INKONTINENSIA URINE
IV. Metode
- ceramah
- Tanya jawab
V. Media dan alat peraga
- Lembar balik
- Leaflet
VI. Proses kegiatan penyuluhan
VII. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan
- Apa yang dimaksud dengan Inkontinensia Urine ?
- Apa yang dimaksud Inkontinensia Urine Stress?
- Apa factor Inkontinensia Urine Stress?
- Bagaimana pengobtan Urine Stress
2. Observasi
- kemampuan audience menjawab pertanayaan
BAB II
2.1 Definisi
Inkontinensia urin merupakan eliminasi urin dari kandung kemih yang tidak
terkendali atau terjadi diluar keinginan. Jika Inkontinensia urin terjadi akibat kelainan
inflamasi ( sistitis ), mungkin sifatnya hanya sementara. Namun, jika kejadian ini
timbul karena kelainan neurologi yang serius ( paraplegia ), kemungkinan besar
sifatnya akan permanent (Brunner & Suddarth, 2002. hal: 1471). Variasi dari
inkontinensia urin meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar
banyak, bahkan terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai pengeluaran
feses). Inkontinensia urine lebih sering terjadi pada wanita yang sudah pernah
melahirkan daripada yang belum pernah melahirkan (nulipara). Hal ini terjadi karena
adanya perubahan otot dan fasia di dasar panggul. Ada beberapa jenis inkontinensia
urine, yaitu :
Inkontinensia Urgensi
Pelepasan urine yang tidak terkontrol sebentar setelah ada peringatan ingin
melakukan urinasi. Disebabkan oleh aktivitas otot destrusor yang berlebihan
atau kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol.
Inkontinensia Tekanan
Pelepasan urine yang tidak terkontrol selama aktivitas yang meningkatkan
tekanan dalam lubang intra abdominal. Batuk, bersin, tertawa dan mengangkat
beban berat adalah aktivitas yang dapat menyebabkan inkontinensia urine.
Inkontinensia Aliran Yang Berlebihan ( Over Flow Inkontinensia )
Terjadi jika retensi menyebabkan kandung kemih terlalu penuh dan sebagian
terlepas secara tidak terkontrol, hal ini pada umumnya disebabkan oleh
neurogenik bladder atau obstruksi bagian luar kandung kemih. (Charlene
J.Reeves at all) 3
2.2 Etiologi
2.3 Klasifikasi
Inkontinensia stress
Adanya tekanan di dalam abdomen, seperti bersin, dapat menyebabkan
kebocoran urine dari kandung kemih serta tidak terdapat aktivitas kandung
kemih. Tipe inkontinensia ini sering diderita wanita yang mempunyai banyak
anak. pencegahan penyakit ini dilakukan dengan cara mengajarkan ibu
melakukan latihan dasar pelviks. Latihan ini bertujuan untuk mengtkan otot
rangka pada dasar pelviks sehingga membentuk fungsi sfingter eksternal
padda kandung kemih.
Inkontinensia overflow
Seseorang yang menderita inkontinensia overflow akan mengeluh bahwa
urinenya mengalir terus menerus. Hal ini disebabkn karena obstruksi pada
saluran kemih seperti pada pembesaran prostat atau konstipasi.Untuk
pembesaran prostat yang menyebabkan inkontinensiadibutuhkan tindakan
pembedahan dan untuk konstipasinya relatif mudah diatasi.
Inkontinensia reflex
Ini terjadi karena kondisi sistem saraf pusat yag terganggu seperti pada
demensia. Dalam hal ini, pengosongan kandung kemih dipengaruhi refleks
yang dirangsang oleh pengisian. Kemampuan rasa ingin berkemih dan
berhenti berkemih tidak ada.
Inkontinensia fungsional
Pada klien ini mempunyai kandung kemih dan saluran urine yang utuh
dan tidak mengalami kerusakan persyarafan yang secara langsung
memengaruhi sistem perkemihan tersebut. Kondisi ini muncul akibat
beberapa ketidak mampuan lain yang mengurangi kemampuanya untuk
mempertahankan kontinensia. Contohnya, seseorang yang mempunyai
keterbatasan gerak atau
berada di kursi roda, mungkin tidak mampu pergi ke toilet atau berpindah ke
dan dari toilet duduk. seseorang yang menderita ini masih mampu untuk
mempertahankan kontinensia dengan bantuan dan masih mempunyai
keinginan kontinensia. Klien perlu diberi kesempatan untuk berkemih (Siti.R
maryam,dkk.2008).
tertawa
bersin
batuk
melompat
berolahraga
melakukan angkat berat
melakukan hubungan seksual
Kadang-kadang bahkan saat Seseorang berdiri dari posisi duduk atau
berbaring dapat memberikan tekanan tambahan pada kandung kemih Seseorang
dan menyebabkan Seseorang mengompol. stress inkontinensia
memiliki gejala yang berbeda pada masing-masing orang. Beberapa orang
mungkin tidak menunjukan gejala apapun saat melakukan suatu kegiatan, namun
beberapa orang mungkin akan mengompol ketika melakukan kegiatan yang sama
ketika mereka menderita kondisi stress inkontinensia.
Terapi perilaku
Seseorang dapat mengubah gaya hidup Seseorang untuk mengurangi
episode terjadinya stress inkontinensia. Jika Seseorang mengalami obesitas,
dokter mungkin menyarankan Seseorang untuk menurunkan berat badan.
Seseorang mungkin juga mencoba menghindari kegiatan yang menyebabkan
mengompol, seperti melompat atau jogging. Nikotin dapat mengiritasi
kandung kemih Seseorang dan dapat menyebabkan inkontinensia. Jika
Seseorang seorang perokok, Seseorang harus berhenti. Batuk terus-menerus
yang terlihat pada perokok juga berkontribusi terhadap masalah ini. Seseorang
juga perlu mempertimbangkan penggunaan kafein dan alkohol
yang berlebihan, karena zat-zat ini dapat mengiritasi kandung kemih.
Seseorang mungkin ingin mengurangi asupan cairan keseluruhan untuk
mengurangi tekanan pada kandung kemih.
Stimulasi listrik
adalah pilihan perawatan lain. Stimulasi listrik dilakukan dengan
mengalirkan arus listrik tegangan ringan melalui otot-otot dasar panggul
Seseorang. Arus listrik membuat otot-otot Seseorang berkontraksi, seperti
latihan Kegel. Seseorang mungkin dapat mengontraksikan otot Seseorang
sendiri setelah merasakan otot mana yang berkontraksi.
Obat
Saat ini tidak ada obat yang disetujui BPOM di Amerika untuk mengobati
stress inkontinensia. Suplemen estrogen oral (obat minum) dan topikal (obat
luar) dapat membantu untuk mengurangi gejala pada wanita.
Terkadang, pseudoefedrin juga dapat digunakan. BPOM di Amerika
sedang mengevaluasi Cymbalta,sebuah obat golongan antidepresan, yang
tampaknya dapat digunakan untuk mengobati stress inkontinensia.
Operasi
Jika Seseorang mengalami kasus stress inkontinensia yang parah,
sampai-sampai mengganggu kehidupan sehari-hari,dokter dapat
merekomendasikan prosedur operasi. Beberapa jenis prosedur tersedia dan
dapat dilakukan dengan perbaikan vagina dan prosedur lain dapat dilakukan
untuk mengangkat kandung kemih dan uretra. Operasi-operasi ini dapat
dilakukan oleh ahli bedah.
Selama prosedur operasi, dokter akan mencoba memperbaiki uretra dan
kandung kemih. Prosedur sling dilakukan dengan menggunakan jaringan s
untuk membuat struktur penyangga untuk uretra. The Mayo
Clinic menyatakan bahwa prosedur sling lebih sering digunakan pada wanita
dibandingkan pada pria. Ahli urologi atau dokters spesialis saluran kemih,
juga dapat memilih untuk menyuntikan kolagen langsung ke jaringan
pendukung uretra . Hal ini dilakukan dengan tujuan memperkuat otot sfingter
dengan meningkatkan tekanan pada uretra. Suntikan kolagen adalah
prosedur bedahpaling invasif untuk mengobati stress inkontinensia.
Ada banyak cara untuk mengobati stress inkontinensia, pengobatan stress
inkontinensia tergantung pada tingkat keparahan kondisi Seseorang. Jika
Seseorang mengompol saat bergerak atau berolahraga, segera pergi ke dokter,
Seseorang tidak perlu menyimpan rasa malu seorang diri akibat gejala stress
inkontinensia