Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TETRALOGY OF FALLOT

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kardiovaskuler 3


Dosen Pengampu : Ns. Isnaini Rakhmawati, MAN

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Angesti Dyah Triyani (S16006)


2. Fenika Aprilia (S16020)
3. Intan Anjasmara (S16032)
4. Nindi Saputra (S16044)
5. Satria Bagas Bayu R (S16056)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Penyakit Tetralogy of Fallot (TOF)


Sasaran : Orang tua klien Bayi
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Mei 2018
Waktu : 10:00 s/d 11.00 WIB
Tempat : Di ruang STIKes Kusuma Husada Surakarta
Penyuluh : Mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta

A. Latar Belakang
Tetralogi of Fallot adalah suatu penyakit dengan kelainan bawaan yang
merupakan kelainan jantung bawaan sianotik yang paling banyak dijumpai.
dimana tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit jantung bawaan
pada anak setelah defek septum ventrikel,defek septum atrium dan duktus
arteriosus persisten,atau lebih kurang 10-15 % dari seluruh penyakit jantung
bawaan, diantara penyakit jantung bawaan sianotik Tetralogi fallot
merupakan 2/3 nya. Tetralogi fallot merupakan penyakit jantung bawaan yang
paling sering ditemukan yang ditandai dengan sianosis sentral akibat adanya
pirau kanan ke kiri. Dari banyaknya kasus kelainan jantung serta kegawatan
yang ditimbulkan akibat kelainan jantung bawaan ini, maka sebagai seorang
perawat dituntut untuk mampu mengenali tanda kegawatan dan mampu
memberikan asuhan keperawatan yang tepat. Tetralogi of fallot adalah
penyakit jantung kongentinal yang merupakan suatu bentuk penyakit
kardiovaskular yang ada sejak lahir dan terjadi karena kelainan
perkembangan dengan gejala sianosis karena terdapat kelainan VSD,
stenosispulmonal, hipertrofiventrikel kanan, dan overiding aorta (Nursalam
dkk, 2005). Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara
kedua rongga ventrikel. Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep
pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot
dibawah klep juga menebal dan menimbulkan penyempitan. Hipertrofi
ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena peningkatan
tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal. Overiding aorta
merupakan keadaan dimana pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel
kiri mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari
bilik kanan. Tetralogi of fallot paling banyak ditemukan dimana TOF ini
menempati urutan keempat penyakit jantung bawaan pada anak setelah defek
septum ventrikel, defek septum atrium duktus arteriosus, atau lebih kurang 10
% dari seluruh penyakit bawaan, dan merupakan penyebab utama diantara
penyakit jantung bawaan sianostik. 95% dari sebagian besar bayi dengan
kelainan jantung tetralogi of fallot tidak diketahui, namun berbagai faktor
juga turut berperan sebagai penyebabnya seperti pengobatan ibu ketika
sedeang hamil, faktor lingkungan setelah lahir, infeksi pada ibu, faktor
genetika dan kelainan kromosom. Insidens tetralogi of fallot di laporkan
untuk kebanyakan penelitian dalam rentang 8–10 per 1000 kelahiran hidup.
Kelainan ini lebih sering muncul pada laki - laki daripada perempuan. Dan
secara khusus katup aorta bikuspid bisa menjadi tebal sesuai usia , sehingga
stenosis bisa timbul. Hal ini dapat diminimalkan dan dipulihkan dengan
operasi sejak dini. Sehingga deteksi dini penyakit ini pada anak – anak sangat
penting dilakukan sebelum komplikasi yang lebih parah terjadi. Oleh karena
itu, kami membuat makalah ini agar bermanfaat untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat khususnya pembaca makalah ini yang membahas kelainan
jantung tetralogy of fallot serta asuhan keperawatan yang tepat untuk
mengatasi masalah ini.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan salah satu gangguan pada SistemKardiovaskular yaitu
Penyakit Tetralogy of Fallot (TOF)
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan :
a. Keluarga klien mampu menjelaskan pengertian TOF2.
b. Keluarga klien mampu menjelaskan penyebab TOF3. 3.
c. Keluarga klien mampu menjelaskan patofisiologi TOF4.
d. Keluarga klien mampu menjelaskan tanda dan gejalaTOF5.
e. Keluarga klien mampu menjelaskan penatalaksanaan umum TOF

