Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI PENGARUH LATIHAN

NAFAS DALAM TERHADAP


PENINGKATAN SATURASI
OKSIGEN PADA Tn. S
TERPASANG WATER SEAL
DRAINAGE (WSD) DI RUANG
ANGGREK PURI ASIH HOSPITAL

Ns.Dina Trisnawati,S.Kep
NPM 215120060
Definisi
 Efusi pleura adalah suatu keadaan di mana
terdapatnya penumpukan cairan dalam
rongga pleura (Somantri, 2008).
 Efusi pleura adalah suatu keadaan di mana

terdapat penumpukan cairan dalam pleura


berupa transudat atau eksudat yang
diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
antara produksi dan absorpsi di kapiler dan
pleura viseralis (Muttaqin, 2008).
Etiologi
 Efusi pleura adalah akumulasi cairan pleura
akibat peningkatan kecepatan produksi
cairan, penurunan kecepatan pengeluaran
cairan atau keduanya disebabkan oleh satu
dari mekanisme berikut:
 Peningkatan tekanan pada kapiler subpeulra
 Peningkatan permeabilitas kapiler
 Penurunan tekanan osmotik koloid darah
 Peningkatan tekanan negatif intrapleura
 Kerusakan drainase limfatik ruang pleura
Manifestasi klinis
 Kebanyakan efusi pleura bersifat asimtomatik,
timbul gejala sesuai dengan penyakit yang
mendasarinya. Pneumonia akan dapat
menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri
dada pleuritik. Ketika efusi sudah membesar
dan menyebar, kemungkinan timbul dispnea
dan batu efusi pleura yang besar akan dapat
mengakibatkan nafas pendek. Tanda fisik
meliputi defiasi trakea menjauhui sisi yang
terkena, dulnes pada perfusi dan penurunan
bunyi pernafasan pada sisi yang terkena
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan medis:
 Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk
mencegah penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan
ketidaknyamanan serta dipsneu. Pengobatan spesifik ditujukan pada
penyebab dasar (CO: gagal jantung kongestif, pneumonia, sirosis).
 Torasentesis dilakukan untuk membuang cairan untuk mendapatkan
spesimen guna keperluan analisis dan untuk menghilangkan dispneu.
 Bila penyebab dasar malignansi, efusi dapat terjadi kembali dalam beberapa
hari atau minggu, torasentesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan
protein dan elektrolit, dan kadang pneumothorak. Dalam keadaan ini kadang
diatasi dengan pemasangan selang dada dengan drainase yang dihubungan
ke sistem drainase waterseal atau pengisapan untuk mengevaluasi ruang
bawah dan pengembangan paru.
 Agen yang secara kimiawi mengiritasi, seperti tetrasiklin dimasukan ke
dalam ruang pleura untuk mengobliterasi ruang pleural dan mencegah
akumulasi cairan lebih lanjut.
 Pengobatan lainnya untuk efusi pleura malignan termasuk radiasi dinding
dada, bedah plerektomi dan terapi dioretic.
APLIKASI JURNAL EVIDENCE
BASED NURSING
Oleh : Ns.Dina Trisnawati,S.Kep
Askep pada Tn.S dengan Efusi pleura ce.Hidrokel
di ruang Anggrek Puri Asih Hospital

 Identitas Klien
 Nama : Tn. S
 Umur : 49 thn
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Diagnosa : Efusi Pleura ec Hidrokel
 No. RM : 155943
 Tanggal masuk : 17 APRIL 2022
 Tanggal pengkajian : 19 APRIL 2022
Data fokus klien
 DS: ± 2 minggu SMRS pasien mengeluh sesak napas yang semakin
memberat dirasakan terus menerus, dirasakan berkurang jika
berbaring kesebelah kanan, sesak juga disertai batuk tidak berdahak
yang dirasakan ± 1 minggu yang lalu, baru saja berdahak sekarang.
Memiliki riwayat batuk (+) lama, BB turun yang tidak tahu berapa
kg. Sehingga di obati di puskesmas dikatakan TB paru. Karena
keluhan sesak di bawa ke RS Puri Asih pada tanggal 17 April 2022.
 DO:Pemeriksaan tanda vital TD :110/80 mmHg, Nadi : 88
x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 36,80C, SPO2: 96%, TB : 162
cm, BB : 55 kg. Terpasang nasal canul 3lpm. pasien
tampak lemas. Terpasang WSD di pinggang sebelah
kanan. Gambaran hidropneumothoraks kanan dengan
efusi pleura kanan.
Askep pada Tn.S dengan Efusi pleura ce.Hidrokel di
ruang Anggrek Puri Asih Hospital

 Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan


jurnal Evidence Based Nursing yang diaplikasikan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
suplai O2 yang kurang/ tidak adekuat

 Evidence Based Nursing Practice yang diterapkan


pada pasien

PENGARUH LATIHAN NAFAS DALAM TERHADAP PENINGKATAN


SATURASI OKSIGEN PADA KLIEN TERPASANG WATER SEAL
DRAINAGE (WSD) DI RSUD KABUPATEN TANGERANG
Landasan Teori terkait penerapan
Evidence Based Nursing Practice
 Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas
nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenisasi darah (Smeltzer & Bare, 2002).
 Tujuan nafas dalam adalah untuk mencapai
ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta
untuk mengurangi kerja bernafas, meningkatkan
inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi
otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola
aktifitas otot-otot pernafasan yang tidak berguna,
tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi
pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap
serta mengurangi kerja bernafas (Suddarth &
Brunner, 2005).
Justifikasi pemilihan tindakan
berdasarkan Evidence Based Nursing
Practice
 Latihan nafas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini
merupakan teknik jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam
berbagai rutinitas guna mendapatkan efek relaks. Praktik jangka
panjang dari latihan pernafasan dalam akan memperbaiki kesehatan.
Bernafas pelan adalah bentuk paling sehat dari pernafasan dalam
(Brunner & Suddarth, 2005). Hanya inspirasi dalam saja yang efektif
untuk membuka pori-pori khon dan menimbulkan ventilasi kolateral
ke dalam alveolus di sebelahnya yang mengalami penyumbatan.
Dengan demikian kolaps akibat absorpsi gas ke dalam alveolus yang
tersumbat dapat dicegah. (Dalam keadaan normal absorpsi gas ke
dalam 31 darah lebih mudah karena tekanan parsial total gas-gas
darah sedikit lebih rendah daripada tekanan atmosfer akibat lebih
banyaknya O2 yang diabsorpsi ke dalam jaringan daripada CO2 yang
diekskresikan). Selama ekspirasi, pori-pori khon menutup, akibatnya
tekanan di dalam alveolus yang tersumbat meningkat sehingga
membantu pengeluaran sumbatan mukus.
Mekanisme penerapan Evidence Based
Nursing Practice pada kasus
 Askep pada Tn.S dengan Efusi pleura ce.Hidrokel di ruang Anggrek Puri Asih Hospital

lakukan latihan nafas


kontrak waktu dan
dalam dengan durasi
penjelasan prosedur amati respon klien
waktu 10-20 menit
kepada klien
( lakukan minimal 2x )

evalusi saturasi
pemeriksaan saturasi
pasien berada pada oksigen setelah
sebelum dilakukan
posisi rileks dilakukan tindakan
tindakan
relaksasi nafas dalam

posisi pasien persiapkan pasien dan


berbaring/ semi lingkungan dalam
fowler kondisi nyaman
Hasil yang dicapai
Post
 Pre
Berdasarkan evaluasi yang
 Sebelum dilakukan dilakukan, maka respon yang
tindakan relaksasi nafas diperoleh dari Tn. S pada hari
dalam klien mengatakan pertama dan kedua adalah klien
sesak nafas, kadang2 mengatakan sesak mulai
batuk. berkurang pikirannya tampak
lebih tenang, klien merasa lebih
 Pemeriksaan Tanda- rileks.
tanda vital: Pemeriksaan Tanda-tanda vital:
 TD: 110/80 mmHg TD: 110/70 mmHg
 HR: 88x/menit HR: 86x/menit
RR: 21x/menit
 RR: 22x/menit Spo2: 98%
 Spo2: 96%
Kelebihan dan kekurangan

 Kelebihan
 Latihan ini dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien.
 Latihan ini dapat digunakan sebagai terapi untuk memberikan
suasana rileks bagi pasien, sehingga sesak dapat berkurang
atau hilang.
 Latihan ini jika dilakukan dengan teratur akan mempengaruhi
saturasi oksigen pasien.
 Kekurangan
 Melakukan latihan ini butuh proses/ waktu untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
 Tidak membutuhkan biaya yang mahal.
 Untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu waktu untuk
melakukan terapi secara rutin

Anda mungkin juga menyukai