Anda di halaman 1dari 3

NAMA : INDAH MAYANG SARI

NIM : 1710105052
KEPERAWATAN 8 B
TUGAS ENTERPRENEURSHIP
“BIOGRAFI TOKOH ENTERPRENEURSHIP
Bangun Bisnis Bermodal Ilmu Keperawatan
Nama : Rahmatullah Darmawan S.Kep Ns
Panggilan : Deng Uyha
TTL : Makassar, 16 Desember 1990
Motto : Jadilah bermanfaat bagi orang lain, maka kamu akan
selalu bersama orang-orang baik.
Rahmatullah Darmawan S.Kep Ns, Direktur Utama CV Phinisi Sejahtera &
Owner Rufaidah Nurse Care
Di era globalisasi yang sudah sangat maju, persaingan untuk memasuki dunia
pekerjaan semakin ketat. Memiliki pendidikan tinggi, ternyata belum cukup
mumpuni untuk mengantarkan setiap orang menuju kesuksesan.
Pria kelahiran Makassar 1990 ini, mencoba untuk mencari peruntungan
bukan untuk menjadi pegawai di rumah sakit, seperti yang banyak dilakukan oleh
lulusan keperawatan lainnya. Sebaliknya, Ia justru menjajaki karier di dunia
bisnis. Uniknya, dunia bisnis yang ditekuninya tetap segaris dengan keahliannya
di bidang keperawatan.Beberapa usaha pun didirikan, seperti CV. Phinisi
Sejahtera, akhirnya Rahmatullah berhasil meramu ilmu keperawatannya menjadi
modal untuk berbisnis.Begitu pun dengan mengembangkan Phinisi Institute yang
bergerak di dunia pendidikan dan pelatihan pengembangan, yakni
mengembangkan Nurse Station Apparel yang bergerak di bidang penjualan alat
kesehatan (alkes), dan mengembangkan Rufaidah Nurse Care yang bergerak di
bidang klinik layanan keperawatan.Salah satu usahanya yang saat ini coba untuk
lebih dikembangkan adalah Rufaidah Nurse Care yang ada di BTN Tamarunang
Indah I, Blok J6 No.1, Kabupaten Gowa. Rufaidah Nurse Care sendiri terbilang
masih seumur jagung, yakni berdiri di bulan Agustus 2016.Maka dari itulah

1
Rahmatullah lebih memfokuskan tenaga dan pikirannya untuk memajukan
kliniknya ini yang berdiri melalui modal penjualan alkes.
“Ini usaha dalam bidang keperawatan. Sejak lahirnya undang-undang nomor
38 tahun 2014 bahwa perawat sudah bisa bikin klinik, sama dengan dokter. Cuma
perbedaannya kita hanya fokus ke perawatan, bukan pengobatan. Seperti
pemeriksaan tekanan darah dan sebagainya kita layani di sini,” ujarnya. Artinya,
melalui klinik ini, Deng Uyha, sapaan akrab Konselor Adiksi Balai Rehabilitasi
BNN Baddoka Makassar ini, hanya menawarkan layanan di bidang keahliannya
saja, yakni masalah keperawatan, dan tidak sampai melakukan pengobatan kepada
pasiennya.“Kalau pengobatan kita rujuk ke dokter atau rumah sakit. Seperti
kemarin ada bayi yang kita rawat karena demam, kita usulkan ke dokter karena di
sini kita hanya fokus pada perawatan gigi, luka, sunat, cek gula darah, kolesterol,
dan yang berkaitan dengan hal keperawatan lainnya.Bila pun ada pengobatan, itu
hanya cenderung ke pengobatan herbal, karena memang perawat tidak boleh
melakukan pengobatan, tapi obat-obat herbal bisa kita sarankan kepada pasien. Itu
bedanya,” terang alumni S1 Keperawatan UIN Alauddin Makassar. Alumni Ners
Stikes Yapika Makassar ini, membangun usaha keperawatan sejak tahun 2012,
melalui Phinisi Institute. Namun, baru di tahun 2016 mengembangkan bisnisnya
dengan membuka klinik. Hal itu membuktikan progresivitasnya dalam menapaki
karier yang berbeda dari lulusan keperawatan lainnya. “Di klinik ini ada 7 orang
perawat dan diantaranya ada masih mahasiswa.
Berbisnis bukan hanya semata berorientasi pada keuntungan.Tetapi, Deng
Uyha peduli sesama. Terutama bisa membantu masyarakat yang kurang mampu.
Tarif perawatan yang diberikan lebih murah, sehingga cukup terjangkau bagi
masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sesuai dengan mottonya ‘Jadilah
bermanfaat bagi orang lain, maka kamu akan selalu bersama orang-orang baik’,
klinik yang dirintis Deng Uyha dengan harga yang terbilang murah, membuat
pasien yang dirawat terus bertambah. Tentunya, hal itu sangat positif bagi
kemajuan bisnisnya.

2
3

Anda mungkin juga menyukai