Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO PERAWATAN LUKA

Bu yanti : Selamat sore, Kami dari Kelompok II, Kelas D1.D, Mahasiswa PAJ S1
Keperawata STIKES BINA USADA, akan menampilkan video perawatan luka
bersih pada post op sectio caesaria dan perawatan luka kotor pada luka
eskoriatum. Dimana pengertian perawatan luka itu adalah penggantian /
mengganti balutan untuk membantu dalam proses penyembuhan luka. Tujuan
dari perawatan luka adalah untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat
penyembuhan luka. Adapun alat-alat yang diperlukan adalah :

- Masker, Gown/Skort, Goggles


- 1 set steril yang terdiri dari 2 pinset anantomi, 2 cucing, gunting jaringan,
- Kasa steril
- 1 pasang hanscond bersih dan steril
- Betadine
- Alkohol 70%
- Plester/hipafiks
- Gunting plester
- Nacl 0,9%
- Bengkok
- Korentang
- Pengalas
- Supratule.
- transofix

Selanjutnya mari kita saksikan tata laksana perawatan luka

Bu Ida : Selamat sore bu, perkenalkan nama saya suster ida. Boleh saya tau nama dan
tanggal lahir ibu ?

Pasien : Nama saya Bu Ita, saya lahir tanggal 20 september 1986

Bu Ida : Baik, hari ini adalah jadwal perawatan luka operasi ibu. Tujuannya agar luka ibu
ibu tidak terjadi infeksi dan lukanya cepat sembuh. Lamanya tindakan 10
menit. Apakah ibu berkenan saya rawat lukanya?

Pasien : Boleh sus.

Bu Ida : Apakah Ibu ada pertanyaan lagi?

Pasien : Tidak sus.

Bu Ida : Baik, kalo begitu saya siapkan dulu alat-alatnya ya.

Pasien : Baik sus.


5 menit kemudian.

Bu Ida : Saya mulai y bu..

Pasien : Baik Suster.

Bu Yanti : Perawat menutup tirai pasien untuk menjaga privasi pasien, setelah itu
melakukan cuci tangan 6 langkah untuk mencegah infeksi saat melakukan
tindakan. Perawat mulai menggunakan APD, mulai dari Gown/Skort, Masker,
Goggles dan handscond bersih. Pasang pengalas dibawah luka pasien. Letakkan
bengkok diatas perlak. Buka set sterile dan atur posisi set dengan korentang.
Ambil pinset anatomi dengan korentang. Buka balutan dengan pinset anatomi
yang sudah diisi kasa alkohol lalu oleskan di area plaster untuk mempermudah
melepas plaster. Angkat balutan kotor kearah bawah atau searah bulu halus kulit
dan buang ke bengkok.

Tuangkan betadine dan cairan NaCl 0,9 % pada cucing yg berbeda. Ganti
hansdscond bersih dengan handscond sterile. Masukkan kasa kedalam cairan
betadine dan NaCl 0.9 % serta peras dengan cara memutar. Bersihkan area luka
secara perlahan dengan kasa betadhine dari yg sedikit terkontaminasi ke daerah
yang paling terkontaminasi. Setelah itu tekan luka secara perlahan untuk
mengetahui apakah ada pus atau darah. Setelah itu usap luka kembali
menggunakan kasa yang berisi NaCl 0,9% sampai tidak ada sisa betadhine.
Keringkan luka dengan kasa kering. Tutup luka dengan supratule secukupnya
untuk mempercepat granulasi dan mecegah infeksi. Tutup kembali dengan kasa
steril agar luka tidak kotor. Fiksasi luka dengan plester secara merata. letakkan
alat yang sudah di pakai di bengkok dan buang sampah ke tempat yang telah di
sediakan. Buka handscond dan cuci tangan 6 langkah untuk mengakhiri
tindakan.

Bu Ida : Bagaimana perasaan ibu setelah lukanya saya rawat?

Pasien : Lebih enakan rasanya suster.

Bu Ida : Baik kalo begitu saya tinggal dulu y bu, nanti kalau ada apa2 silahkan
menghubungi kami ya bu?

Pasien : Terimakasih Suster.

Bu Yanti : Setelah melakukan tindakan dokumentasikan di rekam medis pasien serta


evaluasi kondsi luka pasien.

Untuk perawatan luka kotor ekskoriatum terdapat sedikit perbedaan, dimana ada
tindakan irigasi luka. Berikut tata laksana perawatan luka ekskoriatum.

Gunakan handscond sterile. Semprotkan NaCl 0,9% yang telah tepasang


transofix secara merata ke area luka. Sambil menyemprotkan NaCl 0,9%,
gunakan pinset anatomi dan kasa sterile untuk mengusap luka. Tekan area luka
agar kotoran dan batu kecil terangkat. Setelah terlihat bersih, usap luka dengan
kasa betadhine secara merata untuk desinfektan bakteri. Bersihkan kembali
betadhine dengan NaCl 0,9%. Keringkan luka dengan kasa kering. Letakkan
supratule sesuai luas luka untuk mempercepat granulasi dan mencegah infeksi.
Tutup kembali luka dengan kasa sterile. Fiksasi luka dengan plester secara
merata.

Tindakan selanjutnya sama seperti perawatan luka bersih.

Demikian tata laksana perawatan luka yang dapat kami sajikan. Apabila ada
salah tindakan dan pengucapan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai