KOMPREHENSIF By : SUBHANNUR RAHMAN, Ners.,M.Kep PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif merup
akan pelayanan keperawatan jiwa yang diberikan pada masyarakat pascabencana dan konflik, deng an kondisi masyarakat yang sangat beragam dala m rentang sehat-sakit yang memerlukan pelayan an keperawatan pada tingkat pencegahan prime r, sekunder dan tersier. Pencegahan Primer • Fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah : pada peningkatan kesehatan dan pencegahan terjadinya gangguan jiwa. • Tujuan pelayanan : mencegah terjadinya gangguan jiwa, memp ertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa. • Target pelayanan : anggota masyarakat yang belum mengalami gangguan jiwa sesuai kelompok umur, yaitu anak, remaja, dew asa dan lansia. • Aktivitas pencegahan primer adalah program pendidikan keseh atan, program simulasi perkembangan, program sosialisasi kes ehatan jiwa, manajemen stres dan persiapan menjadi orang tua . Lanjutan… Beberapa Kegiatan Yang Dilakukan : 1. Memberikan Pendidikan Kesehatan pada orang tua antara lain : a. Penkes menjadi orang tua b. Penkes tentang perkembangan anak sesuai dengan usia c. Memantau dan menstimulasi perkembangan d. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan. 2. Pendidikan Kesehatan mengatasi stress : a. Stres pekerjaan b. Stres perkawinan c. Stres sekolah d. Stres pasca bencana Lanjutan… 3. Program dukungan sosial pada : a. Anak yatim piatu b. Individu yang kehilangan pasangan c. Kehilangan pekerjaan d. Kehilangan rumah/tempat tinggal Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan adalah : e. Memberikan informasi tentang cara mengatasi kehilangan f. Menggerakan dukungan masyarakat seperti menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu g. Melatih ketarampilan sesuai dengan keahlian masing2 untuk mendapatkan pekerjaan h. Mendapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk memperoleh tempat tinggal Lanjutan… 4. Program pencegahan penyalahgunaan obat. Hal ini penting sebab cara ini paling banyak dipakai sebagai koping untuk mengatasi masalah. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan adalah : a.Penkes melatih koping positif untuk mengatasi stress b.Latih asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan perasaan tanpa menyakiti orang lain c.Latihan afirmasi dengan menguatkan aspek-aspek positif yang ada pada diri seseorang Lanjutan… 5. Program Pencegahan Bunuh Diri. Bunuh diri merupakan salah satu cara penyelesaian masalah oleh individu yang mengalami keputusasaan.
Kegiatan yang bisa dilakukan :
a. Memberikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda bunuh diri b. Menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah bunuh diri c. Melatih keterampilan koping yang adaptif. Pencegahan Sekunder • Fokus pelayanan : Deteksi dini dan penanganan dengan segera masalah psikososial dan gangguan jiwa. • Tujuan pelayanan : Menurunkan angka kejadian gangguan jiwa • Target pelayanan : Anggota masyarakat yang berisiko/ memperlihatkan tanda-tanda masalah psikososial dan gangguan jiwa. • Aktivitas yang dilakukan : a. Menemukan kasus sedini mungkin (informasi dari masyarakat, t im kes.lain dan penemuan langsung) b.Melakukan penjaringan kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut : Melakukan pengkajian pada pasien dengan keluhan fisik, d epresi dan kecemasan, memberikan pengobatan cepat terhadap ka sus baru, bekerjasama dengan perawat komunitas, melibatkan kel uarga dalam memberikan pengobatan dan menangani kasus bu nuh diri. Pencegahan Tersier • Fokus Pelayanan : Peningkatan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. • Tujuan Pelayanan : Mengurangi kecacatan/ketidakmampuan akibat gangguan jiwa • Target Pelayanan : Anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan. • Aktivitas yang dilakukan : a.Program dukungan sosial dengan kegiatan Penkes tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap penerimaan pasien gangguan jiwa dan Penjelasan pentingnya pem anfaatan pelayanan kesehatan dalam menangani kekambu han. Lanjutan… b. Program Rehabilitasi seperti salah satunya menyediakan pelatihan kemampuan dan potensi yang perlu dikembangkan oleh pasien, keluarga dan mmasyarakat agar pasien produktif kembali. c. Program sosialisasi seperti program rekreasi, kegiatan sosial dan keagamaan. d. Program mencegah stigma seperti penkes kesehatan jiwa dan gangguan jiwa melalui pendekatan kepada tokoh masyarakat atau orang yang berpengaruh dalam rangka mensosialisakan keswa. TERIMA KASIH