Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KARIR (PKK)


SUMBER DAYA MANUSIA YANG MARKETABLE

Dosen Pembimbing:
Sri Anik Rustini, S.H., S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun Oleh:
Agnes Putri Andaresta (1820002)
Fitrya Lailatul Hidayah (1820020)
Imam Afandi (1820023)
Octaviana Shinta Devi (1820043)
Yuvindanati (1820059)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas yang
kami buat ini ditujukan kepada kami sendiri dan pembaca agar mengetahui
informasi tentang “Sumber Daya Manusia yang Marketable” yang dibimbing oleh
ibu Sri Anik Rustini, S.H., S.Kep., Ns., M.Kes.
Dalam menyelesaikan tugas ini, kami mengalami banyak kesulitan.
Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Demikian pula dengan tugas ini, masih banyak kekurangan. Sehingga
kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya kepada pembaca
jika ada penulisan yang salah.

Surabaya, 5 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia............................................................3
2.2 Pentingnya Sumber Daya Manusia dalam Organisasi..............................4
BAB III....................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
3.1 Pengertian Sumber Daya Manusia yang Marketable................................6
3.2 Kriteria Sumber Daya Manusia yang Marketable.....................................6
3.3 Upaya Membangun Sumber Daya Manusia yang Marketable dalam
Keperawatan.........................................................................................................7
BAB IV..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
4.1 Kesimpulan..............................................................................................10
4.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
E
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menghadapi era globalisasi ini banyak orang yang meramalkan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang, dimana pada masa mendatang akan
membawa tantangan dan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi oleh
masyarakat dan negara yang sedang membangun ini. Walaupun masa
mendatang membawa tantangan dan kesulitan, suatu perusahaan tetap dituntut
untuk efektif dalam pengelolaan  perusahaannya, karena bila tidak demikian
perusahaan itu tidak dapat bersaing dengan  perusahaan lain atau tidak dapat
mengikuti perubahan yang terjadi. Untuk menghadapi tantangan dan kesulitan
tersebut maka aset perusahaan yang paling  berharga adalah sumber daya
manusianya. Sumber daya manusia ini berharga, bukan saja untuk tujuan
perkembangan ekonomi, tetapi untuk segala aspek perkembangan kehidupan.
Peranan dan tantangan manajemen sumber daya manusia terus
berkembang dan semakin hari semakin bertambah banyak, beraneka ragam,
rumit, fleksibel dan  penting seiring dengan makin besarnya perusahaan,
makin rumitnya tugas yang harus dikerjakan, makin besarnya dampak
lingkungan serta dinamikanya, makin luas dan  besar keterpaduannya dengan
lingkungan dan makin besar ketidakpastian yang harus dihadapi perusahaan.
Pada saat ini pentingnya peranan manajemen sumber daya manusia
tercermin dari kebijaksanaan perusahaan untuk mengatur sumber daya
manusianya. Sehingga dapat berperan besar dalam bekerja sama dan
mendukung strategi perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah adalah
“Bagaimana Gambaran Sumber Daya Manusia yang Marketable.”
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan dapat memahami penjabaran tentang Sumber Daya
Manusia yang Marketable.

1.4 Manfaat
a. Bagi Ilmu Keperawatan:
Diharapkan dapat menambah informasi bagi perawat, dalam bidang
sumber daya manusia yang marketable.
b. Bagi Institusi Pendidikan:
Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dalam proses belajar
mengajar mengenai sumber daya manusia yang marketable.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia


Nawawi membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu pengertian
secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua
manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas
wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah
maupun belum memperoleh pekerjaan (lapangan kerja). Pengertian SDM
dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja
atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai,
karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain.
Menurut Veithzal Rivai SDM adalah seorang yang siap, mau dan
mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu
sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan (input) yang
bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin dan metode/teknologi
diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang
atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SDM adalah orang-orang
yang terlibat dalam pelaksanaan organisasi di berbagai level, baik level
pimpinan atau top manajer, midle manajer maupun staf atau karyawan
termasuk di dalamnya investor atau pemodal.
Secara umum SDM dalam organisasi terbagi kepada tiga kelompok
yaitu sebagai berikut:
a. Investor, ialah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu
tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
b. Karyawan, ialah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi yang
besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu (sesuai perjanjian). Posisi
karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan menjadi:
1) Karyawan Operasional, ialah setiap orang yang secara langsung
harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasan.
2) Karyawan Manajerial, ialah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan
dikerjakan sesuai dengan perintah.
c. Pemimpin, ialah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung
jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

2.2 Pentingnya Sumber Daya Manusia dalam Organisasi


Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus
berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan
beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri.
Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap
visi. Misi, tujuan dan sasaran organisasi dimana dia berada didalamnya.
Terdapat beberapa alasan manusia dalam organisasi harus senantiasa
berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia
berada di dalamnya.mengapa karyawan harus selalu dibina dan adilatih agar
senantiasa mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan, diantaranya
dan mungkin yang terpenting adalah :
a. Pegawai sering kali kurang memahami secara benar bagaimana
melakukan pekerjaan.
b. Perubahan-perubahan dalam lingkungan kerja dan tenaga kerja.
c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas.
d. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada, misalnya standar
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut
harus mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut
Spencer and spencer ada lima karakteristik kompentensi yaitu:
a. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau
keinginankeinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang
mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau
tujuan tertentu.
b. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat
konsisten terhadap situasi atau informasi.
c. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
d. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang
pada bidang yang spesifik.
e. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-
tugas fisik dan mental tertentu.
Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat
sinkron dengan visi, misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia
sebagai salah satu sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan organisasi yang semakin kompetitif. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut. Ada
empat strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan:
a. Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan
b. Beradaftasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma
berfikir dan bertindak.
c. Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan
mengembangkan networking.
d. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan
ESQ.
Dengan stategi tesebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia
dalam organisasi akan melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan global yang cenderung bersifat tanpa batas.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sumber Daya Manusia yang Marketable


Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan
berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi
bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan
non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Menurut Sadili Samsudin (2010) SDM atau Sumber Daya Manusia adalah
orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi
mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta
merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi.
Dalam kehidupan tidak dapat dilepaskan dari perekonomian. Di manapun
kita berada pasti terdapat transaksi baik berupa barang atau jasa. Marketable
berasal dari Bahasa Inggris memiliki arti pasar. Dalam arti luas proses
transaksi antara permintaan dan penawaran yang dapat berupa barang atau jasa
(Rahmayanty, 2013).
Sumber daya manusia yang marketable adalah SDM yang komprehensip
dalam berfikir dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki
sikap positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta memiliki
kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan di
berbagai bidang serta sektor pembangunan.

3.2 Kriteria Sumber Daya Manusia yang Marketable


1. Contactors
SDM yang berhubungan erat dengan konsumen dan memilih
aktivitas memasarkan secara konvensional. Mereka memiliki posisi dalam
hal menjual dan perannya sebagai customer service. SDM yang terlibat
dalam peran ini membutuhkan pelatihan, persiapan dan motivasi yang
tinggi untuk melayani konsumen sehari-hari. Selain itu, dituntut memiliki
kemampuan responsive dalam memenuhi kebutuhan konsumen (orang
yang berperan dalam penjualan dan layanan pelanggan).
2. Modifiers
SDm yang tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas
pemasaran. Kontak dengan konsumen hanya dilakukan sesekali saja. Peran
ini sangat penting, oleh karena itu, mereka harus mempunyai pandangan
yang luas tentang strategi pemasaran jasa perusahaan modifiers
memerlukan keahlian untuk dapat menjalin kerjasama yang erat dengan
para konsumen.
3. Influencers
Tugasnya antara lain mencakup pengadaan riset dan
pengembangan, peran SDM ini lebih terfokus pada implementasi dari
strategi pemasaran perusahaan. Seorang influencers harus memiliki
potensi kemampuan untuk menarik konsumen melalui hasil yang
diperolehnya. Keberhasilan dicapai dengan standar keinginan konsumen.
Influencers juga diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan
konsumen agar hasilnya lebih baik (R & D, periset pasar).
4. Isolateds
SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil apabila
tidak mendapat dukungan yang memadai dari manajemen, terutama untuk
memotivasi mereka. SDM harus diarahkan untuk mengetahui perannya,
serta strategi pemasaran perusahaan sehingga mereka dapat berkontribusi
lebih optimal bagi perusahaan (staf pembukuan) (Kuntoro, 2010).

