Anda di halaman 1dari 47

ENTREPRENEURSHIP

KPS626002-Kewirausahaan (2 SKS),
Semester: 6 KEPB19B

Ns. Yohana Wiratikusuma.,S.Kep.M.Kep


OUTLINE
1. Proses/Tahapan Entrepreneurship
2. Analisis peluang dalam kewirausahaan
3. Rencana Bisnis
4. Negosiasi dan Komunikasi
5. Strategi kewirausahaan
6. Pemasaran Entrepreneurship
PENGERTIAN WIRAUSAHA
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan
wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.

 Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual developing


something unique and new (wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun
sesuatu yang unik dan baru).

 Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-
sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang
rendah menjadi tinggi.
DEFINISI
Menurut Frinces (2004), kewirausahaan
adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai
lewat pengakuan terhadap peluang bisnis,
manajemen pengambilan resiko yang sesuai
dengan peluang yang ada dan lewat
keterampilan komunikasi dan manajemen
untuk mobilisasi manusia, keuangan dan
sumberdaya yang diperlukan untuk sebuah
proyek sampai berhasil.
 Menurut Zimmerer dkk (2008), Entrepreneurship adalah penerapan kreativitas
dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan
peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
 Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher (2009) bahwa
kewirausahaan adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan
komersil dan menciptakan nilai (harga) “Process of changing ideas into
commercial opportunities and creating value”

 Menurut Suryana (2013), Entrepreneurship


adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability), dan
perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup dan cara memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang
 Peter Drucker menyatakan bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka mencari peluang
(Osborne,1992). Seorang inovator dan wirausaha yang terkenal dan sukses bukan sekedar
penanggung resiko, tapi mereka mencoba mendefinisikan resiko yang harus mereka hadapi
dan meminimalkannya. Jika seorang wirausaha berhasil mendefinisikan resiko kemudian
membatasinya, dan mereka secara sistematis dapat menganalisis berbagai peluang, serta
mengeksploitasinya maka mereka akan dapat meraih keuntungan membangun sebuah bisnis
besar.

 Kewirausahaan adalah kemampuan manajer resiko (risk manager) dalam mengoptimalkan


segala sumber daya yang ada, baik itu materil, intelektual, waktu, dan kemampuan
kreativitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi
orang lain.
Ciri-ciri
Memiliki
keberanian
Daya
Kreasi
Tidak Konsumtif Wirausaha

Berani
Memiliki Jiwa
ambil
Memiliki
pemimpin semangat
resiko

Memiliki
persepsi
Berkemauan Berorientasi pada
keras dan
masa depan
analisis
tepat
TAHAP KEWIRAUSAHAAN
Tahap melaksanakan usaha; Mempertahankan &
Tahap memulai; melihat mengelola berbagai aspek Mengembangkan
usaha baru, (pembiayaan, SDM, pemasaran, dll) Usaha
akuisisi/franchising

Inovasi (dipengaruhi oleh Proses Pemicu; proses yang Proses pelaksanaan, dan
berbagai faktor; pribadi dan luar dipengaruhi oleh lingkungan, pertumbuhan
pribadi) organisasi, keluarga
Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (Suryana, 2001 : 34)
(1996 : 3)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan wirausaha

1. Mencari peluang usaha baru : lama usaha


dilakukan, dan jenis usaha yang pernah
dilakukan
2. Pembiayaan : pendanaan – jumlah dan
sumber-sumber dana
3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
4. Kepemilikan : peran-peran dalam
pelaksanaan usaha
5. Organisasi : pembagian kerja diantara
tenaga kerja yang dimiliki
6. Kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan
jangka panjang, proses manajerial (POAC)
7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
Analisis peluang dalam kewirausahaan
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategis berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan yang diambil. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis suatu usaha (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi

Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2006). Analisis
SWOT membandingkan antara faktor ekternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan
faktor internal kekuatan (strengths dan kelemahan (weakness).
Pada gambar di atas dapat dilihat kondisi yang berbeda pada tiap kuadran:

Kuadran 1 : Situasi yang sangat menguntungkan, ada sinergi antara kekuatan yang dimiliki dan
peluang. Wirausaha dapat melancarkan kebijakan agresif (growth oriented strategy) berkaitan dengan
usaha atau produknya.

