Paru-paru
Kelompok 7:
Dwi Wahyuningrum (201702062)
Freditya Mahendra P (201702067)
Nadia Noveriska (201702083)
Definisi
Batuk adalah salah satu keluhan yang sering
diungkapkan pasien kepada dokter. Batuk sebenarnya
adalah suatu cara yang penting bagi tubuh kita untuk
membersihkan tenggorokan dan saluran pernafasan kita.
Tetapi batuk yang berlebihan dapat berarti bahwa kita
mempunyai suatu gangguan atau penyakit.
Etiologi
Batuk disebabkan oleh adanya peradangan pada lapisan lendir
saluran pernapasan. Ada batuk berdahak akut karena infeksi
disebabkan oleh bakteri atau virus, misalnya tubercolosa,
influenza dan campak. Sedangkan batuk berdahak yang tidak
disebabkan oleh infeksi, antara lain alergi, asma, atau pun
debu ada pula batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh
infeksi yaitu makanan yang merangsang tenggorokan. Ada
pula karena kanker. Batuk karena orang sering merokok sulit
diatasi hanya dengan obat batuk simtomatik. Batuk berdahak
pada orang yang sakit disebabkan oleh adanya kalainan dalam
tubuh terutama pada saluran napas atau bronchitis.
Jenis-Jenis Batuk
1. Fase Iritasi
Iritasi pada salah satu saraf sensori nervus vagus di laring,trakea, bronkus /
serat afferen cabang faring dari nervus glossopharingeus dapat menimbulkan
batuk.
2. Fase Inspirasi
Terjadi kontraksi otot abduktor kartilago arytenoideus yang mengakibatkan
glotis secara refleks terbuka lebar.
3. Fase Kompres
Batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu
meningkatkan tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka.
4. Fase Ekspirasi
Glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi sehingga
terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi
disertai dengan pengeluaran benda-benda asing.
5. Fase Relaksasi
Terjadi relaksasi dari otot-otot respiratorik. Waktu relaksasi dapat terjadi
singkat ataupun lama tergantung rangsangan pada reseptor batuk
berikutnya.
Kasus pada Pasien Batuk
Tn. A (61 tahun) dan Ny. N (60 tahun) sudah 35 tahun menikah.
Mereka dikaruniai dua orang anak perempuan yang semuanya
sudah berumahtangga dan memberikan dua orang cucu. Kondisi
ekonomi keluarga Tn.A cukup baik, memiliki dua perusahaan yang
berjalan dengan baik. Tn.A dan Ny. N cukup dikenal di
lingkungannya karena keduanya aktif dalam kegiatan sosial dan
keagamaan, bahkan Tn.A menjadi salah satu donatur tetap pada
sebuah panti asuhan. Walaupun sebelumnya Tn.A adalah perokok
berat, namun sudah sejak 5 tahun terakhir ini berhenti total
merokok dan aktif berolah raga. Sejak satu tahun yang lalu, Tn.A
kerap kali merasa pusing dan sakit di daerah lehernya serta batuk-
batuk. Pemeriksaan oleh dokter dinyatakan tensinya 130/80
mmHg. Jantung dan paru-parunya terinfeksi. Tn.A diberi obat
simptomatik biasa namun tidak ada perbaikan hasil pemeriksaan
menunjukkan Tn.A menderita kanker paru-paru yang sudah
bermetastase ke tulang penyakit sudah semakin parah Tn.A tidak
100% percaya pada hasil pemeriksaan dokter dan menginginkan
second opinion di luar negeri second opinion merupakan hak
otonomi pasien untuk meminta pendapat dokter lain agar lebih
meyakinkan. sudah parah
Istrinya, Ny. N begitu terpukul mendengar keterangan
dokter dan merasa heran dan tidak mengerti mengapa
Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat
kepadanya. Sambil menangis ia menyatakan bahwa ia
belum siap bila ditinggal suaminya untuk selamanya
merupakan reaksi pasien yang wajar mengingat
ternyata penyakitnya sudah parah.
Pengkajian Fisik
a. Identitas Pasien
Nama :Tn. N
Umur :61 Tahun
Jenis kelamin :Laki-laki
Suku bangsa :Jawa/Indonesia
Agama :Islam
Status perkawinan :Menikah
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Pengusaha
Bahasa yang digunakan :Indonesia
b. Keluhan Utama : sakit di daerah leher dan batuk batuk.
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tn.A kerap kali merasa pusing dan sakit di daerah lehernya serta
batuk-batuk. Pemeriksaan oleh dokter di kantornya dinyatakan
tensinya 130/80 mmHg. Jantung dan paru-parunya terinfeksi. Tn.A
diberi obat simptomatik biasa namun tidak ada perbaikan Hasil
pemeriksaan menunjukkaN Tn.A menderita kanker paru-paru yang
sudah bermetastase ke tulang penyakit sudah sangat parah
d. Riwayat Penyakit Dahulu
O Riwayat Tumor atau Kanker : Pasien menderita kanker paru yang
sudah bermetastase ke tulang..
O Riwayat Penyakit Jantung : Pasien terkena penyakit jantung pada
saat dua tahun yang lalu.
O Riwayat Trauma : Tidak Ada
O Alergi Obat/Makanan : Tidak ada
f. Riwayat Kebiasaan
O Riwayat merokok : Pasien Sering merokok 5 tahun yang lalu dan
sekarang sudah berhenti
O Riwayat minum alkohol : Tidak ada
O Riwayat olah raga : Sering
Kesadaran : Compos Mentis
TTV :
O TD : 130/80 mmHg
O Nadi : 85 x/mnt
O RR : 22 x/mnt
O Suhu : 37,5 °C
O BB : 59 kg
Head to toe
O Mata :
mata simetris kiri dan kanan konjungtiva anemis disebabkan oleh nutrisi yang tidak
adekuat sklera tidak ikterik, palpebra tidak edema.
O Hidung :
Hidung kurang bersih, tampak secret, adanya pernafasan cuping hidung yang
disebabkan klien sesak nafas.
O Bibir :
Mukosa bibir tampak pucat dan kurang bersih.
O Gigi :
Gigi klien mudah terjadi pendarahan akibat rapuhnya pembuluh darah dan caries
positif.
O Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
O Thorak :
Dada tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan pada
payudara.
Pengkajian Psikologis
Pasien merasa malu untuk keluar rumah karena sering batuk dan
pusing sehingga pasien takut apabila penyakitnya menular ke
orang lain.
Pengkajian Sosial
Klien mudah berinteraksi dengan orang lain, tetapi sejak
didiagnosa sakit kanker paru-paru pasien sering menyendiri dan
jarang berkomunikasi dengan istri dan anak-anaknya.
Pengkajian Kultural
Budaya yang diikuti klien adalah budaya jawa. Kebudayaan yang
dianut tidak merugikan kesehatannya.
Pengkajian Spiritual
kebutuhan spiritual yang paling banyak dibutuhkan oleh pasien.
Seperti Agama/kepercayaan.
Peran Perawat
a. Pengkajian Fisik
O Anjurkan menerima c. Pengkajian Sosial
bantuan dari orang lain O Libatkan keluarga/orang
O Modifikasi pola aktivitas terdekat untuk bertemu
dan istirahat dengan klien
O Beri alat bantu jika O Berikan edukasi pada
dibutuhkan tetangga/masyarakat untuk
memberi dukungaan kepada
b. Pengkajian Psikologis
klien
O Libatkan keluarga/orang
d. Pengkajian Spiritual
terdekat dalam perawatan
O Anjurkan klien untuk
O Anjurkan keluarga
mendekatkan diri pada
memberi dukungan mental Tuhan
dan spiritual pada klien O Anjurkan klien untuk
O Berikan edukasi pada melakukan hal positif seperti
keluarga untuk merawat mengikuti pengajian,
klien kegiatansosial (amal).
Terimakasih