Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PERTANYAAN SEMINAR TGL 4/3/2018

KELOMPOK PERTANYAAN N JAWABAN


1 Pertanyaan dan masukkan
1. Analisis data pada diagnosa nyeri akut lebih di
lengkapi dgn mencantumkan terapi yg diberikan, DO:
terapi yg di dpt antrain
2. Intervensi rawat luka apakah tidak lebih baik
dimasukkan di diagnosa nyeri akut? karena salah satu
cara mengurangi nyeri adalah perawatan luka dgn teknik
steril, sehingga jahitan lebih cepat kering
3 Pertanyaan kelompok 3 – cendana
1. Apa saja gejala yang timbul pada klien dengan AIDS?
Jawaban :
Gejala mayor
 BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
 Diare kronis yang berlangsung lebih dari satu bulan
 Demam berkepanjangan lebih dari satu bulan
 Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis dimensia/HIV enselopati
b. Gejala minor
 batuk menetap lebih dari satu bulan
 dermatitis generalisata
 adanya Herpes Zoster multisegmental dan Herpes Zoster berulang
kandidiasis orofaringeal, Herpes Simpleks kronis, progresif Limpadenopati
generalisata, infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita, retinitis virus
Sitomegola

Apakah gejala ini muncul di awal seseorang terdiagnosa HIV?


Jawaban: Pada awal infeksi mungkin tidak akan ditemukan gejala dan tanda-
tanda infeksi tetapi kadang ditemukan gejala mirip flu seperti demam, sakit
kepala, sakit tenggorokan, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening
walaupun tidak mempunyai gejala infeksi penderita HIV/AIDS dapat
menularkan virus kepada orang lain.

2. Mengapa pada intervensi dengan hipertermi perlu dipastikan kepatenan jalan


nafas?
Jawaban: hal ini dikarenakan keefektifan jalan nafas berguna untuk memenuhi
O2 pasien. O2 dibutuhkan untuk metabolisme yang meningkat pada saat suhu
tubuh meningkat

5 1. Mengapa diagnosa gangguan perfusi jaringan dijadikan diagnosa resiko


bukan diagnosa actual? Kemudian di pengkajian pasien terpasang NGT
kenapa kelompok tidak mengambil diagnosa tentang nutrisi?
2. Berdasarkan pengkajian dan teori, apa yang menyebabkan pasien mengalami
ICH. Bagaimana kronologinya?

7 1. Ada beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh pemasangan WSD yaitu

diantaranya emfisema kutis, bagaimana mekanisme terjadinya dan

bagaimana penanganannya?

Jawaban
Mekanisme terjadinya emfisema sub kutis adalah Emfisiema subkutis
dapat disebabkan oleh prosedur dan tindakan medis, yang menyebabkan
tekanan pada alveoli, sehingga alveoli menjadi rupture,
Tatalaksana Emfisiema subkutis biasanya bersifat jinak, sehingga tidak
membutuhkan penanganan karena dalam 3 atau 4 hari bahkan sampai
seminggu pembengkakan akan berkurang secara menyeluruh karena
udara diserap secara spontan dan terjadi penyembuhan. Pada kasus
emfisiema subkutis yang berat, kateter dapat dipasangkan di jaringan
subkutan untuk mengeluarkan udara. Irisan kecil atau lubang kecil dapat
dibuat di permukaan kulit untuk mengeluarkan udara. Penanganan
emfisiema subkutis tidak hanya dengan istirahat total, tetapi juga dengan
penggunaan obat-obatan penghilang rasa nyeri, serta pemberian sejumlah
oksigen. Dengan pemberian sejumlah oksigen dapat membantu tubuh
untuk mempercepat penyerapan udara di lapisan subkutan. Monitor dan
observasi ulang juga merupakan hal penting dalam tatalaksana
emfisiema subkutis.12 2.8 Udara di jaringan subkutan biasanya tidak
menimbulkan kematian, sejumlah kecil udara dapat di reabsorbsi oleh
tubuh. Terkadang pneumothoraks atau pneumomediastinum yang
menyebabkan emfisiema subkutis, dengan atau tanpa tindakan medis
emfisiema subkutis ini biasanya akan hilang sendiri. Meskipun jarang,
emfisiema subkutis dapat menjadi suatu kondisi yang bersifat emergensi,
seperti terjadinya gagal nafas dan henti jantung, sehingga diperlukan
tindakan medis.
2. Bagaimana indikasi pelepasan WSD pada pasien pneumothorax?

Jawaban
Indikasi Pelepasan WSD (Water Seal Drainage)
1. Bubling atau gelembung sudah tidak ditemukan
2. Pernafasan pasien normal
3. Pada thorax foto menunjukkan pengembangan paru yang adekuat atau
tidak udara pada rongga intra
pleura

9
11 1. Mengapa Tekanan darah selalu tinggi setelah selesai HD?
Hal ini berkaitan dengan fungsi ginjal untuk mengatur tekanan darah, maka bila
tekanan darah turun maka ginjal akan memproduksi renin yang selanjutnya
menimbulkan reaksi atau usaha meningkatkan tekanan darah kembali agar
kebutuhan tubuh (oksigen) tetap terjaga. Demikian kurang lebih dalam proses
dialisis, setelah sekian jam (4 – 5 jam), cairan banyak keluar dan akibatnya tubuh
merasa kekurangan cairan / darah, maka timbullah reaksi diatas. Hal lain yang
mungkin terjadi karena saat dialisis, zat atau obat hipertensi ikut terbuang dalam
proses dialisis,sehingga dalam hal ini perlu obat tambahan selama dialisis. Maka
evaluasi dokter anda untuk mencari penyebab tersebut penting dan terapi yang
sesuai akan diberikan.

2. Mengapa di intervensi kelebihan volume cairan yang tercantum di makalah Anda


ini, yang didahulukan setelah observasi ttv adalah tindakan kolaborasi yakni
melakukan hemodialisis. Sedangkan tindakan monitoring Anda letakkan paling
akhir. Apa alasan kelompok anda mengurutkan intervensinya seperti itu?

Intervensi keperawatan yang kita berikan kepada klien tidak harus selalu tindakan mandiri
yang kita dahulukan. Namun sesuaikan dengan kondisi klien. Dalam kasus ini, edema dan
kelebihan volume cairan yang klien alami hanya bisa diatasi dengan tindakan kolaborasi
yakni hemodialisis. Makanya tindakan ini yang diutamakan. Selanjutnya baru diberikan
tindakan keperawatan mandiri, seperti memberikan HE, membatasi minum, dll. Untuk
tindakan monitoring, lebih cocok diletakkan diakhir tindakan. Karena tindakan monitoring
adalah untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang sebelumnya telah kita berikan. Jadi
intervensi keperawatan yang kita berikan harus diurutkan sesuai prioritas yang dibutuhkan
pasien.

13 1. Pertanyaan 1, pada pasien ny. e mengalami efusi pleura mengapa pada pengkajian
tidak ada friction rub?
2. Pertanyaan 2 pada pasien yg sudah mengkonsumsi OAT, dengan hasil lab peningkatan
ot/pt biasanya diberikan suntikan striptomisin, bagaimana pemberian obat tersebut
apakah terus menerus dan bagaimana agar dia bisa kembali pengobatan OAT seperti awal

15 PERTANYAAN
1. Pada klien dengan CKD ini kan tidak boleh makan makanan yang tinggi kalium (seperti
buah dan sayuran), sedangkan klien juga memerlukan serat-serat agar mempermudah
BAB, dan serat tersebut ada di dalam sayuran dan buah-buahan, bagaimanakah
solusinya agar pada klien tidak terjadi inkontinensia fekal?
2. Uiyb

JAWABAN:
1. Ada tiga cara agar klien dapat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Ketiga cara
tersebut sebagai berikut :

Merendam (sayur dan buah-buahan) dengan air panas selama 15 menit. Cara ini
dapat menghilangkan kadar kalium sebanyak 5 % dari kadar awal.

Merebus (sayur dan buah-buahan) selama 15 menit. Caranya adalah panaskan air,
pada saat air sudah mendidih masukan sayur dan buah-buahan ke dalam air mendidih
tersebut selama 15 menit. Kalium akan berkurang sebanyak 10 %. Cara ini biasa
dikenal dengan stup.

Dibuat manisan (direbus dengan penambahan gula pasir). Caranya sama dengan
nomor 2 hanya saja ditambahkan gula pasir. Cara ini dapat mengurangi kadar kalium
sebanyak 15 %. Untuk pasien hemodialisa dengan komplikasi diabetes mellitus tidak
disarankan dengan cara nomor 3.

17 1. Mengapa pada pasien dengan gangguan mata mendapat terapi atropine, padahal
yang kita ketahui bahwa obat atropine biasanya digunakan untuk pasien dengan
gangguan irama jantung (bardikardia)?
Jawab :
Atropine ini adalah obat yang berfungsi untuk mengurangi nyeri dengan
mengistirahatkan iris pasien dengan ulkus kornea, pasien ulkus kornea biasanya
mengalami nyeri sehingga untuk mengurangi nyerinya tersebut maka iris dibuat
istirahat, efeknya menerima cahaya yang berlebihan masuk ke mata yang
menyebabkan silau (photophobia) sehingga harus ditutup dengan kasa.

2. Apakah dengan menjalani operasi Lasix minus pasien dapat kembali lagi,
efektifitas tindakan Lasix?
Jawab :
Lasik itu merupakan tindakan operasi yang bertujuan untuk memperbaiki
kembali bentuk lapisan stroma pada mata orang minus. Stroma merupakan
lapisan ke tiga pada kornea yang tidak dapat regenerasi, sehingga dapat
dipastikan untuk terjadi minus kembali itu sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai