Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

“Peran Mahasiswa Keperawatan Mewujudkan Entrepreuner Baru”

Disusun Oleh Kelompok 1

Dina Fatin Nabila

Muthiah Rabbani Maruapey

Rati Indah Sari Parhusip

SEMESTER VI KELAS B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
PRODI D III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih

memberikan kita kesehatan, sehingga kami menyelesaikan tugas pembuatan tugas mata

kuliah Kewirausahaan dengan judul “Peran Mahasiswa Keperawatan Mewujudkan

Entrepreuner Baru”. Tujuan dibuatnya tugas ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas yang

diberikan.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami

harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan pembuatan tugas kami di waktu

selanjutnya.

Senin, 30 Januari 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Entrepreuneur................................................................................................3
B. Pengertian nursepreuneur................................................................................................3
C. Kiat menjadi nursepreuneur............................................................................................4
D. Model entrepreuneurship................................................................................................5
E. Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha).....................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR ISI............................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era revolusi industri 4.0 yang seperti sekarang ini, terjadi perkembangan secara

pesat dalam bidang teknologi diberbagai Negara termasuk di Indonesia sendiri. Sekarang

ini banyak kecanggihan teknologi yang mendukung perkembangan dunia informasi

(Faruqi, 2016). Dunia bisnis dan wirausaha khusunya industri dan manufaktur di banyak

negara tengah mempersiapkan diri guna menghadapi era revolusi industri 4.0. Revolusi

industri 4.0 mengintegrasikan antara dunia online serta internet dengan lini produksi pada

suatu industri. Industri 4.0 disebut dengan industri internet. Industri Internet menyediakan

cara untuk mendapatkan visibilitas dan wawasan yang lebih baik ke dalam operasi dan

aset perusahaan melalui integrasi sensor mesin,perangkat lunak, dan sistem komputasi

dan penyimpanan. Keuntungan bisnis yang dicapai melalui peningkatan efisiensi

operasional dan produktivitas yang dipercepat, yang menghasilkan pengurangan waktu

tidak terencana dan efisiensi yang dioptimalkan (Alasdair Gilchrist,2017)

Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri

dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang

memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam

menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seorang entrepreneur adalah

seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk menemukan

atau membuat peluang menggunakan bakat pribadi, keterampilan dan energi, dan

seseorang yang mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk mentransfer peluang

tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk.

Wirausaha dalam bidang keperawatan, khususnya untuk para mahasiswa ilmu

keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan memberi

1
pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini diupayakan sebagai sebuah upaya

lompatan pola berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih

jauh lagi memang ditujukan agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat

berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan

keterampilan yang kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin

studi yang dijalani (Winarto, 2016).

B. Rumusan masalah

1. Apakah Pengertian Entrepreneur ?


2. Apakah Pengertian Nursepreneur ?
3. Bagaimana Kiat Menjadi Nursepreneur ?
4. Bagaimana Model Entrepreneurship ?
5. Bagaimana Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha) ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu pemenuhan tugas mata

kuliah kewirausahaan dan juga untuk mengetahui bagaimana peran mahasiswa

keperawatan mewujudkan entrepreuneur baru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Entrepreuneur

Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna

seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau

venture (bisnis)  yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan. Secara umum

Entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu demikian.

Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan

jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit.

Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk

pelayanan jasa/produk dalam market baru. Dalam hal ini seseorang itu mempunyai

kemampuan berpikir yang kreatif dengan daya kreasi dan membuat sesuatu yang baru

dengan cakap melihat suatu peluang serta berani mengambil risiko atas tindakannya.

Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-orang lain saling

berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang sangat sempit, ia justru berpikir

melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan memberi peluang

kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan sebagai seorang Entrepreneur.

B. Pengertian nursepreuneur

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran

dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau

sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing

Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam

pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini

3
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau

owner yang akan menggaji karyawannya. Selain peran tersebut perawat juga dapat

melakukan penelitian-penelitian, sebagai contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan

luka, cara ganti balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb.

Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan yang

membutuhkan solusi. Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam

bidang pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan.

Hal yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian

untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah

yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang segar,

melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.

Perawat entrepreneur mungkin bisa diartikan sebagai perawat yang mempunyai

jiwa wirausaha. Entrepreneur/wirausaha/pebisnis, yang tidak dikenali seperempat abad

lalu, saat ini diajarkan sebagai mata kuliah di universitas di seluruh dunia.. Keberanian,

kreativitas, dan inisiatif semuanya adalah sifat yang dimiliki seseorang sejak lahir. Itu

alami, melekat dalam diri kita, Tinggal masalahnya, buatlah kemampuan itu muncul dan

bekerja optimal.

C. Kiat menjadi nursepreuneur

Seorang perawat dapat menjadi nurse Entrepreneur atau menjadi nurse

Intrapreneur. Seorang perawat nurse Entrepreneur adalah seorang perawat yang

menjalankan wirausahanya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis

keperawatan. Sebaliknya seorang perawat Intrapreneur adalah seorang perawat yang

menjalankan “bisnis” dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada.

Menjadi seorang Intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah

4
menjadi Entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya perawat

lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat

“berbisnis”. Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali, mesti

memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri, bertanggung jawab secara keuangan,

mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga dituntut memiliki jiwa sales,

customer services, budgeting, forecasting dan manajemen.

Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat Intrapreneur dulu, sambil bekerja

dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha

sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam

Entrepreneurship  untuk mengurus bisnis sendiri.

D. Model entrepreuneurship

Model Entrepreneurship secara sederhana dimulai dengan diketahui adanya

peluang, mampu menggunakannya, kemudian jika terdapat hambatan, mampu mengatasi

hambatan yang ada. Diperlukan juga kemampuan cara melakukan Entrepreneurship itu

sendiri sehingga tercipta usaha baru (peluang menjadi usaha baru). Peluang perawat

menjadi Entrepreneur dibagi menjadi:

1. Trend demografi : Jumlah lansia yang semakin banyak tentunya memerlukan

perawatan dalam menjalani hidupnya. Dalam menjalani pengobatan mungkin

beberapa klien memerlukan penjagaan atas privacynya sehingga memerlukan

pelayanan secara khusus.

2. Kesempatan di falitas kesehatan :Terlibat dalam produksi atau pendistribusian

suplemen yang baik untuk pasien di rumah sakit. Mungkin kedepannya tidak

menutup kemungkinan rumah sakit akan melakukan outsourcing tenaga perawat

untuk memotong besarnya biaya rumah sakit, hal ini tentunya rumah sakit tidak akan

5
memaksakan tenaga perawat yang sedikit untuk merawat pasien yang sangat banyak

dan sebaliknya jika pasien sedikit rumah sakit bisa menyesuaikan kebutuhan tenaga

perawat.

Trend sosial : Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan

seseorang sehingga untuk tetap sehat membutuhkan perawatan untuk mempertahankan

kesehatanny, dalam hal ini focus kepada kelompok – kelompok tertentu seperti klub

jantung sehat. Peluang – peluang diatas sangat mungkin dimanfaatkan oleh perawat

karena perawat di rumah sakit sangat dekat dengan pasien, namun untuk memanfatkan

peluang tersebut perawat sering menghadapi hambatan – hambatan diantaranya: isu

malpraktek, tidak punya hak istimewa dari rumah sakit, padangan skeptis dari beberapa

dokter tentang peran independen perawat, dan ketakutan rumah sakit akan menurunnya

kedisiplinan perawat.

1. Aspek legal : Perawat dalam menjalankan Entrepreneurship-nya sering dihantui oleh

sangsi hukum, oleh karena itu banyak perawat berharap untuk disahkannya RUU

praktik keperawatan. Tetapi tentunya aspek hukum yang harus dikuasai bukan hanya

tentang perawat tentunya undang – undang atau peraturan hukum lainnya juga harus

dikuasai oleh perawat.

2. Etik dan konflik personal : Banyak perawat beranggapan bahwa berbisnis

bertentangan dengan kode etik dan nilai perawat dimana berbisnis maka akan

menurunkan penilaian masyarakat terhadap perawat. Dan untuk menghindari

terjadinya konflik personal perawat lebih suka bekerja di klinik tempat praktek

dokter, hal ini menyebabkan fungsi mandiri dari perawat dinilai tidak ada oleh

masyarakat atau dengan kata lain tidak kompeten dan menjadi perawat tidak survive

untuk menunjukan eksistensi tindakan keperawatan mandiri.

6
3. Hambatan dari pengetahuan : Kemampuan perawat dalam memulai bisnis belum

terlihat hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mengembangkan perencanaan

bisnis (akutansi, pemasaran, manajeriar, asuransi, hukum, perencanaan, insurance,

anggaran, pendanaan, negosiasi, penagihan, keterampilan klinik dan keperawatan).

Manajemen perawat lebih difokuskan kepada manajemen pasien tidak kepada

manajemen perusahaan dan masih banyak perawat beranggapan bahwa masyarakat

hanya membutuhkan rumah sakit dan dokter dalam memberikan pelayanan

kesehatan, kalau berbisnis mempunyai risiko yang tinggi. Hal ini berdampak banyak

perawat kesulitan dalam memulai usaha baru.

Solusi : Untuk mengatasi masalah diatas diantaranya dengan cara :

1. Untuk memulai harus mempunyai mentor , dan tentunya kepada perawat yang sudah

menjadi Entrepreneur sejati harus terpanggil jika menginginkan terbentuk perawat

yang berjiwa Entrepreneur. Sehingga perawat berani memulai bisnis baru.

2. Perawat harus membuat komuniti perawat Entrepreneurship sehingga dapat menggali

potensi bisnis perawat, mengetahui tren bisnis perawat yang baru dan membuat

arahan – arahan yang positif untuk meningkatkan income bagi bisnis perawat.

3. Organisasi profesi harus mampu membuat dan mengembangkan area – area

Entrepreneurship perawat termasuk perlindungan hukumnya.

4. Membuat komuniti untuk mengidentifikasi portensi bisnis perawat, terhubung

dengan trend bisnis baru dan meningkatkan arahan – arahan untuk meningkatkan

praktek.

5. Perawat harus memperbaiki mental Entrepreneurnya dan mempelajari peran – peran

seorang Entrepreneur.

6. Kerjasama dengan pihak – pihak lain seperti rumah sakit, pemerintah dan swasta

yang dapat dijembatani oleh organisasi profesi.

7
E. Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha)

Konsep Nursepreneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di

Indonesia konsep ini belum begitu familiar. Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep

ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5

langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu

adalah bagian dari PROSES – KEPERAWATAN yang terdiri dari (1) pengkajian, (2)

diagnosa, (3) perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan

nursepreneur., Proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi

perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :

1. Pengkajian

Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan pengkajian.

Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka

untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang

paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita

lakukan untuk memulai berbisnis adalah mengkaji kebutuhan pasar. Pasar

memerlukan apa? Ada masalah apa?

2. Diagnosa

Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam

dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya

dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab

kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa.

3. Perencanaan

Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah

selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang

sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki

8
konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita berikan kepada

konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar?

4. Implementasi

Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus

diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam

proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa

punya ide, namun tidak semua orang berani take action.

5. Evaluasi

Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh

terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita

lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan

gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak.

Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan

rencana dan strategi bisa dilakukan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap tahun lulusan perawat selalu ada dengan jumlah yang banyak,tidk mungkin

jika kita hanya mengharapkan untuk bekerja di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,

puskesmas, dll. Oleh karena itu diharapkan untuk lulusan keperawatan dapat membuka

usaha bisnis sendiri yang tentunya selain menguntungkan diri sendiri dapat juga

membuka peluang kerja bagi orang lain. Pentingnya motivasi dalam diri untuk menjadi

bagian dari nursepreuneur. Pembelajaran kewirausahaan dalam keperawatan dangat

menarik dan bisa membuka pemikiran mahasiswa/i untuk menjadi pebisnis.

B. Saran

Diharapkan tugas ini dapat menambah wawasan bagi paara pemabaca, khusunya

dalam bidang keperawatan agar dapat mengetahui tentang peran mahasiwa keperawatan

mewujudkan entrepeuneur baru.

10
DAFTAR ISI

Adnan, A. Z. (2018). Penerpan Strategi Promosi Pada Pemasaran Produk CV.Syntax

Corporation Indonesia. Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol.3, No.7 , 15.

Alma, B. 2009. Kewirausahawan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Bagi Mahasiswa

Dan Masyarakat Indonesia. Bandung: Alfabeta

Ananda, R., & Rafida, T. (2016). Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik

Melahirkan Etrepreneurship. Medan: Perdana Publishing.

Anggiani,S. 2018. KEWIRAUSAHAAN: Pola pikir, Pengetahuan dan Keterampilan.

Jakarta: Prenadamedia group

Ardiprawiro. 2015. Bahan Ajar Kewirausahaan (hal 8-17). Depok: Universitas

Gunadarma

Arifin, S., & Rahayu. (2011). Kewirausahaan Kebidanan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Basrowi, 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia

Buku dan Materi Kuliah Kewirausahaan (2014). Diakses pada tanggal 30 Januari 2022 dari

http://rzabdulaziz.wordpress.com/2014/02/06/buku-dan-materi-kuliah-kewirausahaan-

enterpreneurship.

Cara Membentuk Mindset Entrepreneur. Diakses pada tanggal 30 Januari 2022 dari

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/10/05/cara-membentuk-mindset-

entrepreneur-598858.html

11
12

Anda mungkin juga menyukai