ANALISA KEWIRAUSAHAAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah kewirausahaan.
Dosen pengampu : Umi Faridah, S.Kep.Ners.,MNS
Disusun oleh :
1. Intan Nur Aslina Fidianti ( 222020010046 )
2. Eka Mutiana Putri ( 222020010047 )
3. Fahreza Al Hafiz ( 222020010048 )
4. Renita Putri Andriani ( 222020010049 )
5. Lailatul Humairoh ( 222020010050 )
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya. Tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi Agung
kita, nabi Muhammad SAW. yang syafaatnya kita nantikan kelak. Sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ ANALISA KEWIRAUSAHAAN“ ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
“ Ibu Umi Faridah, S.Kep.Ners.,MNS “ pada mata kuliah Kewiraushaan D3
Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Nursepreneur ( perawat pengusaha ) dalam kehidupan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Umi Faridah, S.Kep.Ners.,MNS
selaku dosen Kewarganegaraan D3 Keperawatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
3
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................4
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1 KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN.......................................................................................5
2.2 KONSEP KEPERAWATAN DALAM KEWIRAUSAHAAN.........................................................................6
2.3 KONSEP NURSEPRENEURS.................................................................................................................8
2. 4 KONSEP PIRAMIDA KEBUTUHAN MASLOW....................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................................12
3.2 SARAN..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isuprofesionalisme.
Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gajiperawat konon berbanding terbalik
dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak
mungkin (tampak pada ketidakjelasan ruu keperawatan) karena saat ini perawat diindonesia
masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat tanpa perlu
menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi nursepreneur (perawat
pengusaha). Konsep nursepreneur pun sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di
indonesia konsep ini belum begitu familiar. Selain itu, saat ini dunia telah mulai bergerak ke arah
entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai menjual kreatifitas dan kemampuan
yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan semakin sulit direalisasikan oleh generasi
keperawatan jika trends dunia tersebut tidak diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan
keperawatan dengan baik. Satu hal yang sangat terlihat membedakan keperawatan dengan
profesional kesehatan lain saat ini adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih
belum menemukan bentuk layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan
perawat semata. Oleh karena itu, pengembangan entrepreneurship perlu ditanamkan agar
kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri
bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja. Untuk
mengembangkan kewirausahaan atau entrepreneurship di bidang keperawatan tentu memerlukan
hal-hal yang mendukungnya, salah satunya adalah alat bantu yang dapat mengembangkan
kewirausahaan di bidang keperawatan.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kewirausahaan dalam keperawatan.
2. Untuk memberi informasi tentang konsep keperawatan dalam kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui konsep nursepreneurs.
4. Untuk mengetahui konsep piramida kebutuhan maslow nursepreneus.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa modal yang termasuk ke dalam modal tidak berwujud (intangible) antara lain :
1. Modal Intelektual
Modal Intelektual didefinisikan sebagai kombinasi dari sumberdaya-sumberdaya intangible dan
kegiatan-kegiatan yang membolehkan organisasi mentransformasi sebuah bundelan material,
keuangan dan sumberdaya manusia dalam sebuah kecakapan sistem untuk menciptakan
stakeholder value (Cut Zurnali , 2008).
3. Modal Mental
Mental wirausaha harus ditaman sejak dini. Karena modal mental merupakan kesiapan sejak
dini kemudian diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan.
terpengaruh menjadi menjadi negatif juga. Suasana emosional perawat akan mempengaruhi
suasana emosional klien. Suasana emosional klien akan mempengaruhi kekebalan tubuhnya.
Kekebalan tubuh akan mempengaruhi penyembuhannya. Suasana emosional perawat dapat
terpengaruh oleh kondisi keuangan perawat. Perawat-perawat yang kurang cerdas secara
finansial cenderung lebih emosional, reaktif dan menyalahkan lingkungan. Ciri-ciri perawat ini
adalah kebutuhan dasarnya sendiri belum terpenuhi secara optimal, tidak punya tabungan, tidak
adanya asset yang dimiliki, sering bertengkar tentang masalah-masalah kecil yang sebenarnya
mempertengkarkan gaji, honor, komisi atau sejenisnya. Akibatnya energinya akan ditransfer
pada lingkungan dan pada kliennya (Iyus & Mardhiyah, 2010).
John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan
minat pekerjaan, mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia
antara lain (Iyus & Mardhiyah, 2010):
1. Tipe realistik
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis, seperti
mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan keterampilan,
komunikasi, atau hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang karier
yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.
2. Tipe intelektual/investigative
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku tindakan,
senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab.
Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
3. Tipe sosial Senang
membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan
kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi umumnya
kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu guru/pengajar,
konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan aturan tertentu.
Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya
untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan.
Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik Cenderung
ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih menyukai tugas-tugas
yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang sesuai, yaitu sebagai musisi,
seniman, dekorator, penari, dan penulis.
Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L Holland, saat ini
dibutuhkan perawat yang memiliki kepribadian Tipe usaha/enterprising. Perawat tipe ini
cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya
untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau gagasan.
Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri secara finansial, klien akan sehat dan terpenuhi
kebutuhan dasarnya (Iyus & Mardhiyah, 2010).
8
Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang
perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri
atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat
intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan bisnis dalam divisi atau bagian dari satu
perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan
dapat melangkah menjadi entrepreneur (Iyus & Madhiyah, 2010).
Lima langkah perawat menjadi nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain (Ricky, 2012):
1. Pengkajian
Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek klinis serta mengkaji
kebutuhan pasar (klien/masyarakat).
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis,
setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan
9
potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam
langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah
menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini
merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail.
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan
dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan
tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua
orang berani take action.
5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari
evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak.
Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang
sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun
jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
berkerjasama dengan dokter, bidan, apoteker atau tenaga kesehatan lain dalam menjalankan
suatu usaha dan praktik ini lebih lengkap daripada praktik mandiri. Perawat bisa membuka
konseling dirumah, tetapi perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas sebagai konselor
agar bisa membantu dan memotivasi pasien sesuai dengan permasalahan yang dihadapi pasien.
Jasa terapi yang dibuka adalah jenis terapi komplementer, artinya terapai yang digunakan untuk
pengobatan suatu penyakit dan berguna untuk memperbaiki system kekebalan tubuh (system
imun) supaya sisttem imum mampu merangsang penyembuhan penyakit di dalam tubuh. Jasa
fisioterapi yang dilakukan oleh perawata adalah suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan
untuk mengembalikan fungsi organ tubuh dengan menggunakan tenaga alam. Perawat bisa saja
menjadi seorang penulis, yaitu dengan menunangkan gagasan, pengetahuan serta pengalam-
pengalam yang dialami kedalam sebuah buku, dan tulisannya tersebut berkaitan dengan
kesehatan. Perawata juga bisa mebuka jasa penyewaan alat medis seperti glukometri, tabungan
oksigen, kursi roda atau alat medis lainnya.
Jadi banyak sekali usaha yang dapat dilakukan oleh perawat dalam membangun usahanya
sendiri. Jika perawat merupakan pegawai negeri, tidak menutup kemungkinan perawat juga bisa
membangun usaha sendiri. Dengan adanya usaha sendiri kita dapat menciptakan lapangan kerja
sendiri untuk orang lain, dan ini merupakan salah satu lading pahala karena membantu orang
lain. Kebanyakan orang yang mendirikan usaha sendiri lebih sukses daripada orang yang tida
mempunyai usaha sendiri, karena orang yang mempunyai usaha sendiri bisa memdapatkan
keuntungan setiap hari, sedangkan bagi orang yang tidak mempunyai usaha sendiri hanya
menunggu waktu gajian yaitu sebulan sekali.
Usaha yang dibangun oleh perawat tidak harus yang berkaitan dengan keperawatan/
kesehatan, tetapi bisa juga tentang bidang yang yang minati/ disukai (hobi) perawat atau yang
lainnya. Misalnya perawat mempunyai hobi masak, perawat bisa buka usaha catering atau
warung nasi/ kafe, atau perawat mempunyai hobi memancing, perawat bisa buka usaha menjual
alat- alat pancing dan lain sebagainya. Jadi perawat tidak perlu pusing memikirkan usaha apa
yang bisa ia buka.
Di negara- negara maju, kebanyak orang tidak lagi bergantung pada pemerintah, tetapi
orang- orang disana kebanyakan membuka usaha sendiri, demi mencapai sebuah keberhasilan.
Dengan adanya usaha sendiri, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain sehingga
dapat memperbaiki perekonomian. Dan kita sebagai orang Indonesia, yang masih dikategorikan
kedalam negara berkembang, bisa mengikuti jejak negara- negara maju, misalnya korea dan lain
sebagainya untuk membuka usaha sekaligus lapangan kerja untuk orang lain supaya negara kita
maju dalam semua bidang terutama dalam bidang perekonomian. Jadi buat perawat yang berada
di seluruh Indonesia, mari kita buka usaha milik kita sendiri agar kita melangkah kea rah yang
lebih maju karena kalau bukan kita, siapa lagi.
1. Kebutuhan Fisiologi adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi seorang perawat,
seperti kebutuhan makan, minum, istirahat, dan lainnya. Maka kebutuhan dasar ini harus
bisa terpenuhi agar kebutuhan lainnya bisa terjangkau. Namun kenyataanya kebutuhan
tersebut masih sulit untuk bisa terpenuhi dengan pendapatan yang diterima oleh perawat
biasa
11
2. Kebutuhan Keamanan, kebutuhan rasa aman yaitu keamanan diri baik dari kejahatan
maupun keamanan secara finansial. Seorang nursepreneur akan menjadi seorang terbebas
dari rasa khawatir apabila ada kemungkinan kehilangan pekerjaan, sebab mereka
mempunyai usaha sendiri
3. Kebutuhan Kasih Sayang dan Sosial, kebutuhan diterima secara sosial adalah sebuah
kesempatan untuk dapat memberikan manfaat untuk orang lain, seperti menyejahterakan
masyarakat sekitar maupun menciptakan lapangan kerja baru
4. Kebutuhan Percaya Diri dapat diartikan seorang perawat yang mempunyai pribadi yang
tangguh dan rasa percaya diri yang tinggi, maka dengan modal tersebut mempunyai
peluang besar untuk memulai dan mengembangkan usaha sendiri
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini akan muncul ketika seluruh kebutuhan
mendasarnya telah terpenuhi, biasanya seorang perawat akan mengaktualisasi dirinya
untuk menjadi seorang ahli dalam bidang tertentu. Salah satunya menjadi nursepreneur
adalah sarana dalam mengekspresikan dalam mengaktualisasikan dirinya.
PERAN KEWIRAUSAHAAN
Perawat yang memiliki kontrol atas dan tanggung jawab untuk peningkatan
proporsi langsung proses perawatan.
Untuk merencanakan, mengatur, keuangan, mengoperasikan bisnis mereka
sendiri, dan mereka belajar diluar organisasi.
Dapat mengidentifikasi kebutuhan pasien dan menemukan cara untuk
keperawatan untuk menanggapi kebutuhan itu dalam sebuah cara yang efektif,
merumuskan dan melaksanakan rencana untuk memenuhi yang perlu.
Memiliki kesempatan baru dalam dunia bisnis dan perlu merakit dalam sumber
daya yang diperlukan untuk berhasil memanfaatkan kesempatan baik iyu uang,
orang dan organisasi.
Perawat professional berfikir global, membuat keputusan dengan konseus,
berpikir besar, dan melakukan bisnis dengan menggunakan rencana bisnis.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda
adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang.
Kata kunci dari kewirausahaan adalah: pengambilan resiko; menjalankan usaha sendiri;
memanfaatkan peluang-peluang; menciptakan usaha baru; pendekatan yang inovatif dan mandiri
(misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah).
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat. Enam tipe atau orientasi
kepribadian pada manusia antara lain: tipe realistik, tipe intelektual, tipe sosial, tipe konvesional,
tipe usaha dan tipe artistik.
Nursepreneur (perawat pengusaha) adalah seorang perawat, biasanya dengan gelar sarjana,
yang dapat mengelola klinik atau bisnis terkait, melakukan penelitian, menyediakan pendidikan
atau melayani sebagai penasihat atau konsultan untuk lembaga, lembaga politik atau bisnis.
Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut pengerahan diri, pengasuhan diri,
orientasi pada tindakan, energi tingkat tinggi dan toleransi atas ketidakmenentuan. Lima langkah
perawat menjadi nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada
mahasiswa ataupun pembaca tentang kewirausahaan terutama dalam bidang keperawatan.
Sehingga dapat mengaplikasikannya sewaktu membangun usaha sendiri.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://mynurulhusnablogspot.blogspot.com/2019/03/kewirausahaan-dalam-
keperawatan.html?m=1
https://fiskajulismablogkeperawatan.blogspot.com/2019/03/kewirausahaandalam-
keperawatan-babi.html
https://nisaalmazra.blogspot.com/2020/09/perkembangan-peran-perawat-
pengusaha-di.html