KELOMPOK 9
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi MahaPanyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang “Tren dan issu keperawatan medical bedah di Indonesia ”. Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal mungkin.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Tren dan issu
keperawatan medical bedah di Indonesia” ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
ii
i
BAB I
PENDAHULU
A. LATAR AN
BELAKANG
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi trend dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
2. Mengidentifikasi issue dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
3. Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan medikal bedah terhadap
perawat di Indonesia
4. Mengetahui issue aspek legal dalam keperawatan professional
5. Mengetahui trend keperawatan mandiri masa kini.
C. MANFAAT
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan
isu keperawatan medikal bedah di Indonesia
2. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan medikal bedah
3. Mengetahui keterkaitan keperawatan medikal bedah dengan trend dan isu
yang berkembang dalam bidang kesehatan
4. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklinik
i
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH
Seluruh bidang pelayanan kesehatan sedang berubah dan tidak satupun perubahan
yang berjalan lebih cepat dibandingkan yang terjadi di bidang perawatan akut. Di sini,
perawat memberikan bantuan langsung baik untuk pasien maupun keluarga yang
menghadapi penyakit atau cedera. Hal ini memberikan suatu tantangan yang sangat
menyenangkan dan nyata bagi perawat. Tanggung jawab untuk mengkoordinasikan
perawatan ini membutuhkan perencanaan dan pencatatan yang yang dengan jelas
mengidentifikasi masalah-masalah dan intervensi-intervensi, juga perencanaan
perawatan kesehatan jangka pendek dan panjang untuk individu dan keluarga.
Di bidang perawatan yang tengah berubah ini, apakah yang bakal terjadi? Pada
tahun 1989, kami mencatat tujuh trend utama yang kami yakin akan mempunyai dampak
berkepanjangan pada perawatan dan perawatan pasien, yaitu:
Mereka yang memantau kecenderungan ini (juga staf perawat yang memberikan
perawatan langsung) dapat membuktikan bahwa kecenderungan ini telah benar-benar
menimbulkan, dan akan terus memiliki efek yang sangat mendalam pada profesi dan
praktik keperawatan.
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan
potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet
atau telepon) dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Definisi :
1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik
(gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal
komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai
komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar
manusia dan atau komputer 4)
2. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan
dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-
medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
3. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using
telecommunications technology (National Council of State Boards of
Nursing).
4. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference
(bagian integral dari telemedicine atau telehealth).
Saat ini masih terjadi persepsi yang keliru di masyarakat tentang profesi
keperawatan di Indonesia. Persepsi keliru itu terjadi karena kesalahan informasi yang
mereka terima dan kenyataan di lapangan. Kondisi ini didukung pula dengan kebudayaan
dan kebiasaan-kebiasaan perawat seperti mengambilkan stetoskop, tissue untuk para
dokter. Masih banyak para perawat. yang tidak percaya diri ketika berjalan dan
berhadapan dengan dokter. Paradigma ini harus dirubah, mengikuti perkembangan
keperawatan dunia. Para perawat menginginkan perubahan mendasar dalam kegiatan
profesinya. Kalau tadinya hanya, membantu pelaksanaan tugas dokter, menjadi bagian dari
upaya mencapai tujuan asuhan medis, kini mereka menginginkan pelayanan keperawatan
mandiri sebagai upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Institusi pendidikan keperawatan sangat bertanggungjawab dan berperan penting
dalam rangka, melahirkan generasi perawat yang berkualitas dan berdedikasi. Pemilik dan
pengelola insititusi pendidikan keperawatan yang sama sekali tidak memiliki pemahaman
yang cukup tentang keperawatan baik secara disiplin ilmu atau profesi dapat menjadi
penyebab rendahnya mute lulusan dari pendidikan keperawatan yang ada. Hal ini dapat di
ukur dengan kalah bersaingan para Perawat Indonesia bila di bandingkan dengan negara-
negara lain seperti Philipina dan India. Pemicu yang paling nyata adalah karena, dalam
system pendidikan keperawatan. kita masih menggunakan "Bahasa Indonesia" sebagai
pengantar dalam proses pendidikan. Hal tersebut yang membuat Perawat kita kalah
bersaing di tingkat global. Disisi lain dengan berkembangnya pola pelayanan kesehatan di
Indonesia memberikan kesempatan pada perawat untuk memperluas peran dan fungsinya,
sehingga perlu ditunjang dengan latar belakang jenjang pendidikan tinggi dalam bidang
keperawatan termasuk pendidikan spesialistik, sehingga mampu bekerja pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan.
Isu hangat di berbagai pertemuan keperawatan baik regional maupun nasional adalah isu
tentang jasa keperawatan. Hal ini merupakan kebutuhan mendesak, karena dapat
menimbulkan dampak series, seperti penurunan mute pelayanan, meningkatnya keluhan
konsumen, ungkapan ketidakpuasan perawat lewat unjuk rasa dan sebagainya. Isu ini jika
tidak ditanggapi dengan benar dan proporsional dikhawatirkan dapat menghambat upaya
melindungi kepentingan pasien dan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan
kesehatan, menghambat perkembangan rumah sakit serta menghambat upaya
pengembangan dari keperawatan sebagai profesi. Pada akhirnva keperawatan yang
bermutu adalah suatu bentuk pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pasien sebagai pelanggan. Untuk mencapainya Perawat dapat memulai dari dirinya
sendiri. Perawat harus bekerja sesuai standar praktek pelayanan keperawatan sesuai
wewenang dan tangung jawabnya, selalu berupaya mengembangkan diri melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan serta sistem jenjang karir.
B. SARAN
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu
keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan
layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu
tersebut melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based
Nursing Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal
Bedah
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PPM dan PPL Depkes RI (2018). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia .
http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf, diakses Selasa, 23 september 2018, pukul 11.00 WIB