0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
165 tayangan4 halaman
1. Gangguan perfusi serebral ditangani dengan pemantauan peningkatan tekanan darah, menjaga suhu tubuh normal, kolaborasi pemberian diuretik osmotik, dan menganjurkan diet sesuai program.
2. Gangguan mobilitas fisik ditangani dengan mengidentifikasi toleransi fisik melalui pergerakan, melibatkan keluarga untuk membantu mobilisasi, dan menganjurkan mobilisasi dini dan sederhana.
3. Gangguan komunikasi
1. Gangguan perfusi serebral ditangani dengan pemantauan peningkatan tekanan darah, menjaga suhu tubuh normal, kolaborasi pemberian diuretik osmotik, dan menganjurkan diet sesuai program.
2. Gangguan mobilitas fisik ditangani dengan mengidentifikasi toleransi fisik melalui pergerakan, melibatkan keluarga untuk membantu mobilisasi, dan menganjurkan mobilisasi dini dan sederhana.
3. Gangguan komunikasi
1. Gangguan perfusi serebral ditangani dengan pemantauan peningkatan tekanan darah, menjaga suhu tubuh normal, kolaborasi pemberian diuretik osmotik, dan menganjurkan diet sesuai program.
2. Gangguan mobilitas fisik ditangani dengan mengidentifikasi toleransi fisik melalui pergerakan, melibatkan keluarga untuk membantu mobilisasi, dan menganjurkan mobilisasi dini dan sederhana.
3. Gangguan komunikasi
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan perfusi serebral Setelah dilakukan pengkajian O - Autoregulasi
selama 1x24 jam didapatkan 1. Monitor mempertahankan aliran kriteria hasil: peningkatan TIK darah otak yang konstan - Gelisah menurun (Tekanan darah) - Peningkatan suhu tubuh - Tekanan dara membaik T mengindikasikan adanya 2. Pertahankan suhu proses penyakit infeksius tubuh normal - Untuk menarik cairan K yang berlebih 3. Kolaborasi - Memenuhi kebutuhan gizi pemberian pasien diuretik osmotis E 4. Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang di programkan 2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan pengkajian O - Mengidentifikasi selama satu kali selama 1x24 - Identifikasi kelemahan atau kekuatan jam didapatkan hasil: toleransi fisik dan dapat memberikan - Kekuatan otot meningkat melakukan informasi bagi - Kecemasan menurun pergerakan pemulihan - Pergerakan ekstremitas T - Untuk membantu klien meningkat - Libatkan dalam meningkatkan keluarga untuk pergerakan membantu pasien - Meningkatkan kekuatan dalam otot meningkatkan - Untuk mengetahui lebih pergerakan lanjut kondisi Kesehatan E pasien - Anjurkan melakukan mobilisasi dini - Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis: duduk ditempat tidur) K - Konsultasi kesehatan 3. Gangguan komunikasi verbal b.d Setelah dilakukan pengkajian O - Perubahan dalam isi penurunan fungsi otot selama satu kali selama 1x24 - Monitor kognitif dan bicara jam didapatkan hasil: kecepatan, merupakan indicator dari - Klien mampu untuk tekanan, kualitas, derajat gangguan serebral memperoleh, mengatur, dan volume, dan diksi - Mengetahui frekuensi menggunakan informasi bicara pendengaran - Komunikasi ekspresif - Periksa - Melakukan penilaian (kesulitan berbicara): kemampuan terhadap adanya ekspresi pesan verbal atau pendengaran kerusakan sensori non verbal yang bermakna E: - Membersihkan lubang - Anjurkan telinga dari kotoran komunikasi perlahan T: - Lakukan irigasi telinga - Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan pasien (misalnya: berdiri di depan pasien)