Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Oleh Kelompok 8 :
1. Anggun Putri Ramadhani (010117A008)
2. Finanaila (010117A0)
3. Mela Anggraini (010117A0)

Program S1 Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : PENYULUHAN Pendidikan Anti Korupsii


Sub pokok pembahasan : Pendidikan Anti Korupsi
Sasaran : Siswa SD 1 Ungaran
Hari/tanggal : Senin, 25 maret 2019
Tempat : SD 1 Ungaran
Pukul :-

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang pendidikan anti korupsi
diharapkan para anak-anak mengetahui tentang pendidikan anti korupsi.
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan anak-anak mampu :
1. Menjelaskan pengertian Korupsi
2. Mengetahui dampak korupsi.

B. Materi

Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :


1. Pengertian Korupsi
2. Dampak Korupsi
3. Bagaimana strategi pemberantasan korupsi
4. Upaya apa saja yang ditempuh dalam pembrantasan korupsi
5. Undang-undang yang mengatur tentang korupsi Indonesia
C. Media
1. LCD/Proyektor
2. Puisi
D. Metode Penyuluhan

3. Ceramah
4. Tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
Penyuluhan 3. Menjawab pertanyaan
4. Membuat kontrak waktu

4. Mendengarkan dan
memperhatikan
5. Menyetujui kontrak
waktu

2 Kegiatan 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


Inti  Pengertian korupsi memperhatikan
(15 menit)  Mengetahui dampak penjelasan Penyuluhan.
korupsi 2. Aktif bertanya
 Menyebutkan strategi
pemberantasan korupsi 3. Mendengarkan
 Upaya yang ditempuh
dalam pemberantasan
korupsi
 Undang-undang yang
mengatur tentang korupsi.
 Menayangkan Video
tentang korupsi.
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta

3 Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan


(5 menit) disampaikan oleh penyuluh Memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan
penjelasan yang disampaikan yang diberikan
dan penyuluh menanyakan 3. Menjawab salam
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup

F. Evaluasi Lisan
1. Pengertian Korupsi
2. Dampak Korupsi
3. Bagaimana strategi pemberantasan korupsi
4. Upaya apa saja yang ditempuh dalam pembrantasan korupsi
5. Undang-undang yang mengatur tentang korupsi Indonesia

6. Materi
KORUPSI
A. Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin : corruption dari kata kerja corrumpere: busuk,rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok, menurut Transparency International adalah
perilaku pejabat publik, baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat denganya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan public yang dipercayakan kepada mereka, ini adalah
salah satu tindak korupsi.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyaahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh
para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
B. Dampak Korupsi
1. Merugikan negara maupun kelompok
2. Menghabiskan atau memakan uang atau harta negara atau kelompok untu
kepentingan pribadi
3. Menjadikan negara miskin
4. Menjadikan negara memiliki hutang yang banyak di luar negeri
5. Menimbulkan ketidakdilan dalam hal pendapatan dan kekayaan
6. Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan
7. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat
8. Menurunya pendapatan negara
9. Hukum tidak lagi dihormati.

C. Strategi Pemberantasan Korupsi


Menurut Andi Hamzah (2005:249), strategi pemberantasan korupsi bisa disusun
dalam tiga tindakan terprogram, yaitu Prevention, Public Education dan Punishment.
1. Strategi Preventif
Diarahkan untuk mencegah terjadinya korupsi dengan cara menghilangkan atau
meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi. Konvensi
PBB Anti Korupsi, Uneted Nations Convention Against Corruption (UNCAC),
menyepakati langkah-langkah untuk mencegah terjadinya korupsi.masing-masing
negara setuju untuk mengembangkan dan menjalankan kebijaksanaan anti-korupsi
terkoordinasi dengan mempromosikan partisipasi masyarakat dan menunjukan
prinsip-prinsip supremasi hukum, integritas, transparan dan akuntabel, saling bekerja
sama untuk mengembangkan langkah-langkah yang efektif untuk pemberantasan
korupsi.

2. Public Education
Public education atau pendidikan anti korupsi untuk rakyat peru digalakkan
untuk membangun mental anti-korupsi. Pendidikan anti-korupsi bisa dilakukan
melalui berbagai pendekatan, seperti pendekatan agama, budaya,sosial,ekonomi,etika.
Adapun sasaran pendidikan anti-korupsi secara garis besar bisa dikelompokkan
menjadu dua, yaitu :
a. Pendidikan anti korupsi bagi aparatur pemerintah dan calon aparatur pemerintah.
b. Public education anti korupsi bagi masyarakat luas melalui lembaga keagamaan
dan tokoh masyarakat.

3. Strategi Punishment
Adalah tindakan memberi hukuman terhadap pelaku tindak pidana
korupsi.Dari sekian banyak peraturan perundang-undangan anti-korupsi yang ada,
salah satu yang paling populer barangkali UU Nomor 30/2002 tentang KPK. KPK
adalah lembaga negara yang bersifat independen yang dalam pelaksanaan tugas dan
kewenanganya bebas dari kekuasaan manapun, tugas KPK adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
c. Melakukan penyelidikkan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi.
d. Melakukan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi, dan melakukan monitor
terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

D. Upaya Pemberantasan Korupsi


1. Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada
negara melalui pendidikan formal,informal dan agama
2. Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis
3. Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tanggung
jawab yang tinggi
4. Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa
tua
5. Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi
6. Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi
dan dibarengi sistem control yang efisien
7. Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayan pejabat yang mencolok
8. Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan melalui
penyederhanaan jumlah departemen beserta jabatan dibawahnya.

E. Undang-undang yang mengatur korupsi di Indonesia


1. UU No. 3/1971 tentang Pemberantasan Korupsi
2. UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
3. UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
4. PP No. 71/2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
5. UU No. 15/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
6. UU No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
7. UU No. 7/2006 tentang United Nation Convention Againest Corruption
8. Instruksi Presiden RI No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
7. Sumber
https://www.academia.edu/8982605/Makalah_korupsi

PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin : corruption dari kata kerja corrumpere: busuk,rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok, menurut Transparency International adalah
perilaku pejabat publik, baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat denganya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan public yang dipercayakan kepada mereka, ini adalah
salah satu tindak korupsi.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyaahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh
para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
B. Dampak Korupsi
1. Merugikan negara maupun kelompok
2. Menghabiskan atau memakan uang atau harta negara atau kelompok untu
kepentingan pribadi
3. Menjadikan negara miskin
4. Menjadikan negara memiliki hutang yang banyak di luar negeri
5. Menimbulkan ketidakdilan dalam hal pendapatan dan kekayaan
6. Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan
7. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat
8. Menurunya pendapatan negara
9. Hukum tidak lagi dihormati.
C. Strategi Pemberantasan Korupsi
Menurut Andi Hamzah (2005:249), strategi pemberantasan korupsi bisa disusun
dalam tiga tindakan terprogram, yaitu Prevention, Public Education dan Punishment.
1. Strategi Preventif
Diarahkan untuk mencegah terjadinya korupsi dengan cara menghilangkan atau
meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi. Konvensi
PBB Anti Korupsi, Uneted Nations Convention Against Corruption (UNCAC),
menyepakati langkah-langkah untuk mencegah terjadinya korupsi.masing-masing
negara setuju untuk mengembangkan dan menjalankan kebijaksanaan anti-korupsi
terkoordinasi dengan mempromosikan partisipasi masyarakat dan menunjukan
prinsip-prinsip supremasi hukum, integritas, transparan dan akuntabel, saling bekerja
sama untuk mengembangkan langkah-langkah yang efektif untuk pemberantasan
korupsi.

2. Public Education
Public education atau pendidikan anti korupsi untuk rakyat peru digalakkan
untuk membangun mental anti-korupsi. Pendidikan anti-korupsi bisa dilakukan
melalui berbagai pendekatan, seperti pendekatan agama, budaya,sosial,ekonomi,etika.
Adapun sasaran pendidikan anti-korupsi secara garis besar bisa dikelompokkan
menjadu dua, yaitu :
a. Pendidikan anti korupsi bagi aparatur pemerintah dan calon aparatur
pemerintah.
b. Public education anti korupsi bagi masyarakat luas melalui lembaga
keagamaan dan tokoh masyarakat.

3. Strategi Punishment
Adalah tindakan memberi hukuman terhadap pelaku tindak pidana
korupsi.Dari sekian banyak peraturan perundang-undangan anti-korupsi yang ada,
salah satu yang paling populer barangkali UU Nomor 30/2002 tentang KPK. KPK
adalah lembaga negara yang bersifat independen yang dalam pelaksanaan tugas dan
kewenanganya bebas dari kekuasaan manapun, tugas KPK adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
c. Melakukan penyelidikkan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi.
d. Melakukan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi, dan melakukan monitor
terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

D. Upaya Pemberantasan Korupsi


1. Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada
negara melalui pendidikan formal,informal dan agama
2. Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis
3. Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tanggung
jawab yang tinggi
4. Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa
tua
5. Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi
6. Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi
dan dibarengi sistem control yang efisien
7. Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayan pejabat yang mencolok
8. Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan melalui
penyederhanaan jumlah departemen beserta jabatan dibawahnya.

E. Undang-undang yang mengatur korupsi di Indonesia


1. UU No. 3/1971 tentang Pemberantasan Korupsi
2. UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
3. UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
4. PP No. 71/2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
5. UU No. 15/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
6. UU No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
7. UU No. 7/2006 tentang United Nation Convention Againest Corruption
8. Instruksi Presiden RI No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Anda mungkin juga menyukai