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Dapat memberikan informasi pada calon tenaga pelayanan kesehatan
(mahasiswa Keperawatan) tentang penyakit tetralogy of fallot (TOF)
2. Bagi Audients
Agar keluarga/ orang tua pasien /bayi dapat mengetahui apa itu penyakit
tetralogy of fallot (TOF)

D. Kegiatan Penyuluhan
1. Topik Kegiatan : Penyuluhan tentang penyakit Tetralogy of fallot (TOF)
2. Sasaran : Orang tua klien/bayi
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi
4. Media dan Alat : LCD, Laptop, Leaflet
5. Tempat : Ruang Q STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
6. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
7. Setting Tempat :

: LCD Proyektor

: Penyuluh

: Moderator

: Audien

: Fasilitator

: Observer

8. Pengorganisasian :
Penyaji materi : Satria Bagas Bayu Ramadhan
Moderator : Nindi saputri
Observer : Angesti Dyah Triyani
Fasilitator : Intan Anjasmara
Fenika Aprilia

E. Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
c. Menata tertibkan acara penyuluhan
d. Menjaga kelancaran acara
e. Memimpin diskusi
f. Kontrak waktu dan bahasa
g. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama keluarga pasien

2. Peran Presenter
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitaror menjalin kerja sama dalam penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan

3. Peran Observer
a. Mengamati jalannya acara
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan

4. Peran Fasilitator
a. Memotivasi peserta penyuluhan
b. Menjadi contoh dalam kegiatan
c. Menjawab pertanyaan audien
d. Membagikan leaflet
e. Menjalankan absensi penyuluhan
f. Mengambil dan mengumpulkan absensi
g. Menyediakan perlengkapan alat dan media penyuluhan
h. Mengatur setting tempat penyuluhan

F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Pokok Penyuluh Audien Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri, b. Memperhatikan
nama kelompok dan c. Menyetujui
pembimbing kontrak waktu
c. Menjelaskan kontrak d. Mendengarkan
waktu dan kontrak bahasa dan
d. Menjelaskan topik memperhatikan
e. Menjelaskan tujuan e. Mendengarkan
penyuluhan dan
memperhatikan
2 Penyampaian a. Menjelaskanpengertian a. Mendengarkan 20
materi dan TOF2 b. Mendengarkan menit
demonstrasi Menjelaskanpenyebab c. Mendengar dan
TOF3 memperhatikan
d. Mendengarkan
Menjelaskanpatofisiologi
Mendengarkan
TOF4
e. Menjawab
b. Menjelaskantanda dan
gejala TOF5
c. Menjelaskan
penatalaksanaan1.
d. Memperhatikan dan
mendengarkan keterangan
penyaji
e. Mengajukan pertanyaan
bila ada materi yang
kurang dimengerti
Ceramah Tanya jawab
Poster
3 Penutup a. Mengevaluasi kepada a. Mendengar, 5 menit
keluarga pasien terkait memperhatikan
materi penyuluhan dan
b. Memberikan mengemukakan
reinforcement positif pendapat
c. Menerangkan kembali hal- b. Mendengarkan
hal yang belom dimengerti c. Mendengarkan
dan menyampaikan d. Menjawab salam
kesimpulan
d. Menutup penyuluhan dan
memberi salam

G. Evaluasi
1. Struktur
a. Diharapkan 75% keluarga pasien yang diundang menghadiri
penyuluhan.
b. Diharapkan pengorganisasian sesuai dengan peran dan tugasnya.
c. Diharapkan setting tempat sesuai dengan perencanaan

2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan acara di mulai sesuai yang direncanakan
b. Diharapkan materi diberikan sesuai dengan rencana kegiatan
c. Diharapkan 75% keluarga berpartisipasi dalam bertanya ataupun
menjawab pertanyaan
d. Diharapkan 75% keluarga pasien tidak meninggalkan ruangan
penyuluhan selama penyuluhan berlangsung

3. Evaluasi Hasil
80% Keluarga pasien mampu :
a. Menyebutkan pengertian penyakit tetralogy of fallot
b. Menyebutkan penyebab penyakit tetralogy of fallot
c. Menyebutkan patofisiologi penyakit tetralogy of fallot
d. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit tetralogy of fallot
e. Menyebutkan penatalaksanaan umum peyakit tetralogy of fallot
H. Penutup
Tetralogi of fallot adalah penyakit jantung kongentinal yang merupakan
suatu bentuk penyakit kardiovaskular yang ada sejak lahir dan terjadi karena
kelainan perkembangan dengan gejala sianosis karena terdapat kelainan VSD,
stenosispulmonal, hipertrofiventrikel kanan, dan overiding aorta. Penyebab
penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti. diduga karena adanya
faktor endogen dan eksogen.Sianosis merupakan gejala tetralogi fallot yang
utama.Berat ringanya sianosis ini tergantung dari severitas stenosis
infindibuler yang terjadi pada tetralogi fallot dan arah pirau
interventrikuler.Tetralogi fallot hanya bisa disembuhkan melalui operasi.
Operasi direkomendasikan pada usia 1 tahun keatas guna mencegah
komplikasi kembali saat dewasa nantinya. TF dengan absent pulmonary valve
atau tanpa adanya katup harus segera diatasi dengan operasi.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian (TOF)
Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung bawaan tipe sianotik. Pada
PJB sianotik didapatkan kelainan struktur dan fungsi jantung sedemikian rupa
sehinggasebagian atau seluruh darah balik vena sistemik yang mengandung
darah rendahoksigen kembali beredar ke sirkulasi sistemik. Terdapat aliran
pirau dari kanan ke kiriatau terdapat percampuran darah balik vena sistemik
dan vena pulmonalis. Didapatkan adanya empat kelainan anatomi sebagai
berikut :
1. Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua
ronggaventrikel.
2. Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah
yangkeluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga
menebaldan menimbulkan penyempitan.
3. Aorta overriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari
ventrikelkiri mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta
keluardari bilik kanan.
4. Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena
peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal. Pada
penyakit ini yang memegang peranan penting adalah Defek
SeptumVentrikel dan Stenosis Pulmonalis. Seseorang dikatakan mengidap
penyakit ini minimal dia memiliki VSD sebesar lubang aorta. Sedangkan
Stenosis Pulmonalis digunakan untuk menentukan derajat keparahan
penyakit karena Stenosis Pulmonalis bersifat progresif dimana semakin
lama akan semakin memburuk. Pada obstruksi yang ringan tidak terdapat
gejala sianosis namun pada obstruksi yang berat akan menimbulkan
sianosis. (Davis, Lorna. 2011)

B. Penyebab/Etiologi (TOF)
Penyebab TOF Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung
bawaan tidak diketahui secara pasti. Diduga karena adanya faktor endogen
dan eksogen. Faktor – faktor tersebut antara lain :
1. Faktor endogen
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes
melitus,hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan.
2. Faktor eksogen
a. Riwayat kehamilan ibu : minum obat-obatan tanpa resep dokter
(thalidomide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)
danriwayat penggunaan kb suntik dan oral
b. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella (penyakit campak)
c. Pajanan terhadap sinar X
d. Kelainan ini sering ditemukan pada bayi dengan kehamilan ibunya
diatasusia 40 tahun.
e. Nutrisi yang kurang pada saat kehamilan-Nutrisi yang buruk
f. Alkohol
g. Tetralogi of Fallot sering ditemukan pada anak yang menderita Down
Sindrome
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut
jarangterpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih
dari 90% kasus penyebab adalah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan
terhadap faktor penyebabharus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan,
oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung
janin sudah selesai. (Muttaqin, Arif. 2009)

C. Tanda dan gejala TOF


1. Cyanotic SpellsSianosis yang khas pada penderita TOF. Warna kebiruan
muncul di daerahmulut, ujung jari kaki dan tangan terutama terjadi pada
saat aktivitas sepertisaat menyusu dan menangis.
2. Squatting (Jongkok)Jongkok terjadi pada anak yang sudah mampu
berjalan. Biasanya anak akan jongkok setelah berjalan 20-50 m. Hal ini
akan diulangi terus meneus,semakin berat Stenosis Pulmonalis yang
diderita pasien, semakin seringgejala ini terjadi. Pada saat jongkok, arteri
femoralis akan terjepit,diharapkan hal ini akan meningkatkan resistensi
pembulah darah sistemik sehingga darah yang masuk ke pulmo akan
lebih banyak.
3. Murmur Hampir seluruh bayi yang mengidap TOF memiliki suara murur.
Murmur adalah suara jantung tambahan abnormal yang terdengar pada
setiap denyut nadi bayi.
4. Clubbing Finger’sTanda dari gejala ini adalah bentuk jari seperti tabuh,
dengan kuku berbentuk seperti gelas arloji. Gejala ini bersifat idiopatik
atau belum diketahui secarapasti apa penyebabnya, namum terdapat
beberapa teori yang menyebutkan jari tabuh ini disebabkan faktor
keturunan, hormonal, vasodilatasi vena/arteriperifer diujung-ujung jari,
dan penambahan jaringan ikat di jaringan lunak didasar kuku yang
disebabkan oleh hipoksia kronis.
5. Sulit menyusui
6. Berat badan cenderung menurun
7. Pertumbuhan lambat
8. Perkembangan memburuk
9. Sesak nafas (dispneu)
10. Kulit teraba dingin
11. Kelelahan, hiposia,hingga penurunan kesadaran
12. Distensi Vena Jugularis. (Kowalak, Jennifer P. 2011)

D. Penatalaksanaan umum TOF


1. Tata laksana jika terjadi serangan sianosis
a. Posisikan anak knee to chest ( lutut menyentuh dada) tujuannya
agaraliran darah ke paru bertambah dan mengurangi sianosis yang
terjadi.
b. Pemberian Morphine Sulfat untuk menekan pernafasan agar tidak
terjaditakipneu.
c. Natrium Bikarbonat untuk memperbaiki asidosis yang diderita
anak.Bila tindakan diatas masih belum bisa mengatasi serangan
sianosis, dapatditambah tindakan :
d. Propanolol untuk menurunkan denyut jantung. Propanolol ini terus
diberikan hingga dilakukan tindakan pembedahan untuk mencegah
terjadinya sianosis.
e. Ketamin merupakan vasokonstriksi sitemik agar aliran darah balik ke
jantung semakin banyak.
f. Hidrasi harus paten. (Muttaqin, Arif. 2010)

2. Tata laksana pembedahan


a. Bedah Palliatif Bedah yang dilakukan jika anak yang menderita TOF
berumur kurangdari 1 tahun, berat badan kurang dari 10 kg, dan ukuran
ArteriPulmonalis belum cukup untuk dilakukan operasi bedah Koreksi
Total.Tujuan bedah ini adalah untuk membuat jalan pintas agar aliran
darah keparu semakin bertambah. Salah satu jenis operasi yang biasa
dilakukanadalah BTS (Blalock Taussig Shunt) dimana operasi ini
membuat jalanantara Arteri Subklavia dan Arteri Pulmonalis.
b. Bedah Koreksi Total Bedah ini bertujuan untuk mengkoreksi total
semua kelainan anatomi jantung yang dialami pada penderita TOF.
Bedah ini akan dilakukan pada anak yang usianya lebih dari 1 tahun,
berat badannya lebih dari 10kg, dan Arteri Pulmonalisnya cukup besar
untuk dilakukan Bedak Koreksi Total. (Corwin, Elizabeth J. 2009)
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Cardiovaskuler. Jakarta : salemba medika
Davis, Lorna. 2011. Pemeriksaan Kesehatan Bayi: pendekatan Multi Dimensi.
Jakarta : EGC
Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Jakarta : EGC
Guyton, Arthur C. 2006. BukuAjar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Pratik Klianik.
Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai