Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PADA KELOMPOK KHUSUS

ANAK JALANAN

 Ns Previarsi Rahayu S.Kep.,M.Kep


Masa remaja masa paling indah
Penyimpangan & ketidakwajaran

Mencari identitas diri

Destruktif Konstruktif
Masalah Remaja

 Anak jalanan
 Bullying
 Tawuran
 Geng motor
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA ANAK JALANAN
Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun
masih memiliki hubungan dengan keluarganya. pengertian tentang anak jalanan
adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun yang karena berbagai faktor, seperti
ekonomi, konflik keluarga hingga faktor budaya yang membuat mereka turun ke
jalanan.

Anak jalanan disebut juga anak gelandangan, ada juga sebutan yang lebih
positif, anak mandiri, dilihat dari pengertiannya anak jalanan adalah anak-anak
yang tersisih dari perlakuan kasih sayang.

Anak jalanan menurut irwanto ( 2003) adalah sebagian dari anak-anak yang
hidup dan tumbuh di jalanan tanpa ada pemantauan dan tumbuh secara mandiri.
Namun menurut Departemen Sosial (2005) mereka yang menjadi anak jalanan
adalah sebagian besar anak yang mau tidak mau, suka tidak suka menghabiskan
keseluruhan waktunya di jalanan untuk mencari pendapatan dengan cara
berkeliaran di tempat umum, di jalanan serta tempat terbuka lainnya.
AnJal untuk ekonomi & pulang ke rumah
Children on
the street

Anak yang
Children of AnJal Full dijalanan, tidak punya keluarga /
berkeliaran the street atau memutuskan hubungan keluarga
di jalanan
Children from
family of the AJ Full dijalanan, dengan keluarga hidup dijalanan
street

Program Magister Keperawatan


Universitas Padjadjaran
Yayasan kesejahteraan anak Indonesia mengatakan ada kategori selain 3 kategori diatas,
yakni : Kategori anak berusia 5-17 tahun yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja
dijalanan, atau yang bekerja dan hidup dijalanan yang menghabiskan sebagaian besar
waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

ciri-ciri anak jalanan, diantaranya adalah


 seringkali berada di tempat umum (jalanan, pasar, pertokoan, tempat hiburan)
selama 3-24 jam sehari
 Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah, dan sedikit sekali yang tamat SD)
 Berasal dari keluarga-keluarga yang kurang mampu (kebanyakan kaum urban dan
beberapa diantaranya banyak yang tidak jelas keluarganya)
 Melakukan aktivitas ekonomi (melakukan pekerjaan pada sektor informal).
 Penampilan kotor dan tidak rapi
 Sukar diajak berkomunikasi
 Pribadi tidak stabil
Menurut Surjana (dalam Siregar, dkk., 2006) Ada beberapa faktor yang mendorong anak
menjadi anak jalanan,baik pada tingkat mikro maupun makro terbagi dalam beberapa
tingkatan, yaitu:

1. Tingkat mikro (Immediate causes)


Faktor yang berhubungan dengan anak dan keluarganya, seperti lari dari keluarga, dipaksa
bekerja, berpetualang, diajak teman, kemiskinan keluarga, ditolak/kekerasan/terpisah dari
orang tua dan lain-lain.
2. Tingkat meso (underlying causes)
Yaitu faktor masyarakat yang mengajarkan anak untuk bekerja, sehingga suatu saat menjadi
keharusan dan kemudian meninggalkan sekolah, kebiasaan pergi ke kota untuk mencari
pekerjaan pada suatu masyarakat karena keterbatasan kemampuan di daerahnya, penolakan
anak jalanan oleh masyarakat yang menyebabkan mereka makin lama dijalanan dan lain-
lain.
3. Tingkat Makro (basic cause)
Yaitu faktor yang berhubungan dengan struktur makro, seperti peluang kerja pada sektor
informal yang tidak terlalu membutuhkan modal dan keahlian yang besar, urbanisasi, biaya
pendidikan yang tinggi dan perilaku guru yang diskriminatif, belum adanya kesamaan
persepsi instansi pemerintah terhadap anak jalanan.
Disfungsi keluarga

Faktor-faktor
Teman pergaulan
penyebab

Pencarian jati diri

Program Magister Keperawatan


Universitas Padjadjaran
Pengentasan anak jalanan

model Suparman (2000)


Community based Penegakkan hukum

Street based Pengentasan kemiskinan

Centre based Penyembuhan & Pemulihan

Selther based Pemberdayaan

Penunjang

Program Magister Keperawatan


Universitas Padjadjaran
KEBUTUHAN ANAK JALANAN

 Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian,


perumahan dan kesehatan
 Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis
psikiatris. keperawatan dan psikologis
 Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah raga

 Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha,


ketrampilan kerja dan penempatan dalam masyarakat.
 Kebutuhan rohani
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Harga Diri Rendah


2. Isolasi Sosial
3. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
4. Resiko perilaku kekerasan/Perilaku kekerasan
5. Gangguan Proses Pikir: Waham
6. Defisit Perawatan Diri
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK JALANAN
Pengkajian
a. Faktor predisposisi
Genetik
Neurobiologis : penurunan volume otak dan perubahan sistem neurotransmiter.
Teori virus dan infeksi
b. Faktor presipitasi
Biologis
Sosial kutural
Psikologis c
C. Penilaian terhadap stressr
d. Sumber koping
Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif )
Pencapaian wawasan
Kognitif yang konstan
Bergerak menuju prestasi kerja
e. Mekanisme Koping
Regresi (berhubunga dengan masalah dalam proses iformasi dan mengelola anxietas
Proyeksi (upaya menjelaskan persepsi yg membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain)
Menarik diri
Pengingkaran
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai