Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

“HIPERPIREKSIA”

SITI MARIATI
N202101138

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN HIPERPIREKSIA
DI RUANG UGD RS.DR.ISMOYO

Laporan ini telah disahkan pada


Hari :
Tanggal :

Mengetahui,
Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

……………………… ……………………….
NIP
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERPIREKSIA

A. KONSEP DASAR

1. DEFINISI

Demam adalah salah satu gejala yang dapat membedakan apakah seorang itu

sehat atau sakit. Demam adalah kenaikan suhu badan di atas 38oC. Hiperpireksia

adalah suatu keadaan demam dengan suhu >41,5°C yang dapat terjadi pada pasien

dengan infeksi yang parah tetapi paling sering terjadi pada pasien dengan perdarahan

sistem saraf pusat (Dinarello & Gelfand, 2005).

Hiperpireksia adalah keadaan suhu tubuh di atas 41,10 C. Hiperpereksia sangat

berbahaya pada tubuh karena dapat menyebabkan berbagai perubahan metabolisme,

fisiologi dan akhirnya kerusakan susunan saraf pusat. Pada awalnya anak tampak

menjadi gelisah disertai nyeri kepala, pusing, kejang serta akhirnya tidak sadar.

Keadaan koma terjadi bila suhu >430 C dan kematian terjadi dalam beberapa jam bila

suhu 430 C sampai 450 C.

2. ETIOLOGI

Penyebab dari demam antara lain dimungkinkan oleh :

a. Infeksi

b. Keracunan

c. Toksemia

d. Keganasan

e. Pemakaian obat.
f. Gangguan pada pusat regulasi suhu tubuh, seperti pada heat stroke, perdarahan

otak, koma, atau gangguan sentral lainnya

3. MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejalademam antara lain :

a. Suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C.

b. Kulit kemerahan

c. Hangat pada sentuhan

d. Peningkatan frekuensi pernapasan

e. Menggigil

f. Dehidrasi

g. Kehilangan nafsu makan

Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung,

anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5

ºC-40ºC, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang

muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan,

menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau

umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat (Issel

bacher 1999, Carpenito. 2000).

4. Patofisiologi Pengaturan Suhu Tubuh

Manusia ialah makhluk yang homeotermal, artinya makhluk yang dapat

mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu di sekitarnya berubah. Yang

dimaksud dengan suhu tubuh ialah suhu bagian dalam tubuh seperti hati dan otak.
Panas dapat berasal dari luar tubuh seperti iklim atau suhu udara di sekitarnya

yang panas. Panas dapat berasal dari tubuh sendiri. Pembentukan panas oleh tubuh

(termogenesis) merupakan hasil metabolisme tubuh. Jumlah panas yang dibentuk alat

tubuh, seperti hati dan jantung relative tetap, sedangkan panas yang dibentuk otot

rangka berubah-ubah sesuai dengan aktifitas. Bila tidak ada mekanisme pengeluaran

panas, dalam keadaan basal (istirahat) suhu tubuh akan naik 1oC/ jam, sedang dalam

aktivitas normal suhu tubuh akan naik 2oC/ jam.

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus melalui sistem umpan balik yang rumit.

Hipotalamus karena berhubungan dengan talamus akan menerima seluruh impuls

eferen. Saraf eferen hipotalamus terdiri atas saraf somatik dan saraf otonom. Karena

itu hipotalamus dapat mengatur kegiatan otot, kelenjar keringat, peredaran darah dan

ventilasi paru. Keterangan tentang suhu bagian dalam tubuh diterima oleh reseptor di

hipotalamus dari suhu darah yang memasuki otak. Keterangan tentang suhu dari

bagian luar tubuh diterima reseptor panas di kulit yang diteruskan melalui sistem

aferen ke hipotalamus. Keadaan suhu tubuh ini diolah oleh thermostat hipotalamus

yang akan mengatur set point hipotalamus untuk membentuk panas atau untuk

mengeluarkan panas.

Hipotalamus anterior merupakan pusat pengatur suhu yang bekerja bila terdapat

kenaikan suhu tubuh. Hipotalamus anterior akan mengeluarkan impuls eferen

sehingga akan terjadi vasodilatasi di kulit dan keringat akan dikeluarkan, selanjutnya

panas lebih banyak dapat dikeluarkan dari tubuh. Hipotalamus posterior merupakan

pusat pengatur suhu tubuh yang bekerja pada keadaan dimana terdapat penurunan

suhu tubuh. Hipotalamus posterior akan mengeluarkan impuls eferen sehingga


pembentukan panas ditingkatkan dengan meningkatnya metabolisme dan aktifitas

otot rangka dengan menggigil (shivering), serta pengeluaran panas akan dikurangi

dengan cara vasokonstriksi di kulit dan pengurangan keringat.

5. Komplikasi

a. Dehidrasi : demam ↑penguapan cairan tubuh

b. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi

pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam

dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak

membahayan otak.

6. Pemeriksaan penunjang

Sebelum meningkat ke pemeriksaan- pemeriksaan yang mutakhir, terlebih dahulu

dapat dilakukan uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/ lesi permukaan

atau sinar tembus rutin. Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat

diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga

dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi, atau limfangiografi.

7. Penatalaksanaan pasien hiperpireksia

a. Monitoring tanda vital, asupan dan pengeluaran.

b. Berikan oksigen

c. Berikan anti konvulsan bila ada kejang

d. Berikan antipiretik. Asetaminofen dapat diberikan per oral atau rektal. Tidak

boleh memberikan derivat fenilbutazon seperti antalgin.

e. Berikan kompres
DAFTAR PUSTAKA

F. Keith Battan, MD, FAAP, Glenn Faries, MD. (2007). Chapter 11: Emergencies &

Injuries. Current Pediatric Diagnosis & Treatment, Eighteenth Edition, the McGraw-

Hill Companies; by Appleton & Lange.

Hardiono D Pusponegoro. Penatalaksanaan demam pada anak.

Henretig FM. Fever. Dalam: Fleisher GR, Ludwig S, penyunting. Textbook of pediatric

emergency medicine; edisi ke-3. Baltimore: Williams dan Wilkins, 1993

Richard C. Dart, MD, PhD. (2007). Chapter 12: Poisoning. Current Pediatric Diagnosis &

Treatment, Eighteenth Edition, the McGraw-Hill Companies; by Appleton & Lange.

Anda mungkin juga menyukai