Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MENGGOSOK GIGI YANG BAIK DAN BENAR

Topik : Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar


Tempat : Ruang rawat inap Epsilon
Sasaran : Pasien di ruangan Epsilon
Hari / tanggal : 2 Juni -2022
Pukul : 10.00 WIB - selesai
Alokasi waktu : 30 menit
Penyuluh : Eti Etika

A. Latar Belakang
Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam
MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai September 2010, memiliki beberapa poin
sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015 (Bappenas, 2014). Pencapaian kesejahteraan rakyat  didukung oleh kesehatan
masyarakat salah satunya meliputi kesehatan anak-anak. Kesehatan masyarakat merupakan
salah satu modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.

Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 Juta
orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk
mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat ini di
Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama.

Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga
merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu
: Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan
sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur
dan terukur,  memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan
dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit.
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit, hal
ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan menyebabkan
mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas, dan lain sebagainya).

Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada
anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi
merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari
plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau
sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi (Karinta, 2011).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 menyatakan bahwa angka kejadian
karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2019) .Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2014), prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05%
dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah
penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12 tahun
sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi berlubang
yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh
terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep Kes Tahun
2015), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2017).

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di
sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di
sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang
berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa masyarakat
sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan, memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula mengatasi apabila masalah kesehatan
tersebut terlanjur terjadi di lingkungan mereka.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang cara menggosok gigi
yang baik dan benar diharapkan pasien di ruangan epsilon dapat menerapkan cara
menggosok gigi dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit anak-anak dapat :
a. Menyebutkan pengertian menggosok gigi
b. Mampu menyebutkan manfaat menggosok gigi
c. Mampu menyebutkan akibat bila tidak menggosok gigi
d. Mampu menyebutkan waktu yang tepat untuk menggosok gigi
e. Mampu menyebutkan cara menggosok gigi yang baik dan benar

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Flip chart
F. Strategi
a. Kontrak dengan anak-anak (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan penampang materi dari flip chart dan leaflet agar dapat lebih mudah
diperhatikan anak-anak.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.

G. Kegiatan Penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1.        3 Menit Pembukaan: 1. Menjawab Salam
1. Membuka kegiatan dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan Dari 4. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4. Menyebut materi yang akan diberikan
2.        15 Menit Pelaksanaan: 1. Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang pengertian 2. Memperhatikan
menggosok gigi 3. Memperhatikan
2. Menjelaskan tentang manfaat 4. Memperhatikan
menggosok gigi 5. Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang waktu yang 6. Bertanya dan
tepat untuk menggosok gigi menjawab
4. Menjelaskan akibat bila tidak pertanyaan yang
menggosok gigi diajukan
5. Menjelaskan cara menggosok gigi
dengan baik dan benar
6. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3.        10 Menit Evaluasi:
1. Menanyakan kepada peserta tentang 1. Menjawab
materi yang telah diberikan, dan pertanyaan
reinforcement kepada anak-anak yang
dapat menjawab pertanyaan.
4.        2 Menit Terminasi: 1. Mendengarkan
1. Mengucapkan terimakasih atas peran 2. Menjawab Salam
peserta
2. Mengucapkan salam penutup
Lampiran

CARA MENGGOSOK GIGI YANG BAIK DAN BENAR

A.    Pengertian menggosok gigi


Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi

B. Manfaat Menggosok Gigi

1. Gigi menjadi bersih dan sehat.


2. Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.
3. Memberikan perasaan segar dalam mulut.
4. Mencegah bau nafas tidak sedap

C. Akibat Tidak Menggosok Gigi

1. Gigi menjadi kuning kecoklatan


2. Bau mulut bertambah
3. Sakit gigi

D. Waktu yang Tepat Untuk Menggosok Gigi

1. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan
dan kedua menjelang tidur
2. Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur
3. Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan untuk kumur-
kumur dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang masih
menempel di gigi.
E. Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
1. Persiapan Alat dan Bahan

a. 1 buah sikat gigi     


b. Gelas atau cangkir berisi air
c. Pasta gigi
d. Lap dan handuk kering
2. Cara Kerja

a. Cuci tangan.
b. Ambil dan dekatkan peralatan.
c. Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi.
d. Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.
e. Mulailah berkumur dengan air.
f. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 deraja
b. di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
a. Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi
atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar
sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
b. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
c. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan
hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga
bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi.
Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
d. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan
gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
e. Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih.
f. Lap / keringkan mulut dengan handuk.
g. Rapikan alat – alat.
3.  Perhatian

a. Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri.


b. Menyikat gigi jangan terlalu keras.
c. Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur.
d. Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.

Anda mungkin juga menyukai