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi perbagai ancaman, tapi masih ada kekuatan internal yang dimiliki.
Strategi yang harus digunakan adalah strategi diversifikasi produk/pasar agar usaha dapat berjalan

Kuadran 3 : Peluang pasar besar, tapi ada kendala internal (contohnya permintaan terhadap produk
tinggi tapi secara internal sedang mengalami masalah SDM). Strategi yang dapat dilakukan adalah
mengurangi masalah atau kendala internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik

Kuadran 4: Kondisi yang sangat tidak menguntungkan, secara internal banyak kelemahan sementara
ancaman dari luar cukup banyak dalam kondisi ini strategi yang diunakan adalah stratgi defensif, yang
penting usaha bisa terus bertahan
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor strategis usaha adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis
a. Strategi SO strategi ini dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

c. Strategi WO strategi ini diterapkan bardasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.


d. Strategi WT strategi ini bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari ancaman. (Rangkuti, 2006).
RENCANA BISNIS
Business plan yang disusun oleh seorang
wirausaha perlu dituangkan dalam bentuk
tulisan sehingga tampak jelas tahapan yang
akan dilakukan, serta bisa membantu
wirausaha melihat prospek bisnisnya secara
menyeluruh, serta hal-hal apa saja yang belum
dipikirkan

Sebagai salah satu bagian terpenting dalam


berwirausaha, pemahaman akan pengertian
Business Plan yang benar bersifat sangat krusial.
Business Plan menurut Max Coulthard, Andrea Howell, and Geoff.Clarke: “Business plan is
a detailed study of the organization’s activities, which highlights where the organization has
been, where it is owe and where it might get to in the future, and incorporates an action
program to achieve these results.” (M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke, 1999).

Business Plan menurut Bygrave: A business plan is a document that convincingly demonstrates
the ability of your business to sell enough of its product or service to make a satisfactory profit
and be attractive to potential backers. A better definition: A business plan is a selling document
that conveys the excitement and promise of your business to any potential backers or
stakeholders. (Bygrave 1994: 114) Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang
menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa
dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana
Wirausaha yakin akan keberhasilan
usahanya dan mampu meyakinkan
orang lain bahwa mereka tidak akan
merugi jika ikut dalam bisnis tersebut,
misalnya saat mengajukan pinjaman ke
bank, mencari investor, dll. mengatur
dan membentuk kerjasama dengan
perusahaan perusahaan lain yang
sudah ada dan saling menguntungkan.
Berguna saat akan melakukan merger
atau akuisisi, Menjamin adanya fokus
tujuan dari berbagai personil yang
terlibat dalam usaha tersebut.
Langkah membuat Business Plan
Kenali Bisnis yang Anda Jalankan
Miliki Sikap Teliti

Membuat Visi dan Misi

untuk mendukung detail


pembuatan bisnis plan, Anda
juga harus menyertakan berapa
Membuat biaya yang dibutuhkan untuk
Ringkasan Rencana menjalankan perencananaan
Bisnis tersebut

Buatlah Ringkasan Secara Detail


Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam membuat
business plan:
 Tujuan yang ditetapkan kurang masuk akal
 Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis
 Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan
bisnisnya sendiri
 Konsumen tidak mengharapkan adanya barang atau jasa yang
ditawarkan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam membuat
perencanaan, ada baiknya seorang wirausaha bertanya kepada
konsultan atau orang lain yang lebih ahli.
NEGOSIASI & KOMUNIKASI
NEGOSIASI

Membentuk Memperkua Mengubah


tanggapan t tanggapan Tanggapan

Proses pembentukan sikap dan tanggapan, persuader harus mampu mempertalikan


antara gagasan atau produk baru dengan nilai-nilai yang telah melekat dalam sistem
masyarakat atau sasaran
Negosiasi
Istilah negosiasi berasal bahasa Inggris “negotiation”

Ulinuha, 2013

Porses tawar-menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan


kedua belah pihak

Robbins (2003)

Sebuah Proses yang didalamnya dua pihak atau lebih bertukar barang dan jasa
dan berupaya menyepakati tingkat Kerjasama tersebut bagi mereka

Jackman (2005)

Sebuah proses yang terjadi antara dua belah pihak atau lebih yang pada mulanya memiliki
pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan
Aspek Kemampuan Negosiasi Menurut Jackman (2005)
Kemampuan untuk memisahkan perasaan pribadi dengan masalah yang sedang
dihadapi. Nesgosiator harus professional, fokus dengan apa yang sedang dibicarakan,
mengesampingkan urusan pribadi.

• Kemampuan untuk fokus pada kepentingan bukan posisi.

Kemampuan untuk mengumpulkan beberapa pilihan sebelum membuat


keputusan akhir. Mampu mengumpulkan sebanyak mungkin pilihan,
Menyusun strategi efektif sebelum negosiasi.

• Kemampuan untuk memastikan bahwa hasil didasarkan pada kriteria


obyektif
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan
negosiasi

 Negosiasi Mc Guire (2004) mengatakan terdapat tiga faktor utama dalam kemampuan negosiasi yang baik,
yaitu:
a. Patience adalah negosiator yang baik menyadari bahwa negosiasi membutuhkan proses, termasuk di
dalamnya untuk menghilangkan sekat diantara kedua pihak dan bukan merupakan hasil instan.
b. Self confidence, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan memiliki kepercayaan diri berarti
memiliki pula keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan negosiasi.
c. Communication skill, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan melibatkan dua pihak,
negosiasi membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik agar mampu menangkap pesan secara
efektif. Joseph A Devito (dalam Cangara, 2007) membagi komunikasi menjadi empat macam yaitu
komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi publik dan komunikasi massa
Kemampuan negosiasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, Mc Guire (2004)

menyebutkan bahwa kemampuan negosiasi dipengaruhi oleh communication skill.

Didalam communication skill terdiri dari empat macam bentuk komunikasi, yaitu

komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi publik dan massa.

Komunikasi antar pribadi atau yang disebut dengan komunikasi interpersonal adalah

bentuk komunikasi antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu

yang bersifat pribadi, dengan kata lain komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang

digunakan untuk berhubungan dengan orang lain. (Joseph A Devito dalam Cangara, 2007)
 Filley (dalam Sepasthika, 2010) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
negosiasi adalah:
a. Kehadiran masing-masing pihak untuk mencapai tujuan. Kehadiran ini merupakan bentuk kerjasama
untuk mempertemukan perbedaan-perbedaan yang terjadi.
b. Kepercayaan diri pribadi untuk memecahkan masalah. Pihak yang percaya bahwa mereka dapat
bekerjasama, biasanya mampu melakukan pemecahan masalah dengan kepercayaan dirinya.
c. Kepercayaan terhadap perspektif sendiri dan pihak lain. Pemahaman terhadap masing-masing sudut
pandang akan menumbuhkan kepercayaan tersebut, karena saat bernegosiasi masing-masing pihak
diharap mampu menerima sikap dan informasi secara akurat dan valid.
d. Motivasi dan komitmen untuk bekerjasama. Untuk mewujudkan hal tersebut dalam rangka mencapai
tujuan negosiasi, masing-masing pihak harus memiliki interest terhadap masalah yang dihadapi
secara obyektif dan menunjukkan respon terhadap tuntutan dan kebutuhan masing-masing.
e. Komunikasi yang akurat dan jelas. Merupakan komunikasi yang tidak menimbulkan ambiguitas.
f. Pemahaman akan dinamika negosiasi. Proses negosiasi bersifat dinamis dan fleksibel sehingga
masing-masing pihak diharapkan mampu menyesuaikan taktik dan strategi yang digunakan.
DEFINISI KOMUNIKASI
• Miller Komunikasi adalah situasi-situasi memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan
kepada seseorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima
(Onong Uchjana Effendy , Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya 2002)

• Komunikasi persuasi menurut Larson yaitu adanya kesempatan yang sama untuk saling mempengaruhi,
memberi tahu audiens tentang tujuan persuasi, dan mempertimbangkan kehadiran audiens

• 3 jenis pola komunikasi Menurut Burgon dan Huffner yaitu Pertama, komunikasi asertif yaitu kemampuan
komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikan) namun tidak
melukai atau menyinggung secara verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).
Kedua, komunikasi pasif yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal sehingga
proses komunikasi sering kali tidak efektif. Ketiga, Komunikasi agresi yaitu pola komunikasi yang
mengutarakan pendapat/informasi atau pesan secara lugas namun terdapat agresi verbal dan non verbal
Herdiyan Maulana, Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi ( Jakarta : AkademiaPermata 2013), hal. 8
Syarat-syarat untuk mampu berkomunikasi
 Pesan yang disampaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan pribadi pihak
sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.
 Pesan yang disampaikan harus dirancang terlebih dahulu dan disampaikan sedemikian
rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
 Pesan yang disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yang disesuaikan dengan
pengalaman yang sama antara yang memberi pesan dan orang yang menerima pesan,
sehingga sama-sama mengerti.
 Pesan yang disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunjukkan suatu jalan untuk
memperoleh keinginan yang layak
KOMUNIKASI DALAM WIRAUSAHA

 Perkataan komunikasi berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin) yang artinya
memberitahukan.
 Sudah jelas bahwa salah satu yang paling penting bagi para wirausahawan untuk
mendapatkan sukses di dalam bisnis adalah dengan berkomunikasi dan interaksi. Jika tidak
dapat berkomunikasi maka tidak mungkin bagi seorang wirausahawan dapat memperoleh
kesempatan berbisnis, baik untuk menciptakan ide-ide, gagasan, maupun cara
mengembangkan usahanya.
 Komunikasi adalah suatu proses dalam memberitahukan keterangan keterangan mengenai
buah pikiran yang saling diperlukan.
Proses komunikasi dalam negosiasi
memiliki ciri-ciri
Melibatkan dua pihak, penjual dan pembeli

Adanya kesamaan tema masalah yang di negosiasikan

Kedua belah pihak menjalin kerjasama

Adanya kesamaan tujuan kedua belah pihak

Untuk mengkonkritkan masalah yang masih abstrak


 Mulyana (2000) komunikasi juga dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi,
yaitu komunikasi dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi yang arahnya bergantian.
Dalam konteks ini komunikasi melibatkan komunikator yang menyampaikan pesan baik
verbal maupun nonverbal kepada komunikan yang langsung memberikan respons berupa
verbal maupun nonverbal secara aktif, dinamis, dan timbal balik.

 Browne yang dikutip oleh Thoha (dalam Wahyuni, 2003) mengatakan bahwa komunikasi
adalah proses penyampaian pendapat-pendapat atau pemikiran dengan seseorang ke
orang lain dalam dirinya sendiri dengan tujuan 16 untuk menciptakan pengertian pada
orang lain yang menerima komunikasi tersebut
Pasangan
Bentuk Pesan
• Lisan • Formal yang terlibat
• Tulisan • Verbal • Informal • Intrapersonal
• Nonverbal • Interpersonal
(1 org
pengirim, 1 org
Cara Keresmian penerima)
Penyampaian pelaku
PEMASARAN
ENTREPREUNERSHIP
Pendekatan entrepreneurial marketing (pemasaran kewirausahaan) merupakan pendekatan
konsep yang dapat ditinjau dari segi faktor internal dan eksternal pemilik usaha. Pendekatan
entrepreneurial marketing adalah pendekatan konsep yang tepat ditinjau dari keterbatasan sumber
daya dan permasalahan yang ada pada UMKM. Entrepreneurial marketing merupakan aspek
pemasaran yang menitikberatkan pada kebutuhan terciptanya dan dikembangkannya jaringan
yang mampu mendukung perusahaan meliputi supplier, manajer, investor, penasehat, asosiasi
dagang, pemerintah lokal dan otoritas publik yang penting bagi konsumen dan juga kesuksesan
usaha kecil (Stokes dalam Harini dan Praptono, 2017). Pemasaran dan Kewirausahaan adalah
dua bidang yang berdeda namun sangat berhubungan. Beberapa studi atau penelitian
sebelumnya mengidentifikasikan keterkaitan baik secara teoritis maupun praktis antara pemasaran
dan kewirausahaan. Seringkali dikatakan bahwa seorang wirausaha yang berhasil membutuhkan
keahlian di bidang pemasaran dan sebaliknya seorang pemasar tanpa disertai semangat
kewirausahaan akan sulit untuk mengaplikasikan dalam sebuah praktek bisnis (Backbro dan
Nystrom, 2006)
Definisi Kewirausahaan dan Pemasaran Kewirausahaan merupakan
penerapan keinovasian dan kreativitas untuk pemecahan masalah dan
memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain setiap hari
(Zimmerer, 2009).
Pemasaran adalah sebuah proses dimana perusahaan menciptakan value untuk
pelanggan dan bagaimana membina hubungan jangka panjang dalam upaya mencipkan
keuntungan yang terus menerus (Kotler dan Armstrong,2015). Sedangkan American
Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan
dan pengimplementasian strategi harga, promosi dan distribusi ide, barang, serta jasa
untuk menciptakan pertukaran yang akan memberikan kepuasan pada individu maupun
organisasi (Johan dan Hampus, 2006). Hisrich dan Peter menjelaskan pemasaran
merupakan kebutuhan untuk kesuksesan dalam semua bisnis (Johan dan Hampus,
2006).
Definisi jelas Entrepreneurial Marketing (EM) atau pemasaran kewirausahaan
mempertimbangkan EM adalah keseluruhan integrasi antara marketing dan kewirausahaan.
KOnstruk EM tidaklah sesederhana yang telah muncul sebagai konseptualisasi EM secara
umum namun sepenuhnya mencakup semua aspekyaitu administrative marketing dan
kewirausahaan (Morrish, Miles et al dalam Rahim dkk, 2015). Maka termasuk didalam konsep
EM adalah orientasi strategis, dan melebihi fungsi pemasaran. Secara umum Entrepreneurial
Marketing didefinisikan sebagai identifikasi proaktif dan eksploitasi peluang untuk mendapatkan
dan mempertahankan pelanggan yang paling menguntungkan melalui pendekatan inovatif pada
manajemen risiko dan pemanfaatan sumber daya serta penciptaan nilai (value) Definisi di atas
mengintegrasikan kewirausahan (proaktif, peluang, risk taking and inovasi) dan pemasaran
(fokus pelanggan,pemanfaatan sumber daya, pemasaran gerilya, dan penciptaan nilai (Morries,
Schindehutte dalam Iota, 2012)
(Moris et al dalam Arfanly, dkk
2016)
(Stokes dalam Arfanly, 2016)

Mengeksploitasi berbagai
Pelaku usaha kecil atau Mengelola risiko dan
peluang untuk mendapatkan
menoptimalkan sumber
pelaku usaha yang baru dan mempertahankan
daya serta menciptakan
pelanggan yang
nilai
memulai bisnisnya menguntungkan

Seorang pemasar sekaligus entrepreneur akan menghasilkan analisis kompetitive yang tajam dan hal
tersebut tercermin dalam strategi pemasaran. Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) merupakan
elemen utama strategi pemasaran.

Seorang Entrepreneurial Marketer akan jeli melihat segmen pasar, memilih target pasar yang tepat dan
memposisikan usahanya (P) secara tepat dan berbeda dibanding pesaing. Seorang Entrepreneurial
Marketer juga akan menetapkan taktik pemasaran yang terdiri dari Differensiasi (D), Marketing Mix (M)
dan Selling (S) sebagai bentuk konkret dari suatu strategi pemasaran. Seorang pemilik usaha perlu
kreativitas dan ide-ide baru yang bisa dilaksanakan supaya ada Differensiasi untuk mendukung Positioning
(Kartajaya, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Anang F,Dr.,Se.,MM, Anita Roosmawarni,SE.,M.SE, 2019. Kewirausahaan (Dasar dan Konsep).
Qiara Media. Jakarta

Hendro, 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,


Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta

Slamet Aris Widodo. 2012. Buku Ajar Kewirausahaan. Entrepeneur Agribusiness. Start Your Own
Business. Jaring Inspiratif. Yogyakarta
Perusahaan
Konsep Inti Pemasaran Relasional • Ciri utama Relationship Nilai mengidentifikasi
Horizon Marketing (RM) → Sepanjang pelanggan yang
Orientasi Estimasi mengenai nilai Hidup berpotensi menjalin
Jangka sepanjang hidup Pelanggan hubungan jangka Panjang
Panjang konsumen (CLV) (Customer Lifetime Value)

• Pemeliharaan sikap
percaya dan komitmen, Komunikasi dua arah
Komitmen & menjaga integritas dengan krn RM adalah
Pemenuhan memenuhi janji dan empati Dialog Dua Arah hubungan, jaringan
Janji di kedua belah pihak → dan interaksi
Loyalitas pelanggan.

• Mempertahankan
pelanggan & Memahami keinginan
Pangsa pelanggan,
Pelanggan peningkatan dgn Kustomisasi penyediaan sesuai
bukan pangsa spesifikasi pelanggan
pasar menjual lebih banyak
produk
Tugas kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Anang F,Dr.,Se.,MM, Anita Roosmawarni,SE.,M.SE, 2019. Kewirausahaan (Dasar dan Konsep).
Qiara Media. Jakarta

Hendro, 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,


Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta

Slamet Aris Widodo. 2012. Buku Ajar Kewirausahaan. Entrepeneur Agribusiness. Start Your Own
Business. Jaring Inspiratif. Yogyakarta
Tugas kelompok
Silahkan membuat 2 kelompok, kemudian mencari artikel atau jurnal
atau kasus dan silahkan dibahas oleh tiap kelompok;
1. Entrepreneurship
2. Analisis peluang dalam kewirausahaan
3. Rencana Bisnis
4. Negosiasi dan Komunikasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai