan program stimulasi b. Program dukungan sosial diberikan kepada anak
perkembangan, program sosialisasi, manajemen yatim piatu, kehilangan pasangan, Kehilangan pekerjaan,
stres, dan persiapan menjadi orang tua. serta kehilangan rumah atau tempat tinggal yang
Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai semuanya ini mungkin terjadi akibat bencana.
berikut : Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai
1. Pendidikan Kesehatan pada orang tuaa. berikut:
a) Pendidikan menjadi orang tua 1. Memberikan informasi cara mengatasi kehilangan
b) Perkembangan anak sesuai dengan usia 2. Menggerakkan dukungan masyarakat seperti
c) Memantau dan menstimulasi perkembangan menjadi orang tua asuh bagi anak yatim Piatu
d) Mensosialisasi anak dengan lingkungan 3. Melatih keterampilan sesuai keahlian masing-masing
2. Cara mengatasi stress. untuk mendapatkan pekerjaan.
a) Stress pekerjaan 4. Mendapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk
b) stress perkawinan memperoleh tempat tinggal
c) Stress sekolah
d) Stress pasca bencana
C. Program pencegahan penyalahgunaan d. Program pencegahan bunuh diri bunuh diri
obat. merupakan salah satu cara penyelesaian masalah oleh
Penyalahgunaan obat sering digunakan individu yang mengalami keputusasaan.
sebagai koping untuk mengatasi masalah. oleh karena itu perlu dilakukan program berikut:
Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain 1. Memberikan informasi untuk meningkatkan
sebagai berikut : kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda bunuh
1. Pendidikan kesehatan melatih koping diri
positif untuk mengatasi stress 2. Menyediakan lingkungan yang aman untuk
2. Latihan asertif yaitu mengungkapkan mencegah bunuh diri
keinginan dan perasaan tanpa menyakiti 3. Melatih keterampilan koping yang adaptif
orang lain
3. Latihan afirmasi dengan menguatkan
aspek-aspek positif yang ada pada diri
seseorang
Pencegahan sekunder
1. Fokus pelayanan keperawatan pada pencegahan sekunder adalah deteksi dini masalah psikososial
dan gangguan jiwa serta penanganan dengan segera
2. Tujuan pelayanan adalah menurunkan kejadian gangguan jiwa
3. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang beresiko atau memperlihatkan tanda-tanda masalah
psikososial dan gangguan jiwa

Aktivitas pada pencegahan sekunder adalah sebagai berikut:


a. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti
masyarakat tim kesehatan lain dan penemuan langsung.

b. Melakukan Penjaringan kasus dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Melakukan pengkajian 2 menit untuk memperoleh data fokus format terlampir
2. Jika ditemukan tanda-tanda berkaitan dengan kecemasan dan depresi maka lanjutkan
pengkajian dengan menggunakan pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
3. Menggumumkan kepada masyarakat tentang gejala Dini gangguan jiwa di tempat umu
4. Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan Sesuai dengan
standarpenilaian desain program pengobatan bekerjasama dengan dokter serta memonitor efek
samping pemberian obat gejala dan kepatuhan pasien minum obat.
5. Bekerjasama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain yang dibutuhkan pasien untuk mengatasi gangguan
fisik yang dialami jika ada gangguan fisik yang memerlukan pengobatan

6. Melibatkan keluarga dalam pemberian obat mengajarkan keluarga agar melaporkan segera kepada perawat jika ditemukan
adanya tanda-tanda yang tidak biasa dan menginformasikan jadwal tindak lanjut.

7. Penanganan kasus bunuh diri dapat menempatkan pasien ditempat yang aman melakukan pengawasan ketat menguatkan
koping dan melakukan rujukan jika mengancam keselamatan jiwa

8. Menempatkan pasien ditempat yang aman sebelum dirujuk dengan menciptakan lingkungan yang tenang dan stimulus
yang minimal

9. Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk membantu pemulihan pasien seperti terapi aktivitas
kelompok terapi keluarga dan terapi lingkungan

10. Memfasilitasi kelompok Swadaya self-help group atau kelompok pasien kelompok keluarga atau kelompok masyarakat
pemerhati berupa kegiatan kelompok yang membahas masalah-masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa dan cara
penyelesaiannya

11. kata lain servis untuk intervensi krisis yaitu pelayanan dalam 24 jam melalui telepon berupa pelayanan konseling

12 melakukan tindak lanjut (follow up) dan rujukan kasus


Pencegahan Tersier

1. Fokus pelayanan keperawatan pada peningkatan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan
pada pasien gangguan jiwa
2. Tujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan akibat gangguan jiwa
3. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan.
4. Aktivitas pada pencegahan tersier antara lain sebagai berikut :
a) Program dukungan sosial dengan menggerakkan sumber-sumber di masyarakat seperti sumber
pendidikan dukungan masyarakat atau tetangga teman dekat tokoh masyarakat dan pelayanan terdekat
yang terjangkau masyarakat beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi hal sebagai berikut:
I. Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap penerimaan pasien
gangguan jiwa
II. Pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien yang mengalami
kekambuhan
b) Membuat program sosialisasi 1 membuat tempat pertemuan untuk sosialisasi si dua mengembangkan
keterampilan hidup seperti aktivitas sehari-hari mengolah rumah tangga dan mengembangkan hobi 3 program
rekreasi seperti menonton bersama jalan santai pergi ke tempat rekreasi kegiatan sosial dan keagamaan seperti
arisan bersama pengajian Majelis Taklim dan kegiatan adat
c) Program mencegah Stigma
* Stigma merupakan anggapan yang Keliru dari masyarakat terhadap gangguan jiwa oleh karena
itu perlu diberikan program mencegah tikma untuk menghindari isolasi dan diskriminasi terhadap
pasien gangguan jiwa beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan
jiwa serta sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa
2. Pendekatan kepada tokoh masyarakat atau orang yang berpengaruh dalam rangka
mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa
PELAYANAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
PENCEGAHAN

PRIMER SEKUNDER TERSIER

Peningkatan Deteksi dini Peningkatan fungsi


kesehatan &
adanya masalah & sosialisasi serta
pencegahan pencegahan
terjadinya psikososial &
kekambuhan
gangguan gangguan Jiwa
jiwa

Mencegah ggn jiwa, Mengurangi


Menurunkan kecacatan/ketdkmampuan
mempertahankan & kejadian ggn jiwa akibat ggn jiwa
meningkatkan kes.jiwa
Pengkajian

Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit


berdasarkan keluhan pasien setelah ditemukan tanda-tanda menonjol
yang mendukung adanya gangguan jiwa maka pengkajian dilanjutkan
dengan menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa data yang
dikumpulkan mencakup keluhan utama riwayat kesehatan jiwa
pengkajian mat dilampirkan pada modul teknik psikososial dan
pengkajian status mental.

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara dengan pasien


dan keluarga pengamatan langsung terhadap kondisi pasien serta
melalui pemeriksaan
Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian baik masalah yang bersifat
aktual gangguan kesehatan jiwa maupun yang beresiko mengalami gangguan jiwa. Jika perawat
menemukan anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa maka perawat harus berhati-hati
dalam penyampaian kepada pasien dan keluarga agar tidak menyebabkan gangguan jiwa Karena hal
tersebut merupakan stigma dalam masyarakat.

Adapun diagnosis keperawatan yang diidentifikasikan penting untuk pasca bencana adalah sebagai
berikut:
1. Masalah kesehatan jiwa pada anak atau remajaa.
a) Depresi.
b) Perilaku kekerasan
2. Masalah kesehatan jiwa pada usia dewasaa.
HDRPK. RBD. Isos Gangguan persepsi halusinasif. Gangguan proses fikir (waham). Defisit perawatan
diri.
3. Masalah kesehatan jiwa pada lansiaa.
a. demensia/depresi
Perencanaan Keperawatan

*Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan kesehatan


jiwa yang mencakupi tindakan psikoterapeutik yaitu:
1. Penggunaan berbagai teknik komunikasi terapeutik dalam membina hubungan dengan
pasien
2. Pendidikan kesehatan tentang prinsip-prinsip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa
3. Perawatan Mandiri (Aktivitas kehidupan sehari-hari) meliputi kebersihan diri misalnya
mandi, kebersihan rambut, gigi, perineum, makan dan minum, buang air besar dan buang
air kecil.
4. Terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi keluarga
5. Tindakan kolaborasi (pemberian obat-obatan dan monitor efek samping)
Dalam Menyusun rencana Tindakan keperawatan, harus dipertimbangkan bahwa mengatasi satu
diagnose keperawatan, memerlukan beberapa kali pertemuan, hingga tercapai kemampuan yang
diharapkan baik untuk pasien, maupun keluarga. Rencana Tindakan keperawatan ditunjukan pada
individu, keluarga, kelompok dan Komunitas

1. Pada tingkat individu di fokuskan pada peningkatan keterampilan dalam kegiatan sehari-hari
dan keterampilan koping adaptif dakam mengatasi masalah.
2. Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam merawat pasien dan
mensosialisasi pasien dengan lingkungan
3. Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam rangka sosialisasi agar
pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan
4. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa serta menggerakkan sumber-sumber yang ada di
masyarakat yang dapat di manfaatkan oleh pasien dan keluarga
Tindakan keperawatan

Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat tindakan


keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien saat ini
perawat bekerja sama dengan pasien keluarga dan tim kesehatan lain dalam
melakukan tindakan tujuannya adalah memberdayakan pasien dan keluarga agar
mampu Mandiri memenuhi kebutuhannya serta meningkatkan keterampilan
koping dalam menyelesaikan masalah perawat bekerja dengan pasien dan
keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi pengobatan
melalui kolaborasi dan rujukan.
Evaluasi asuhan keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan dilakukan untuk menilai perkembangan pasien dan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah.
1. Evaluasi pasien
a. Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuannya
b. Membina hubungan dengan orang lain di lingkungannya secara bertahap
c. Melakukan cara-cara menyelesaikan masalah yang dialami

2. Evaluasi Keluarga
a. Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pasir hingga pasir Mandiri
b. Mengenal tanda dan gejala Dini terjadinya gangguan
c. Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa atau
kekambuhan
d. Mengidentifikasi perilaku pasien yang membutuhkan konsultasi segera
e. Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat seperti tetangga teman dekat
pelayanan kesehatan terdekat
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai