Anda di halaman 1dari 41

KPS626002-Kewirausahaan (2 SKS), Semester: 6 KEPB19B

Peluang Usaha
di Bidang kesehatan &
Non Kesehatan
Ns. Yohana Wiratikusuma.,S.Kep.M.Kep
Outline
1. Peluang usaha di bidang
Kesehatan
2. Peluang usaha bidang Kesehatan
Non Kesehatan

2
3
4
The Fact

5
Menurut Kementerian Kesehatan dari data rencana pengembangan tenaga kesehatan
tahun 2011-2025 Jumlah lulusan institusi pendidikan keperawatan per tahun 46.865 orang
terdiri dari pendidikan diploma 34.480 orang, profesi ners 12.385 orang, kelulusan Uji
Kompetensi Nasional per tahun sebanyak 35.892 orang, terdiri dari Pendidikan Diploma
25.086 orang, dan Profesi Ners 10.806 orang, kebutuhan nasional per tahun 24.825, dan

kelebihan produksi perawat adalah 11.067-


22.060 per tahun.

Kemenkes. Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025 [Internet]. 2011. Available
from: https://www.google.com/url?sa=t&sourc e=web&rct=j&url=http://www.who.int/wor kforcealliance.

6
 Sekitar 22.000-40.000 lulusan perawat harus menganggur setiap tahun. Sebab dari seluruh
lulusan, hanya sekitar 20 persen saja yang terserap. Hal ini diungkapkan Ketua DPW
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, sekaligus Ketua Prodi S3
Keperawatan Unair, Prof Dr Nursalam, M.Nurs (Hons) saat di Tulungagung Minggu
(19/12/2021)
 Ada 56 institusi di Jatim. Jika setiap institusi meluluskan 50 perawat, sudah berapa itu.
Lulusan yang terserap tidak lebih dari 20 persen," terang Prof Nursalam kepada
SURYAMALANG.COM. Karena itu, ke depan dibutuhkan pusat-pusat pelatihan untuk
menyiapkan profesionalisme dan kompetensi perawat.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Setiap Tahun Ada 40.000 Lulusan Perawat Jadi
Pengangguran, https://suryamalang.tribunnews.com/2021/12/20/setiap-tahun-ada-40000-lulusan-perawat-jadi-
pengangguran.Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin

7
“Entrepreneurship and nurse entrepreneurs lead the way to the
development of nurses’ role and professional identity in clinical
practice: A qualitative study”

Background
Entrepreneurship is a relatively
unknown phenomenon in international
nursing research, and the prevalence of
entrepreneurial nurses is only 0.5– 1%
of all working nurses globally.
Unfortunately, several barriers occur
within the healthcare syst em and ex
istin g nursi ng cultur e that may af fec t
the pot ential of bringing ent
repreneurship into the nursing
profession.

8
Results: The analysis revealed four themes: (a) prejudice towards entrepreneurship; (b)
to become an entrepreneur in a nursing culture; (c) rebellion against the traditional role
as employee and (d) challenged professional identity and new professional roles.

Conclusion: Nurse entrepreneurs are caught between traditional and new ways of
viewing nursing identity, norms, values and roles, and they face a conflict of profes-
sional values and a stereotyped view of ‘real’ nursing. Our findings show that en-
trepreneurship entails a huge learning process that develops nurses’ ability to think
outside the box in a broader health perspective and challenge the existing nursing
culture and role. However, nurse entrepreneurs’ ability to engage in entrepreneurship
is compromised by professional values, the duty to behave as a good nurse and their
own prejudices towards entrepreneur

9
10
Contoh Bidang usaha perawat
11
Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan leMone
(1997:11) (dalam Yosep, 2010)., membahas tentang
Expanded Career Roles and Function of Nurses, meliputi;
clinical Nurse specialist, Nurse practitioner, Nurse
anesthetist, Nurse midwife, Nurse educator, Nurse
administrator, Nurse researcher, Nurse entrepreneur. Nurse
entrepreneur is a nurse, usually with an advance degree,
who may manage a clinic or health related business, conduct
research, provide education or serve as an adviser or
consultant to institutions, political agencies or business
(Winarto, 2005 dalam Yosep, 2010).

12
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam
pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat.
Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik
atau sarana kesehatan lainnya.
Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing
Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage
dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak
melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas
ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya (Winarto, 2005 dalam Yosep, 2010).
13
Nursepreneur → istilah baru dalam
mempopulerkan entrepreneurship

Dikaitkan dengan perawat atau dunia


keperawatan

Lulusan mahasiswa di harapkan mampu


menciptakan lapangan kerja

Perawat dapat juga bergerak dalam bidang


pendidikan atau menyediakan pelatihan-
pelatihan atau sebagai konsultan.

14
Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut:

Orientasi pada
Pengerahan diri Pengasuhan Diri
Tindakan

Energi Tingkat Toleransi atas


tinggi ketidakmenentuan

15
Entrepeneur bagi perawat
Berani Menyukai sebetulnya bisa dipelajari sambil
mengambil tantangan melakukannya (learning by doing),
resiko
namun harus diingat bahwa penting
memahami wawasan tentang jenis
Punya usaha yang akan dipilih
daya Punya
tahan visi jauh
yang kedepan
tinggi

Entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005 dalam


Yosep, 2010)
16
PELUANG

17
Mencari Peluang Usaha
Amati Mencoba bisnis
Pahami Melihat Potensi
kebutuhan yang sekarang
Kemampuan diri sekitar
masyarakat lagi trend/yg ada

Mulai bisnis dari


Menawarkan
hobi atau usaha Segera action
kerjasama
baru

18
Kemampuan kita melihat peluang sangat
tergantung dari informasi yang kita peroleh
tentang faktor lingkungan usaha

 Memanfaatkan potensi diri kita, maka dalam menemukan peluang usaha yang cocok,
kita dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu: Pendekatan in-side-out (dari dalam
ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang
ada saat ini.
 Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih
dengan menciptakan kebutuhan.

19
Peluang Usaha dibidang
Keperawatan

Berani dengan
tantangan dan
melihat peluang
Fakta Perubahan;
Epidemiologi,
demografi, Gaya
Memahami teori
Hidup, Upaya
Kebutuhan dasar
Pelayanan
manusia
Kesehatan

20
21
Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi
nurse intrapreneur.
 Nurse Entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri

atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan.

 Nurse Intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan ”bisnis” dalam divisi

atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada (lebih aman, mendapatkan karir, dan

dapat melangkah menjadi entrepreneur) Tentu saja ini berbeda dengan apa yang

umumnya perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara

alamiah bukan tempat ”berbisnis”. (Suarli, Suchiri, dkk. 2014)

22
Buku mengenai
The Nurse Entrepreneur
23
Which do you prefer??

24
Intrapreneur adalah seorang yang
memfokuskan pada inovasi dan kreativitas,
serta mentransformasi suatu ide atau
gagasan
menjadi usaha menguntungkan yang
dioperasikan dalam lingkup lingkungan
perusahaan. Oleh karena itu, agar
perusahaan dapat sukses dan
berkembang,
intrapreneurship harus diimplementasikan
pada strategi perusahaan (Princhott, 1985).
Biasanya, posisi research & development
(R&D) dalam perusahaan membutuhkan
seorang intrapreneur.

25
Entrepreneur adalah orang yang ingin dan
mampu mentransformasikan ide atau gagasan
baru menjadi sebuah inovasi yang sukses.
Peran seorang entrepreneur dalam ekonomi
adalah sebagai “creative destruction”
(Schumpeter, 1934). Selain itu, seorang
entrepreneur dapat menjadi sumber penting
penciptaan lapangan kerja, pengurangan
kemiskinan, pengembangan inovasi,
meningkatkan daya saing ekonomi, serta
dapat berperan mengurangi angka
pengangguran

26
Sikap yang harus di miliki oleh
seorang perawat
Mencari &
Membangun
Mengenali Kreatif, Jujur Berkepribadian
Skill yang baru
kesempatan

Dorongan
Self Esteem Responsible Flexible
mandiri

Ingin menjadi
Semangat
lebih baik

27
JENIS
KEWIRAUSAHAAN
BIDANG
KEPERAWATAN

28
Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham
ataupun sebagai owner (Febrian, 2015)

a. Home Care
Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care
merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek
administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional
dibantu tenaga non profesional di bidang kesehatan maupun non kesehatan.

A. Bidang Pelayanan Keperawatan


29
 Tujuan dari home care terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum dari home care adalah untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian, dan meminimalkan akibat dari penyakit untuk
mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin
yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan

 Sedangkan, tujuan khusus dari home care adalah sebagai


berikut:
a. Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara
mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan
dirumah
30
Keperawatan
B. Konsultan
Konsultan
• Seorang tenaga profesional yg menyediakan jasa nasihat
ahli dalam bidang keahliannya dan memberikan layanan
konsultasi atau konseling secara lgsg pd Klien.

Konseling

• Proses membantu pasien untuk menyadari & mengatasi


tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik, & untuk meningkatkan
perkembangan seseorang di mana didalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual.
• Konseling dapat membantu dan memotivasi klien untuk
lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dalam
mengatasi masalahnya

31
Berfokus saat ini & masa
Klien adalah klien Konselor secara moral
depan

Klien tidak dianggap sebagai orang


yang sakit mental, tetapi dipandang
Fokus pada perubahan sebagai orang yang memiliki
kemampuan untuk memilih tujuan,
tingkah laku, bukan hanya membuat keputusan dan secara
membuat klien sadar umum menerima tanggung jawab dari
tingkah laku dan perkembangannya
dikemudian hari

Ruang lingkup konseling, Blacher (2005) dalam (Febrian, 2015)


32
C. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Terapi komplementer pada dasarnya bertujuan untuk
memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama “Sistem
Kekebalan dan Pertahanan Tubuh”, agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh
sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya
sendir dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan
yang tepat

33
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut:

Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum


berdasarkan kompetensinya.

Terapi hiperbarik

• suatu metode terapi di mana pasien dimasukkan ke dalam sebuah ruangan


yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan udara
atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni
(100%).

Terapi herbal medik

• terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal


terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa
fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik
pada cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun
efektivitasnya.
d. Nursing Care Center
Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan
akses langsung pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional
yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah
yang dihadapi masyarakat.
Nursing care center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh
potensi yang ada secara optimal. Dalam nursing care center pun selalu
diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan
yang utuh, sehingga nursing care center memiliki karakteristik tertentu.

35
Perawat yang dibekali ilmu dan kompetensi terkait
fisioterapi memiliki kewenangan untuk memberikan
pelayanan kesehatan tersebut kepada klien yang
membutuhkannya. Salah satu uapaya fisioterapi yang
dapat dilakukan perawatan yaitu fisioterapi dada.
Fisioterapi dada itu merupakan prosedur keperawatan
atau metode pemenuhan kebutuhan oksigen

36
C. Dalam Bidang Penelitian
 Teknik perawatan luka
 Terapi modalitas
Oleh karena itu, perawat yang senang mengembangkan dan memiliki
relasi yang terjun di dunia penelitian, tidak ada salahnya mencoba
menekuni area cakupan bidang usaha ini, seperti membentuk tim riset
profesional terkait permasalahan kesehatan pada umumnya dan
keperawatan pada khususnya, atau sebagai jasa pengolah data dan
promosi suatu produk

37
Pengetahuan &
3 hal yang perlu keterampilan yang
dibutuhkan
diperhatikan dalam
mengembangkan Modal yang diperlukan

lahan bisnis
Kiat menjalankan
usaha

38
Dalam Bidang
Persaingan
Pendidikan semakin pesat

Mendirikan
Mengelola Lembaga
SDM pelatihan

39
Kompetensi
SDM
Dalam
Lembaga
konsultan
Bidang
Manajerial
Pengembangan tenaga professional yang
menyediakan jasa nasihat ahli di bidang keahliannya.

40
Daftar Pustaka
Abidin, Zainal, dkk. (2020). Kewirausahaan dan Bisnis untuk Keperawatan. Jakarta:
Mitra Wacana Media
Jones, R. (2007). Nursing Management and Leadership: Theories, Processes, Practice.
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Dede N, dkk (2019) Modul Kuliah Kewirausahaan,. ProgrammStudi D3 Keperawatan FIK
Universitas Muhammadiyah Surabaya. Surabaya.
Jakobsen, L., Wacher Qvistgaard, L., Trettin, B., & Juel Rothmann, M. (2021).
Entrepreneurship and nurse entrepreneurs lead the way to the development of nurses’
role and professional identity in clinical practice: A qualitative study. Journal of
Advanced Nursing, 77(10), 4142-4155.

Anda mungkin juga menyukai