3.3 Upaya Membangun Sumber Daya Manusia yang Marketable dalam


Keperawatan
Dengan melihat berbagai peran penting SDM dalam perusahaan tentunya
diharapkan manajemen tidak lagi memandang sumber daya ini hanya dengan
sebelah mata. Kelalaian dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan serta
pengawasan terhadap SDM yang dimiliki akan merugikan perusahaan. Peran
penting dalam pemasaran jasa dapat dijelaskan dalam aspek internal marketing
dan customer service. Menyadari bahwa manajemen SDM merupakan suatu
kegiatan menyeluruh dari perusahaan yang melibatkan hubungan antara
organisasi dengan para karyawan yang menjadi kekayaan utama dalam
pemasaran jasa, maka diperlukan suatu komitmen yang tinggi dari seluruh
elemen yang terlibat di dalamnya. Dewasa ini mulai berkembang suatu
pandangan bahwa untuk memasarkan jasa dengan baik kepada konsumen di
luar perusahaan, usahakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan
terlebih dahulu terutama untuk recruitment yang bermutu SDM perusahaan.
Internal marketing menciptakan suatu efektifitas kerja SDM sebelum mereka
berhubungan dengan para konsumen.
Terdapat 2 aspek penting (Rahmayanty, 2013):
1. Konsep Internal Marketing
a) Karyawan dari setiap departemen memiliki peran sebagai internal
customer dan suplier. Untuk dapat memberikan kualitas terbaik pada
eksternal marketing, maka harus dipastikan setiap karyawan
mendapatkan kepuasan kerja yang optimal.
b) Pandangan yang sama terhadap misi, strategi dan tujuan perusahaan
merupakan elemen yang penting untuk menciptakan komitmen yang
tinggi pada setiap karyawan yang pada akhirnya memotivasi karyawan
untuk bekerja optimal. Untuk dapat meraih kesuksesan dalam internal
marketing, perusahaan jasa perlu menekankan pada pentingnya
komunikasi, keterbukaan, tanggung jawab dan integritas yang tinggi
terhadap pencapaian tujuan. Internal marketing merupakan langkah
awal untuk menciptakan motivasi yang tinggi baik bagi karyawan
maupun konsumen sebagai pengguna jasa. Dalam menciptakan suatu
kerjasama jangka panjang antara manajemen, karyawan dan
konsumen, konsep internal marketing ini memberikan suatu pandangan
bahwa internal market of employes akan memberikan pengaruh yang
cukup signifikan bagi perusahaan maupun bagi konsumen sehingga
internal marketing penting untuk diperhatikan sebagai upaya yang
bersifat jangka panjang (Kasmir, 2008).
2. Konsep Customer Service
Mendapatkan hasil kerja yang baik dalam pemberian jasa, tentu
harus diikuti dengan adanya desain dan strategi yang tepat dari perusahaan
jasa bersangkutan. Beberapa langkah penting dalam mendesain customer
service adalah:
a) Identifying A Service Mission
Sebagai tahap awal tentu harus ditetapkan nilai perusahaan agar
dapat menciptakan suatu komitmen dan falsafah kerjasama untuk
mencapai misi tersebut.
b) Setting Customer Service Objective
Tujuan pelayanan merupakan hal penting lainnya yang harus
ditetapkan perusahaan. Hal ini bermanfaat untuk menentukan elemen
mana yang diutamakan untuk mencapai hasil yang optimal. Tujuan
pelayanan ini mencakup aktivitas sebelum transaksi, saat berlangsung
transaksi dan setelah aktivitas transaksi. Selain itu perusahaan dapat
memperhatikan value apa yang diinginkan konsumen bagaimana
memenuhinya dan membangun kapasitas kerja yang bersaing dengan
perusahaan jasa lainnya.
c) Customer Service Strategy
Walaupun setiap konsumen tidak memiliki kesadaran yang sama
terhadap suatu jasa, namun segmentasi dapat membantu. Perusahaan
dalam menetapkan standar pelayanan yang dapat diberikan kepada
setiap segmen pasarnya. Strategi customer service yang ditetapkan
harus mencakup identifikasi dari segmen konsumen, jasa dan
konsumen yang paling penting serta bagaimana metode pemberian
jasanya agar dapat bersaing di pasaran sekaligus merupakan
keunggulan tersendiri bagi perusahaan.
d) Implementation
Dalam implementasinya customer service merupakan suatu
kesatuan dengan marketing mix lainnya yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan jasa hendaknya senantiasa berusaha mengadaptasi setiap
perubahan lingkungan yang terjadi terutama yang berkaitan dengan
perilaku konsumen. Hal ini penting untuk menghasilkan desain
customer service yang tepat dan efektif. Kemampuan manajemen
untuk mengomunikasikan strategi kepada SDM pelaksana akan sangat
menentukan keberhasilan kualitas customer service yang baik (Kasmir,
2008).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam pemasaran jasa, kesuksesan sangat bergantung pada SDM yang
dimiliki. Apalagi dalam jasa, terjadi kontak antara SDM dengan konsumen
secara langsung. Perusahaan juga harus mengantisipasi segala kemungkinan
terjadinya permasalahan dalam pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi
hingga proses manajemen SDM yang lebih kompleks. Tingkat perhatian dan
penekanan pada peran SDM dalam jasa adalah sangat penting, apalagi pada
era globalisasi saat ini dimana tidak akan ada batas mobilitas sumber daya
termasuk SDM. Peran penting SDM dalam perusahaanjasa harus dibedakan
untuk pengelolaan lebih lanjut.
4.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini yang membahas tentang sumber daya
manusia yang marketable dapat menambah kemampuan dalam
mengaplikasikan pada praktik keperawatan di masyarakat berhubungan
dengan sumber daya manusia pada manajemen pemasaran dan jasa.
DAFTAR PUSTAKA

 Kasmir. (2008). Etika Customer Service. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
 Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
 Rahmayanty, N. (2013). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta : Graha
Ilmu
 Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :
Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai