Anda di halaman 1dari 22

KEPEMIMPINAN

NS. RETNO ANGGGRAENI P.S, M.KES


KONSEP KEPEMIMPINAN
 Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah
kelompok untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu
yang ditetapkan
 Tidak semua pimpinan adalah manajer, demikian pula sebaliknya,
tidak semua manajer adalah pemimpin. Hanya karena suatu
organisasi memberikan hak – hak formal kepada manajernya, bukan
jaminan bahwa mereka mampu memimpin dengan efektif.
 Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan manajemen yang kuat
agar efektifitasnya optimal
 Kita membutuhkan pimpinan yang berani menentang status quo,
menciptakan visi masa depan, dan mengilhami anggota – anggota
organisasi untuk secara sukarela mencapai visi tersebut. Kita juga
membutuhkan manajer untuk merumuskan rencana yang mendetail,
dan menciptakan struktur organisasi yang efisien
 Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah usaha seseorang
yang diserahi tugas sebagai pimpinan, untuk mengatur,
mempersatukan dan menggerakkan bawahannya secara bersama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
TEORI KEPEMIMPINAN
MENURUT G.R TERRY
 Teori otokratis dan pemimpin otokratis
Gaya kepemimpinan didasarkan atas perintah dan paksaan. Pemimpin
melakukan pengawasan yang ketat, orientasi pada tugas sesuai
struktur agar semua pekerjaan berlangsung secara efisien. Pemimpin
ini hanya berperan sebagai pemain tunggal dan sangat ingin
menguasai situasi, sikapnya selalu jauh dari bawahan sebab
menganggap dirinya sebagai seseorang yang sangat istimewa
dibandingkan bawahannya.
 Teori Psikologis
Seorang pemimpin berfungsi untuk memunculkan dan mengembangkan
sistem motivasi terbaik, untuk merangsang bawahannya agar siap untuk
bekerjasama dengannya dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan guna
mencapai tujuan perusahaan / tujuan individu bawahannya tersebut
 Teori Sosiologis
Gaya kepemimpinan dianggap cara untuk melancarkan interaksi sosial dalam
perusahaan dan digunakan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan
konflik antar anggota dalam perusahaan. Pemimpin menetapkan tujuan
dengan menyertakan bawahan dalam pengambilan keputusan terakhir.
 Teori Suportif
Semua bawahan harus mempunyai semangat yang besar dalam melaksanakan
setiap pekerjaannya dan pemimpin akan membimbing dan mengarahkan dengan
sebaik – baiknya. Oleh karena itu pemimpin harus menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam lingkungan kerja yang akan membuat para karyawannya
mempunyai keinginan untuk bekerja secara maksimal
 Teori Laissez Faire
Pemimpin tidak mampu mengurus perusahaannya dengan baik tetapi dia
menyerahkan setiap pekerjaan kepada bawahan. Pemimpin hanya sebagai
simbol saja, dia tidak memiliki ketrampilan teknis, hal ini mengakibatkan tidak
adanya kewibawaan, tidak mampu mengontrol dan mengkoordinasikan setiap
pekerjaannya
 Teori Situasi
Harus terdapat fleksibilitas yang tinggi pada pemimpin untuk menyesuaikan
diri terhadap tuntutan situasi yang terjadi, lingkungan sekitar dan zamannya.
Faktor lingkungan, masalah aktual dijadikan tantangan untuk diatasi. Setiap
masalah / kejadian bisa memunculkan satu tipe pemimpin yang baik
 Teori Humanistik / Populistik
Merealisir kebebasan manusia dan memenuhi kebutuhan insani, yang dicapai
melalui interaksi antara pemimpin dan bawahan. Untuk hal itu perlu adanya
organisasi dan pemimpin yang baik yang memperhatikan kepentingan dan
kebutuhan bawahannya
TIPE GAYA KEPEMIMPINAN
 Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam hal ini
adalah bawahannya
 Dalam setiap organisasi / perusahaan seorang pemimpin
mempunyai gaya yang berbeda dalam kepemimpinannya sesuai
kemampuan masing – masing
 Beberapa tipe gaya kepemimpinan :
1. Gaya kepemimpinan Direktif Otokratif
Memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada pemimpin dalam otoritasnya,
sedangkan kebebasan bawahan sangat dibatasi. Pemimpin merupakan pusat
komando dan perintah terhadap bawahan / karyawan
2. Gaya kepemimpinan Persuasif
Pemimpin melaksanakan kekuasaannya terutama dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah. Masukan dari bawahan ditampung,
bawahan mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya.
Bawahan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dalam diskusi
walaupun suaranya minim
3. Gaya kepemimpinan Konsultatif
Bawahan diberi kebebasan yang luas dalam mengemukakan
pendapatnya. Pemimpin hanya mengemukakan rancangan yang
bersifat sementara, dan kemudian ditawarkan kepada bawahan, yang
memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan usulan bawahan.
Melalui cara ini pemimpin bisa menilai keefektifan bawahan dalam
memberikan ide – ide / gagasannya yang nantinya akan dijadikan
sebagai sebuah keputusan manajemen perusahaan
4. Gaya kepemimpinan Partisipatif
Bawahan diberi kebebasan yang seluas – luasnya untuk mengemukakan
pendapatnya. Pemimpin dan bawahan merupakan sebuah team yang harus
bekerjasama. Pemimpin tidak turun langsung tetapi mendelegasikan pada staf
seniornya. Pemimpin memberikan kebebasan bertindak tetapi dalam batas tertentu,
meski bawahan sangat dominan tapi tanggung jawab tetap berada di tangan
pemimpin
5. Gaya kepemimpinan Musyawarah
Berdasarkan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan
gotong royong, tolong menolong dan saling membantu tetap berpegang teguh pada
efisiensi dan efektif. Pengambilan keputusan berdasarkan prosedur penentuan
masalah, pengumpulan data, penganalisisan dan mengambil kesimpulan
TEORI DASAR KEPEMIMPINAN
Ada 3 Teori yang menonjol tentang timbulnya seorang pemimpin, yaitu :
1. Teori Genetik
Pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk (leaders are born and not made).
Seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” / ia telah dilahirkan
dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Biasanya dapat terjadi dikalangan
bangsawan / keturunan raja – raja, karena orantuanya menjadi raja maka anak
lahir dari keturunan tersebut akan diangkat menjadi raja
2. Teori Sosial
Seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (Leaders are
made and not born). Semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk
menjadi pemimpin, hanya saja faktor lingkungan / pendukung yang
mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tidak. Setiap orang dapat
dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin
3. Teori Ekologik
Seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah
memiliki bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan,
latihan dan pengalaman. Inti dari teori ini pemimpin merupakan perpaduan faktor
keturunan, bakat dan lingkungan
Selain ketiga teori tersebut , muncul pula teori keempat yaitu Teori
Kontigensi (Teori tiga Dimensi), yang menyatakan ada tiga faktor yang
berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin
yaitu :
1. Bakat kepemimpinan yang dimilikinya
2. Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan
3. Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan
Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu
yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki
bakat, lingkungan yang dibentuknya, kesempatan dan kepribadian,
motivasi dan minat menjadi pemimpin
Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin, karena :
1. Membentuk diri sendiri (Self constituted leader, self made man,
born leader)
2. Dipilih oleh golongan
Ia menjadi pemimpin karena jasa – jasanya, karena kecakapannya,
keberaniannya dan sebagainyan terhadap organisasi
3. Ditunjuk dari atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya
dan disetujui oleh pihak atasannya
EMPAT GAYA YANG EFEKTIF
1. Eksekutif (Exeutive)
Banyak memberikan perhatian pada tugas – tugas pekerjaan dan
hubungan kerja. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini
disebut sebagai motivator yang baik, mau menetapkan standar kerja
yang tinggi, mengenal perbedaan diantara individu, dan kerja sama
tim
2. Pengembang (Developer)
Memberikan perhatian yang maksimum terhadap hubungan kerja, perhatian
yang minimum terhadap tugas pekerjaan. Pemimpin yang menggunakan gaya
ini mempunyai kepercayaan yang implisit terhadap anggota organisasi, sangat
perhatian terhadap pengembangan mereka sebagai individu
3. Otokratis yang baik hati (Benevolent outocrat)
Memberikan perhatian maksimum terhadap tugas, minimum terhadap
hubungan kerja. Pemimpin mengetahui secara tepat apa yang ia inginkan,
bagaimana memperolehnya tanpa menyebabkan ketidaksenangan dari pihak
lain
4. Birokrat (Bureaucrat)
Perhatian yang minimum terhadap tugas maupun hubungan kerja.
Pemimpin yang menggunakan gaya ini sangat tertarik pada peraturan
– peraturan dan menginginkan memeliharanya, serta melakukan
kontrol situasi secara teliti
EMPAT GAYA YANG TIDAK
EFEKTIF
1. Kompromi (Compromiser)
Memberikan perhatian yang besar pada tugas dan hubungan kerja
dalam situasi yang menekankan pada kompromi. Pemimpin yang
menggunakan gaya ini merupakan pembuat keputusan yang jelek,
banyak tekanan yang mempengaruhinya
2. Missionari (Missionary)
Memberikan perhatian yang maksimum pada orang dan hubungan kerja, tetapi
minimum terhadap tugas dengan perilaku yang tidak sesuai. Pemimpin yang
menggunakan gaya ini hanya menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan dalam
dirinya
3. Otokrat (Autocrat)
Memberikan perhatian yang maksimum pada tugas dan minimum terhadap
hubungan kerja dengan suatu perilaku yang tidak sesuai. Pemimpin tidak
mempunyai kepercayaan pada orang lain, tidak menyenangkan, dan hanya
tertarik pada jenis pekerjaan yang segera selesai
4. Lari dari tugas (Deserter)
Gaya ini sama sekali tidak memberikan perhatian pada tugas maupun
hubungan kerja. Dalam situasi tertentu gaya ini tidak begitu terpuji,
karena pemimpin seperti ini pasif, tidak mau ikut campur tangan
secara aktif dan positif
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai