Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

NURSE INTRAPRENEUR DAN

NURSE ENTERPRENEUR

OLEH

MIFTAH IRFINA

193310785

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TK II

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-orang lain
saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang sangat sempit, ia justru berpikir
melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan memberi peluang
kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan sebagai seorang Entrepreneur. Entrepreneur
adalah seseorang yang menerima tanggung jawab dan resiko untuk menemukan dan
menciptakan peluang unik dengan menggunakan talenta, keterampilan dan energi serta
menerapkan proses perencanaan strategik untuk mentransfer peluang tersebut menjadi
pelayanan atau produk yang layak dipasarkan. Lebih lanjut diuraikan bahwa
entrepreneurship sangat berkaitan dengan semangat imaginatif dan kreatif serta
keberanian mengembangkan ide ide baru yang inovatif. Jadi seorang perawat
entrepreneur memberikan pelayanan keperawatan yang berupa usaha bisnis yang
menawarkan pelayanan dan asuhan keperawatan langsung, pendidikan, penelitian,
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna
seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau
venture (bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan. Secara umum
Biasanya kewirausahaan selalu dikaitkan dengan bisnis, namun dalam praktiknya tidak
selalu demikian. Pengusaha membuka cakrawala baru atau membentuk jasa / produk di
pasar baru, baik untuk keuntungan maupun tidak untuk keuntungan. Pengusaha
mengembangkan cakrawala baru atau membentuk layanan / produk di pasar baru. Dalam
hal ini, seseorang memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan menciptakan hal-hal
baru dengan kreativitas, dapat dengan terampil melihat peluang dan berani mengambil
risiko.
Ketika seorang perawat bersaing dengan orang lain bersaing dalam kesempatan
kerja yang sangat sempit, dia sebenarnya berpikir bahwa dia adalah seorang pengusaha
yang menjalankan perusahaan yang dapat berproduksi secara ekonomis dan memberikan
kesempatan kerja bagi orang lain. Pengusaha adalah orang yang mengambil tanggung
jawab dan risiko, menemukan dan menciptakan peluang unik dengan menggunakan
bakat, keterampilan, dan energi, serta menggunakan proses perencanaan strategis untuk
mengubah peluang tersebut menjadi layanan atau produk yang dapat dijual. Selain itu
dijelaskan bahwa kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan imajinasi dan kreativitas
serta keberanian mengembangkan ide-ide inovatif. Oleh karena itu, perawat wirausaha
memberikan layanan keperawatan dalam bentuk komersial, perusahaan ini dapat
memberikan layanan keperawatan langsung serta layanan keperawatan, pendidikan,
penelitian, administrasi atau konsultasi.
B. Rumusan masalah
a. Apa itu Nurse Intrapreneur dan Nurse Enterpreneur?
b. Apakah perbedaan Nurse Intrapreneur dan Enterpreneur ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Nurse Intrapreuneur dan Nurse Enterpreneur
b. Untuk mengetahui perbedaan Nurse Intrapreneur dan Enterpreneur
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nurse Intraprenuer dan Nurse enterpreneur


Enterpreneurship atau kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun
berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah,
memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang
lain (Soegoto, 2009). Sebagai mahasiswa keperawatan yang merupakan calon
perawat professional yang berperan sebagai care giver, manajer dan kolaborator
perlu mengenaldan memiliki jiwa entrepreneurship untuk melaksanakan fungsi
dan perannya secara optimal dalam mengembangkan profesi perawat ke depan.
Penelitian tentang entrepreneurship pada mahasiswa keperawatan pernah
dilakukan sebelumnya di Portugal tentang apakah mahasiswa keperawatan memiliki
profil entrepreneur. Penelitian di lakukan pada mahasiswa keperawatan Universitas
Santo Amaro Portugal, secara umum 14% memiliki 5 kecenderungan profil
entrepreneur, 12% memiliki 4 kecenderungan entrepreneur dan 80% tidak memiliki
kecenderungan sebagai entrepreneurship. Mayoritas niat mahasiswa untuk bekerja
sebagai perawat klinis, sedangkan tidak satupun dari mereka berniat untuk
bekerja dalam kegiatan pengelolaan. Disimpulkan bahwa mahasiswa rendah
karakteristik entrepreneurshipnya.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada entrepreneurship dalam keperawatan
meliputi motivasi, kreatifitas, inovasi, kepemimpinan, keberanian mengambil
resiko, sikap mental mandiri dan percaya diri. Proses menjadi seorang entrepreneur
pada dasarnya bersifat teknis dan konseptual yang merupakan bagian dari proses
mencetak SDM. Seorang entrepreneur yang ideal adalah seseorang yang memiliki
jiwa, semangat dan perilaku entrepreneur yang handal.
Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse
intrapreneur. Seorang perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang
menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis
keperawatan. Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang
menjalankan “bisnis” dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada.
Perawat pengusaha mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan oleh
organisasi dan ketrampilan tersebut dapat dilihat, dapat dipasarkan, dan keterampilan itu
merupakan suatu talenta. Kemampuan tersebut dapat membuat seorang bertumbuh,
berkembang dan hal itu dapat membuat sebuah inovasi dalam organisasi.
Seorang intrapreneur bersikap loyal kepada organisasi, ingin menjadi berguna dan
merasa bahwa ia dihargai. Mereka percaya diri, tegas, dan akan berbicara ketika melihat
situasi yang dapat diperbaiki atau dibuat lebih efisien. Mereka terbuka untuk
mengekplorasi ide-ide baru, tidak terjerumus ke dalam pikiran tradisional atau terikat
oleh konvensi
Perawat ini juga bertalenta, berinovasi, dan proaktif. Dengan kualitas seperti ini,
fasilitas dimana tempat mereka bekerja ingin untuk tetap menjaga perawat-perawat
bernilai seperti ini. Banyak entrepreneur pertama kali adalah seorang intrapreneur dengan
talenta yang dikenali dalam suatu organisasi. Setelah itu mereka meningkatkan talenta
mereka.
Di bawah ini akan diuraikan sikap-sikap yang harus dimiliki dari seorang perawat
intrapreneur atau entrepreneur:
1. Orang yang suka mencari dan mengenali kesempatan
2. Dapat membangun skil-skil yang baru
3. Kreativitas
4. Berani mengambil resiko
5. Berkepribadian
6. Ingin menjadi lebih baik
7. Dorongan mandiri
8. Self esteem
9. Memiliki hasrat
10. Responsibility
11. Flexible
12. Jujur, dan
13. Semangat
Banyak cara yang dapat ditempuh oleh seorang perawat entrepreneur untuk menjadi
seorang wirausaha dan banyak pula kesempatan yang didapat bagi seorang perawat yang
berwirausaha. Contohnya: Pebisnis kesehatan, penulis kesehatan, pendidik, Konsultan
rumah sakit, Universitas, dan perusahaan, Konsultan perawat yg legal. Perawat
pengusaha dapat membuat Design Web internet untuk menampilkan tutorial-tutorial
pengkajian dalam bentuk video.
Seorang perawat intrapreneur dengan kombinasi keahlian dalam komputer dan
klinis dapat menjadi konsultan informatik rumahan, serta bertanggung jawab untuk
orientasi staf baru, penyelesaian masalah, dan formulasi cara baru untuk menggunakan
teknologi di rumah sakit tempatnya bekerja. Penting bagi seorang perawat dengan
keahlian komputer untuk menolong pasien dalam mencari informasi kesehatan di internet
juga menjadi seorang perawat yang dapat mendidik pasien mengenai penyakit dan
kebutuhan untuk sehat
B. Perbedaan nurse intraprenuer dan enterprenuer
Istilah entrepreneur dalam dunia usaha tentu sudah tak asing lagi. Secara
etimologi, entrepreneur berarti pengusaha, yaitu orang yang pandai atau berbakat dan
inovatif dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru,
menentukan cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan
produk, memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
Dalam perkembangannya, muncul istilah baru dalam dunia usaha yaitu
intrapreneur. Apa itu intrapreneur? Intrapreneur juga dapat dipahami sebagai orang yang
memiliki jiwa pengusaha tetapi tidak memiliki atau memimpin usaha sendiri. Pada
prinsipnya, entrepreneur dengan intrapreneur memiliki kualitas yang sama dalam hal
kepemimpinan, inovasi, keyakinan, kreativitas, semangat, dan wawasan. Berikut
perbedaan intrapreneur dan entrepreneur.
1) Aspek status
Dari aspek status, entrepreneur adalah orang yang memulai bisnisnya sendiri
dengan ide atau konsep baru. Entrepreneur bukan hanya sekadar orang yang memiliki
jiwa pengusaha tetapi juga merealisasikan ide-idenya dengan membangun usahanya
sendiri.
Sementara intrapreneur merupakan orang yang hanya memiliki jiwa pengusaha
saja, tetapi tidak merealisasikan ide-idenya dengan membangun usaha sendiri.
Seorang intrapreneur adalah karyawan pada suatu perusahaan yang mempromosikan
inovasi dan memperoleh renumerasi sesuai dengan kesuksesan unit bisnis yang
menjadi tanggung jawabnya. Sederhananya, entrepreneur berstatus sebagai pemilik
bisnis atau usaha, sedangkan intrapreneur statusnya adalah sebagai karyawan suatu
perusahaan.
2) Aspek wilayah kerja
Baik entrepreneur maupun intrapreneur sama-sama bekerja, namun pada wilayah
yang berbeda. Seorang entrepreneur memiliki lebih banyak kebebasan dalam
membangun bisnisnya berdasarkan ide-ide dan inovasi yang muncul dalam benaknya.
Wilayah kerja seorang entrepreneur adalah di luar lingkup perusahaan.
Artinya, entrepreneur tidak terikat dan bernaung pada perusahaan lain, tetapi pada
perusahaannya sendiri.
Berbeda dengan intrapreneur yang bekerja di dalam lingkup perusahaan yang
terikat dengan aturan perusahaan yang menaunginya. Seorang intrapreneur bekerja
dengan keterampilan kewirausahaannya guna mendorong inovasi di perusahaan
tempatnya bekerja.
3) Aspek tujuan
Entrepreneur dan intrapreneur berbeda dari aspek tujuan.
Seorang entrepreneur bekerja dengan tujuan untuk berinovasi dan menciptakan
sesuatu yang baru dari nilai sosio-ekonomi. Lain halnya dengan intrapreneur yang
bekerja dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan kompetitif dan pengakuan pasar
terhadap perusahaan tempatnya bernaung. Singkatnya, tujuan
dari entrepreneur muncul dari keinginan dalam diri untuk mewujudkan usaha yang
inovatif dan kompetitif, sedangkan intrapreneur hanya berusaha mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4) Aspek risiko
Bicara tentang risiko, manakah yang lebih
berisiko, entrepreneur atau intrapreneur? Sebagai pemilik usaha, entrepreneur jelas
memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan intrapreneur. Dalam setiap
langkah dan keputusan yang diambil berkenaan dengan upaya merealisasikan ide ke
dalam bentuk suatu produk yang inovatif, entrepreneur memikul tanggung jawab dan
menanggung risiko penuh atas setiap kegagalan atau kesuksesan yang dihasilkan.
Intrapreneur bekerja menggunakan kreativitas dan keterampilan
kewirausahaannya untuk menghasilkan suatu inovasi yang bermanfaat bagi
perusahaan tanpa menanggung risiko atas aktivitas yang dilakukan. Risiko atas
aktivitas kerja yang dilakukan ditanggung oleh perusahaan. Jadi, dari aspek
risiko, entrepreneur  menanggung risiko yang lebih besar dibandingkan
dengan intrapreneur.
5) Aspek pengambilan keputusan
Sebagai pemilik usaha, entrepreneur memiliki kebebasan yang lebih besar dalam
mengambil keputusan dibandingkan dengan intrapreneur. Segala keputusan terkait
dengan jalannya usaha berada di tangan entrepreneur sendiri, karena memiliki
independensi untuk mengeksekusi mimpi-mimpinya menjadi kenyataan.
Berbeda dengan intrapreneur yang tidak bisa mengambil keputusan sendiri atas
setiap aktivitas kerja yang dilakukannya meski ia memiliki kebebasan untuk
menuangkan ide dan kreativitasnya. Keputusan diambil oleh pemimpin perusahaan
atau upaya kolaborasi tim kerja.
6) Aspek orientasi layanan
Aspek orientasi layanan ini terkait dengan untuk
siapa entrepreneur dan intrapreneur bekerja? Sebagai pemilik dari bisnis yang
dijalankan, entrepreneur bekerja untuk diri sendiri dan berupaya memberikan yang
terbaik kepada para pelanggannya. Lain halnya dengan intrapreneur.
Selain bekerja dan melayani dirinya sendiri, seorang intrapreneur juga bekerja
untuk perusahaan yang menjadi tempatnya bernaung. Jadi, entrepreneur menjalin
hubungan dengan pelanggan, sedangkan intrapreneur menjalin hubungan dengan
perusahaan.
7) Aspek fokus perhatian
Entrepreneur dan intrapreneur sama-sama memiliki kualitas jiwa kewirausahaan
yang andal. Namun, keduanya memiliki fokus perhatian yang
berbeda. Entrepreneur lebih berfokus pada peningkatan penjualan dan keuntungan,
serta berupaya untuk lebih kompetitif sehingga dapat bertahan dalam persaingan
usaha yang semakin ketat. Sementara fokus perhatian dari intrapreneur lebih
diarahkan pada pengembangan teknologi dan perubahan pasar.
8) Aspek keuntungan
Menjadi seorang entrepreneur atau intrapreneur memiliki keuntungan yang
berbeda. Entrepreneur sebagai pemimpin sekaligus pemilik bisnis keuntungannya
lebih pada kebebasan untuk memutuskan segala sesuatu terkait dengan bisnisnya,
mulai dari budaya kerja, penentuan jadwal dan jam kerja, kebijakan, pengelolaan
modal, dan lainnya.
Lain halnya dengan intrapreneur yang keuntungannya lebih pada penyediaan
sumber daya yang mendukung aktivitas kerjanya. Intrapreneur dapat memanfaatkan
seluruh sumber daya yang disediakan perusahaan sesuai dengan kebutuhannya. Selain
itu, intrapreneur juga memanfaatkan pendanaan dari perusahaan.
9) Aspek kesalahan atau kegagalan
Meski memiliki kreativitas tinggi dan kualitas jiwa kewirausahaan yang
mumpuni, namun entrepreneur dan intrapreneur juga berpotensi melakukan
kesalahan dan mengalami kegagalan.
Hanya saja dampak dari kesalahan dan kegagalan yang dialami keduanya
berbeda. Ketika seorang entrepreneur menyadari bahwa langkah yang dilakukannya
salah sehingga tidak menguntungkan bisnisnya, maka ia akan segera memperbaiki
kesalahan tersebut dengan mengambil upaya inovasi baru.
Berbeda dengan intrapreneur, di mana ketika ia melakukan kesalahan maka akan
menyimpannya lebih dulu dan menjadikannya rahasia, karena dikhawatirkan akan
berdampak pada kegagalan.
Entrepreneurship

 Menciptakan dan menemukan ide bisnis baru

 Inovasi ide  dan konsep bisnis dengan memberikan added value bagi komoditas


yang dijual.

Nursepreneurship

 Mengidentifikasi dan mengeksplorasi peluang di bidang keperawatan

 Mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan dalam menciptakan bisnis.

Perbedaan Usaha Kecil, Entrepreneurship, dan Nursepreneurship berdasarkan


motivasi usaha

Entrepreneurship

Focus on long-term profit

Nursepreneurship

 Focus on long-term profit

 Misi sosial (pengabdian dan pengorbanan kepada masyarakat)

 Mendidik masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya


Perbedaan Usaha Kecil, Entrepreneurship, dan Nursepreneurship berdasarkan
BatasanUsaha

Entrepreneurship

Etika Bisnis

Nursepreneurship

 Etika Bisnis

 Kode Etik Keperawatan

Perbedaan Usaha Kecil, Entrepreneurship, dan Nursepreneurship berdasarkan


Target Pasar dan Strategi Pemasaran

Entrepreneurship

 Spesifik (disesuikan dengan komoditas yang dijual)

 Memiliki strategi yang kreatif dan inovatif

 Memiliki tim dalam bentuk organisasi dengan sistem manajemen tertentu

Nursepreneurship

 Lebih spesifik yang mencakup stakeholder keperawatan, individu sehat dan sakit

 Memiliki tim dalam menciptakan pasar baru dan mengendalikan sistem dari bisnis
yang dijalankan

 Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya 

Perbedaan Usaha Kecil, Entrepreneurship, dan Nursepreneurship berdasarkan


Potensial Pertumbuhan

Entrepreneurship

 Dinamis
 High risk, high cost, red ocean area

Nursepreneurship

 Dinamis seiring dengan perkembangan dunia kesehatan

 Low risk, low cost, blue ocean area (based on skill).


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Daftar pustaka
Suranta Gading, Daniel. 2020. Kajian ilmiah peran perawat sebagai educator dalam
mengembangkan kompetensi entrepreneur kepada perawat. Dikutip 13 Januari 2020 dari
https://osf.io/vypxc/download/?format=pdf.

Nugraha, Dedep. PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TERHADAP
ENTREPRENEURSHIP DALAM KEPERAWATAN. Jurnal Keperawatan & Kebidanan P-
ISSN :2599-0055, E-ISSN : 2615-1987 Volume 3 Nomor 2, November 2019, Hal. 51 -57

Apa Perbedaan Entrepreneur dengan Intrapreneur? | SimulasiKredit.com


https://www.simulasikredit.com/apa-perbedaan-entrepeneur-dengan-intrapeneur/
Accessed: 2021-01-13

Febrian, Rio. 2015. Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam


Keperawatan.
https://www.kompasiana.com/riodeners/5602241bad7e616c053e8a3b/entrepreneurship-
vs-nursepreneurship?page=all#section2

Jones, R. (2007). Nursing Management and Leadership: Theories, Processes,


Practice. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai