DISUSUN OLEH :
ADE EWA PERMANA
NIM.211133041
VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"
MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
(CEDERA KEPALA BERAT)
Mengetahui,
Perdarahan, Kerusakan
P Perdarahan Robeknya Penumpukan Gg. Saraf Fraktur
hematoma, saraf nervus
kesadaran arteri darah di otak motorik tulang
kerusakan 9, 10,11,5
Kompensasi meningen tengkorak
jaringan
Bed rest tubuh yaitu: P
lama vasodilatasi Hematoma kesadaran Gangguan P Gangguan Terputusnya
& bradikardi epidural sensori menelan kesadaran koordinasi kontinuitas
Penekanan Anemia terjadi gerak tulang
saraf P
kemampuan Aliran darah Perubahan ekstremitas
system Hipoksia P Gangguan
pernapasan batuk ke otak sirkulasi kemampuan keseimbangan
CSS P Hemiparase Nyeri
mengenali
Gangguan Akumulasi intake / hemiplegi akut
Perubahan Hipoksia stimulus
pertukaran makanan dan Resiko
mukus jaringan PK: P TIK
pola nafas cairan jatuh
gas
Kesalahan Gangguan Resiko
RR , Batuk tdk Penu interpretasi mobilitas infeksi
hiperpneu, efektif, runa Resiko fisik
hiperventil- ronchi, n Gangguan ketidaksei
asi RR kapa persepsi mbangan
cairan
sitas sensori
Pola nafas Bersihan
tdk efektif jalan Resiko defisit nutrisi
nafas tdk
efektif
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas Pasien
a) Nama
b) Umur
c) Alamat
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Tanggal masuk
g) Diagnosa medis
h) Nomor register
2) Identitas Penanggungg jawab
a) Nama
b) Umur
c) Alamat
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Hubungan dengan klien
b. Riwayat Keperawatan
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Berisikan data adanya penurunan kesadaran (GCS <15), letargi,
mual dan muntah, sakit kepala, wajah tidak simetris, lemah,
paralysis, perdarahan, fraktur, hilang keseimbangan, sulit
menggenggam, amnesia seputar kejadian, tidak bias beristirahat,
kesulitan mendengar, mengecap dan mencium bau, sulit
mencerna/menelan makanan
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Berisikan data pasien pernah mangalami penyakit system
persyarafan, riwayat trauma masa lalu, riwayat penyakit darah,
riwayat penyakit sistemik/pernafasan cardiovaskuler, Riwayat
hipertensi, riwayat cedera kepala sebelumnya, diabetes melitus,
penyakit jantung, anemia, penggunaan obat-obat antikoagulan,
aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, dan konsumsi alcohol.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Berisikan data ada tidaknya riwayat penyakit menular seperti
hipertensi, diabetes mellitus, dan lain sebagainya
c. Pengkajian primer
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Merasa lelah, lemah, kaku, hilang keseimbangan.
Tanda :Perubahan kesadaran, letargi, hemiparese,
puandreplegia, ataksia, cara berjalan tidak tegang.
2) Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah (hipertensi) bradikardi,
takikardi.
3) Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku dan kepribadian.
Tanda : Cemas, mudah tersinggung, angitasi, bingung,
depresi dan impulsif.
4) Makanan/cairan
Gejala : Mual, muntah dan mengalami perubahan selera.
Tanda : muntah, gangguan menelan.
5) Eliminasi
Gejala : Inkontinensia, kandung kemih atau usus atau
mengalami gangguan fungsi.
6) Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara, amnesia, vertigo,
sinkope, kehilanganpendengaran, gangguan pengecapan dan
penciuman, perubahan penglihatan seperti ketajaman.
Tanda :Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan
status mental, konsentrasi, pengaruh emosi atau tingkah laku
dan memoris.
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Sakit kepala.
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada
rangsangan nyeri yang hebat, gelisah, tidak bisa istirahat,
merintih.
8) Pernafasan
Tanda : Perubahan pola pernafasan (apnoe yang diselingi
oleh hiperventilasi nafas berbunyi)
9) Keamanan
Gejala : Trauma baru/trauma karena kecelakaan.
Tanda : Fraktur/dislokasi, gangguan penglihatan, gangguan
rentang gerak, tonus otot hilang, kekuatan secara umum
mengalami paralisis, demam, gangguan dalam regulasi suhu
tubuh.
10) Interaksi sosial
Tanda : Apasia motorik atau sensorik, bicara tanpa arti,
bicara berulang-ulang, disartria.
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium : darah lengkap, urine, kimia darah,
analisa gas darah.
2) CT-Scan (dengan atau tanpa kontras: mengidentifikasi
luasnya lesi, perdarahan, determinan ventrikuler, dan perubahan
jaringan otak.
3) MRI : digunakan sama seperti CT-Scan dengan atau tanpa
kontras radioaktif.
4) Cerebral Angiography: menunjukkan anomali sirkulasi cerebral,
seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi udema,
perdarahan dan trauma.
5) X-Ray : mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur),
perubahan struktur garis (perdarahan, edema), fragmen tulang.
Ronsent Tengkorak maupun thorak.
6) CSF, Lumbal Punksi : dapat dilakukan jika diduga terjadi
perdarahan subarachnoid.
7) ABGs : Mendeteksi keberadaan ventilasi atau masalah
pernafasan (oksigenasi) jika terjadi peningkatan tekanan
intrakranial.
8) Kadar Elektrolit:Untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit
sebagai akibat peningkatan tekanan intrakranial.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan kapasitas adaptif intracranial b.d edema serebral
ditandai dengan hipoksia jaringan serebral
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas
ditandai dengan adanya akumulasi mukus
c. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi
perfusi ditandai dengan hipoksia
d. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neuromuscular ditandai
dengan adanya hiperventilasi
e. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik ditandai dengan adanya
kerusakan kontinuitas tulang
f. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular
ditandai dengan hemiparase
g. Resiko ketidakseimbangan cairan b.d perdarahan
h. Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
i. Resiko jatuh b.d gangguan keseimbangan
3. Perencanaan (NCP)
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Penurunan Setelah dilakukan Observasi
kapasitas tindakan a. Identifikasi penyebab a. Lesi pada area kepala,
adaptif keperawatan peningkatan TIK gangguan metabolisme,
intracranial selama 3 x24 jam b. Monitor tanda/gejala edema serebral merupakan
diharapakan peningkatan TIK penyebab terjadinya
b.d edema
kapasitas adaftif c. Monitor status peningkatan TIK
serebral intracranial pernapasan b. Tekanan darah meningkat,
mengalami d. Monitor intake dan tekanan nadi melebar,
kenaikkan dengan output cairan bradikardia, pola napas
kriteria : Teraupetik ireguler, kesadaran
a. Kesa e. Minimalkan stimulus menurun merupakan tanda
daran dengan menyediakan dan gejala terjadinya
meningkat lingkungan yang tenang peningkatan TIK
b. Sakit f. Hindari maneuver c. Px cedera kepala dapat
kepala Valsava memiliki terjadi gangguan
menurun Kolaborasi kebutuhan oksigenasi
c. Agita g. Kolaborasi pemberian d. Intake dan output cairan px
si, mual dan diuretic osmotic untuk mengetahui adanya
muntah kelainan pemenuhan cairan
menurun e. Menghindari terjadi
d. TD kenaikan TD, HR dan RR
dan HR f. Memnghindari perubahan
membaik TD dan HR yang dapat
meningkatkan TIK
g. Untuk mengurangi
meningkatnya tekanan intra
okuler.
2 Bersihan Setelah dilakukan Observasi
jalan nafas tindakan a. Monitor pola nafas a. Frekuensi, kedalaman,
tidak efektif keperawatan usaha nafas dapat
b.d selama 1 x24 jam b. Monitor bunyi nafas menandakan adanya
diharapkan jalan tambahan kelainan pola nafas
hipersekresi
nafas kembali Teraupetik b. Bunyi nafas tambahan
jalan nafas efektif dengan c. Lakukan pemberian menandakan adanya
kriteria : fisioterapi dada gangguan jalan nafas
a. Frekuensi d. Berikan minuman hangat c. Fisioterapi dada dapat
pernafasan e. Berikan oksigen membantu pelepasan secret
tidak ada Edukasi pada dinding paru paru
deviasi dari f. Anjurkan asupan cairan d. Mencukupi kebutuhan
kisaran 200 ml/hari, jika tidak oksigen px
normal. kontraindikasi e. mencukupi status hidrasi
b. Irama Kolaborasi dan keseimbangan cairan
pernafasan g. Kolaborasi pemberian px
tidak ada bronkodilator, f. mempermudah
deviasi dari ekspektoran, mukolitik, pengeluaran secret/mucus
kisaran jika perlu g. merelaxkan penekanan otot
normal. pernafasan
c. Kedalaman
inspirasi tidak
ada deviasi
dari kisaran
normal.
d. Kemampuan
untuk
mengeluarkan
secret tidak
ada deviasi
dari kisaran
normal.
3 Gangguan Setelah Observasi
pertukaran dilakukan a. Monitor frekuensi, a. Frekuensi, kedalaman,
gas b.d tindakan irama, kedalaman, usaha nafas dapat
ketidakseimb keperawatan 1x dan upaya nafas menandakan adanya
angan 24 jam, maka b. Monitor pola nafas kelainan pernafasan
ventilasi Gangguan c. Monitor saturasi b. Menemukan gejala
perfusi pertukaran gas oksigen kelainan pernafasan
meningkat d. Monitor nilai AGD eperti bradipnea,
dengan kriteria Terapeutik takipnea, hiperventilasi,
hasil : e. Atur interval kussmaul, cheyne-stokes,
a. Dispnea pemantauan ataksisk
menurun respirasi sesuai c. mengetahui nilai
b. Bunyi nafas kondisi pasien kandungan persentase
tambahan f. Dokumentasikan oksigen dalam tubuh
menurun hasil pemantauan d. Mengetahui kelainan
c. Gelisah Edukasi fungsi paru dalam
menurun g. Jelaskan tujuan dan pertukaran O2 dan CO2
d. PCO2 prosedur e. mengetahui
membaik pemantauan perkembangan
e. PO2 h. Informasikan hasil kebutuhan O2 px
membaik pemantauan, jika f. guna melihat
f. Takikardia perlu perkembangan
membaik kolaborasi kebutuhan oksigenasi px
g. pH arteri i. Kolaborasi secara detail
membaik penentuan dosis g. memberitahukan px akan
oksigen kondisinya
h. px dapat mengetahui
kesimpulan kebutuhan
oksigenasi
i. memenuhi pemberian
kebutuhan O2 px yang
tepat