Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yunivia Dian Hermala

Nim : 191440140
Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

RESUME
Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa mencakup 3 tingkat pencegahan, yaitu :
1. Pencegahan Primer
Fokus pelayanan keperawatan jiwa pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
terjadinya gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan
jiwa, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa. Target pelayanan yaitu
anggota masyarakat yang sehat jiwa dan belum mengalami gangguan jiwa sesuai
dengan kelompok umur yaitu anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Aktivitas
pada pencegahan primer adalah :
a. Program pendidikan kesehatan, program stimulasi perkembangan, program
sosialiasi, manajemen stress, persiapan orang tua
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Pendidikan kesehatan orang tua
a) Pendidikan menjadi orang tua
b) Perkembangan anak sesuai usia
c) Memantau dan menstimulasi perkembangan
d) Mensosialisasikan anak dengan lingkungan
2) Cara mengatasi stress
a) Stress pekerjaan
b) Stress perkawinan
c) Stress sekolah
d) Stress pasca bencana
b. Program dukungan social diberikan pada anak yatim, kehilangan pasangan,
kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah/tempat tinggal, yang semua ini
memungkinkan terjadi akibat bencana
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Memberikan informasi cara mengatasi kehilangan
2) Menggerakkan dukungan masyarakat seperti menjadi orang tua asuh
bagi anak yatim piatu
3) Melatih keterampilan sesuai keahlian masing-masing untuk
mendapatkan pekerjaan
4) Mendapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk memperoleh
tempat tinggal
c. Program pencegahan penyalahgunaan obat
Penyalahgunaan obat sering digunakan sebagai koping untuk mengatasi
masalah.
Kegiatan yang dilakukan :
1) Pendidikan kesehatan melatih koping pisitif untuk mengatasi stress
2) Latihan asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan perasaan tanpa
menyakiti orang lain
3) Latihan afirmasi dengan menggunakan aspek-aspek positif yang ada
pada diri seseorang
d. Program pencegahan bunuh diri
Bunuh diri merupakan salah satu cara penyelesaian masalah oleh individu
yang mengalami keputusasaan. Oleh karena itu perlu dilakukan program :
1) Memberikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang tanda-tanda bunuh diri
2) Menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah bunuh diri
3) Melatih keterampilan koping yang adaptif
2. Pencegahan Sekunder
Fokus pelayanan keperawatan jiwa pada tingkat pencegahan sekunder adalah deteksi
dini masalah psikososial dan gangguan jiwa serta penanganan dengan segera. Tujuan
pelayanan adalah mencegah dan menurunkan kejadian gangguan jiwa. Target
pelayanan yaitu anggota masyarakat yang beresiko/gangguan jiwa (telah memiliki
factor risiko) dan memperlihatkan tanda-tanda masalah psikososial dan gangguan
jiwa.
Aktivitas pada pencegahan sekunder adalah :
a. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari
berbagai sumber seperti masyarakat, tim kesehatan lain, penemuan langsung
b. Melakukan penjaringan kasus dengan melakukan langah-langkah sebagai
berikut :
1) Melakukan pengkajian 2 menit untuk memperoleh data focus pada
semua pasien yang berobat (pasien dengan keluhan fisik) di Puskesmas
2) Jika ditemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan kecemasan, depresi
maka lanjutkan pengkajian dengan menggunakan pengkajian
keperawatan kesehatan jiwa
3) Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan jiwa
(ditempat-tempat umum)
4) Memberikan perawatan dan pengobatan cepat terhadap kasus baru
yang ditemukan sesuai standar pendelegasian program pengobatan
(bekerjasama dengan dokter) serta memonitor efek samping obat,
gejala dan kepatuhan pasien minum obat
5) Bekerjasama dengan perawat komunitas dalam pemberian perawatan
dan pengobatan lain yang dibutuhkan pasien untuk mengatasi
gangguan fisik yang dialami (jika ada gangguan fisik yang
memerlukan pengobatan bekerjasama dengan dokter)
6) Melibatkan keluarga dalam pemberian perawatan dan pengobatan,
mengajarkan keluarga agar melaporkan segera kepada perawat jika
ditemukan tanda-tanda yang tidak biasa dan melakukan rujukan jika
mengancam keselamatan jiwa
7) Penanganan kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien di tempat
aman, melakukan pengawasan ketat menguatkan koping, dan
melakukan rujukan jika mengancam keselamatan jiwa
8) Menempatkan pasien di tempat yang aman sebelum dirujuk dengan
menciptakan lingkungan yang tenang dan stimulus yang minimal
9) Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan jiwa
untuk membantu pemulihan pasien seperti terapi aktivitas kelompok,
terapi keluarga, terapi lingkungan
10) Memfasilitasi self-help group (kelompok swabantu pasien, keluarga
atau kelompok pemerhati) berupa kegiatan kelompok yang membahas
masalah-masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa dan cara
penyelesaiannya
11) Hotline service untuk intervensi krisis yaitu pelayanan dalam 24 jam
melalui telepon berupa pelayanan konseling
12) Melakukan tindak lanjut (follow up) dan rujukan khusus
3. Pencegahan Tersier
Fokus pelayanan keperawatan jiwa pada peningkatan fungsi dan sosialisasi serta
pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah
mengurangi kecacatan/ketidakmamuan akibat gangguan jiwa dan pemulihan optimal.
Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa pada
tahap pemulihan.
Aktivitas pada pencegahan tersier adalah :
a. Program dukungan social dengan menggerakkan sumber-sumber di
masyarakat (tetangga, teman dekat, tokoh masyarakat), pelayanan terdekat
yang terjangkau masyarakat
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap
penerimaan pasien gangguan jiwa
2) Pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dan penanganan pasien
yang mengalami kekambuhan
b. Program rehabilitasi dengan memberdayakan pasien dan keluarga hingga
mandiri dan produktif. Fokus pada kekuatan dan kemampuan pasien dan
keluarga dengan cara :
1) Meningkatkan kemampuan koping yaitu belajar mengungkapkan dan
menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat
2) Mengembangkan system pendukung dengan memberdayakan keluarga
dan masyarakat
3) Menyediakan pelatihan kemampuan dan potensi yang perlu
dikembangkan
4) Menyediakan lapangan kerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5) Membantu pasien dan keluarga merencanakan masa depan pasien
c. Program sosialisasi
1) Membuat tempat pertemuan untuk sosialisasi
2) Mengembangkan keterampilan hidup : kegiatan sehari-hari (ADL),
mengelola rumah tangga, mengembangkan hobi
3) Program rekreasi seperti nonton Bersama, jalan santai, pergi ke tempat
rekreasi
4) Kegiatan social dan keagamaan, contoh : arisan bersama, pengajian,
majelis taklim, kegiatan adar
d. Program mencegah stigma
Stigma merupakan anggapan yang keliru dari masyarakat terhadap gangguan
jiwa. Oleh karena itu, perlu diberikan program mencegah stigma untuk
menghindari isolasi dan deskriminasi terhadap gangguan jiwa.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan :
1) Melakukan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentan kesehatan
jiwa dan gangguann jiwa, serta sikap dan tindakan menghargai pasien
gangguan jiwa
2) Pendekatan kepada tokoh masyarakat atau orang berpengaruh dalam
rangka mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa

Anda mungkin juga menyukai