0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep kepemimpinan dan teori-teori yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, dan membahas beberapa teori kepemimpinan seperti teori situasi dan humanistik serta jenis-jenis gaya kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas konsep kepemimpinan dan teori-teori yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, dan membahas beberapa teori kepemimpinan seperti teori situasi dan humanistik serta jenis-jenis gaya kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas konsep kepemimpinan dan teori-teori yang terkait. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, dan membahas beberapa teori kepemimpinan seperti teori situasi dan humanistik serta jenis-jenis gaya kepemimpinan.
KONSEP KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu yang ditetapkan Tidak semua pimpinan adalah manajer, demikian pula sebaliknya, tidak semua manajer adalah pemimpin. Hanya karena suatu organisasi memberikan hak – hak formal kepada manajernya, bukan jaminan bahwa mereka mampu memimpin dengan efektif. Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan manajemen yang kuat agar efektifitasnya optimal Kita membutuhkan pimpinan yang berani menentang status quo, menciptakan visi masa depan, dan mengilhami anggota – anggota organisasi untuk secara sukarela mencapai visi tersebut. Kita juga membutuhkan manajer untuk merumuskan rencana yang mendetail, dan menciptakan struktur organisasi yang efisien Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah usaha seseorang yang diserahi tugas sebagai pimpinan, untuk mengatur, mempersatukan dan menggerakkan bawahannya secara bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan TEORI KEPEMIMPINAN MENURUT G.R TERRY Teori otokratis dan pemimpin otokratis Gaya kepemimpinan didasarkan atas perintah dan paksaan. Pemimpin melakukan pengawasan yang ketat, orientasi pada tugas sesuai struktur agar semua pekerjaan berlangsung secara efisien. Pemimpin ini hanya berperan sebagai pemain tunggal dan sangat ingin menguasai situasi, sikapnya selalu jauh dari bawahan sebab menganggap dirinya sebagai seseorang yang sangat istimewa dibandingkan bawahannya. Teori Psikologis Seorang pemimpin berfungsi untuk memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk merangsang bawahannya agar siap untuk bekerjasama dengannya dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan / tujuan individu bawahannya tersebut Teori Sosiologis Gaya kepemimpinan dianggap cara untuk melancarkan interaksi sosial dalam perusahaan dan digunakan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan konflik antar anggota dalam perusahaan. Pemimpin menetapkan tujuan dengan menyertakan bawahan dalam pengambilan keputusan terakhir. Teori Suportif Semua bawahan harus mempunyai semangat yang besar dalam melaksanakan setiap pekerjaannya dan pemimpin akan membimbing dan mengarahkan dengan sebaik – baiknya. Oleh karena itu pemimpin harus menciptakan suasana yang menyenangkan dalam lingkungan kerja yang akan membuat para karyawannya mempunyai keinginan untuk bekerja secara maksimal Teori Laissez Faire Pemimpin tidak mampu mengurus perusahaannya dengan baik tetapi dia menyerahkan setiap pekerjaan kepada bawahan. Pemimpin hanya sebagai simbol saja, dia tidak memiliki ketrampilan teknis, hal ini mengakibatkan tidak adanya kewibawaan, tidak mampu mengontrol dan mengkoordinasikan setiap pekerjaannya Teori Situasi Harus terdapat fleksibilitas yang tinggi pada pemimpin untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi yang terjadi, lingkungan sekitar dan zamannya. Faktor lingkungan, masalah aktual dijadikan tantangan untuk diatasi. Setiap masalah / kejadian bisa memunculkan satu tipe pemimpin yang baik Teori Humanistik / Populistik Merealisir kebebasan manusia dan memenuhi kebutuhan insani, yang dicapai melalui interaksi antara pemimpin dan bawahan. Untuk hal itu perlu adanya organisasi dan pemimpin yang baik yang memperhatikan kepentingan dan kebutuhan bawahannya TIPE GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam hal ini adalah bawahannya Dalam setiap organisasi / perusahaan seorang pemimpin mempunyai gaya yang berbeda dalam kepemimpinannya sesuai kemampuan masing – masing Beberapa tipe gaya kepemimpinan : 1. Gaya kepemimpinan Direktif Otokratif Memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada pemimpin dalam otoritasnya, sedangkan kebebasan bawahan sangat dibatasi. Pemimpin merupakan pusat komando dan perintah terhadap bawahan / karyawan 2. Gaya kepemimpinan Persuasif Pemimpin melaksanakan kekuasaannya terutama dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Masukan dari bawahan ditampung, bawahan mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya. Bawahan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dalam diskusi walaupun suaranya minim 3. Gaya kepemimpinan Konsultatif Bawahan diberi kebebasan yang luas dalam mengemukakan pendapatnya. Pemimpin hanya mengemukakan rancangan yang bersifat sementara, dan kemudian ditawarkan kepada bawahan, yang memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan usulan bawahan. Melalui cara ini pemimpin bisa menilai keefektifan bawahan dalam memberikan ide – ide / gagasannya yang nantinya akan dijadikan sebagai sebuah keputusan manajemen perusahaan 4. Gaya kepemimpinan Partisipatif Bawahan diberi kebebasan yang seluas – luasnya untuk mengemukakan pendapatnya. Pemimpin dan bawahan merupakan sebuah team yang harus bekerjasama. Pemimpin tidak turun langsung tetapi mendelegasikan pada staf seniornya. Pemimpin memberikan kebebasan bertindak tetapi dalam batas tertentu, meski bawahan sangat dominan tapi tanggung jawab tetap berada di tangan pemimpin 5. Gaya kepemimpinan Musyawarah Berdasarkan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan gotong royong, tolong menolong dan saling membantu tetap berpegang teguh pada efisiensi dan efektif. Pengambilan keputusan berdasarkan prosedur penentuan masalah, pengumpulan data, penganalisisan dan mengambil kesimpulan TEORI DASAR KEPEMIMPINAN Ada 3 Teori yang menonjol tentang timbulnya seorang pemimpin, yaitu : 1. Teori Genetik Pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk (leaders are born and not made). Seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” / ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Biasanya dapat terjadi dikalangan bangsawan / keturunan raja – raja, karena orantuanya menjadi raja maka anak lahir dari keturunan tersebut akan diangkat menjadi raja 2. Teori Sosial Seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (Leaders are made and not born). Semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin, hanya saja faktor lingkungan / pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tidak. Setiap orang dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin 3. Teori Ekologik Seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan, latihan dan pengalaman. Inti dari teori ini pemimpin merupakan perpaduan faktor keturunan, bakat dan lingkungan Selain ketiga teori tersebut , muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi (Teori tiga Dimensi), yang menyatakan ada tiga faktor yang berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin yaitu : 1. Bakat kepemimpinan yang dimilikinya 2. Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan 3. Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang dibentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi dan minat menjadi pemimpin Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin, karena : 1. Membentuk diri sendiri (Self constituted leader, self made man, born leader) 2. Dipilih oleh golongan Ia menjadi pemimpin karena jasa – jasanya, karena kecakapannya, keberaniannya dan sebagainyan terhadap organisasi 3. Ditunjuk dari atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya dan disetujui oleh pihak atasannya EMPAT GAYA YANG EFEKTIF 1. Eksekutif (Exeutive) Banyak memberikan perhatian pada tugas – tugas pekerjaan dan hubungan kerja. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini disebut sebagai motivator yang baik, mau menetapkan standar kerja yang tinggi, mengenal perbedaan diantara individu, dan kerja sama tim 2. Pengembang (Developer) Memberikan perhatian yang maksimum terhadap hubungan kerja, perhatian yang minimum terhadap tugas pekerjaan. Pemimpin yang menggunakan gaya ini mempunyai kepercayaan yang implisit terhadap anggota organisasi, sangat perhatian terhadap pengembangan mereka sebagai individu 3. Otokratis yang baik hati (Benevolent outocrat) Memberikan perhatian maksimum terhadap tugas, minimum terhadap hubungan kerja. Pemimpin mengetahui secara tepat apa yang ia inginkan, bagaimana memperolehnya tanpa menyebabkan ketidaksenangan dari pihak lain 4. Birokrat (Bureaucrat) Perhatian yang minimum terhadap tugas maupun hubungan kerja. Pemimpin yang menggunakan gaya ini sangat tertarik pada peraturan – peraturan dan menginginkan memeliharanya, serta melakukan kontrol situasi secara teliti EMPAT GAYA YANG TIDAK EFEKTIF 1. Kompromi (Compromiser) Memberikan perhatian yang besar pada tugas dan hubungan kerja dalam situasi yang menekankan pada kompromi. Pemimpin yang menggunakan gaya ini merupakan pembuat keputusan yang jelek, banyak tekanan yang mempengaruhinya 2. Missionari (Missionary) Memberikan perhatian yang maksimum pada orang dan hubungan kerja, tetapi minimum terhadap tugas dengan perilaku yang tidak sesuai. Pemimpin yang menggunakan gaya ini hanya menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan dalam dirinya 3. Otokrat (Autocrat) Memberikan perhatian yang maksimum pada tugas dan minimum terhadap hubungan kerja dengan suatu perilaku yang tidak sesuai. Pemimpin tidak mempunyai kepercayaan pada orang lain, tidak menyenangkan, dan hanya tertarik pada jenis pekerjaan yang segera selesai 4. Lari dari tugas (Deserter) Gaya ini sama sekali tidak memberikan perhatian pada tugas maupun hubungan kerja. Dalam situasi tertentu gaya ini tidak begitu terpuji, karena pemimpin seperti ini pasif, tidak mau ikut campur tangan secara aktif dan positif TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu