Anda di halaman 1dari 29

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

SUBHANNUR RAHMAN, Ns.,M.Kep


PENDAHULUAN
• Marah adalah perasaan jengkel dan tidak nyaman karena tidak
terpenuhinya/ancaman kebutuhan : fisik, psikologik dan sosial.

• Perilaku kekerasan adalah respons terhadap perasaan marah yang


dapat membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
intervensi, agar pasien dapat mengontrol perilakunya.

• Asuhan keperawatan RISIKO PERILAKU KEKERASAN diberikan,


agar pasien dapat mengontrol perilakunya dan keluarga mampu
melakukan perawatan risiko perilaku kekerasan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan.
PENGERTIAN
• RPK merupakan perilaku yang memperlihatkan individu
tersebut dapat mengancam secara fisik, emosional dan atau
seksual kepada orang lain (Herdman, 2012).
• Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologi.
• Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, dan atau
fisik yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
• Perilaku kekerasan merupakan bagian dari rentang respons
marah yang paling maladaptif, yaitu amuk.
FAKTOR PREDISPOSISI
Biologi
ODGJ, Riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat
penggunaan NAPZA.
Psikologis
Pengalaman gagal dalam kehidupan yang mengakibatkan
perasaan frustasi, gagal dan tidak berguna.
Sosiokutural
Korban kekerasan, kontrol sosial yang kurang (pembenaran
perilaku kekerasan)
FAKTOR PRESIPITASI
Faktor
Faktor Internal
Eksternal

Perasaan Korban
gagal kekerasan

Lingkungan yang
stresful
Kehilangan
(ribut,padat,
dihina)
TANDA DAN GEJALA
Data Subjektif
• Ungkapan perasaan kesal, kecewa
• Ungkapan ingin memukul
Data Objektif
• Wajah memerah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatup rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Bicara kasar
• Suara tinggi, menjerit atau berteriak
• Mondar-mandir
• Melempar atau memukul benda/orang lain
PROSES KEPERAWATAN RPK
PENGKAJIAN

WAWANCARA :
 Apa penyebab perasaan marahnya ?
 Apa yang dirasakan saat terjadi kejadian/penyebab
marah?
 Apa yang dilakukan saat marah ?
 Apa akibat dari cara marah yang dilakukan?
 Apakah dengan cara yang digunakan penyebab
marah hilang ?
Lanjutan…
Observasi :
• Wajah memerah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatup rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Bicara kasar
• Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
• Mondar-mandir
• Melempar atau memukul benda/orang lain
Contoh Pengkajian
Data :
Pasien mengatakan ingin memukul ibunya
karena keinginannya tidak terpenuhi, yang
biasa dilakukan jika marah adalah memukul dan
menendang pintu. Psien berbicara dengan nada
tinggi dan suara keras, tangan mengepal, mata
melotot.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN


TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan Untuk Pasien
Tujuan : Pasien Mampu :
• Membina hubungan saling percaya
• Menjelaskan penyebab marah
• Menjelaskan perasaan (tanda dan gejala) saat terjadi kejadian/penyebab
marah
• Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah dan akibatnya
• Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan :
Relaksasi = fisik dan menyalurkan kemarahan
Obat = minum obat secara teratur
De – enskalasi = cerita pada orang lain atau menulis
Berbicara yang baik
Kegiatan ibadah
Lanjutan
Tindakan Keperawatan
1. Bina Hubungan Saling Percaya
• Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
• Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang perawat sukai,
serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukainya
• Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
• Buat kontrak asuhan : apa yang akan dilakukan dan tujuannya,
berapa lama, dan tempatnya dimana.
• Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
• Tunjukkan sikap empati
• Penuhi kebutuhan dasar pasien
Lanjutan…
Tindakan Keperawatan
2. Diskusikan penyebab marah/kekerasan pasien saat ini dan
yang lalu
3. Diskusikan perasaan pasien yang muncul saat terjadi
penyebab marah/ kekerasan > Tanda dan Gejala Subjektif
4. Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan yang tampak
bersama pasien > Tanda dan gejala objektif : tanda fisik
5. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah : verbal, terhadap orang lain, diri
sendiri dan lingkungan
Lanjutan…
6. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
7. Sepakati dengan pasien kesediannya melakukan latihan
mengendalikan kemarahannya
8. Jelaskan beberapa cara mengendalikan rasa marah/kekerasannya
yaitu dengan relaksasi, cara patuh minum obat, cara mengungkapkan,
bicara yang baik dan spiritual
9. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara :
Patuh minum obat, Relaksasi fisik : tarik napas dalam, pukul kasur atau
bantal, kegiatan fisik seperti merapikan tempat tidur.
Sosial : bicara yang baik seperti meminta, menolak dan mengungkapkan
rasa marahnya kepada sumber
De-enskalasi : Curhat, tulis
Spiritual : sholat / berdoa sesuai keyakinan pasien
STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 1
PASIEN RPK
1. Orientasi
1.1 Salam :
“Assalamualaikum, selamat pagi, saya ibu B, perawat yang pagi ini bertugas.
Nama bapak siapa?”
“oo…Bapak M, senang dipanggil siapa ?
“Baik…jadi senangnya dipanggil M saja ya?”
1.2 Evaluasi :
“apa yang M rasakan saat ini ?
“oo..jadi M sering merasa kesal dan marah?
“sudah berapa lama M merasa sering kesal dan marah ?
1.3 Validasi :
“apa yang telah M lakukan untuk mengatasi perasaan kesal dan marahnya ?
“bagaimana hasilnya?
“ohh..masih kesal juga”
Lanjutan…
1. Orientasi
1.4 Kontrak :
a. Topik dan Tujuan :
“bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang perasaan kesal dan
marah yang M rasakan dan belajar cara mengatasinya dengan cara
yang baik?
“tujuannya agar M dapat mengatasi atau mengontrol perasaan kesal
dan marah yang M alami”
b. Waktu :
“waktunya selama 30 menit dari sekarang yaa”
c. Tempat :
“dimana baiknya kita berbicara?”
Lanjutan…
2. Kerja
2.1 Pengkajian :
• Diskusikan penyebab marah/kekerasan pasien saat ini dan yang lalu.
“ Apa yang menyebabkan M merasa kesal dan marah?”
“ Jadi penyebab M merasa kesal dan marah adalah……… selain itu apa lagi
yang biasanya membuat M merasa kesal dan marah ?”
• Diskusikan perasaan pasien yang muncul saat terjadi penyebab marah/
kekerasan (tanda dan gejala subjektif)
“ Apa yang M rasakan saat terjadi penyebab marah?”
“ oo….M merasa ingin memukul, nafas terasa cepat, jantung berdebar-debar,
…..apa lagi?”
“ Yang M sebutkan tadi adalah tanda-tanda marah”.
Lanjutan
2. Kerja
2.1 Pengkajian :
• Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan yang tampak bersama
pasien (tanda dan gejala objektif :tanda fisik)
• Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah.
“saat merasa marah, biasanya apa yang M lakukan? (secara verbal
,terhadap orang lain, diri sendiri dan terhadap lingkungan)
• Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
“nah, menurut M dengan cara yang M lakukan saat marah, apa
hasilnya?”
Lanjutan
2.2 Diagnosa
“M sering merasa kesal dan marah sat keinginan M tidak
dipenuhi keluarga dan yang M lakukan saat marah atau
emosinya memuncak adalah memukul, tapi setelah itu M
merasa menyesal karena telah memukul”

“berarti M belum dapat mengontrol rasa marahnya.”


Lanjutan
2.3 Tindakan Keperawatan
• Sepakat dengan pasien kesediannya melakukan latihan mengendali- kan
kemarahannya.
“kita boleh merasa kesal atau marah saat yang kita inginkan tidak
terpenuhi, atau kecewa dengan sikap orang lain terhadap kita;
yang penting dilakukan dengan cara yang sehat, yaitu dengan tidak
menyakiti diri sendiri dan tidak menyakiti orang lain”.
“Bagaimana jika sekarang M berlatih cara mengontrol perasaan
kesal dan marahnya?”
• Jelaskan beberapa cara mengendalikan rasa marah/kekerasannya.
“ada 5 (lima) cara untuk mengontrol rasa marah/emosi; yaitu dengan cara
fisik (relaksasi dan pukul bantal/kasur), cara patuh minum obat, cerita
pada orang lain atau menulis, bicara yang baik, dan kegiatan ibadah”.
Lanjutan
2.3 Tindakan Keperawatan
Latih mengontrol marah dengan cara :
Fisik :
a. Relaksasi nafas dalam
b. Pukul bantal/kasur dan kegiatan fisik menyalurkan
kemarahan
Lanjutan
3. Terminasi
• Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan M setelah latihan 2 cara untuk mengontrol rasa marah/
emosi ?”
• Evaluasi Objektif :
“coba sebutkan apa saja yang telah kita latih bersama untuk mengontrol
marah/emosi”.
“coba peragakan kembali cara mengontrol marah dengan relaksasi nafas dalam”
“coba ulangi kembali cara mengontrol marah dengan cara pukul bantal/kasur”.
• Rencana Tindak Lanjut Pasien :
“mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan relaksasi nafas dalam?”
“mau berapa kali latihan mengontrol marah dengan cara pukul bantal/kasur?”
“jangan lupa yaa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat tanda-tanda marah mulai muncul”.
Lanjutan
3. Terminasi
• Rencana Tindak Lanjut Perawat
“Baiklah, besok saya akan datang lagi untuk
menemui M melatih cara mengatasi marahnya
dengan cara berikutnya.
• Salam : Semoga M lekas pulih kembali.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai