Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2

OSTEOPOROSIS

Disusun Oleh :
Andri Gerda Permata Norhasanah Dimas Saputra
Nahdhea Khairunnisa
Lilik Suryanto M. Husein Abdillah
Dalilah Putri Dewi Riny Rianti Safitri
Subehan Yamin
Definisi Osteoporosis
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya
tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos.
Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit
yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau
berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan
kerapuhan tulang .
Beberapa penyebab osteoporosis

1. Osteoporosis pascamenopause terjadi karena kurangnya hormon estrogen (hormon utama


pada wanita)

2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang


berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang
(osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblas)

3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder yang


disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan

4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak


diketahui
Macam macam Jenis Osteoporosis

1. Osteoporosis Primer

2. Osteoporosis Sekunder

TANDA DAN GEJALA

Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun tanpa
keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, akan
timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. Jadi, seseorang dengan osteoporosis biasanya akan
memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut: 1. Tinggi badan berkurang 2. Bungkuk atau bentuk
tubuh berubah 3. Patah tulang 4. Nyeri bila ada patah tulang (Tandra, 2009).
MANIFESTASI KLINIK
Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Ciri-ciri khas nyeri akibat fraktur kompressi
adalah:

1. Nyeri timbul mendadak


2. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg terserang
3. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur
4. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan dan akan bertambah oleh
5. karena melakukan aktivitas
6. Deformitas vertebra thorakalis _ Penurunan tinggi badan
PENGOBATAN
Prinsip Pengobatan

a. Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan yg dapat meningkatkan


pembentukan tulan adalah Na-fluorida dan steroid anabolik
b. Menghambat resobsi tulang, obat-obatan yang dapat mengahambat resorbsi
tulang adalah kalsium, kalsitonin, estrogen dan difosfonat
Pencegahan
Pencegahan sebaiknya dilakukan pada usia pertumbuhan/dewasa muda, hal ini
bertujuan:
a. Mencapai massa tulang dewasa Proses konsolidasi) yang optimal
b. Mengatur makanan dan life style yg menjadi seseorang tetap bugar seperti:
1. Diet mengandung tinggi kalsium (1000 mg/hari)
2. Latihan teratur setiap hari
3. Hindari :
c. Makanan tinggi protein
d. Minum alkohol
e. Merokok
f. Minum kopi
g. Minum antasida yang mengandung aluminium
Proses Keperawatan
1. Pengkajian

a.Promosi Kesehatan

b. Wawancara meliputi pertanyaan mengenai terjadinya osteoporosis dalam keluarga

c. Pemeriksaan fisik

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi

b. Nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan spasme otot

c. Konstipasi yang berhubungan dengan imobilitasi atau terjadinya ileus (obstruksi usus)

d. Risiko terhadap cedera : fraktur, yang berhubungan dengan tulang osteoporotik


Proses Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan

a. Memahami Osteoporosis dan Program Tindakan

 Ajarkan pada klien tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya osteoporosis.

 Anjurkan diet atau suplemen kalsium yang memadai.

 Timbang Berat badan secara teratur dan modifikasi gaya hidup seperti

 Pengurangan kafein, sigaret dan alkohol, hal ini dapat membantu mempertahankan massa tulang.
Proses Keperawatan
b. Meredakan Nyeri

 Peredaaan nyeri punggung dapat dilakukan dengan istirahat di tempat tidur dengan posisi
telentang atau miring ke samping selama beberapa hari.

 Kasur harus padat dan tidak lentur.

 Fleksi lutut dapat meningkatkan rasa nyaman dengan merelaksasi otot.

 Kompres panas intermiten dan pijatan punggung memperbaiki relaksasi otot.

 Pasien diminta untuk menggerakkan batang tubuh sebagai satu unit dan hindari gerakan memuntir
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai